You are on page 1of 12

C.

Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem
1. DS : Pasien mengeluh demam tinggi Udara tercemar M. Tuberculosis Hipertermi
DO : Suhu meningkat > 38 C
- Kulit tampak kemerahan Terhirup oleh saruran pernafasan
- Serangan atau konvulsi
(kejang) Masuk keparu
- Kulit kemerahan
- Pertambahan RR Alveoli
- Takikardi
- Saat disentuh tangan terasa Proses peradangan
hangat
Panas

Hipertermi

2. DS : Pasien mengeluh nyeri ulu hati, Udara tercemar M. Tuberculosis Gangguan keseimbangan nutrisi,
mual, muntah, anoreksia, tidak nafsu kurang dari kebutuhan
makan Terhirup oleh saruran pernafasan
DO : - Berat badan 20 % atau lebih
di bawah ideal Masuk keparu
- Dilaporkan adanya intake makanan
yang kurang dari RDA (Recomended Alveoli
Daily Allowance)
- Membran mukosa dan konjungtiva Proses peradangan
pucat
- Kelemahan otot yang digunakan Tuberkel
untuk menelan/mengunyah
- Luka, inflamasi pada rongga mulut Infeksi primer pada alveoli
- Mudah merasa kenyang, sesaat
setelah mengunyah makanan TB primer
- Dilaporkan atau fakta adanya
kekurangan makanan Meluas
- Dilaporkan adanya perubahan
sensasi rasa Hematogen
- Perasaan ketidakmampuan untuk
mengunyah makanan Bakterimia
- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan makanan Peritonium
cukup Asam lambung meningkat
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen Mual, muntah, anoreksia
- Tonus otot jelek
- Nyeri abdominal dengan atau tanpa Gangguan
patologi keseimbangan nutrisi,
kurang dari kebutuhan
- Kurang berminat terhadap makanan
- Pembuluh darah kapiler mulai
rapuh
- Diare dan atau steatorrhea
- Kehilangan rambut yang cukup
banyak (rontok)
- Suara usus hiperaktif
- Kurangnya informasi, misinformasi

3. DS : Pasien mengatakan tidak Pedidikan SD Kurang pengetahuan tentang


mengetahaui tentang penyakit kondisi, pengobatan, pencegahan
DO : pasien tampak kebingungan jika Kurangnya informasi tentang TB paru
ditanya
Kurangnya pengetahuan

D. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi b.d proses inflamasi aktif
2. Gangguan keseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan b.d mual muntah dan intake tidak adekuat.
3. Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan b.d tidak ada yang menerangkan, informasi yang tidak akurat,
terbatasnya pengetahuan/kognitif

E. Rencana Tindakan Keperawatan

NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Hipertermi Tupan : Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau TTV 1. Untuk mengetahui keadaan umum
berhubungan dengan keperawatan selama 7 x 24 jam 2. Observasi suhu kulit dan catat keluhan pasien
proses inflamasi aktif hipertermi teratasi demam 2. Untuk mengetahui peningkatan suhu
Tupen : Setelah dilakukan tindakan 3. Berikan masukan cairan sesuai tubuh pasien
keperawatan selama 1 x 24 jam kebutuhan perhari, kecuali ada 3. Untuk menanggulangi terjadinya syok
diharapkan hipertermi dapat diatasi, kontraindikasi. hipovolemi
dengan kriteria hasil : 4. Berikan kompres air biasa/hangat 4. Untuk menurunkan suhu tubuh
1. Pasien melaporkan panas 5. Kolaborasi pemberian cairan IV. 5. Untuk menanggulangi terjadinya syok
badannya turun. 6. Kolaborasi pemberian obat antipiretik hipovolemi
2. Kulit tidak merah. 6. Untuk menurunkan suhu tubuh yang
3. Suhu dalam rentang normal : bekerja langsung di hipotalamus
36,5-37,70C.
4. Nadi dalam batas normal : 60-
100 x/menit.
5. Tekanan darah dalam batas
normal : 120/110-90/70 mmHg.
6. RR dalam batas normal : 16-
20x/menit.
2. Gangguan Tupan : Setelah diberikan tindakan 1. Catat status nutrisi pasien: turgor kulit, 1. Berguna dalam mendefinisikan derajat
keseimbangan nutrisi, keperawatan selama 7 x 24 jam timbang berat badan, integritas mukosa masalah dan intervensi yang tepat
kurang dari keseimbangan nutrisi kurang dari mulut, kemampuan menelan, adanya 2. Membantu intervensi kebutuhan yang
kebutuhan kebutuhan teratasi dan nutrisi bising usus, riwayat mual/rnuntah atau spesifik, meningkatkan intake diet
berhubungan dengan adekuat. diare. pasien.
mual muntah dan Tupen : setelah dilakukan tindakan 2. Kaji ulang pola diet pasien yang 3. Mengukur keefektifan nutrisi dan
intake tidak adekuat. keperawatan 2 x 24 jam diharapkan disukai/tidak disukai. cairan.
Tujuan: kebutuhan nutrisi adekuat, dengan 3. Monitor intake dan output secara 4. Dapat menentukan jenis diet dan
kriteria hasil: periodik. mengidentifikasi pemecahan masalah
1. Menunjukkan berat badan 4. Catat adanya anoreksia, mual, muntah, untuk meningkatkan intake nutrisi.
meningkat mencapai tujuan dan tetapkan jika ada hubungannya 5. Membantu menghemat energi khusus
dengan nilai laboratoriurn normal dengan medikasi. Awasi frekuensi, saat demam terjadi peningkatan
dan bebas tanda malnutrisi. volume, konsistensi Buang Air Besar metabolik.
2. Melakukan perubahan pola hidup (BAB). 6. Mengurangi rasa tidak enak dari sputum
untuk meningkatkan dan 5. Anjurkan bedrest. atau obat-obat yang digunakan yang
mempertahankan berat badan 6. Lakukan perawatan mulut sebelum dan dapat merangsang muntah.
yang tepat. sesudah tindakan pernapasan. 7. Memaksimalkan intake nutrisi dan
7. Anjurkan makan sedikit dan sering menurunkan iritasi gaster.
dengan makanan tinggi protein dan 8. Memberikan bantuan dalarn perencaaan
karbohidrat. diet dengan nutrisi adekuat untuk
Kolaborasi: kebutuhan metabolik dan diet.
8. Rujuk ke ahli gizi untuk menentukan 9. Nilai rendah menunjukkan malnutrisi
komposisi diet dan perubahan program terapi.
9. Awasi pemeriksaan laboratorium. (BUN,
protein serum, dan albumin).
3. Kurang pengetahuan Tupan : Setelah diberikan tindakan 1. Kaji ulang kemampuan belajar pasien 1. Kemampuan belajar berkaitan dengan
tentang kondisi, keperawatan selama 7 x 24 jam misalnya: perhatian, kelelahan, tingkat keadaan emosi dan kesiapan fisik.
pengobatan, pasien mengetahui tentang partisipasi, lingkungan belajar, tingkat Keberhasilan tergantung pada
pencegahan penyakitnya pengetahuan, media, orang dipercaya. kemarnpuan pasien.
berhubungan dengan Tupen : setelah dilakukan tindakan 2. Berikan Informasi yang spesifik dalam 2. Informasi tertulis dapat membantu
tidak ada yang keperawatan selama 2 x 24 jam bentuk tulisan misalnya: jadwal minum mengingatkan pasien.
menerangkan, tingkat pengetahuan pasien obat. 3. Meningkatkan partisipasi pasien
informasi yang tidak meningkat, dengan kriteria hasil: 3. Jelaskan penatalaksanaan obat: dosis, mematuhi aturan terapi dan mencegah
akurat, terbatasnya 1. Menyatakan pemahaman proses frekuensi, tindakan dan perlunya terapi putus obat.
pengetahuan/kognitif penyakit/prognosisdan kebutuhan dalam jangka waktu lama. Ulangi 4. Mencegah keraguan terhadap
pengobatan. penyuluhan tentang interaksi obat pengobatan sehingga mampu menjalani
2. Melakukan perubahan prilaku dan Tuberkulosis dengan obat lain. terapi.
pola hidup unruk memperbaiki 4. Jelaskan tentang efek samping obat: 5. Kebiasaan minurn alkohol berkaitan
kesehatan umurn dan menurunkan mulut kering, konstipasi, gangguan dengan terjadinya hepatitis
resiko pengaktifan ulang penglihatan, sakit kepala, peningkatan 6. Efek samping etambutol: menurunkan
luberkulosis paru. tekanan darah visus, kurang mampu melihat warna
3. Mengidentifikasi gejala yang 5. Anjurkan pasien untuk tidak minurn hijau.
mernerlukan evaluasi/intervensi. alkohol jika sedang terapi INH. 7. Debu silikon beresiko keracunan silikon
4. Menerima perawatan kesehatan 6. Rujuk perneriksaan mata saat mulai dan yang mengganggu fungsi paru/bronkus
adekuat. menjalani terapi etambutol. 8. Pengetahuan yang cukup dapat
7. Berikan gambaran tentang pekerjaan mengurangi resiko penularan/ kambuh
yang berisiko terhadap penyakitnya kembali. Komplikasi Tuberkulosis:
misalnya: bekerja di pengecoran logam, formasi abses, empisema, pneumotorak,
pertambangan, pengecatan.. fibrosis, efusi pleura, empierna,
8. Review tentang cara penularan bronkiektasis, hernoptisis, u1serasi
Tuberkulosis dan resiko kambuh lagi. Gastro, Instestinal, fistula
bronkopleural, Tuberkulosis laring, dan
penularan kuman.

F. Implementasi Keperawatan

Dx kep Hari / tanggal Implementasi Respon Paraf


I Minggu, 4 Juni 2017 1. Mengkaji keluhan pasien Hasil:
I 2. Mengobservasi TTV 1. Pasien mengatakan demam
II 3. Mengkaji pola makan pasien 2. TD : 110/80 mmHg
II 4. Mengkaji faktor yang menyebabkan mual, Nadi : 80 x/menit
muntah Respirasi : 20 x/menit
III 5. Mengkaji pengetahuan pasien tentang Suhu : 38,5 C
penyakitnya 3. Pasien mengatakan makan habis porsi
4. Pasien mengatakan tidak nafsu makan
5. Pasien mengatakan tidak tahu tentang
penyakitnya

I Senin, 5 Juni 2017 1. Mengobservasi TTV Hasil


I 2. Menganjurkan keluarga agar pasien 1. TD : 110/70 mmHg
dikompres air hangat jika demam semakin Nadi : 78 x/menit
tinggi Respirasi : 20 x/menit
I 3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian Suhu : 38,0 C
obat penurun panas 2. Keluarga menjadi mengerti apa yang
II 4. Mengkaji faktor yang menyebabkan mual dan diperintahkan oleh perawat
muntah 3. Panas pasien menurun setelah diberikan
II 5. Menimbang BB pasien obat
II 6. Memberikan makanan dalam porsi sedikit 4. Pasien mengatakan tidak enak makan
tapi sering 5. BB 50 kg
III 7. Mengkaji pengetahun pasien tentang 6.
penyakitnya 7. Pasien belum tahu tentang penyakitnya
III 8. Mengkaji keluarga tentang penyakit yang 8. Keluarga belum mengetahui tentang
diderita pasien penyakit pasien itu apa
III 9. Memberi informasi tentang penyakit yang 9. Pasien dan keluarga sedikit mengerti
diderita pasien kepada pasien dan keluarga tentang penyakitnya
G. Catatan Perkembangan

Dx Kep Hari / tanggal SOAP Paraf


I Minggu, 04 Juni 2017 S : Pasien mengatakan demam
O : TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 38,5 C

- Kulit Pasien tampak kemerahan


A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

S : Pasien mengatakan mual, muntah, tidak nafsu makan


II O : Porsi makan habis porsi
- Pasien tampak mual
- BB menurun 50 Kg
- Adanya nyeri tekan pada ulu hati
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

S : Pasien mengatakan belum tahu tentang penyakitnya itu apa


III O : Pasien tampak bingung pada saat ditanya tentang penyakitnya
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

I Senin, 05 Juni 2017 S : Pasien mengatakan demam


O : TD : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 38,0 C
- Kulit Pasien tampak kemerahan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

S : Pasien mengatakan mual, muntah, tidak nafsu makan


II O : Porsi makan habis porsi
- Pasien tampak mual
- BB menurun 50 Kg
- Adanya nyeri tekan pada ulu hati
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

S : Pasien mengatakan belum tahu tentang penyakitnya itu apa


III O : Pasien tampak bingung pada saat ditanya tentang penyakitnya
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

You might also like