Professional Documents
Culture Documents
Di tengah kondisi perekonomian global yang dilanda krisis, catatan pertumbuhan ekonomi
Indoesia memperlihatkan hasil positif. Pada triwulan kedua tahun ini dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 6,4 %. Pertumbuhan ini tetap
masih terpusat di Pulau Jawa dengsan pertumbuhan sebesar 57,5%. Jika diakumulasikan,
pertumbuhan ekonomi Indonesia semester 1 tahun 2012 lebih baik dibandingkan dengan
semester 1 tahun 2011 yang tumbuh sekitar 6,3%.
Sementara itu, A Tony Prasetiantono pengamat ekonomi dari Universitas Gajah Mada
berpendapat petumbuhan ekonomi Indonesia di dukung oleh domestik. Menurut beliau, efek
krisi global melalui defisit neraca perdagangan dan penurunan ekspor baru akan terasa pada
kuartal ketiga dan keempat tahun ini. Beliau mengaggap konstribusi ekspor terhadap PDB tidak
besar.
Senada dengan itu, ekonomi Mitya Adityaswara menyampaikan bahwa sejumlah sector ekonomi
dalam negeri tumbuh karena di dukung oleh suku bunga rendah. Hal ini tampak dari
pertumbuhan kredit yang mencapai 26-28% sekaligus di dorong oleh harga BBM yang rendah
karena masih di subsidi oleh pemerintah. Lebih lanjut diungkap Mirza, sector yang
berorientasidalam negeri mengalami pertumbuhan tinggi seperti otomotif, munafaktur,
transportasi, komunikasi, dan perdagangan. Akibatnya, pertumbuhan sector yang berorientasi
dalam negeri mengakibatkan kecenderungan deficit neraca perdagangan yang semakin besar.
Menurut Tony,belanja pemerintah yang lebih besar dan cepat juga sangat membantu
pertumbuhan. Seiring hal itu, tingkat inflasi yang berada di bawah 5% cukup membantu,
meskipun hal tersebut ada efeknya yaitu nilai subsidi energiyang terus membengkak yang
sebetulnya cenderung tidak sehat.