Professional Documents
Culture Documents
SISTEM PENGISIAN
Oleh :
HENGKI MAHENDRA
13850/2009
TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
2011
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUl
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
B. Tujuan
C. Petunjuk Penggunaan Modul
D. Alokasi Waktu
E. Peralatan Dalam Penggunaan Modul
A. Deskripsi
Modul ini berjudul SISTEM PENGISIAN yang disusun berlandaskan
pelatihan yang berbasis KTSP
Penguasaan materi modul ini akan dapat lebih cepat dikuasai apabila
siswa sebelumnya telah menyelesaikan materi penunjang yang
mendasarinya dari buku-buku sebelumnya
Materi yang akan diberikan dikemas dalam bentuk kegiatan belajar
baik teori maupun praktek, yang mana pemelajaran teori merupakan
landasan dasar yang akan menunjang ketrampilan praktek siswa sehingga
setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan pada modul ini diharapkan
siswa akan menguasai keterampilan tentang Pemeliharaan dan mengatasi
troble shoting pada sistem pengisian pada kendaraan .
Setelah siswa menguasai ketrampilan dari modul ini, siswa dapat
bekerja dibengkel-bengkel spesialis kelistrikan atau bengkel dinamo dan
tidak tertutup kemungkinan bahwa siswa bisa membuka sebuah usaha
bengkel sendiri, yang mana peluangnya kedepan sangat luas dan
menjanjikan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Peserta dikiat dapat memahami tentang sistem pengisian pada
kendaraan.
2. Tujuan Khusus
a. Peserta diklat dapat mengenal komponen-komponen dari sistem
pengisisan
b. Peserta diklat dapat melakukan pembongkaran komponen-
komponen sistem pengisisan.
c. Peserta diklat dapat menganalisa kerusakan pada sistem pengisian.
d. Peserta diklat dapat mengatasi kerusakan pada sistem pengisian.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk mendapatkan hasil belajar secara maksimal dalam
mempelajari materi dalam modul ini, langkah-langkah yang perlu
dilakukan antara lain:
a. Bacalah dan pahamilah secara seksama uraian-uraian materi yang
ada pada kegiatan belajar.
b. Bila ada meteri yang kurang jelas atau tidak di mengerti,
tanyakanlah pada guru yang mengajarkan materi tersebut.
c. Kerjakanlah setiap tes formatif (soal latihan) untuk mengetahui
seberapa jauh kemampuan untuk menyerap materi-materi pelajaran
yang telah di ajarkan.
d. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktek,
perhatikanlah hal-hal sebagai berikut :
1) Perhatikan petunjuk keselamatan kerja yang diberikan.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur pratikum) dengan baik.
3) Sebelum malakukan kegiatan praktek, maka persiakpan lah alat
dan bahan terlebih dahulu secara cermat.
4) Pergunakanlah alat dan bahan sesuai dengan pungsinya, untuk
melakukan kegiatan praktek yang belum jelas, harus meminta
izin terlebih dahulu pada guru.
5) Setelah selesai praktek, kembalikan alat dan bahan ketempat
semula.
e. Siswa dinyatakan telah dikatakan telah menguasai materi apabila
bisa menjawab semua soal dengan benar tampamelihat buku atau
melihat kunci jawaban.
f. Bila siswa sudah dinyatakan berhasil, siswa bersama guru dapat
membuat rencana uji kompetensi dengan menghadirkan lembaga
sertifikasi profesi setempat yang telah diakui keberadaannya, untuk
mendapatkan pengakuan kompetensi dengan sertifikat.
g. Kunsultasikan dengan guru pada saat merencanakan proses
belajar, saat menemukan kesulitan dalam menjawab soal-soal
maupun pada saat melakukan praktek, ataupun memerlukan
sumber belajar yang lain dapat mengkumunikasikannya dengan
guru bila membutuhkan pendamping dari industri pada saat belajar,
juga saat melaksanakan modul berikutnya.
D. Alokasi Waktu
Merupaka keseluruhan dari mata pelajaran yang terdiri dari beberapa
pokok pembahasan yang kemudian dijadikan fase/fase atau penetapan
yang kemudian dikelompokan untuk menjadi suatu patokan yang akan kita
ajarkan kepada siswa yang terdiri dari sup pokok bahasan, materi yang
akan diajarkan dan pembahasan materi, kemudian baru bisa menentukan
berapa waktu yang diperlukan untuk membahas suatu pokok
basan,dimana sistem pengisisan ini terdiri terdiri dari tiga kali pertemuan,
dimana satu kali pertemuan terdir dari 2 x 45 menit.
3. Prinsip Alternator
Arus listrik dibangkitkan dalam kumparan pada saat kumparan
diputarkan dalam medan magnet. Jenis arus listrik yang dibangkitkan
adalah arus bolak-balik yang arah alirannya secara konstan berubah-ubah
dan untuk mengubahnya menjadi arus searah diperlukan sebuah
komutator dan sikat-sikat.
Ini adalah untuk menarik arus searah yang dibangkitkan pada setiap
stator koil. Armatur dengan komutator dapat diputarkan di dalam
kumparan. Akan tetapi, konstruksi armatur akan menjadi rumit dan tidak
dapat diputarkan pada kecepatan tinggi. Kerugian yang lainnya adalah
bahwa arus mengalir melalui komutator dan sikat (brush), maka keausan
akan cepat terjadi karena adanya lompatan bunga api.
Untuk mendapatkan arus searah dapat dilakukan dengan
menyearahkan arus bolak-balik yang dihasilkan oleh stator koil tepat
sebelum dijadikan output dengan menggunakan rectifier, atau dengan
cara mengganti putaran stator coil dengan memutarkan magnet di dalam
kumparan. Semakin besar volume listrik yang dibangkitkan di dalam
kumparan, maka kumparan semakin panas dikarenakan aliran arus.
Oleh karena itu, pendinginan akan menjadi lebih baik kalau stator koil
ditempatkan di luar dengan rotor koil berputar di dalamnya. Untuk tujuan
itulah maka alternator mobil menggunakan kumparan pembangkit (stator
koil) dengan magnet berputar (rotor koil) di dalamnya.
a. Magnet Berputar Didalam Kumparan
Biasanya, komponen-komponen kelistrikan mobil menggunakan
tegangan listrik 12 atau 24 volt dan alternator untuk sistem pengisian
harus menghasilkan tegangan tersebut.
Listrik dibangkitkan pada saat magnet diputarkan di dalam
kumparan dan besarnya tergantung pada kecepatan putaran magnet.
Jadi, melalui proses induksi elektromagnet, semakin cepat kumparan
memotong garis-garis gaya magnet semakin besar kumparan
membangkitkan gaya gerak listrik. Selanjutnya dapat kita lihat bahwa
tegangan berubah-ubah tergantung pada kecepatan putaran magnet.
Untuk memperoleh tegangan yang tetap, maka diperlukan putaran
magnet yang tetap/permanen, ini tidak mungkin dipertahankan karena
mesin akan berputar dengan kecepatan yang tidak tetap sesuai
dengan kecepatan kendaraan.
Untuk mengatasi kesulitan ini, sebagai pengganti magnet
permanen maka dipakai elektromagnet untuk mempertahankan
tegangan supaya tetap. Elektromagnet, garis gaya magnetnya
berubah-ubah sesuai dengan putaran alternator.
Elektromagnet mempunyai inti besi dengan kumparan dililitkan di
sekelilingnya. Pada saat arus mengalir melalui kumparan, inti besi akan
menjadi magnet.Besarnya magnet yang dibangkitkan tergantung pada
besarnya arus yang mengalir melalui kumparan.Jadi pada saat
alternator berputar dengan kecepatan rendah, arusnya naik, sebaliknya
jika alternator berputar dengan kecepatan tinggi arusnya menurun.
Arus yang mengalir melalui elektromagnet diberikan oleh baterai dan
besarnya diatur oleh tegangan regulator. Karena dalam ini, maka
alternator akan mengalirkan tegangan yang tetap meskipun putaran
mesin berubah-ubah.
U = Up 3 I = Ip
Hubungan secara segitiga :
Pada rangkaian ini tegangan phase Up sama dengan tegangan
keluaran alternator U. akan tetapi arus phase dan arus alternator
dibedakan dengan Faktor
U = Up I = Ip 3
I = Arus alternator
Ip = Arus phase
U = Tegangan alternator
Up = Tegangan phase
c. Penyearah
Bagian-bagian kelistrikan mobil membutuhkan arus searah untuk
kerjanya dan baterai memerlukan arus searah untuk pengisian.
Alternator menghasilkan arus bolak-balik tiga fase tetapi sistem
pengisian tidak dapat menggunakannya kecuali jika diubah menjadi
arus searah.
Mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah disebut
penyearahan. Penyearahan dapat dilakukan dengan beberapa cara
tetapi alternator mobil menggunakan dioda yang sederhana dan efektif
5. Latihan
Jawablah soal-soal dibawah ini dengan benar
1. Sebutkan fungsi batterai pada mobil ?
2. Sebutkan bunyi hukum tangan kanan fleming ?
3. Besarnya gaya gerak listrik yang dibangkitkan pada saat penghantar
memotong garis gaya magnet diantara medan magnet sebanding
dengan?
4. Bagai mana caranya generator membangkitkan tenaga listrik ?
5. Arus yang di hasilkan oleh alternator adalah arus bolak balik,
sedangkan arus yang di butuhkan oleh kendaraan adal arus searah,
apa solusinya ?
B. Pertemuan ke II: Komponen utama Sistem Pengisian
1. Alternator
Fungsi alternator adalah untuk merubah energi mekanis yang
didapatkan dari motor menjadi tenaga listrik. Energi mekanik dari motor
disalurkan sebuah puli, yang memutarkan rotor dan menghasilkan arus
listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak-balik ini kemudian dirubah
menjadi arus searah oleh diode-diode.
Komponen utama alternator adalah : rotor yang menghasilkan
medan magnet listrik, stator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan
beberapa diode yang menyearahkan arus.
Komponen tambahan lain adalah : sikat-sikat yang mensuplai arus
listrik ke rotor untuk menghasilkan kemagnetan (medan magnet), bearing-
bearing yang memungkinkan rotor dapat berputar lembut dan sebuah kipas
untuk mendinginkan rotor, stator dan diode.
4. Rotor
Rotor merupaka bagian yang berputar didalam alternator, pada rotor
terdapat kumparan rotor (rotor coil) yang berfungdi untuk
membangkitkan kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada rotor
berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang terdapat
pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik kekumparan rotor.
Rotor terdiri dari kutub kutub magnet, inti field winding dan slip ring.
Beberapa model/tipe termasuk mensupport lahar dan satu atau dua
kipas didalamnya.
Rotor digerakkan atau diputar didalam alternator dengan putaran tali
kipas mesin. Rotor yang terdiri kutub kutub magnet, field winding,
dan Slip ring, bagian bagian ini padat bersambungan pada sumbu
rotor, field winding dihubungkan kepada slip ring dimana carbon
brush dapat bergerak.
Ada dua lahar yang terdapat dirotor, satu di bagian bawah slip ring,
dan satunya berada dibagian atas sumbu rotor.
Field Winding Rotor Menciptakan lapangan magnet yang
disebabkan oleh arus yang mengalir melewati slip ring. Magnet
tersebut disatu disisi menjadi kutub selatan, dan disisi lain menjadi
kutub utara.
5. Stator
Pada gambar dibawah terlihat gambar kontruksi dari stator coil.
Kumparan stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga
kumparan yang pada salah satu ujung-ujungnya dijadikan satu
.
Gambar 25. Kumpaan stator
6. Dioda (rectifaer)
Diode digunakan sebagai penyearah tegangan. Diode mengubah
tegangan AC menjadi tegangan DC sehingga aki menerima listrik
yang benar. Rangkaian Dioda bertanggung jawab atas konversinya
tegangan AC ke tegangan DC. 6 atau 8 diode digunakan untuk
mengubah tegangan stator AC ke tegangan DC. Setengah dari
diode tersebut digunakan dalam kutub positif dan setengahnya lagi
dalam kutub negatif.
Gambar 27. dioda
7. Carbon brush
Sikat-sikat arang / carbon brush berhubungan dengan cincin-cincin
gesek yang dipasangkan pada rumah bagian belakang, atau menyatu
dengan regulator tegangan di dalam alternator yang dipasangkan pada
plat dudukan diode.
2. Regulator
Regulator menaikan dan merurunkan arus yang mengalir ke rotor untuk
mengatur tegangang dibangkitkan oleh alternator. Regulator terdiri dari titik
kontak, magnetic koil dan resistor.
Pada saat tidak ada arus yang mengalir ke kumparan rotor, stator tidak
dapat membangkitkan gaya gerak listrik sehingga tegangan alternator
turun dan hubungan titik kontak P terputus. Sekali lagi tegangan alternator
akan naik dan lengan kontak akan tertarik.
Dengan kata lain, pada saat alternator berputar dengan kecepatan
rendah, lengan kontak akan menaikkan dan menurunkan arus yang
mengalir ke kumparan rotor dengan berhubungan dan memutuskan
hubungannya dari P. Pada saat alternator berputar dengan kecepatan
tinggi, arus akan dialirkan secara terputus-putus ke kumparan rotor
tergantung apakah lengan kontak berhubungan atau putus dengan P.
Karakteristic Regulator
Regulator berfungsi untuk mempertahankan tegangan yang
dibangkitkan oleh alternator agar berada pada tingkat yang konstan.
Sebenarnya, disebabkan oleh karakteristik generator, tegangan tidak akan
konstan tetapi naik turun. Untuk regulator tipe titik kontak (tirril) ada
berbagai alasan mengapa tegangan naik turun, tetapi penyebab utamanya
adalah karakteristik hysteresis dan temperatur dan hal ini perlu disadari
sebelum melakukan penyetelan pada regulator.
1. Karakteristik Hysterestic
Bila kontak gerak berpindah dari titik (sisi) kecepatan tinggi ke titik
kecepatan rendah akan terjadi penurunan tegangan. Ini disebut
hysteresis effect.
Bila kontak gerak bekerja baik pada sisi kecepatan tinggi atau
kecepatan rendah, terjadi perubahan pada armature gap dan point gap
dan perubahan ini mengakibatkan kenaikan dan penurunan tahanan
magnet. Dan juga, pada saat moving point berpindah dari sisi
kecepatan tinggi ke sisi kecepatan rendah kemagnetan dari operasi
kecepatan tinggi masih terdapat pada inti kumparan selama waktu
yang singkat. Fenomena ini menyebabkan tegangan output alternator
menurun.
2. KARAKTERISTIK TEMPERATUR
Kumparan magnet dari regulator tegangan mempergunakan kawat
tembaga dan bila suhu kawat ini naik maka tahanannya akan naik
sehinga akan terjadi penurunan gaya tarik (gaya elektro magnet) dari
kumparan magnet, ini menyebabkan tegangan output alternator
menjadi tinggi.
Untuk mencegah kenaikan tegangan seperti itu, regulator
mempergunakan resistor atau elemen bimetal untuk kompensasi
temperatur dan bahkan ada regulator yang menggunakan keduanya.
Resistor mempunyai kawat michrome atau carbon element dengan
koefisien tahanan temperatur rendah dan dihubungkan seri dengan
kumparan. Ini menurunkan perbandingan dari tahanan keseluruhan
sesuai dengan naik turunnya temperatur.
PENTING
Biasanya sampai tegangan stabil memerlukan waktu 5 sampai 15
menit. Selama periode ini regulator tidak boleh disetel.
3. IC Regulator
a. Uraian
Baik regulator tipe titik kontak (point type) maupun IC regulator
mempunyai fungsi dasar yang sama: membatasi tegangan yang
dikeluarkan alternator dengan mengatur arus field yang mengalir pada
rotor coil. Perbedaan pokok bahwa, pada regulator IC pemutusan arus
dilakukan oleh IC, sedang oleh relay pada regulator tipe point.
IC Regulator sangat kompak dan ringan dan mempunyai
kemampuan yang tinggi karena tidak mempunyai titik kontak mekanik.
Dibandingkan dengan tipe titik kontak (point type), ini mempunyai
kelebihan sebagai berikut:
keuntungan
Rentang tegangan outputnya lebih sempit dan variasi tegangan
outputnya dalam waktu singkat
Tahan terhadap getaran dan dapat digunakan dalam waktu lama
karena tidak banyak bagian-bagian yang bergerak.
Karena tegangan outputnya rendah suhunya naik, pengisian baterai
dapat dilakukan dengan baik.
Kerugian
Mudah terpengaruh oleh tegangan dan suhu yang tidak wajar.
c. Karakteristik IC regulator
1) Karakteristik beban batterai
Hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada variasi tegangan output
(tidak lebih dari 0,1-0,2 volt) yang disebabkan oleh perubahan
kecepatan alternator dan tidak ada hysteresis Charracteristic
seperti pada tipe titik kontak (point type).
3) Karakteristik temperatur
Karena zener diode yang digunakan untuk mengatur tegangan
output cenderung menjadi lebih konduktif bila temperatur
sekelilingnya naik, tegangan output biasanya turun bila temperatur
naik.
Karena tegangan output turun pada temperatur tinggi (misalnya
pada musim panas) dan pada temperatur rendah tegangan output
naik (misalnya pada musim dingin) maka pada segala kondisi
dapat dilakukan pengisian yang baik terhadap baterai.
5. Latihan
Jawablah soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar
1. Sebutkan fungsi dari alternator ?
2. Sebutkan komponen-komponen utama alternator ?
3. Sebutkan dua macam regulator ?
4. Sebutkan fungsi dari regulator ?
5. sebutkan karakteristik yang ada pada IC regulator ?
C. Pertemuan ke III : Cara Keja Sistem Pengisian
Saat sikat habis atau rotor coil putus maka kemagneten pada
rotor menjadi hilang, sehingga pembakitan arus listrik pada alternator
terhenti. Kondisi ini akan dideteksi oleh MIC melalui terminal P,
karena pada saatitu terminal P menjadi 0 volt. MIC akan meng OFF
kan Tr2 dan meng ON kan Tr3, karena Tr3 ON maka lampu
menyala.
3. Rangkuman
Aternator menghasilkan arus denga cara meruibah enerkg gerak
menjadi tanaga listrik. Rotor pada pada alternator digerakkan oleh poros
engkol dngan menggunakan pully dan belt, dalam perjalan putaran
mesin tidak selalu konstan, kadang rendah kadang tinggi sesuai dengan
ke adaan di jalan, maka arus yang di hasil kan oleh alternator juga
berdeda beda.
Supaya arus yang masuk ke batterai dan komponen kelistrikan
lainya tetap konstan maka di pwerlukan regulator supaya arus yang
dikeluarkan oleh alternator tetap konstan.
Pada saat kendaraan berjalan lambat arus yang di keluarkan tetap
konstan, begitu juga saat kendaraan dengan kecepatan yang tinggi,
arus yang di keluarkan tidak besar. Disitu lah peran dari regulator. Saat
kecepatan rendah, sedang maupun tinggi arus yang dikeluarkan oleh
alternator tetap konstan.
4. Latihan
Jawablah soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar.
1. Mengapa saat kunci kontak pada posisi ON waktu mesin mati lampu
pengisian hidup ?, dan saat mesin hidup lampu pengisisan mati ?
2. Sebutkan dua buah nama kumparan yang ada pada regulator
mekanik?
3. Komponen apa yang meng ON-OFF kan transistor ?
BAB III
EVALUASI
A. TEST
1. Apa fungsi batterai pada kendaraan ?
2. Sebutkan bunyi hukum tangan kanan Fleming ?
3. Sebutkan fungsi dari sistem pengisian ?
4. Apa akibat jika kumparan voltage regulator putus ?
5. sebutkan fungsi rotor koil ?
6. Sebutkan fungsi alternator ?
7. Apa kegunaan dari regulator ?
8. Sebutkan cara kerja sistem pengisian pada kunci kontak ON mesin
mati ?
9. Mengapa saat kunci kontak ON mesin mati lampu pengisian hidup ?
10. Mengapa saat mesin hidup lampu pengisian mati ?
11. Sebutkan kerugian dari ic regulator ?
12. Sebutkan keuntungan dari IC regulator ?
13. Sebutkan karakteristik regulator mekanik ?
14. Salah satu karakteristik ic regulator adalah karakteristik beban external,
coba jelaskan ?
15. Komponen apa yang meng ON-OFF kan transistor pada IC regulator ?
B. KUNCI JAWABAN
1. Fungsi batterai pada mobil adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik
pada komponen komponen kelistrikan pada kendaraan tersebut.
2. Bunyi hukum tangan kanan fleming adalah Dengan ibu jari, telunjuk dan
jari tengah tangan kanan dibuka dengan sudut yang tepat satu sama
lain, maka telunjuk akan menunjukan gais gaya magnet, ibu jari
menunjukan arah gerakan penghantar dan jari tengah menunjukan arah
gaya gerak listrik
3. Pungsi sistem pengisisan adalah untuk mengisi arus pada batterai dan
dan mensuplai arus untuk komponen kelistrikan lainnya
4. Jika kumparan voltage regulator terputus maka akan terjadi overcharge
akibatnya batterai akan meledak
5. Rotor koil berpungsi untuk menbangkitkan medan magnet bila dialiri
oleh arus listrik
6. Untuk mengisi arus pada batterai, dan mensuplai kebutuhan arus untuk
komponen kelistrikan lainya.
7. Regolator berpungsi untuk mengatur besar kecilnya arus yang masuk
kedalam batterai
8. Cara kerja sistem pengisian saat konci kontak ON mesin mati adalah
Arus medan mula mengalir dari B+ baterai kunci kontak terminal
IG regulator titik kontak PL1 titik kontak PL0 terminal F regulator
terminal F alternator sikat slip ring kumparan medan/rotor
slip ring terminal E alternator masa, kumparan medan
menjadi magnet.
Arus lampu kontrol pengisian mengalir dari B+ baterai kunci kontak
lampu kontrol pengisian terminal L regulator titik kontak P0
titik kontak P1 terminal E regulator masa, lampu menyala.
9. Karena adanya perbedaan tegangan antara kedua kaki pada lampu
pengisian sehingga lampi pengisian hidup.
10. Lampu pengisian mati karena tidak ada beda potensial antara lampu
kontrol dan terminal L regulator.
11. Kerugian dari ic regulato yaitu ic regulator rentan terhadap tengan dan
suhu yang tidak wajar.
12. Rentang tegangan outputnya lebih sempit dan variasi tegangan
outputnya dalam waktu singkat, tahan terhadap getaran dan dapat
digunakan dalam waktu lama karena tidak banyak bagian-bagian yang
bergerak, karena tegangan outputnya rendah suhunya naik, pengisian
baterai dapat dilakukan dengan baik.
13. Karakteristik hysteresis dan karakteristik temperatur
14. Tegangan output menjadi turun bila arus beban bertambah.
15. Komponen yang meng ON-OFF kan transistor pada IC regulator adalah
MIC
C. UMPAN BALIK
Cocokanlah jawaban anda dengan kunci jawaban evaluasi yang
terdapat pada bab ini. Hitunglah jawaban anda yang benar dan
gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
anda pada meteri sub unit 1