You are on page 1of 49

MODUL

SISTEM PENGISIAN

Oleh :

HENGKI MAHENDRA

13850/2009

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2011
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUl
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
B. Tujuan
C. Petunjuk Penggunaan Modul
D. Alokasi Waktu
E. Peralatan Dalam Penggunaan Modul

BAB II. SISTEM PENGISIAN


A. Pertemuan I : Prinsip Pembangkitan Tenaga Listrik
1. Uraian
2. Prinsip Pembangkitan Tenaga Listrik
3. Prinsip Alternator
4. Rangkuman
5. Latihan
B. Pertemuan Ke II : Komponen Utama Sistem Pengisian
1. Alternator
2. Regulator
3. IC Regulator
4. Rangkuman
5. Latihan
C. Pertemuan Ke III : Cara Kerja Sistem Pengisian
1. Alternator yang Menggunakan Regulator
2. Alternator yang Menggunakan IC Regulator
3. Rangkuman
4. Latihan

BAB III EVALUASI


A. Test
B. Kunci Jawaban
C. Umpan Balik
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Modul ini berjudul SISTEM PENGISIAN yang disusun berlandaskan
pelatihan yang berbasis KTSP
Penguasaan materi modul ini akan dapat lebih cepat dikuasai apabila
siswa sebelumnya telah menyelesaikan materi penunjang yang
mendasarinya dari buku-buku sebelumnya
Materi yang akan diberikan dikemas dalam bentuk kegiatan belajar
baik teori maupun praktek, yang mana pemelajaran teori merupakan
landasan dasar yang akan menunjang ketrampilan praktek siswa sehingga
setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan pada modul ini diharapkan
siswa akan menguasai keterampilan tentang Pemeliharaan dan mengatasi
troble shoting pada sistem pengisian pada kendaraan .
Setelah siswa menguasai ketrampilan dari modul ini, siswa dapat
bekerja dibengkel-bengkel spesialis kelistrikan atau bengkel dinamo dan
tidak tertutup kemungkinan bahwa siswa bisa membuka sebuah usaha
bengkel sendiri, yang mana peluangnya kedepan sangat luas dan
menjanjikan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Peserta dikiat dapat memahami tentang sistem pengisian pada
kendaraan.
2. Tujuan Khusus
a. Peserta diklat dapat mengenal komponen-komponen dari sistem
pengisisan
b. Peserta diklat dapat melakukan pembongkaran komponen-
komponen sistem pengisisan.
c. Peserta diklat dapat menganalisa kerusakan pada sistem pengisian.
d. Peserta diklat dapat mengatasi kerusakan pada sistem pengisian.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk mendapatkan hasil belajar secara maksimal dalam
mempelajari materi dalam modul ini, langkah-langkah yang perlu
dilakukan antara lain:
a. Bacalah dan pahamilah secara seksama uraian-uraian materi yang
ada pada kegiatan belajar.
b. Bila ada meteri yang kurang jelas atau tidak di mengerti,
tanyakanlah pada guru yang mengajarkan materi tersebut.
c. Kerjakanlah setiap tes formatif (soal latihan) untuk mengetahui
seberapa jauh kemampuan untuk menyerap materi-materi pelajaran
yang telah di ajarkan.
d. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktek,
perhatikanlah hal-hal sebagai berikut :
1) Perhatikan petunjuk keselamatan kerja yang diberikan.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur pratikum) dengan baik.
3) Sebelum malakukan kegiatan praktek, maka persiakpan lah alat
dan bahan terlebih dahulu secara cermat.
4) Pergunakanlah alat dan bahan sesuai dengan pungsinya, untuk
melakukan kegiatan praktek yang belum jelas, harus meminta
izin terlebih dahulu pada guru.
5) Setelah selesai praktek, kembalikan alat dan bahan ketempat
semula.
e. Siswa dinyatakan telah dikatakan telah menguasai materi apabila
bisa menjawab semua soal dengan benar tampamelihat buku atau
melihat kunci jawaban.
f. Bila siswa sudah dinyatakan berhasil, siswa bersama guru dapat
membuat rencana uji kompetensi dengan menghadirkan lembaga
sertifikasi profesi setempat yang telah diakui keberadaannya, untuk
mendapatkan pengakuan kompetensi dengan sertifikat.
g. Kunsultasikan dengan guru pada saat merencanakan proses
belajar, saat menemukan kesulitan dalam menjawab soal-soal
maupun pada saat melakukan praktek, ataupun memerlukan
sumber belajar yang lain dapat mengkumunikasikannya dengan
guru bila membutuhkan pendamping dari industri pada saat belajar,
juga saat melaksanakan modul berikutnya.

D. Alokasi Waktu
Merupaka keseluruhan dari mata pelajaran yang terdiri dari beberapa
pokok pembahasan yang kemudian dijadikan fase/fase atau penetapan
yang kemudian dikelompokan untuk menjadi suatu patokan yang akan kita
ajarkan kepada siswa yang terdiri dari sup pokok bahasan, materi yang
akan diajarkan dan pembahasan materi, kemudian baru bisa menentukan
berapa waktu yang diperlukan untuk membahas suatu pokok
basan,dimana sistem pengisisan ini terdiri terdiri dari tiga kali pertemuan,
dimana satu kali pertemuan terdir dari 2 x 45 menit.

E. Peralatan Dalam Penggunaan Modul


Dalam pelaksanaan sistim modul maka beberapa perlengkapan harus
di siapkan dalam menunjang terlaksananya sistem pemelajaran baik dalam
konteks pemelajaran teori maupun praktek agar tujuan dapat tercapai
seoptimal mungkin.
Adapun perangkat tesebut adalah sebagai berikut :
Wall chart
Whait board
Boad marker
OHV
Buku
pena

Perangkat tersebut semestinya harus ada dalam menunjang proses belajar


mengajar sehingga apa yang di capai dalam modul dapat terlaksanan
sesuai yang diharapkan.
BAB II
SISTEM PENGISIAN

A. Pertemuan I : Prinsip Pembangkitan Kelistrikan


1. Uraian
.Fungsi baterai pada automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan
listrik pada komponen-kompenen listrik pada mobil tersebut seperti motor
stater, lampu-lampu besar dan penghapus kaca. Namun demikian
kapasitas baterei sangatlah terbatas, sehingga tidak akan dapat mensuplai
tenaga listrik secara terus menerus. Dengan demikian, baterei harus selalu
terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik setiap waktu yang
diperlukan oleh tiap-tiap komponen listrik. Untuk itu pada mobil diperlukan
sistem pengisian yang akan memproduksi listrik agar baterei selalu terisi
penuh.
Sistem pengisian (charging system) akan memproduksi listrik untuk
mengisi kembali baterei dan mensuplai kelistrikan ke komponen yang
memerlukannya pada saat motor hidup.
Sebagian besar mobil dilengkapi dengan alternator yang menghasilkan
arus bolak-balik yang lebih baik dari pada dinamo yang menghasilkan arus
searah dalam hal tenaga listrik yang dihasilkan maupun daya tahannya.
Mobil yang menggunakan arus searah (direct current), arus bolak-
balik yang dihasilkan alternator harus disearahkan menjadi arus searah
sebelum dikeluarkan.

2. Prinsip Pembangkitan Tenaga Listrik


a. Induksi Elektro Magnet
Garis gaya magnet dipotong oleh pengantar listrik yang bergerak
diantara medan magnet, akan timbul gaya gerak listrik (tegangan
induksi) pada penghantar dan arus akan mengalir apabila penghantar
tersebut merupakan bagian dari sirkuit lengkap,
Gambar 1. Pengkukuran arus yang kecil dengan galvano
meter

Seperti ditunjukan pada gambar, jarum galvano meter (ammeter


yang dapat mengukur arus yang sangat kecil), akan bergerak karena
gaya gerak listrik yang dihasilkan pada saat pengantar digerakkan
maju-mundur diantara katup utara dan katup selatan magnet. Dari aksi
ini dapat disimpulkan :
1) Jarum galvano meter akan bergerak jika pengahantar atau magnet
digerakkan
2) Arah gerakan jarum akan berfariasi mengikuti arah gerrkan
penghantar atau magnet
3) Basar gerakan jaum akan semakin besar sebanding dengan
kecepatan gerakan
4) Jarum tidak akan bergerak jika gerakan dihentikan
Bila dengan beberapa cara, penga tar dilewatkan melaqlaui garis
gaya magnet, maka dalam pengantar akakn terbangikit gaya gerak
listrik. Phenomena ini disebut dengan induksi elektromagnet.
Generator menghasilkan gaya gerak listrik dengan cara induksi elektro
magnet dan mengubahnya menjadi tenaga listrik (tegangan arus)
b. Arah Gerak Gaya Listrik
Arah gaya gerak listrik yang dibangkitkan dalam penghantar
diantaa medan magnet bervariasi mengikuti perubahan arah garis gaya
megnet dan gerakan penghatar. Apabila penghanta digerakkan (denan
arah sepertiyang ditunjukan oleh tanda panah besar poda gambar
dibawah) diantara kutup magnet utara dan selatan, maka gaya gerak
listrik akan menalir dari kanan ke kiri (aah garis gaya magnet dari kutup
utara ke kutup selatan).
Arah gais gaya magne dapat dipahami dengan mengunakan
Hukum Tangan Kanan Fleming (Flemings Right-Hand Rute)

Gambar 2. Hukum tangan kanan fleming

Hukum Tangan Kanan Fleming


Dengan ibu jari, telunjuk dan jari tengah tangan kanan dibuka
dengan sudut yang tepat satu sama lain, maka telunjuk akan
menunjukan gais gaya magnet, ibu jari menunjukan arah gerakan
penghantar dan jari tengah menunjukan arah gaya gerak listrik

c. Besarnya Garis Gaya Magnet


Besarnya gaya gerak listrik yang dibangkitkan pada saat
penghantar memotong (melewati) garis gaya magnet di antara medan
magnet sebanding dengan banyaknya garis gaya magnet yang
dipotong pada suatu satuan waktu.Sebagai contoh, bila banyaknya
garis-garis N dipotong dalam waktu t detik dan gaya gerak listrik U volt,
ini dapat dinyatakan dengan rumus berikut (simbol berarti sebanding
dengan)

Gambar 3. Garis gaya magnet

Dalam medan magnet dengan densitas yang seragam, besarnya


gaya gerak listrik yang dibangkitkan tergantung pada arah gerakan
penghantar meskipun kecepatan gerakan penghantar konstan.Seperti
terlihat pad gambar, sebuah penghantar digerakkan dari titik A ke B ke
C ke D dan kembali ke A.
Bagaimanapun, ia memotong garis gaya magnet hanya pada saat
bergerak dari A ke B dan dari C ke D. Dengan kata lain, meskipun
penghantar bergerak dengan kecepatan yang sama di antara masing-
masing titik, gaya gerak listrik akan bangkit hanya pada saat
penghantar bergerak antara A dan B dan antara C dan D

Gambar 4. Gerakan penghantar pada garis gaya magnet


Bila penghantar (conductor) digerakkan dengan jalur melingkar di
dalam medan magnet, maka besarnya garis gaya magnet akan
berubah secara konstan. Pada gambar ini, penghantar digerakkan
dalam lingkaran dengan kecepatan tetap dari titik A ke L antara kutub
magnet utara dan selatan. Dalam hal ini jumlah garis gaya magnet
terbesar dipotong antara titik D dengan E dan antara titik J dengan K,
tetapi tidak ada garis yang dipotong antara A dengan B atau G dengan
H.

Gambar 5. Gerakan melingkar garis gaya listrik

Jadi, bila gaya gerak listrik yang dibangkitkan pada saat


penghantar digerakkan dalam lingkaran dinyatakan dalam sebuah
grafik, dapat dilihat bahwa keberadaan gaya ini secara tetap
mengalami perubahan (bertambah dan berkurang). Selanjutnya, arah
arus yang dibangkitkan oleh gaya gerak listrik ini akan berubah setiap
setengan putaran penghantar.

Gambar 6. Grafik gaya gerak listrik


d. Prinsip Generator
Meskipun gaya gerak listrik dihasilkan bila sebuah penghantar
diputar dalam medan magnet, sebenarnya besarnya gaya gerak listrik
(ggl) yang dihasilkan sangat kecil.

Gambar 7. Prinsip generator

Bila dua buah penghantar disambung ujung ke ujung, maka akan


timbul gaya gerak listrik pada keduanya yang tentu saja ganda. Jadi,
semakin banyak penghantar yang berputar dalam medan magnet
semakin besar pada gaya gerak listrik yang dihasilkan.
Bila penghantar terbentuk dalam satu kumparan jumlah total gaya
gerak listrik yang dibangkitkan akan menjadi lebih besar, demikian juga
besarnya tenaga listrik (arus dan tegangan) yang dihasilkan. Generator
membangkitkan tenaga listrik dengan jalan memutarkan sebuah
kumparan di dalam medan magnet. Ada dua macam listrik, arus searah
dan arus bolak-balik dan tergantung pada cara menghasilkan listrik
generator juga dibedakan dalam generator jenis arus searah dan arus
bolak-balik.

Gambar 8. Perputaran kumparan pada medan magnet


e. Generator Arus Bolak Balik
Bila arus listrik yang dibangkitkan oleh kumparan diberikan
melalui cincin gesek dan sikat (jadi kumparan dapat
berputar),besarnya arus yang mengalir ke lampu akan berubah,
pada saat yang sama, demikian juga arah alirannya.

Gambar 9. Kumparan yang di beri cincin gesek dan sikat

Pada saat kumparan berputar, arus yang dihasilkan pada setengah


putaran pertama akan dikeluarkan dari brush pada sisi A, mengalir
melalui lampu dan kembali ke brush pada sisi B.
Pada setengah putaran selanjutnya, arus akan mengalir dari B dan
kembali keA.
Dalam model ini, generator arus bolak-balik memberikan arus yang
dihasilkan oleh kumparan dalam medan magnet. Alternator yang
digunakan pada sistem pengisian mobil menggunakan diode untuk
mengarahkan arus (mengubahnya menjadi arus searah) sebelum
dialirkan ke sistem pengisian.
Gambar 10. Gravik penyearahan arus oleh dioda

3. Prinsip Alternator
Arus listrik dibangkitkan dalam kumparan pada saat kumparan
diputarkan dalam medan magnet. Jenis arus listrik yang dibangkitkan
adalah arus bolak-balik yang arah alirannya secara konstan berubah-ubah
dan untuk mengubahnya menjadi arus searah diperlukan sebuah
komutator dan sikat-sikat.
Ini adalah untuk menarik arus searah yang dibangkitkan pada setiap
stator koil. Armatur dengan komutator dapat diputarkan di dalam
kumparan. Akan tetapi, konstruksi armatur akan menjadi rumit dan tidak
dapat diputarkan pada kecepatan tinggi. Kerugian yang lainnya adalah
bahwa arus mengalir melalui komutator dan sikat (brush), maka keausan
akan cepat terjadi karena adanya lompatan bunga api.
Untuk mendapatkan arus searah dapat dilakukan dengan
menyearahkan arus bolak-balik yang dihasilkan oleh stator koil tepat
sebelum dijadikan output dengan menggunakan rectifier, atau dengan
cara mengganti putaran stator coil dengan memutarkan magnet di dalam
kumparan. Semakin besar volume listrik yang dibangkitkan di dalam
kumparan, maka kumparan semakin panas dikarenakan aliran arus.
Oleh karena itu, pendinginan akan menjadi lebih baik kalau stator koil
ditempatkan di luar dengan rotor koil berputar di dalamnya. Untuk tujuan
itulah maka alternator mobil menggunakan kumparan pembangkit (stator
koil) dengan magnet berputar (rotor koil) di dalamnya.
a. Magnet Berputar Didalam Kumparan
Biasanya, komponen-komponen kelistrikan mobil menggunakan
tegangan listrik 12 atau 24 volt dan alternator untuk sistem pengisian
harus menghasilkan tegangan tersebut.
Listrik dibangkitkan pada saat magnet diputarkan di dalam
kumparan dan besarnya tergantung pada kecepatan putaran magnet.
Jadi, melalui proses induksi elektromagnet, semakin cepat kumparan
memotong garis-garis gaya magnet semakin besar kumparan
membangkitkan gaya gerak listrik. Selanjutnya dapat kita lihat bahwa
tegangan berubah-ubah tergantung pada kecepatan putaran magnet.
Untuk memperoleh tegangan yang tetap, maka diperlukan putaran
magnet yang tetap/permanen, ini tidak mungkin dipertahankan karena
mesin akan berputar dengan kecepatan yang tidak tetap sesuai
dengan kecepatan kendaraan.
Untuk mengatasi kesulitan ini, sebagai pengganti magnet
permanen maka dipakai elektromagnet untuk mempertahankan
tegangan supaya tetap. Elektromagnet, garis gaya magnetnya
berubah-ubah sesuai dengan putaran alternator.
Elektromagnet mempunyai inti besi dengan kumparan dililitkan di
sekelilingnya. Pada saat arus mengalir melalui kumparan, inti besi akan
menjadi magnet.Besarnya magnet yang dibangkitkan tergantung pada
besarnya arus yang mengalir melalui kumparan.Jadi pada saat
alternator berputar dengan kecepatan rendah, arusnya naik, sebaliknya
jika alternator berputar dengan kecepatan tinggi arusnya menurun.
Arus yang mengalir melalui elektromagnet diberikan oleh baterai dan
besarnya diatur oleh tegangan regulator. Karena dalam ini, maka
alternator akan mengalirkan tegangan yang tetap meskipun putaran
mesin berubah-ubah.

b. Arus Bolak Balik Tiga Fase


Pada saat magnet berputar di dalam kumparan akan timbul
tegangan di antara kedua ujung kumparan. Ini akan memberikan
kenaikan pada arus bolak-balik.
Hubungan antara arus yang dibangkitkan dalam kumparan dengan
posisi magnet adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar. Arus
tertinggi akan bangkit pada saat kutub N dan S mencapai jarak yang
terdekat dengan kumparan.
Bagaimanapun, setiap setengah putaran arus akan mengalir
dengan arah yang berlawanan. Arus yang membentuk gelombang
sinus dengan cara ini disebut Arus bolak-balik satu fase. Perubahan
360 pada grafik berlaku untuk satu siklus dan banyaknya perubahan
yang terjadi pada setiap detik disebut dengan frekuensi

Gambar 11. Grafik siklus arus bolak balik

Untuk membangkitkan listrik dengan lebih efisien, alternator mobil


menggunakan tiga kumparan yang dirangkai seperti terlihat pada
gambat.
Masing-masing kumparan A, B dan C berjarak 120 .Pada saat
magnet berputar di antara mereka, akan bangkit arus bolak-balik pada
masing-masing kumparan.Gambar menunjukkan hubungan antara
ketiga arus bolak-balik dengan magnet. Listrik yang mempunyai tiga
arus bolak-balik seperti ini disebut arus bolak-balik tiga fase,
alternator mobil membangkitkan arus bolak-balik tiga fase.

Gambar 12. Hubungan tiga arus bolak balik dengan magnet


Gambar 13. Pembangkit 3 pase dengan 6 pasang pol
magnet/rotor membutuhkan 3x6 =18 pasang pool stator

Rangkaian kumparan stator dapat dibedakan dalam dua rangkaian


yaitu rangkaian segitiga dan rangkain bintang. Dari dua rangkaian
tersebut yang paling banyak diterapkan dalam rangkaian alternator
adalah rangkaian bintang.
Rangkaian kumparan stotor alternator secara bintang dan
segitiga terdapat perbedaan sebagai berikut :

Gambar 14. Rangkaian kumparan stator secara


bintang dan segitiga
Hubungan secara bintang :
Tegangan keluaran alternator U dan tegangan phase Up dibedakan
dengan Faktor 3. Arus alternator I adalah sama dengan arus phase Ip
.

U = Up 3 I = Ip
Hubungan secara segitiga :
Pada rangkaian ini tegangan phase Up sama dengan tegangan
keluaran alternator U. akan tetapi arus phase dan arus alternator
dibedakan dengan Faktor

U = Up I = Ip 3

I = Arus alternator
Ip = Arus phase
U = Tegangan alternator
Up = Tegangan phase

c. Penyearah
Bagian-bagian kelistrikan mobil membutuhkan arus searah untuk
kerjanya dan baterai memerlukan arus searah untuk pengisian.
Alternator menghasilkan arus bolak-balik tiga fase tetapi sistem
pengisian tidak dapat menggunakannya kecuali jika diubah menjadi
arus searah.
Mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah disebut
penyearahan. Penyearahan dapat dilakukan dengan beberapa cara
tetapi alternator mobil menggunakan dioda yang sederhana dan efektif

Gambar 15. Prinsip penyearah dioda

Penghambatan : Bila katoda diberi polaritas positif dan anoda


diberi polaritas negatif maka arus terhambat ----- lampu mati
Pengalir : Bila katoda diberi polaritas (+) dan anoda diberi
polaritas (-), Maka arus mengalir ------ Lampu menyala

Gambar 16. Satu fase dengan penyearah satu dioda

Dioda memungkinkan arus hanya mengalir pada satu arah. Seperti


terlihat pada gambar, jika dipergunakan enam buah diode, arus bolak-
balik tiga fase tersebut diubah menjadi arus searah dengan jalan
penyearahan gelombang penuh. Karena alternator mobil menggunakan
diode yang dipasang di dalam, maka output listrik adalah arus searah.

Gambar 17. Penyearahan arus oleh dioda

Dapat kita lihat bahwa arus dari masing-masing kumparan


sampai ke diode terus menerus berubah arah pada ketiga lead wire
sehingga arah arus dari diode tidak berubah tetapi membentuk sirkuit
dengan polaritas yang tidak berubah-ubah.
4. Rangkuman
Fungsi batterai pada auto mobile adalah untuk mensuplai
kebutuhan listrik pada komponen-komponen listrik yang ada pada mobil
itu tersubut seperti motor stater, lampu-lampu besar dan penghapus
kaca. Namun kapasitas batterai sangatlah terbatas, sehingga tidak
dapat mensuplai tenaga listrik secara terus menerus. Dengan demikian,
batterai harus terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik setiap
waktu yang di perlukan oleh tiap tiap komponen kelistrikan.
Prinsip pembangkitan tenaga listrik yaitu : adanya induksi elektro
magnet, adanya arah gaya gerak listrik, besranya garis gaya magnet
Prinsip pada alternator yaitu berputarnya magnet di dalam
kumparan, kumparan menghasilkan elektro magnet
Arus yang dihasilkan oleh alternator adalah aus bolak balik
sedangkan arus yang dibutuhkan adalah arus searah, maka diperlukan
suatu komponen sebagai penyearah yaitu dioda, atau sering di sebut
rectifaer.

5. Latihan
Jawablah soal-soal dibawah ini dengan benar
1. Sebutkan fungsi batterai pada mobil ?
2. Sebutkan bunyi hukum tangan kanan fleming ?
3. Besarnya gaya gerak listrik yang dibangkitkan pada saat penghantar
memotong garis gaya magnet diantara medan magnet sebanding
dengan?
4. Bagai mana caranya generator membangkitkan tenaga listrik ?
5. Arus yang di hasilkan oleh alternator adalah arus bolak balik,
sedangkan arus yang di butuhkan oleh kendaraan adal arus searah,
apa solusinya ?
B. Pertemuan ke II: Komponen utama Sistem Pengisian
1. Alternator
Fungsi alternator adalah untuk merubah energi mekanis yang
didapatkan dari motor menjadi tenaga listrik. Energi mekanik dari motor
disalurkan sebuah puli, yang memutarkan rotor dan menghasilkan arus
listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak-balik ini kemudian dirubah
menjadi arus searah oleh diode-diode.
Komponen utama alternator adalah : rotor yang menghasilkan
medan magnet listrik, stator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan
beberapa diode yang menyearahkan arus.
Komponen tambahan lain adalah : sikat-sikat yang mensuplai arus
listrik ke rotor untuk menghasilkan kemagnetan (medan magnet), bearing-
bearing yang memungkinkan rotor dapat berputar lembut dan sebuah kipas
untuk mendinginkan rotor, stator dan diode.

Gambar 21. Rangakaian sistem pengisian dengan alternator


Komponen sistem pengisian lainnya terdiri dari sakelar/kunci
kontak, ampere meter, lampu kontrol, dan batere. Sakelar/kunci kontak
berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus dari batere ke
gulungan medan (rotor) alternator. Sedangkan amperemeter/lampu
kontrol berfungsi sebagai penunjuk/pengontrol aliran dan besarnya
arus alternator ke batere. Fungsi batere di dalam sistem pengisian
adalah untuk memberikan arus listrik awal yang digunakan
sebagai pembangkit medan magnet pada rotor.

Gambar 22. Salah satu macam alternator

Kontruksi alternator bagian-bagianya terdiri dari


1. Pully
Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor.
2. Kipas
Fungsi kipas untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan
pada alternator.
3. Rumah bagian depan dan belakang
Dibuat dari aluminium tuang. Rumah bagian depan sebagai
dudukan bantalan depan, dudukan pemasangan alternator pada
mesin, dan dudukan penyetel kekencangan sabuk penggerak.
Biasanya untuk rumah bagian belakang juga sebagai tempat
dudukan bantalan belakang dan dudukan terminal-terminal
keluaran, dudukan plat-plat diode dan dudukan rumah sikat.

Gambar 23. End frame dan rear end frame

4. Rotor
Rotor merupaka bagian yang berputar didalam alternator, pada rotor
terdapat kumparan rotor (rotor coil) yang berfungdi untuk
membangkitkan kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada rotor
berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang terdapat
pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik kekumparan rotor.
Rotor terdiri dari kutub kutub magnet, inti field winding dan slip ring.
Beberapa model/tipe termasuk mensupport lahar dan satu atau dua
kipas didalamnya.
Rotor digerakkan atau diputar didalam alternator dengan putaran tali
kipas mesin. Rotor yang terdiri kutub kutub magnet, field winding,
dan Slip ring, bagian bagian ini padat bersambungan pada sumbu
rotor, field winding dihubungkan kepada slip ring dimana carbon
brush dapat bergerak.
Ada dua lahar yang terdapat dirotor, satu di bagian bawah slip ring,
dan satunya berada dibagian atas sumbu rotor.
Field Winding Rotor Menciptakan lapangan magnet yang
disebabkan oleh arus yang mengalir melewati slip ring. Magnet
tersebut disatu disisi menjadi kutub selatan, dan disisi lain menjadi
kutub utara.

Gambar 24. Rotor

5. Stator
Pada gambar dibawah terlihat gambar kontruksi dari stator coil.
Kumparan stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga
kumparan yang pada salah satu ujung-ujungnya dijadikan satu

.
Gambar 25. Kumpaan stator

Pada gambar dibawan ini terlihat teori gambar kontruksi stator.


Kontruksi ini disebut hubungan Y atau bintang tiga fhase. Bagian
tengah yang menjadi satu adalah pusat gulungan dan bagian ini
disebut titik netral (neutral point) atau bisaa disebut terminal N.
pada bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak-
balik (AC) tiga phase.

Gambar 26. Kontruksi hubungan Y

Saat ini alternator menggunakan hubungan Ydengan alasan:


a. Penghubungan kumparan sederhana
b. Tegangan output lebih besar
c. Mempunyai titik netral yang dapat digunakan
d. Meskipun kurang baik saat arus output maksimum, tetapi pada
putaran rendah lebih baik

6. Dioda (rectifaer)
Diode digunakan sebagai penyearah tegangan. Diode mengubah
tegangan AC menjadi tegangan DC sehingga aki menerima listrik
yang benar. Rangkaian Dioda bertanggung jawab atas konversinya
tegangan AC ke tegangan DC. 6 atau 8 diode digunakan untuk
mengubah tegangan stator AC ke tegangan DC. Setengah dari
diode tersebut digunakan dalam kutub positif dan setengahnya lagi
dalam kutub negatif.
Gambar 27. dioda
7. Carbon brush
Sikat-sikat arang / carbon brush berhubungan dengan cincin-cincin
gesek yang dipasangkan pada rumah bagian belakang, atau menyatu
dengan regulator tegangan di dalam alternator yang dipasangkan pada
plat dudukan diode.

Gamba 28. Carbon brush

2. Regulator
Regulator menaikan dan merurunkan arus yang mengalir ke rotor untuk
mengatur tegangang dibangkitkan oleh alternator. Regulator terdiri dari titik
kontak, magnetic koil dan resistor.

Gambar 29. Tipe regulator mekanik


Tegangan dan arus keluaran alternator bervariasi tergantung pada
kecepatan putaran alternator dan banyaknya beban (arus output)
alternator. Putaran mesin yang terus berubah-ubah, demikian juga putaran
alternator, selanjutnya beban, (lampu-lampu, wiper, sistem AC Mobil dan
lain-lain) selalu berubah-ubah mempengaruhi kondisi pengisian baterai.
Oleh karena itu, agar alternator dapat memberikan tegangan standard
(tegangan sistem) diperlukan pengaturan tegangan oleh regulator
tegangan yang mengatur tegangan keluaran pada setiap perubahan
putaran dan beban. Pada tegangan sistem 12 volt tegangan regulasi antara
14,4 14,8 volt, untuk tegangan sistem 24 volt tegangan regulasi pada 28
volt
Untuk meregulasi tegangan keluaran alternator dilakukan dengan cara
mengatur arus yang mengalir ke kumparan rotor (arus medan)

Gambar 30. Regulator mengalirkan arus ke elektromagnet

Regulator mengalirkan arus ke elektromagnet (kumparan rotor ) yang


menghasilkan garis gaya magnet yang diperlukan untuk ketiga kumparan
(kumparan stator) alternator untuk membangkitkan tegangan bolak-balik
tiga phase.
Karena elektromagnet mempunyai inti besi yang dililit kumparan, inti
besi akan menjadi magnet dan membangkitkan garis gaya magnet pada
saat dialiri arus.
Banyaknya garis gaya magnet sebanding dengan besarnya arus yang
dialiri arus yang dialirkan pada kumparan di sekeliling inti besi. Dengan
kata lain, alternator dapat menghasilkan tegangan yang tetap dengan jalan
mengalirkan arus yang besar ke kumparan rotor/medan pada saat
alternator berputar lambat atau berbeban berat dan mengurangi arus ke
kumparan medan pada saat alternator berputar cepat atau berbeban
ringan.
Regulator mengatur pengaliran arus ke kumparan rotor dengan
menarik dan membebaskan titik kontak sesuai dengan tegangan yang
diberikan ke regulator coil. Pada saat alternator berputar dengan rpm
rendah dan tegangan stator coil lebih rendah dari tegangan baterai, titik
kontak yang bergerak akan berhubungan dengan P, sehingga arus dari
baterai akan mengalir ke kumparan rotor melalui P
Dalam hal lain, jika alternator berputar dengan rpm tinggi, tegangan
pada kumparan stator naik melebihi tegangan baterai, tegangan ini
dialirkan ke kumparan regulator sehingga oleh kekuatan tarikan yang lebih
besar maka P, akan terputus.

Gambar 31. Posisi plat kontak saat rpm tinggi

Pada saat titik kontak bergerak menjauhi P, arus yang ke kumparan


rotor melalui resistor R dan intensitasnya menurun. Jika arus mengalir ke
kumparan rotor berkurang, maka tegangan yang dibangkitkan pada
kumparan stator berkurang dan ini akan mengakibatkan gaya tarik pada
kumparan menurun sehingga lengan titik kontak akan kembali dan
berhubungan dengan P. Hal ini akan menaikkan arus yang mengalir pada
kumparan rotor dan kemudian titik kontak akan terputus lagi dari P.
Bila alternator berputar dengan kecepatan yang lebih tinggi, tegangan
yang dibangkitkan oleh kumparan stator akan naik memperkuat gaya tarik
pada kumparan regulator sehingga menghubungkan titik kontak
berhubungan dengan P. Akibatnya, arus yang melalui resistor akan
mengalir ke P dan tidak ke kumparan rotor.

Gamba 32. Posisi plat kontak saat kecepatan sendah

Pada saat tidak ada arus yang mengalir ke kumparan rotor, stator tidak
dapat membangkitkan gaya gerak listrik sehingga tegangan alternator
turun dan hubungan titik kontak P terputus. Sekali lagi tegangan alternator
akan naik dan lengan kontak akan tertarik.
Dengan kata lain, pada saat alternator berputar dengan kecepatan
rendah, lengan kontak akan menaikkan dan menurunkan arus yang
mengalir ke kumparan rotor dengan berhubungan dan memutuskan
hubungannya dari P. Pada saat alternator berputar dengan kecepatan
tinggi, arus akan dialirkan secara terputus-putus ke kumparan rotor
tergantung apakah lengan kontak berhubungan atau putus dengan P.

Karakteristic Regulator
Regulator berfungsi untuk mempertahankan tegangan yang
dibangkitkan oleh alternator agar berada pada tingkat yang konstan.
Sebenarnya, disebabkan oleh karakteristik generator, tegangan tidak akan
konstan tetapi naik turun. Untuk regulator tipe titik kontak (tirril) ada
berbagai alasan mengapa tegangan naik turun, tetapi penyebab utamanya
adalah karakteristik hysteresis dan temperatur dan hal ini perlu disadari
sebelum melakukan penyetelan pada regulator.
1. Karakteristik Hysterestic
Bila kontak gerak berpindah dari titik (sisi) kecepatan tinggi ke titik
kecepatan rendah akan terjadi penurunan tegangan. Ini disebut
hysteresis effect.

Gambar 33. Grafik karakteristik hyiterestic

Bila kontak gerak bekerja baik pada sisi kecepatan tinggi atau
kecepatan rendah, terjadi perubahan pada armature gap dan point gap
dan perubahan ini mengakibatkan kenaikan dan penurunan tahanan
magnet. Dan juga, pada saat moving point berpindah dari sisi
kecepatan tinggi ke sisi kecepatan rendah kemagnetan dari operasi
kecepatan tinggi masih terdapat pada inti kumparan selama waktu
yang singkat. Fenomena ini menyebabkan tegangan output alternator
menurun.

2. KARAKTERISTIK TEMPERATUR
Kumparan magnet dari regulator tegangan mempergunakan kawat
tembaga dan bila suhu kawat ini naik maka tahanannya akan naik
sehinga akan terjadi penurunan gaya tarik (gaya elektro magnet) dari
kumparan magnet, ini menyebabkan tegangan output alternator
menjadi tinggi.
Untuk mencegah kenaikan tegangan seperti itu, regulator
mempergunakan resistor atau elemen bimetal untuk kompensasi
temperatur dan bahkan ada regulator yang menggunakan keduanya.
Resistor mempunyai kawat michrome atau carbon element dengan
koefisien tahanan temperatur rendah dan dihubungkan seri dengan
kumparan. Ini menurunkan perbandingan dari tahanan keseluruhan
sesuai dengan naik turunnya temperatur.

Gambar 34. Kateristik temperatur

Bi-metal element dipergunakan bersama-sama pegas yang menopang


kontak gerak. Bi-metal menurunkan tegangan pegas pada saat
temperatur naik. Setelah regulator mulai bekerja, tegangan akan naik
turun sampai temperaturnya stabil. Pada saat regulator mulai bekerja,
aliran arus mengakibatkan temperatur naik seketika. Tetapi kenaikan
pada bi-metal elemen sedikit lambat sehingga tegangan pegas kuat
dan tegangan naik.

PENTING
Biasanya sampai tegangan stabil memerlukan waktu 5 sampai 15
menit. Selama periode ini regulator tidak boleh disetel.
3. IC Regulator
a. Uraian
Baik regulator tipe titik kontak (point type) maupun IC regulator
mempunyai fungsi dasar yang sama: membatasi tegangan yang
dikeluarkan alternator dengan mengatur arus field yang mengalir pada
rotor coil. Perbedaan pokok bahwa, pada regulator IC pemutusan arus
dilakukan oleh IC, sedang oleh relay pada regulator tipe point.
IC Regulator sangat kompak dan ringan dan mempunyai
kemampuan yang tinggi karena tidak mempunyai titik kontak mekanik.
Dibandingkan dengan tipe titik kontak (point type), ini mempunyai
kelebihan sebagai berikut:
keuntungan
Rentang tegangan outputnya lebih sempit dan variasi tegangan
outputnya dalam waktu singkat
Tahan terhadap getaran dan dapat digunakan dalam waktu lama
karena tidak banyak bagian-bagian yang bergerak.
Karena tegangan outputnya rendah suhunya naik, pengisian baterai
dapat dilakukan dengan baik.
Kerugian
Mudah terpengaruh oleh tegangan dan suhu yang tidak wajar.

b. Prinsip kerja IC regulator


Dalam circuit diagram IC Regulator. Pada saat tegangan output di
terminal B rendah, tegangan baterai mengalir ke base Tr melalui
resistor R dan Tr, ON, pada saat itu arus field ke rotor coil mengalir
dari Brotor coilFTrE.

Gambar 36. Prinsip kerja IC regulator 1


Pada saat tegangan output pada terminal B tinggi, tegangan yang
lebih tinggi itu dialirkan ke zener diode (ZD) dan bila tegangan ini
mencapai tegangan zener, maka ZD menjadi penghantar. Akibatnya,
Tr ON dan Tr OFF. Ini akan menghambat arus field dan mengatur
tegangan output.

Gambar 37. Prinsip kerja IC regulator 2

c. Karakteristik IC regulator
1) Karakteristik beban batterai
Hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada variasi tegangan output
(tidak lebih dari 0,1-0,2 volt) yang disebabkan oleh perubahan
kecepatan alternator dan tidak ada hysteresis Charracteristic
seperti pada tipe titik kontak (point type).

Gambar 38. Grafik karakteristik beban batterai

2) Karakteristik beban external


Tegangan output menjadi turun bila arus beban bertambah. Tidak
ada karakteristik hysteresis seperti halnya pada regulator tipe titik
kontak: variasi tegangan, bahkan pada beban yang diperhitungkan,
arus output maksimum dari alternator, adalah antara 0,5 volt dan 1
volt.

Gambar 39. Grafik karakteristik beban external

3) Karakteristik temperatur
Karena zener diode yang digunakan untuk mengatur tegangan
output cenderung menjadi lebih konduktif bila temperatur
sekelilingnya naik, tegangan output biasanya turun bila temperatur
naik.
Karena tegangan output turun pada temperatur tinggi (misalnya
pada musim panas) dan pada temperatur rendah tegangan output
naik (misalnya pada musim dingin) maka pada segala kondisi
dapat dilakukan pengisian yang baik terhadap baterai.

Gambar 40. Grafik karakteristik temperatur


4. Rangkuman
Fungsi alternator adalah untuk merubah energi mekanis yanga
didapatkan dari motor menjadi tenaga listrik. Komponen utama sistem
pengisisan adalan alternator, regulator. Regulator terbagi dua yaitu
regulator mkanik dan IC rgulator.
Komponen utama alternator adalah : rotor yang mnghasilkan
medan magnet, stator yang menghasilkan arus bolak balikdan beberapa
dioda yang menyearah arus.
Komponen lainya yaitu : sikat yang menyuplai arus ke rotor,
bearing, sebuah kipas untuk nendinginkan rotor, stator, dan dioda.
Regulator menaikkan dan menurunkan arus yang mengalir ke rotor
untuk mngatur tegangan pembangkit oleh alternator. Ada dua buah tipe
regulator yaitu regulator mekanik dan IC regulator

5. Latihan
Jawablah soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar
1. Sebutkan fungsi dari alternator ?
2. Sebutkan komponen-komponen utama alternator ?
3. Sebutkan dua macam regulator ?
4. Sebutkan fungsi dari regulator ?
5. sebutkan karakteristik yang ada pada IC regulator ?
C. Pertemuan ke III : Cara Keja Sistem Pengisian

1. Alternator yang menggunakan regulator


a. Cara kerja saat Kunci kontak ON mesin mati

Gambar 41. Saat kunci kontak ON mesin mati

Arus medan mula mengalir dari B+ baterai kunci kontak


terminal IG regulator titik kontak PL1 titik kontak PL0 terminal F
regulator terminal F alternator sikat slip ring kumparan
medan/rotor slip ring terminal E alternator masa,
kumparan medan menjadi magnet.
Arus lampu kontrol pengisian mengalir dari B+ baterai kunci
kontak lampu kontrol pengisian terminal L regulator titik kontak
P0 titik kontak P1 terminal E regulator masa, lampu
menyala.
b. Cara kerja saat Mesin hidup kecepatan rendah sampai sedang

Gambar 42. Saat mesin hidup kecepatan rendah sampai


sedang

Alternator lewat terminal B+ mengeluarkan energi listrik untuk


pengisian baterai dan beban kelistrikan mobil.
Arus medan mengalir dari B+ alternator kunci kontak terminal
IG regulator titik kontak PL1 titik kontak PL0 terminal F
regulator terminal F alternator sikat slip ring kumparan
medan/rotor slip ring terminal E alternator masa.
Arus dari terminal N alternator mengalir ke kumparan relai
tegangan melalui terminal N regulator kemudian ke masa, yang
mengakibatkan kontak gerak P0 tertarik ke titik kontak diam P2
menghubungkan tegangan sinyal regulasi dari B+ alternator ke
kumparan regulator dan akibatnya lampu pengisian padam karena
tidak ada beda potensial antara lampu kontrol dan terminal L regulator.
Pada kondisi tegangan baterai sudah mencapai 14,4 volt maka
tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan regulator tegangan
membuat medan magnet pada inti kumparan regulator tegangan yang
mampu menarik kontak gerak PL0 lepas dari titik kontak PL1. Sehingga
arus medan menjadi kecil karena melewati tahanan R, akibatnya
tegangan turun dan kontak gerak PL0 kembali menempel ke kontak
PL1, arus medan besar kembali dan tegangan naik lagi kontak PL0
lepas kembali demikian seterusnya pada kecepatan ini akan terjadi
putus hubung antara kontak PL0 dan kontak PL1 sehingga tegangan
keluaran alternator tetap pada 14,4 volt.

c. Cara kerja saat Mesin hidup kecepatan sedang sampai tinggi

Gambar 43. Saat mesin hidup kecepatan sedang sampai


tinggi

Bila kecepatan bertambah naik, tegangan keluaran alternator juga


bertambah naik diatas 14,4 volt, yang berarti juga tegangan sinyal
regulasi yang masuk ke kumparan regulator tegangan juga naik.
Akibatnya kemagnetan pada inti kumparan regulator bertambah besar
yang mampu menarik kontak PL0 hingga melayang (berada di
tenggah-tenggah kontak PL1 dan PL2). Akibatnya arus medan melewati
tahanan R tetapi karena kecepatanya sudah tinggi maka tegangan
keluaran alternator akan tetap 14,4 volt.
Bila kecepatan bertambah naik lagi maka tegangan keluaran
alternator juga bertambah naik hingga 14,8 volt. Pada tegangan
tersebut kemagnetan pada inti kumparan menarik kontak gerak PL 0
lebih jauh lagi hingga menempel pada titik kontak PL 2 akibatnya arus
medan menjadi nol dan tegangan keluaran alternator turun kontak
gerak PL0 lepas kembali arus medan besar lagi tegangan
keluaran naik lagi kontak gerak PL0 menempel lagi pada PL2
demikian seterusnya terjadi putus hubung antara kontak gerak PL 0 dan
kontak PL2 sehingga tegangan keluaran B+ alternator tetap pada 14,4
sampai 14,8 volt.

2. Alternator yang menggunakan IC regulator


Prinsip kerja yang akan dijelaskan hanya IC regulator tipe M,
dengan alasan tipe ini paling banyak digunakan saat ini.

a. Cara kerja Saat kunci kontak ON mesin mati

Gambar 44. Saat kunci kontak ON msin mati

MIC mendeteksi tegangan pada baterai dan meng ON kan Tr1.


Ini menyebabkan arus mengalir ke rotor coil. Pada saat ini Tr1
dikendalikan MIC dengan kondisi terputus-putus atau ON dan OFF
secara terus menerus untuk mempertahankan arus ke rotor coil
sebesar 0,2 A, sebagai upaya penghematan arus dari baterai.
Karena mesin mati maka rotor tidak berputar sehingga tidak
terjadi pembangkitan arus listrik dan tegangan pada terminal P
adalah NOL. Kondisi ini dideteksi oleh MIC untuk meng ON kan Tr,
bila TR3 ON maka listrik akan mengalir dari bateri kontak, lampu, Tr3
dan massa, sehingga lampu menyala.

b. Cara Keja Saat Mesin Berputar

Gambar 45. Saat mesin berputar

Pada saat mesin hidup maka alternator berputar, sehingga stator


coil menghasilkan arus listrik. Adanya arus pada terminal P dideteksi
oleh MIC sehingga MIC merubah dari posisi putus-putus pada Tr1
menjadi ON terus. Dengan Tr1 ON maka arus bari baterai ke rotor
coil menjadi besar, kemagnetan menjadi besar, arus yang
dibangkitkan menjadi tinggi.
Adanya arus dari terminal P menyebabkan MIC akan meng OFF
kan Tr3 dan meng ON kan Tr2. Dengan Tr2 maka lampu menjadi
mati karena tidak ada beda potensial antara kedua terminal lampu.
c. Cara kerja saat tegangan out put alternator melebihi spesifikasi

Gambar 46. Tegangan out put alternator melebihi spesifikasi

Saat putaran mesin semakin tinggi maka output alternator


menjadi semakin tinggi, hal ini dapat merusak sistem kelistrikan pada
kendaraan, untuk mengatasi itu maka kemagnetan harus dikurangi
atau dihentikan agar tegangan output alternator berkurang.
Bila tegangan terminal B naik maka tegangan pada terminal S
juga naik, kondisi ini dideteksi oleh MIC untuk meng OFF kan Tr1,
saat Tr1 OFF maka arus ke rotor coil terhenti, kemagnetan menjadi
rendah, tegangan output alternator menurun. Saat tegangan output
alternator turun maka tegangan terminal S juga turun, kondisi ini
dideteksi oleh MIC untuk meng ON kan Tr1.
Demikian seterusnya sehingga tegangan output dipertahan pada
tegangan tertentu yaitu sebesar 13,3 -16,3 Volt.
d. Cara kerja Saat terminal S terputus

Gambar 47. Saat terminal S terputus

Saat mesin hidup dan terminal S lepas atau kabel yang


menghubungkan putus, maka MIC akan mendeteksi bahwa tidak ada
input pada terminal S, sehingga MIC akan meng OFF kan Tr2 dan
meng ON kan Tr3. Dengan Tr3 ON maka lampu akan menyala.
Pada saat itu MIC juga akan meng ON dan OFF kan Tr1 untuk
mempertahankan tegangan output pada tegangan 13,3 -16,3 Volt.
Ini merupakan upaya untuk mempertahan tegangan yang terlalu
tinggi untuk melindungi alternator maupun IC regulator.
e. Cara kerja saat terminal B terputus

Gambar 48. Saat teminal B terputus

Bila terminal B putus atau kabel yang menghubungkan putus


maka pengisian pada beterai terhenti sehingga tegangan baterai
semakin menurun. Kondisi ini dideteksi oleh MIC dari terminal S ,
sehingga MIC akan meng ON OFF kan Tr1, untuk
mempertahankan terminal B atau terminal P pada tegangan 20 V. Ini
merupakan upaya untuk mempertahan tegangan yang terlalu tinggi
untuk melindungi alternator maupun IC regulator.
Akibat tidak ada pengisian maka tegangan baterai menurun, hal
ini dideteksi MIC dari terminal S, bila tegangan kurang dari 13V,
maka MIC akan meng OFF kan Tr2 dan meng ON kan Tr3, sehingga
lampu menyala.
f. Saat rotor koil terputus atau sikat habis

Gambar 49. Saat rotor koil terputus atau sikat habis

Saat sikat habis atau rotor coil putus maka kemagneten pada
rotor menjadi hilang, sehingga pembakitan arus listrik pada alternator
terhenti. Kondisi ini akan dideteksi oleh MIC melalui terminal P,
karena pada saatitu terminal P menjadi 0 volt. MIC akan meng OFF
kan Tr2 dan meng ON kan Tr3, karena Tr3 ON maka lampu
menyala.

3. Rangkuman
Aternator menghasilkan arus denga cara meruibah enerkg gerak
menjadi tanaga listrik. Rotor pada pada alternator digerakkan oleh poros
engkol dngan menggunakan pully dan belt, dalam perjalan putaran
mesin tidak selalu konstan, kadang rendah kadang tinggi sesuai dengan
ke adaan di jalan, maka arus yang di hasil kan oleh alternator juga
berdeda beda.
Supaya arus yang masuk ke batterai dan komponen kelistrikan
lainya tetap konstan maka di pwerlukan regulator supaya arus yang
dikeluarkan oleh alternator tetap konstan.
Pada saat kendaraan berjalan lambat arus yang di keluarkan tetap
konstan, begitu juga saat kendaraan dengan kecepatan yang tinggi,
arus yang di keluarkan tidak besar. Disitu lah peran dari regulator. Saat
kecepatan rendah, sedang maupun tinggi arus yang dikeluarkan oleh
alternator tetap konstan.

4. Latihan
Jawablah soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar.
1. Mengapa saat kunci kontak pada posisi ON waktu mesin mati lampu
pengisian hidup ?, dan saat mesin hidup lampu pengisisan mati ?
2. Sebutkan dua buah nama kumparan yang ada pada regulator
mekanik?
3. Komponen apa yang meng ON-OFF kan transistor ?
BAB III
EVALUASI

A. TEST
1. Apa fungsi batterai pada kendaraan ?
2. Sebutkan bunyi hukum tangan kanan Fleming ?
3. Sebutkan fungsi dari sistem pengisian ?
4. Apa akibat jika kumparan voltage regulator putus ?
5. sebutkan fungsi rotor koil ?
6. Sebutkan fungsi alternator ?
7. Apa kegunaan dari regulator ?
8. Sebutkan cara kerja sistem pengisian pada kunci kontak ON mesin
mati ?
9. Mengapa saat kunci kontak ON mesin mati lampu pengisian hidup ?
10. Mengapa saat mesin hidup lampu pengisian mati ?
11. Sebutkan kerugian dari ic regulator ?
12. Sebutkan keuntungan dari IC regulator ?
13. Sebutkan karakteristik regulator mekanik ?
14. Salah satu karakteristik ic regulator adalah karakteristik beban external,
coba jelaskan ?
15. Komponen apa yang meng ON-OFF kan transistor pada IC regulator ?

B. KUNCI JAWABAN
1. Fungsi batterai pada mobil adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik
pada komponen komponen kelistrikan pada kendaraan tersebut.
2. Bunyi hukum tangan kanan fleming adalah Dengan ibu jari, telunjuk dan
jari tengah tangan kanan dibuka dengan sudut yang tepat satu sama
lain, maka telunjuk akan menunjukan gais gaya magnet, ibu jari
menunjukan arah gerakan penghantar dan jari tengah menunjukan arah
gaya gerak listrik
3. Pungsi sistem pengisisan adalah untuk mengisi arus pada batterai dan
dan mensuplai arus untuk komponen kelistrikan lainnya
4. Jika kumparan voltage regulator terputus maka akan terjadi overcharge
akibatnya batterai akan meledak
5. Rotor koil berpungsi untuk menbangkitkan medan magnet bila dialiri
oleh arus listrik
6. Untuk mengisi arus pada batterai, dan mensuplai kebutuhan arus untuk
komponen kelistrikan lainya.
7. Regolator berpungsi untuk mengatur besar kecilnya arus yang masuk
kedalam batterai
8. Cara kerja sistem pengisian saat konci kontak ON mesin mati adalah
Arus medan mula mengalir dari B+ baterai kunci kontak terminal
IG regulator titik kontak PL1 titik kontak PL0 terminal F regulator
terminal F alternator sikat slip ring kumparan medan/rotor
slip ring terminal E alternator masa, kumparan medan
menjadi magnet.
Arus lampu kontrol pengisian mengalir dari B+ baterai kunci kontak
lampu kontrol pengisian terminal L regulator titik kontak P0
titik kontak P1 terminal E regulator masa, lampu menyala.
9. Karena adanya perbedaan tegangan antara kedua kaki pada lampu
pengisian sehingga lampi pengisian hidup.
10. Lampu pengisian mati karena tidak ada beda potensial antara lampu
kontrol dan terminal L regulator.
11. Kerugian dari ic regulato yaitu ic regulator rentan terhadap tengan dan
suhu yang tidak wajar.
12. Rentang tegangan outputnya lebih sempit dan variasi tegangan
outputnya dalam waktu singkat, tahan terhadap getaran dan dapat
digunakan dalam waktu lama karena tidak banyak bagian-bagian yang
bergerak, karena tegangan outputnya rendah suhunya naik, pengisian
baterai dapat dilakukan dengan baik.
13. Karakteristik hysteresis dan karakteristik temperatur
14. Tegangan output menjadi turun bila arus beban bertambah.
15. Komponen yang meng ON-OFF kan transistor pada IC regulator adalah
MIC
C. UMPAN BALIK
Cocokanlah jawaban anda dengan kunci jawaban evaluasi yang
terdapat pada bab ini. Hitunglah jawaban anda yang benar dan
gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
anda pada meteri sub unit 1

Rumus tingkat penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar x 100 %


15

Hasil ingkat penguasaan yang yag dicapai :


98 100 % = Baik sekali
80 89 % = Baik
70 79 % = Cukup
< 70 % = Kurang
Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat
melanjutkan ke modul selanjutnya, Selamat untuk anda !. tetapi bila tingkat
penguasaan anda masih dibawah 80 %, anda anda harus mempelajari
kembali sub materi modul 1 ini terutama bagian yang belum anda kuasai .
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1987). Dasar-dasar Automative. Jakarta: PT. ToyotaAstra Motor.


Anonim. (1995). Materi Pelajaran Chassis Groups Step 2. Jakarta: PT.
Toyota Astra Motor.
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. ToyotaAstra
Motor.
Anonim. (1995). Teknik-teknik servis dasar. Jakarta: PT. ToyotaAstra
Motor.
Anonim. (2001). Training Manual Basic 1. Jakarta: PT. ToyotaAstra
Daihatsu Motor.
http://rusyiam.blogspot.com/2011/04/prinsip-kerja-sistem-pengisian-ic.html
http://3.bp.blogspot.com/-
HtxovqqIULk/TbLGv6Mbb9I/AAAAAAAAALw/sEk6cvnzmpM/s1600/SAAT+KO
NTAK+ON+MESIN+MATI.JPG
www.automotive.web.id

You might also like