You are on page 1of 8

baik yang bersifat individu maupun yang bersifat kelompok.

Persaingan untuk
mendapatkan keuntungan tanpa menggunakan ancaman ataupun kekerasan. Persaingan
antarindividu dapat dilihat dari kasus dua pemuda yang bersaing memperoleh pekerjaan.
Persaingan antarkelompok dapat dilihat dari persaingan antara dua atau lebih perusahaan
untuk mendapatkan suatu proyek dari pemerintah. Persaingan sealu ada di masyarakat.
Disadari atau tidak, persaingan tersebut berlangsung setiap hari. Salah satunya adalah
persaingan dalam bidang ekonomi.
Persaingan di bidang ekonomi atau ekonomi kompetitif timbul karena terbatasnya
alat pemuas kebutuhan dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut, manusia berusaha keras mengerahkan segala
daya dan upaya untuk mendapatkannya. Namun, karena alat pemuas kebutuhan tersebut,
dapat dipastikan tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi. Oleh kaena itu, terjadilah kerja sama,
persaingan, bahkan konflik antar individu, antarkelompok, bahkan untuk kasus tertentu,
terjadi persaingan antar manusia dengan hewan.
Contoh persaingan dalam bidang ekonomi adalah persaingan antar pedagang dalam
menjalankan usahanya. Mereka bersaing mulai dari persaingan mutu, pelayanan, sampai
dengan persaingan harga agar mendapatkan pembeli. Untuk kasus persaingan antarkelompok
dapat dilihat dari persaingan beberapa perusahaan yang bersaing mendapatkan wilayah pasar.
Mereka bersaing dengan macam cara untuk menguasai pasar.

Competetitive Strategy advantage

Michael E. Porter dalam bukunya yang terkenal, The competitive Advantage of


Nation, 1990, mengemukakan tentang tidak adanya korelasi langsung antara dua factor
prouksi (sumber daya yang melimpah dan sumber daya manusia yang murah) yang dimiliki
suatu negara, yag dimanfaatkan menjadi keunggulan daya saing dalam perdagangan
internasional.
Pada awalnya, keunggulan kompetitif mungkin sangat didukung oleh kondisi atribut
lain atau kesempatan dan peran pemerintah, dimana tingkat kompetisi suatu negara ditopang
secara ketat oleh dominasi investasi dan inovasi. Akan tetapi, tidak semua negara harus
melewati ketiga tahapan tersebut secara berurutan. Jika suatu nagara telah mencapai tahap
domonasi maka investasi akan terjerat konsumerisme yang akhirnya kembali ke tahap yang
paling rendah. Tidak semua industri ynag sukses dalam negara tertentu didukung oleh teori
tersebut.
Adapun kelompok yang banyak memilih strategi keunggulan kompetitif adalah
kelompok tektoknat. Dengan menekankan dasar industrialisasi yang menggunakan teknologi
canggih untuk memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi.
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi
pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan.
Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih
keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
Ada beberapa pendapat para ahli strategi bersaing dalam dunia pemasaran,
diantaranya :
1. Michael E. Porter berpendapat, Strategi bersaing adalah pencarian akan posisi
bersaing yang menguntungkan di dalam suatu industri, arena fundamental tempat
persaingan terjadi(1994).
2. Robert M. Grant mengemukakan tentang pengertian strategi bersaing sebagai
kombinasi antara akhir dan tujuan yang diperjuangakan oleh perusahaan dengan alat
(kebijaksanaan) dimana perusahaan berusaha sampai kesana (1997).
3. Philip Kotler mengatakan strategi yang secara kuat menempatkan perusahaan
terhadap pesaing dan yang memberi perusahaan keunggulan bersaing yang sekuat
mungkin(2001).

Jadi pengertian strategi bersaing dapat dirumuskan seperti bagaimana upaya yang
dilaksanakan oleh sebuah perusahaan dalam memenangkan sebuah pasar yang menjadi pasar
sasarannya dengan cara memberikan keunggulan-keunggulan dalam bersaing, menganalisis
pesaing serta melaksanakan strategi pemasaran bersaing yang efektif.

Manfaat Competitive Advantage


Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2001;230) terdapat lima tujuan pelaksanaan
strategi bersaing yaitu:

1. Membentuk suatu positioning yang tepat


Perusahaan berusaha untuk menunjukkan suatu image atau citra tersendiri mengenai
perusahaan kepada pelanggan atau pasar sasaran.
2. Mempertahankan pelanggan yang setia
Pelanggan yang setia bagaikan kekayaan untuk masa depan, yang jika dikelola dengan baik
akan memberikan aliran pemasukan seumur hidup yang baik kepada perusahaan.
3. Mendapatkan pangsa pasar baru
Perusahaan berusaha untuk mendapatkan dan memperluas pangsa pasar dengan
menggunakan strategi bersaing mereka masing-masing untuk meraih pasar seluas-luasnya.
4. Memaksimalkan penjualan
Proses untuk memaksimalkan laba atau keuntungan tergantung dari efektifitas strategi
bersaingnya, selain itu juga tergantung pada seluruh sistem yang ada dalam perusahaan serta
unit-unit fungsional lainnya.
5. Menciptakan kinerja bisnis yang efektif
Perusahaan harus menciptakan kinerja bisnis yang efektif, agar bisnis mereka dapat dikelola
secara strategis, yaitu dengan mendefinisikan: kelompok pelanggan yang akan dilayani,
kebutuhan pelanggan yang akan dipenuhi, serta teknologi yang akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

Jenis Jenis Persaingan Ekonomi

Perusahaan harus mulai memberikan perhatian yang sama besarnya kepada para
pesaing dengan yang diberikan kepada para pelanggan sasaran mereka. Perusahaan yang
berhasil adalah yang merancang dan mengoperasikan sistem untuk mengumpulkan
keterangan-keterangan yang berkesinambungan tentang para pesaing.
Perusahaan seringkali mendefinisikan para pesaingnya sebagai setiap perusahaan yang
memproduksi dan menjual produk dan jasa yang sama, dengan kisaran harga yang sama, dan
kepada pelanggan yang sama. Tetapi pada kenyataannya perusahaan harus menghadapi
perusahaan-perusahaan pesaing dalam arti yang lebih luas.

Berikut jenis-jenis persaingan berdasarkan tingkat substitusi produk menurut Philip


Kotler :
1. Persaingan Merk
Perusahaan dapat melihat pesaingnya sebagai perusahaan lain yang menawarkan produk dan
jasa yang sama atau sejenis kepada pelanggan yang sama dengan kisaran harga yang sama
pula.

2. Persaingan Industri
Perusahaan dapat melihat pesaingnya lebih luas lagi, yaitu perusahaan menganggap pesaing
utamanya sebagai semua perusahaan yang membuat produk atau jenis produk yang sama.

3. Persaingan Bentuk
Perusahaan dapat melihat pesaingnya dengan lebih luas lagi yaitu semua perusahaan yang
menghasilkan produk yang memberikan manfaat yang sama.

4. Persaingan Umum
Perusahaan dapat memandang pesaing utamanya dalam arti yang lebih luas lagi yaitu semua
perusahaan yang bersaing untuk konsumsi rupiah yang sama.

Strategi- Strategi competitive advantage menurut Michael E Porter

Dalam buku " Competitive Strategy " disebutkan bahwa terdapat 5 kekuatan strateri
bisnis yang merupakan kerangka analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang
pernah dikembangkan oleh Michael E Porter di Harvard Business School pada tahun 1979.

Penerapan kelima kekuatan strategi bisnis tersebut bertujuan untuk menguntungkan


perusahaan dengan cara mempengaruhi atau mengubah situasi dengan konsep-konsep
pengembangan karena kelima hal tersebut diatas merupakan penentu intensitas persaingan
sekaligus sebagai daya tarik pasar.

1. Ancaman Pendatang Baru (threat of new entrants)


Kehadiran pendatang baru pada industri sejenis dapat membawa masalah tersendiri bagi
perusahaan-perusahaan terdahulu, dengan bertambahnya jumlah perusahaan sejenis,
dipastikan bahwa perusahaan baru akan lebih siap bersaing di pasar dengan melihat peluang
yang belum dipenuhi oleh perusahaan yang terdahulu dengan cara inovasi produk dan
penetapan harga sehingga hal ini dapat mempengaruhi perubahan kebijakan perusahaan
terdahulu untuk dapat bersaing dengan pendatang baru.

2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (bargaining power of supplier)


Hubungan baik dengan pemasok harus dapat dijalankan jika suatu perusahaan ingin menekan
harga produksi karena tidak dapat dipungkiri bahwa semakin baik hubungan dengan beberapa
pemasok maka perusahaan akan mendapatkan harga bahan baku terbaik dibandingkan dengan
perusahaan yang tidak memiliki integritas dengan pemasok.

3.Ancaman Produk Pengganti (threat of substitute products)


Tak ada rotan, akar pun jadi. Sepertinya perusahaan harus tetap memperhatikan pepatah
tersebut. Artinya bahwa produk yang kita hasilnya harus memiliki nilai atau kegunaan utama
dari produk sendiri dengan biaya yang sebanding dengan nilai tersebut karena konsumen
akan beralih ke produk pengganti jika nilai yang ditawarkan tidak terlalu berbeda sedangkan
produsen produk pengganti memberikan harga yang lebih rendah.

4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (bargaining power of buyers)


Informasi dan teknologi telah meruba pola pikir para konsumen menjadi lebih selektif dan
pintar dalam memilih dan membandingkan produk. Strategi promosi hendaknya bukan hanya
sekedar promosi tapi harus memberikan informasi dan edukasi sehingga dapat meyakinkan
para konsumen untuk memilih produk kita.

5. Persaingan Kompetitif Diantara Anggota Industri (rivalry among competitive firms)


Jika pada poin 2 dikatakan bahwa hubungan baik antara pemasok, sebenarnya hubungan itu
harus dijalin baik dengan pembeli,pemasok,pendatang baru ataupun pesaing. Hal ini
bertujuan untuk memantau sejauh mana perkembangan pesaing dan yang terpenting adalah,
bagaimana pesaing tersebut tidak mengambil segmen pasar perusahaan kita. Dengan adanya
kerjasama antar pesaing maka akan timbul kesadaran untuk berbagi pangsa pasar.
Konsumen adalah subjek yang paling diuntungkan dengan adanya persaingan, semakin sengit
persaingan perusahaan-perusahaan sejenis maka semakin untung pula konsumen dari sisi
harga yang ditawarkan untuk itu perusahaan harus dapat mengembangkan dan menjaga 5
kekuatan strategi bisnis yang diterapkan oleh Michael E Porter.

Daftar Pustaka

Michael, E, Porter.competitive advantage of nation.1990


Halwani, Hendra R. Ekonomi Internasional dan globalisasi Ekonomi, Bogor : Ghalia .2005.
http://www.pendidikanekonomi.com/2015/06/slide-materi-perusahaan-dalam-pasar.html
http://buletinekonomi.blogspot.co.id/2008/11/apakah-pasar-kompetitif-itu-arti-dari.html

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga paper
ekonomi ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, April 2017

You might also like