Professional Documents
Culture Documents
Topik :
Komponen Ekosistem dan tipe ekosistem
Tujuan :
Siswa memahami komponen-komponen ekosistem dan mampu menetukan tipe ekosistem
Rumusan masalah:
Komponen apa saja yang ada ekosistem sekolah
2. Tali rafia
3. Meteran
4. Alat tulis
5. Kertas
6. Kaca pembesar
Langkah Kerja:
2. Pergilah ke lingkungan sekitar sekolah dan sebarkan kuadran secara acak sebanyak 3 kali
ulangan.
3. Amati tiap komponen ekosistem yang terdapat dalam masing-masing kuadran. Gunakan
kaca pembesar untuk mengamati obyek yang tidak bisa diamati dengan mata telanjang.
5. Masukkan data yang telah kalian kumpulkan ke dalam tabel hasil pengamatan seperti di
bawah ini! bawah ini!
Komponen Ekosistem
No
Ulangan
.
Biotik Abiotik
1 Kuadran I
2 Kuadran II
3 Kuadran III
Analisa data
1. Biotik : ..........................................
2. Abiotik: ...........................................
2. Dari komponen-komponen ekosistem yang telah kalian temukan, adakah interaksi yang
terjadi di dalamnya? Jika ada jelaskan!
TUGAS DI RUMAH
3. Dari kegiatan di atas, susunlah laporan hasil pengamatan dengan format sebagai berikut:
1. Judul
2. Rumusan masalah
4. Analisis data
5. Pembahasan
6. Kesimpulan
LKS EKOSISTEM 2
Tujuan :
Siswa dapat mengidentifikai satuan dalam ekosistem
Siswa dapat menentukan peran masing-masing komponen ekosistem
Rumusan masalah:
Terdiri atas apasajakah satuan dalam komponen ekosistem
Apa sajakah peran komponen ekosistem
2. Tali rafia
3. Alat tulis
4. Kertas
Langkah Kerja:
2. Pergilah ke lingkungan sekitar sekolahmu, pilihlah daerah yang kamu amati, luas daerah
pengamatan maksimal 1 m2.
3. Amati tiap komponen biotik yang terdapat dalam masing-masing daerah pengamatan
maksimal 5 komponen.
4. Masukkan data yang telah kalian kumpulkan ke dalam tabel hasil pengamatan seperti di
bawah ini! bawah ini!
Jika jumlah yang ditemukan lebih 11 atau lebih, di tabel cukup di tulis > 10
Analisa data
8. Produsen adalah...............................................................................................
9. Konsumen adalah...............................................................................................
TUGAS DI RUMAH
Topik :
Tujuan :
2. Tali rafia
3. Meteran
4. Alat tulis
5. Kertas
6. Kaca pembesar
Langkah Kerja:
3. Amati tiap komponen ekosistem yang terdapat dalam masing-masing kuadran. Gunakan
kaca pembesar untuk mengamati obyek yang tidak bisa diamati dengan mata telanjang.
5. Masukkan data yang telah kalian kumpulkan ke dalam tabel hasil pengamatan seperti di
bawah ini! bawah ini!
Komponen Ekosistem
No
Ulangan
.
Biotik Abiotik
1 Kuadran I
2 Kuadran II
3 Kuadran III
Bahan Diskusi
1. Dari komponen-komponen ekosistem yang telah kalian temukan, adakah interaksi yang
terjadi di dalamnya? Jika ada jelaskan!
5. Jika salah satu komponen ekosistem mengalami gangguan atau bahkan musnah apa yang
akan terjadi pada ekosistem tersebut? Coba analisis kemungkinan-kemungkinan yang
dapat terjadi!
6. Bagaimana solusi kalian untuk mengatasi ketidakseimbangan yang terjadi pada suatu
ekosistem?
Dari kegiatan di atas susunlah laporan hasil pengamatan dengan format sebagai berikut:
1. Judul
2. Rumusan masalah
4. Analisis data
5. Pembahasan
6. Kesimpulan
Diskusi
Organisme hidup di alam tidak berdiri sendiri-sendiri atau tidak hidup sendiri-sendiri,
melainkan menjadi satu kumpulan individu-individu yang menempati sustu tempat
tertentu, sehingga antar organisme dapat terjadi interaksi.
Interaksi-interaksi yang terjadi dapat merupakan interaksi antar individu dari spesies yang
sama, dapat juga merupakan interaksi antar individu dari spesies yang berbeda.
Menurut Odum (1993), setiap anggota populasi dapat memakan anggota populasi yang
lainnya, bersaing terhadap makanan, mengeluarkan kotoran yang merugikan lainnya,
dapat saling membunuh, dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua arah (timbal
balik).
Oleh karena itu, dari segi pertumbuhan atau kehidupan populasi, interaksi antarspesies
anggota populasi dapat merupakan interaksi yang positip, negatif, atau nol.
(Indryanto,2006)
Dikotomi tersebut dikaburkan oleh fakta bahwa respon intrinsic, seperti batang-batang
yang terlalu tinggi dapat menimbulkan ketinggian melebihi individu-individu di
sekelilingnya, yaitu suatu interaksi ekstrinsik.
Cahaya harus diperebutkan dengan pemerolehan energi dan menjaga agar individu-
individu lain tidak menggunakan atau berusaha mendapatkan sumber itu.
Maka untuk itu diperlukan pengamatan mengenai mengenai interaksi yang dilakukan
oleh organisme, baik dalam jenis yang sama maupun jenis yang berbeda.
Persaingan terjadi ketika organisme baik dari spesies yang sama maupun dari spesies yang
berbeda menggunakan sumber daya alam.
Di dalam menggunakan sumber daya alam, tiap-tiap organisme yang bersaing akan
memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk hidup dan pertumbuhannya.
Kershan(1973), mengemukakan bahwa persaingan antar jenis yang terdiri atas fase
sedling sangat menentukan jumlah tanaman yang dapat hidup sampai tingkat dewasa.
(Dede Setiadi,1989)
Persaingan intraspesifik intra spesifik pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu:
1. Jenis tanaman : Sifat-sifat biologi tanaman, system perakaran, bentuk pertumbuhan dan
fisiologi tumbuhan. Misal sistem perakaran tanaman ilalang yang menyebar luas
menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsure hara. Bentuk daun yang lebar
seperti daun talas menyebabkan laju transpirasi yang tibggi sehingga menimbulkan
persaingan dalam memperebutkan air.
2. kepadatan tumbuhan : jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan menyebabkan
persaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yang tersedia tidak
mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.
3. penyebaran tanaman: penyebaran tanaman dapat dilakukan melalui penyebaran biji dan
melalui rimpang(akar tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai
kemampuan bersaing yang lebih tinggi dari tanaman ynag menyebar melalui rimpang.
Namun demikian persaingan penyebaran tanaman tersebut sangat dipengaruhi factor-
faktor lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen dan air.
4. Waktu: adalah lamanya tanaman sejenis hidup bersama. Peruode 25-30% pertama dari
daur tanaman merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang disebabkan
oleh persaingan.(Wijiyanti,2008)
Daftar Pustaka
Organisme hidup di alam tidak berdiri sendiri-sendiri atau tidak hidup sendiri-sendiri,
melainkan menjadi satu kumpulan individu-individu yang menempati sustu tempat
tertentu, sehingga antar organisme dapat terjadi interaksi.
Interaksi-interaksi yang terjadi dapat merupakan interaksi antar individu dari spesies yang
sama, dapat juga merupakan interaksi antar individu dari spesies yang berbeda.
Menurut Odum (1993), setiap anggota populasi dapat memakan anggota populasi yang
lainnya, bersaing terhadap makanan, mengeluarkan kotoran yang merugikan lainnya,
dapat saling membunuh, dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua arah (timbal
balik).
Oleh karena itu, dari segi pertumbuhan atau kehidupan populasi, interaksi antarspesies
anggota populasi dapat merupakan interaksi yang positip, negatif, atau nol.
(Indryanto,2006)
Dikotomi tersebut dikaburkan oleh fakta bahwa respon intrinsic, seperti batang-batang
yang terlalu tinggi dapat menimbulkan ketinggian melebihi individu-individu di
sekelilingnya, yaitu suatu interaksi ekstrinsik.
Maka untuk itu diperlukan pengamatan mengenai mengenai interaksi yang dilakukan
oleh organisme, baik dalam jenis yang sama maupun jenis yang berbeda.
Persaingan terjadi ketika organisme baik dari spesies yang sama maupun dari spesies yang
berbeda menggunakan sumber daya alam.
Di dalam menggunakan sumber daya alam, tiap-tiap organisme yang bersaing akan
memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk hidup dan pertumbuhannya.
Kershan(1973), mengemukakan bahwa persaingan antar jenis yang terdiri atas fase
sedling sangat menentukan jumlah tanaman yang dapat hidup sampai tingkat dewasa.
(Dede Setiadi,1989)
Persaingan intraspesifik intra spesifik pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu:
1. Jenis tanaman : Sifat-sifat biologi tanaman, system perakaran, bentuk pertumbuhan dan
fisiologi tumbuhan. Misal sistem perakaran tanaman ilalang yang menyebar luas
menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsure hara. Bentuk daun yang lebar
seperti daun talas menyebabkan laju transpirasi yang tibggi sehingga menimbulkan
persaingan dalam memperebutkan air.
2. kepadatan tumbuhan : jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan menyebabkan
persaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yang tersedia tidak
mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.
3. penyebaran tanaman: penyebaran tanaman dapat dilakukan melalui penyebaran biji dan
melalui rimpang(akar tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai
kemampuan bersaing yang lebih tinggi dari tanaman ynag menyebar melalui rimpang.
Namun demikian persaingan penyebaran tanaman tersebut sangat dipengaruhi factor-
faktor lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen dan air.
4. Waktu: adalah lamanya tanaman sejenis hidup bersama. Peruode 25-30% pertama dari
daur tanaman merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang disebabkan
oleh persaingan.(Wijiyanti,2008)
Daftar Pustaka