You are on page 1of 3

Bulimia Nervosa

Pengkajian
1. Data demografi
Bulimia nervosa mengenai 2% sampai 3% wanita muda baik remaja atau dewasa.
Wanita 10 kali lebih berisiko untuk terkena daripada pria. Lebih sering terjadi di
barat, walaupun kejadiannya meningkat di Asia (Black Joyce, 2014). Sekitar 90-
95 % bulimia nervosa mengenai kelompok masyarakat dengan status sosial
ekonomi tinggi, namun belakangan dilaporkan dapat mengenai semua kelompok
masyarakat.
2. Keluhan utama
Biasanya pasien jarang mengungkapkan keluhan utama yang dirasakan, dan
pasien merasa tidak menderita bulimia nervosa.
3. Riwayat penyakit sekarang
Klien biasanya mengalami peristiwa makan yang sangat banyak terutama
makanan yang mengandung karbohidrat dan dihabiskan dalam jangka waktu yang
singkat, tetapi untuk mencegah terjadinya kegemukan maka setelah makan ada
tahap untuk mengurangi/.mengeluarkan makanan dan terjadilah muntah atau
mengkonsumsi obat penurun berat badan dan diet yang ketat (Sidenfeld dan
Ricket, 2001).
4. Riwayat penyakit dahulu
Kaji adanya riwayat gangguan elektrolit, ketidakteraturan menstruasi, atau gejala
GI seperti sembelit, memberikan petunjuk penting jika ini merupakan penyebab
yang tidak jelas. (Rushing, 2003). Kaji apakah klien pernah menderita penyakit
sama atau pernah di riwayat sebelumnya, kapan waktu terjadinya, dan penangan
yang dilakukan sendiri sebelum di rawat. Klien bulimia nervosa sering berfokus
pada cara menyenangkan orang lain dan menghindari konflik. Klien dengan
bulimia sering memiliki perilaku impulsif seperti penyalahgunaan zat, ansietas,
depresi, dan gangguan kepribadian.
5. Riwayat penyakit keluarga
Mengkaji ada atau tidaknya keluarga klien pernah menderita penyakit bulimia
nervosa. Kebanyakan, penderita bulimia berasal dari keluarga yang tidak bahagia,
umumnya mereka memiliki orang tua yang gemuk, atau mereka sendiri
kegemukan pada masa kanak-kanak.
6. Riwayat sosial
Pasien bulimia cenderung memiliki standar yang tinggi dan memberikan respon
terhadap tekanan sosial yang menuntut orang untuk ramping.
7. Riwayat psikososial
Klien dengan bulimia nervosa tidak bangga dengan perilaku mereka. Setelah
makan berlebihan, biasanya mereka akan merasa bersalah dan depresi. Setelah itu
mereka akan menjadi rendah diri dan merasa tak berdaya dengan situasi yang
mereka alami (Wardlaw dan Hampl, 2007). Kaji adanya perilaku impulsif seperti
penyalahgunaan zat dan pencurian, ansietas, depresi, dan gangguan kepribadian.
Kaji perilaku makan berlebihan (binge) dan pengurasan/pengeluaran makanan
setelah makan (purge. Kaji perilaku abnormal dan berusaha keras untuk
menyembunyikan dari orang lain. Biasanya pasien merasa lepas kendali dan tidak
mampu merubah perilaku tersebut.
8. Keadaan umum
Banyak pasien bulimia memiliki berat badan yang normal. Catat kehilangan BB
15% dibawah normal atau lebih. Pasien bulimia nervosa dapat kelebihan berat
badan atau kekurangan berat badan, tetapi biasanya mendekati berat badan yang
diharapkan sesuai dengan usia dan ukuran tubuhnya.
9. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Lihat kebersihan kepala, bentuk kepala simetris atau tidak, adakah lesi, adakah
massa, adakah kelainan pada kepala.
b. Leher
Lihat bentuk leher simetris atau asimetris, adakah pemesaran kelenjar tiroid,
adakah pembesaran vena jugularis. Biasanya ditemukan adanya luka pada
daerah tenggorokan, karena rangsangan muntah secara manual oleh penderita
bulimia
c. Mulut
Biasanya pada pasien bulimia nervosa ditemukan karies gigi, lidah kotor,
membran mukosa mulut kering, dan perut agak cekung atau semua ini tidak
dapat dikaji karena dirahasiakan oleh pasien. Pembesaran kelenjar ludah,
terutama kelenjar parotis bilateral tanpa nyeri. Erosi email gigi (perimolisis),
biasanya pada permukaan gigi bagian lingual, palatal dan posterior.
d. Abdomen
Terasa penuh, mual-mual, Diare berdarah (penyalahgunaan laksan)
1) Nutrisi:
Mengkaji intake dan output nutrisi, porsi makan, nafsu makan, pola
makan, dan aktifitas setelah makan. Pasien bulimia biasanya mempunyai
perilaku makan berlebihan (binge) dan pengurasan/pengeluaran makanan
setelah makan (purge).
2) Cairan:
Mengkaji tentang intake cairan yang berkurang dan output cairan yang
berlebihan, keseimbangan cairan dan elektrolit (natrium, kalsium,
albumin), turgor kulit tidak elastis dan membran mukosa kering.
e. Ekstermitas
1) Perubahan kulit: terutama bagian dorsum jari berhubungan dengan
penggunaan jari untuk membuat muntah meliputi hiperpigmentasi, kalus
atau luka parut.
2) Mengkaji aktivitas sehari-hari, kesulitan mengatur pola makan
(binge/makan berlebihan), mencegah terjadinya pengurasan/pengeluaran
(purge) dan kekuatan otot. Hal ini membuat pasien cepat lelah karena
asupan nutrisi dan cairan yang cukup.
3) Rasa lelah, lemah dan pembengkakan pada tangan serta kaki
4) Kram otot
f. Psikologis
Mengkaji emosi, penegtahuan terhadap penyakit, dan suasana hati
pasien. Pasien mengalami gangguan makan, mempunyai mood yang labil,
biasanya berhubungan dengan perilaku makan atau diet pasien. Makanan yang
dapat menggemukkan akan memberikan perasaan kuat dan kendali dalam
tubuhnya, sedangkan makan berlebihan atau pengurasan menimbulkan
ansietas, depresi, dan perasaan lepas kendali. Pasien sering tampak sedih,
cemas dan khawatir.
Pasien bulimia awalnya tampak senang dan gembira, seolah-olah tidak
ada yang salah. Wajah yang menyenangkan biasanya hilang saat pasien
menunjukkan perilaku makan berlebihan dan pengurasan, dan psien mungkin
menunjukkan emosi yang intens tentang perasaan bersalah, malu, dan
memalukan. Pasien merasa lepas kendali dan tidak mampu merubah perilaku
tsb meskipun pasien mengakui perilaku tersebut sebagai hal yang patologis.
Hal ini yang menyebabkan pasien menjalani hidup yang rahasia, dengn
diam-diam melakukan makan yang berlebihan dan pengurasan dibelakang
teman dan keluarganya. Jumlah waktu yang diluangkan untuk membeli dan
memakan makanan dan kemudian melakukan pengurasan dapat mengganggu
performa peran baik di rumah maupun di lingkungan.

You might also like