You are on page 1of 16

MAKALAH PKN

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

Disusun sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional Tahun 2017/2018
Disusun oleh :
1. RINA Nur Arismawati
2. Dwi Saftri
3. Dita Rosana
4. Nur Fitri Rahma
5. Qurrotul Uyun
6. Resti Dwi Oktafiani
7. Saniyah
8. Sanvina Amalia Rosada
9. Rizky Asfian Novanto

KELAS : XII TKJ 2


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

SMK MUHAMMADIYAH BAWANG


Jl. Bawang Sukorejo km 01 Ds.jlamprang
E-mail : smkmutu1@yahoo.co.id
Juli 2017
MAKALAH PKN
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

Disusun sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional Tahun 2017/2018
Disusun oleh :
1. RINA Nur Arismawati
2. Dwi Saftri
3. Dita Rosana
4. Nur Fitri Rahma
5. Qurrotul Uyun
6. Resti Dwi Oktafiani
7. Saniyah
8. Sanvina Amalia Rosada
9. Rizky Asfian Novanto

KELAS : XII TKJ 2


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

SMK MUHAMMADIYAH BAWANG


Jl. Bawang Sukorejo km 01 Ds.jlamprang
E-mail : smkmutu1@yahoo.co.id
Juli 2017

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem
Pemerintahan Indonesia.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bawang ,13 Agustus 2017

Penulis

ii
MOTTO

Kecerdasan berfikir akan tercermin pada akhlak yang mulia


Orang yang berilmu akan lebih tinggi derajatnya
Kekayaan abadi adalah ilmu yang bermanfaat
Tak ada kata terlambat untuk belajar, belajar sampai tutup usia
Membaca adalah kunci membuka jendela dunia
Generasi berilmu akan menciptakan bangsa yang cerdas

iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang ,kupersembahkan
makalah ini kepada :

Allah SWT
Kepala SMK Muhammadiyah Bawang
Bapak ibu guru SMK Muhammadiyah Bawang
Kedua orang tua kami
Teman-teman di SMK Muhammadiyah Bawang
Masyarakat serta bangsa dan negara

iv
HALAMAN PENGESAHAN

Makalah PKN yang berjudul Sistem Pemerintahan Indonesia telah selesai dibuat
sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Ahir Sekolah (UAS) di SMK
MUHAMMADIYAH BAWANG tahun pelajaran 2017/2018 ini telah di setujui dan disahkan
pada :

Hari :

Tanggal :

Mengesahkan

Guru Pengampu PKN Wali Kelas

Teguh Handoko S.Pd. Teguh Nugroho

Kepala Sekolah

Imam Pamungkas S.Pd.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

MOTTO ................................................................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... v

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAAN

A. Pengertian Sistem Pemerintahan ...................................................................................... 2


B. Pengelompokan Sistem Pemerintahan ............................................................................... 3
C. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia ....................................................... 5
D. Sistem Pemerintahan Menurut UUD 45 Sebelum diamandemen ................................... 6
E. Sistem Pemerintahan setelah amandemen (1999 2002).................................................. 6
F. Perbandingan SisPem Indonesia dengan SisPem Negara Lain ......................................... 6
G. kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia ........................................................................ 6
H. Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia ..................................................................... 6
I. Perbedaan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Sistem Pemerintahan Malaysia .............. 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 9

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan
negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem
pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem
pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis.
Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu
akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk
memprotes hal hal tersebut.Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga
kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas,
menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi,
keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana
seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan
tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem
pemerintahan itu secara menyeluruh.Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai
sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara
dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari
rakyatnya itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang sistem pemerintahan, maka diperlukan subpokok
bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian Sistem pemerintahan
2. Pengelompokan sistem pemerintahan
3. Bagaimana pelaksanaan sistem pemerintahan

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulsan ini adalah untuk mengetahui bagaiman definisi sistem
pemerintahan, pengelompokan sistem pemerintahan dan bagaimana pelaksanaan sistem
pemerintahan yang ada di indonesia juga untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan
sistem pemerintahan yang ada di indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAAN

A. Pengertian Sistem Pemerintahan


Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan pemerintahan.
Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti
susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata
pemerintah, dengan ata dasar perintah dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata itu berarti:

a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatu


b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, Negara
c. Pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah

Sehingga secara etimologis sistem pemerintahan dapat disebut sebagai cara menyuruh
melakukan sesuatu atau tatanan kekuasaan yang memerintah suatu Wilayah, daerah atau
Negara. Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang
dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan
penyelenggaraan Negara.Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang
terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan
memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Dalam arti yang luas,
pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan
negara. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi
tiga, yaitu :

Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau


kekuasaan menjalankan pemerintahan.
Kekuasaan Legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undang-undang
Kekuasaan Yudikatif yang berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas
undang-undang.
Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif, legislatif
dan yudikatif yang saling berhubungan satu sama lain demi mencapai tujuan
pemerintahan negara yang tercantum dalam dasar Negara.
Tujuan pemerintahan negara dalam dasar negara pada umumnya berisi cita-cita, visi
dan misi pembentukan Negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah
melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Lembaga-lembaga
yang berada dalam satu system pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan
saling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan di negara
Indonesia.Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, presiden adalah
kepala negaranya dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang akan
melaksakan kekuasaan eksekutif dan melaksakan undang-undang. Setiap departemen
akan dipimpin oleh seorang menteri. Apabila semua menteri yang ada tersebut
dikoordinir oleh seorang perdana menteri maka dapat disebut dewan menteri/kabinet.
Kabinet dapat berbentuk presidensial, dan kabinet ministrial.

2
a. Kabinet Presidensial
Kabinet presidensial adalah suatu kabinet dimana pertanggungjawaban atas
kebijaksanaan pemerintah dipegang oleh Presiden. Presiden merangkap jabatan
sebagai perdana menteri sehingga para menteri tidak bertanggung jawab kepada
perlemen/DPR melainkan kepada presiden. Contoh negara yang menggunakan
sistem kabinet presidensial adalah Amerika Serikat dan Indonesia.

b. Kabinet Ministrial
Kabinet ministrial adalah suatu kabinet yang dalam menjalankan kebijaksaan
pemerintahan, baik seorang menteri secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama
seluruh anggota kebinet bertanggung jawab kepada parlemen/DPR. Contoh
negara yang menggunakan sistem kabinet ini adalah negara-negara di Eropa
Barat. Apabila dilihat dari cara pembentukannya, Kabinet Ministrial dapat dibagi
menjadi dua, yaitu Kabinet Parlementer dan Kabinet Ekstraparlementer.Kabinet
Parlementer adalah suatu kabinet yang dibentuk dengan memperhatikan dan
memperhitungkan suara-suara yang ada didalam parlemen. Jika dilihat dari
komposisi (susunan keanggotaannya), kabinet parlementer dibagi menjadi tiga,
yaitu kabinet koalisi, kabinet nasional, dan kabinet partai. Kabinet
Ekstraparlementer adalah kebinet yang pembentukannya tidak memperhatikan
dan memperhitungkan suara-suara serta keadaan dalam parlemen/DPR

B. Pengelompokan Sistem Pemerintahan


Sistem pemerintahan secara garis besar dikelompokan menjadi 3 yaitu sistem
pemerintahan presidensia dan sistem pemerintahan parlementer dan campuran . Pada
umumnya, negara-negara didunia menganut salah satu dari sistem pemerintahan tersebut.
Adanya sistem pemerintahan lain dianggap sebagai variasi atau kombinasi dari dua
sistem pemerintahan diatas. Negara Inggris dianggap sebagai tipe ideal dari negara yang
menganut sistem pemerintahan parlemen. Bahkan, Inggris disebut sebagai Mother of
Parliaments (induk parlemen), sedangkan Amerika Serikat merupakan tipe ideal dari
negara dengan sistem pemerintahan presidensial.Kedua negara tersebut disebut sebagai
tipe ideal karena menerapkan ciri-ciri yang dijalankannya. Inggris adalah negara pertama
yang menjalankan model pemerintahan parlementer. Amerika Serikat juga sebagai
pelopor dalam sistem pemerintahan presidensial. Kedua negara tersebut sampai sekarang
tetap konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip dari sistem pemerintahannya. Dari dua
negara tersebut, kemudian sistem pemerintahan diadopsi oleh negara-negara lain
dibelahan dunia.Klasifikasi sistem pemerintahan presidensial dan parlementer didasarkan
pada hubungan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Sistem pemerintahan disebut
parlementer apabila badan eksekutif sebagai pelaksana kekuasaan eksekutif mendapat
pengawasan langsung dari badan legislatif. Sistem pemerintahan disebut presidensial
apabila badan eksekutif berada di luar pengawasan langsung badan legislatif. Untuk lebih
jelasnya, berikut ini ciri-ciri, kelebihan serta kekurangan dari sistem pemerintahan
parlementer

a) Sistem Pemerintahan Parlementer


merupakan suatu sistem pemerintahan di mana pemerintah (eksekutif)
bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam system pemerintahan ini, parlemen
mempunyai kekuasaan yang besar dan mempunyai kewenangan untuk
melakukan pengawasan terhadap eksekutif. Menteri dan perdana menteri
bertanggung jawab kepada parlemen.
Contoh Negara: Kerajaan Inggris, Belanda, India, Australia, Malaysia.
3
Ciri-ciri dan syarat sistem pemerintahan Parlementer:
Pemerintahan Parlementer didasarkan pada prinsip pembagian
kekuasaan.
Adanya tanggung jawab yang saling menguntungkan antara legislatif
dengan eksekutif, dan antara presiden dan kabinet.
Eksekutif dipilih oleh kepala pemerintahan dengan persetujuan
legislatif.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer


Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah
terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini
karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau
koalisi partai.
Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan
public jelas.
Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet
sehingga kabinet menjadi barhati-hati dalam menjalankan
pemerintahan.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer


Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada
mayoritas dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet
dapat dijatuhkan oleh parlemen.
Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias
ditentukan berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-
waktu kabinet dapat bubar.
Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para
anggota kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai
meyoritas. Karena pengaruh mereka yang besar diparlemen dan
partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.
Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan
manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif
lainnya

b) Sistem Pemerintaha Presidensial


merupakan sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh
presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen (legislative).
Menteri bertanggung jawab kepada presiden karena presiden berkedudukan
sebagai kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan.
Contoh Negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina, Indonesia.
Ciri-ciri sistem pemerintahan Presidensial:
Pemerintahan Presidensial didasarkan pada prinsip pemisahan
kekuasaan.
Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan untuk menyatu dengan
Legislatif.
Kabinet bertanggung jawab kepada presiden.
eksekutif dipilih melalui pemilihan

4
Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial
Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung
pada parlemen.
Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu
tertentu. Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah
empat tahun, Presiden Indonesia adalah lima tahun.
Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka
waktu masa jabatannya.
Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif
karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen
sendiri.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial


Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga
dapat menciptakan kekuasaan mutlak.
Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-
menawar antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi
keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang lama.

c) Sistem Pemerintahan Campuran


Dalam sistem pemerintahan ini diambil hal-hal yang terbaik dari system
pemerintahan Presidensial dan system pemerintahan Parlemen. Selain memiliki
presiden sebagai kepala Negara, juga memiliki perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan.
Contoh Negara : Perancis

C. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia


1. Tahun 1945 1949
Terjadi penyimpangan dari ketentuan UUD 45 antara lain:
a) Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu presiden
menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan
GBHN yang merupakan wewenang MPR.
b) Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet
parlementer berdasarkan usul BP KNIP.
2. Tahun 1949 1950
Didasarkan pada konstitusi RIS. Pemerintahan yang diterapkan saat itu adalah
system parlementer cabinet semu (Quasy Parlementary). Sistem Pemerintahan
yang dianut pada masa konstitusi RIS bukan cabinet parlementer murni karena
dalam system parlementer murni, parlemen mempunyai kedudukan yang sangat
menentukan terhadap kekuasaan pemerintah.
3. Tahun 1950 1959
Landasannya adalah UUD 50 pengganti konstitusi RIS 49. Sistem
Pemerintahan yang dianut adalah parlementer cabinet dengan demokrasi liberal
yang masih bersifat semu. Ciri-ciri:
a) presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.
b) Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan.
c) Presiden berhak membubarkan DPR.
d) Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.
4. Tahun 1959 1966 (Demokrasi Terpimpin)

5
Presiden mempunyai kekuasaan mutlak dan dijadikannya alat untuk
melenyapkan kekuasaan-kekuasaan yang menghalanginya sehingga nasib parpol
ditentukan oleh presiden (10 parpol yang diakui). Tidak ada kebebasan
mengeluarkan pendapat.
5. Tahun 1966 1998
Orde baru pimpinan Soeharto lahir dengan tekad untuk melakukan koreksi
terpimpin pada era orde lama. Namun lama kelamaan banyak terjadi
penyimpangan-penyimpangan. Soeharto mundur pada 21 Mei 98.
6. Tahun 1998 Sekarang (Reformasi)
Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era reformasi telah banyak memberikan
ruang gerak pada parpol maupun DPR untuk mengawasi pemerintah secara kritis
dan dibenarkan untuk unjuk rasa.

D. Sistem Pemerintahan Menurut UUD 45 Sebelum diamandemen:


1) Kekuasaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR.
2) DPR sebagai pembuat UU.
3) Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan.
4) DPA sebagai pemberi saran kepada pemerintahan.
5) MA sebagai lembaga pengadilan dan penguji aturan.
6) BPK pengaudit keuangan.

E. Sistem Pemerintahan setelah amandemen (1999 2002)


1) MPR bukan lembaga tertinggi lagi.
2) Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD yang dipilih
oleh rakyat.
3) Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.
4) Presiden tidak dapat membubarkan DPR.
5) Kekuasaan Legislatif lebih dominan.

F. Perbandingan SisPem Indonesia dengan SisPem Negara Lain


Berdasarkan penjelasan UUD 45, Indonesia menganut sistem Presidensia. Tapi dalam
praktiknya banyak elemen-elemen Sistem Pemerintahan Parlementer. Jadi dapat
dikatakan Sistem Pemerintahan Indonesia adalah perpaduan antara Presidensial dan
Parlementer.

G. kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia


1) Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR.
2) Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidak dibayangi
krisis kabinet.
3) Presiden tidak dapat memberlakukan dan atau membubarkan DPR.

H. Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia


1) Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan di tangan
Presiden.
2) Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif presiden.
3) Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh.
4) Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang mendapat perhatian.

6
I. Perbedaan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Sistem Pemerintahan Malaysia
a. Badan Eksekutif
Badan Eksekutif Malaysia terletak pada Perdana Menteri sebagai penggerak
pemerintahan negara.
Badan Eksekutif Indonesia terletak pada Presiden yang mempunyai 2
kedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
b. Badan Legislatif
Di Malaysia ada 2 Dewan Utama dalam badan perundangan yaitu Dewan
Negara dan Dewan Rakyat yang perannyan membuat undang-undang.
Di Indonesia berada di tangan DPR yang perannya membuat undang-undang
dengan persetujuan Presiden

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan pemerintahan.
Kata system merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti
susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata
pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah. Dan dalam Kamus Bahasa Indonesia,
kata-kata itu berarti:
a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh untuk melakukan sesuatau.
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau, Negara.
c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah.
Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan
negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan social. Lembaga-lembaga yang berada dalam satu system
pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya
tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia.
Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, presiden adalah kepala
negaranya dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang akan melaksakan
kekuasaan eksekutif dan melaksakan undang-undang. Setiap departemen akan dipimpin
oleh seorang menteri. Apabile semua menteri yang ada tersebut dikoordinir oleh seorang
perdana menteri maka dapat disebut dewan menteri/cabinet. Kabinet dapat berbentuk
presidensial, dan kabinet ministrial.

B. Saran
Sudah saatnya, kita bersama-sama bergerak untuk mencapai angan demokrasi yang
telah dicita-citakan oleh para pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh Indonesia. Unsur-
unsur demokrasi yang kadang menjadi akar permasalahan harus bisa diselesaikan dan
diperbaiki, karena konsep demokrasi bukan hak paten yang tidak bisa diubah. Ia harus
bersifat dinamis dan bisa mengikuti kultur sosial- politik-budaya Negara yang
menggunakannya sebagai asas negara. Usaha perubahan tersebutsebenarnya telah sering
dilakukan dan sayangnya malah menjadi ancaman bukan kenyamanan. Rakyat perlu
diperkuat kembali bahwa mereka bukan alat kekuasaan yang dengan mudah diatur kesana
ke mari. Elit penguasa dan rakyat harus bisa bekerja sama selama tujuan demokrasi
menjadi patokan utama bernegara yang baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan Kewarganegaraan Wikipedia Ensklopedia

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan Sistem Pemerintahan

You might also like