Professional Documents
Culture Documents
Disusun sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional Tahun 2017/2018
Disusun oleh :
1. RINA Nur Arismawati
2. Dwi Saftri
3. Dita Rosana
4. Nur Fitri Rahma
5. Qurrotul Uyun
6. Resti Dwi Oktafiani
7. Saniyah
8. Sanvina Amalia Rosada
9. Rizky Asfian Novanto
Disusun sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional Tahun 2017/2018
Disusun oleh :
1. RINA Nur Arismawati
2. Dwi Saftri
3. Dita Rosana
4. Nur Fitri Rahma
5. Qurrotul Uyun
6. Resti Dwi Oktafiani
7. Saniyah
8. Sanvina Amalia Rosada
9. Rizky Asfian Novanto
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem
Pemerintahan Indonesia.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
ii
MOTTO
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang ,kupersembahkan
makalah ini kepada :
Allah SWT
Kepala SMK Muhammadiyah Bawang
Bapak ibu guru SMK Muhammadiyah Bawang
Kedua orang tua kami
Teman-teman di SMK Muhammadiyah Bawang
Masyarakat serta bangsa dan negara
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Makalah PKN yang berjudul Sistem Pemerintahan Indonesia telah selesai dibuat
sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Ahir Sekolah (UAS) di SMK
MUHAMMADIYAH BAWANG tahun pelajaran 2017/2018 ini telah di setujui dan disahkan
pada :
Hari :
Tanggal :
Mengesahkan
Kepala Sekolah
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAAN
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................................ 8
vi
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang sistem pemerintahan, maka diperlukan subpokok
bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian Sistem pemerintahan
2. Pengelompokan sistem pemerintahan
3. Bagaimana pelaksanaan sistem pemerintahan
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulsan ini adalah untuk mengetahui bagaiman definisi sistem
pemerintahan, pengelompokan sistem pemerintahan dan bagaimana pelaksanaan sistem
pemerintahan yang ada di indonesia juga untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan
sistem pemerintahan yang ada di indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAAN
Sehingga secara etimologis sistem pemerintahan dapat disebut sebagai cara menyuruh
melakukan sesuatu atau tatanan kekuasaan yang memerintah suatu Wilayah, daerah atau
Negara. Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang
dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan
penyelenggaraan Negara.Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang
terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan
memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Dalam arti yang luas,
pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan
negara. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi
tiga, yaitu :
2
a. Kabinet Presidensial
Kabinet presidensial adalah suatu kabinet dimana pertanggungjawaban atas
kebijaksanaan pemerintah dipegang oleh Presiden. Presiden merangkap jabatan
sebagai perdana menteri sehingga para menteri tidak bertanggung jawab kepada
perlemen/DPR melainkan kepada presiden. Contoh negara yang menggunakan
sistem kabinet presidensial adalah Amerika Serikat dan Indonesia.
b. Kabinet Ministrial
Kabinet ministrial adalah suatu kabinet yang dalam menjalankan kebijaksaan
pemerintahan, baik seorang menteri secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama
seluruh anggota kebinet bertanggung jawab kepada parlemen/DPR. Contoh
negara yang menggunakan sistem kabinet ini adalah negara-negara di Eropa
Barat. Apabila dilihat dari cara pembentukannya, Kabinet Ministrial dapat dibagi
menjadi dua, yaitu Kabinet Parlementer dan Kabinet Ekstraparlementer.Kabinet
Parlementer adalah suatu kabinet yang dibentuk dengan memperhatikan dan
memperhitungkan suara-suara yang ada didalam parlemen. Jika dilihat dari
komposisi (susunan keanggotaannya), kabinet parlementer dibagi menjadi tiga,
yaitu kabinet koalisi, kabinet nasional, dan kabinet partai. Kabinet
Ekstraparlementer adalah kebinet yang pembentukannya tidak memperhatikan
dan memperhitungkan suara-suara serta keadaan dalam parlemen/DPR
4
Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial
Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung
pada parlemen.
Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu
tertentu. Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah
empat tahun, Presiden Indonesia adalah lima tahun.
Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka
waktu masa jabatannya.
Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif
karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen
sendiri.
5
Presiden mempunyai kekuasaan mutlak dan dijadikannya alat untuk
melenyapkan kekuasaan-kekuasaan yang menghalanginya sehingga nasib parpol
ditentukan oleh presiden (10 parpol yang diakui). Tidak ada kebebasan
mengeluarkan pendapat.
5. Tahun 1966 1998
Orde baru pimpinan Soeharto lahir dengan tekad untuk melakukan koreksi
terpimpin pada era orde lama. Namun lama kelamaan banyak terjadi
penyimpangan-penyimpangan. Soeharto mundur pada 21 Mei 98.
6. Tahun 1998 Sekarang (Reformasi)
Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era reformasi telah banyak memberikan
ruang gerak pada parpol maupun DPR untuk mengawasi pemerintah secara kritis
dan dibenarkan untuk unjuk rasa.
6
I. Perbedaan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Sistem Pemerintahan Malaysia
a. Badan Eksekutif
Badan Eksekutif Malaysia terletak pada Perdana Menteri sebagai penggerak
pemerintahan negara.
Badan Eksekutif Indonesia terletak pada Presiden yang mempunyai 2
kedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
b. Badan Legislatif
Di Malaysia ada 2 Dewan Utama dalam badan perundangan yaitu Dewan
Negara dan Dewan Rakyat yang perannyan membuat undang-undang.
Di Indonesia berada di tangan DPR yang perannya membuat undang-undang
dengan persetujuan Presiden
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan pemerintahan.
Kata system merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti
susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata
pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah. Dan dalam Kamus Bahasa Indonesia,
kata-kata itu berarti:
a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh untuk melakukan sesuatau.
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau, Negara.
c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah.
Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan
negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan social. Lembaga-lembaga yang berada dalam satu system
pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya
tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia.
Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, presiden adalah kepala
negaranya dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang akan melaksakan
kekuasaan eksekutif dan melaksakan undang-undang. Setiap departemen akan dipimpin
oleh seorang menteri. Apabile semua menteri yang ada tersebut dikoordinir oleh seorang
perdana menteri maka dapat disebut dewan menteri/cabinet. Kabinet dapat berbentuk
presidensial, dan kabinet ministrial.
B. Saran
Sudah saatnya, kita bersama-sama bergerak untuk mencapai angan demokrasi yang
telah dicita-citakan oleh para pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh Indonesia. Unsur-
unsur demokrasi yang kadang menjadi akar permasalahan harus bisa diselesaikan dan
diperbaiki, karena konsep demokrasi bukan hak paten yang tidak bisa diubah. Ia harus
bersifat dinamis dan bisa mengikuti kultur sosial- politik-budaya Negara yang
menggunakannya sebagai asas negara. Usaha perubahan tersebutsebenarnya telah sering
dilakukan dan sayangnya malah menjadi ancaman bukan kenyamanan. Rakyat perlu
diperkuat kembali bahwa mereka bukan alat kekuasaan yang dengan mudah diatur kesana
ke mari. Elit penguasa dan rakyat harus bisa bekerja sama selama tujuan demokrasi
menjadi patokan utama bernegara yang baik.
8
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com