Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Tn. M
Umur : 33 Tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Melayu/Indonesia
No. CM : 01 1759
Nama : Tn. B
Umur : 34 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
B. Alasan Masuk
C. Faktor Predisposisi
D. Pemeriksaan Fisik
2. Ukuran
a. Tinggi Badan : 162 cm
b. Berat badan : 70 Kg
c. Kondisi Fisik
Klien mengatakan kondisi tubuhnya saat ini baik baik saja dan tidak
ada keluhan fisik.
E. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
Laki laki Satu Rumah
Klien
2. Konsep diri
a. Citra tubuh
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukainya
Masalah Keperawatan : -
b. Identitas diri
Klien dapat menyebutkan nama dan alamat rumah. Tempat tanggal
lahir denagn baik dan benar
Masalah keperawatan : -
c. Peran
Klien mengatakan bahwa ia adalah seorang suami dan merupakan
ayah dari anaknya dan sering membantu masyarakat saat otong royong
dll
Masalah keperawatan : -
d. Ideal diri
Klien berharap setelah keluar dari rumah sakit ia dapat bertemu
dan berkumpul dengan keluarga di rumah
Masalah Keperawatan : -
e. Harga diri
Klien mengatakan tidak malu untuk berinteraksi dengan teman sekitar
Masalah Keperawatan : -
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang terdekat
Klien mengatakan mempunyai orang yang berarti yaitu istri dan
anaknya, apabila ada masalah klien memilih untuk memendam
masalah
Klien mengatakan dalam masyarakat klien sering mengikuti
kegiatan gotong royong, setelah dirumah sakit klien tidak pernah
mengikuti kegiatan sosial seperti bersosialisasi dengan teman-teman
satu bangsalnya. klien selalu diam jika diajak berbicara, setelah di
arahkan oleh perawat klien mulai berkomunikasi dengan teman
sebangsalnya.
b. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Kien mengatakan tidak ada hambatan, hanya saja klien malas untuk
berbicara dengan orang lain.
c. Spiritual
Klien mengatakan beragama islam dan klien mengatakan saat di rumah
rutin beribadah.
Masalah Keperawatan :
F. Status Mental
1. Penampilan
- Klien tampak agak rapi, rambutnya jarang disisir, gigi kuning, kulit
bersih.
- Cara berpakaian sudah rapi, baju dan celana tidak terbalik.
Masalah Keperawatan :
2. Pembicaraan
Klien ketika bicara nada suara pelan,klien lebih banyak diam saat
diajak berbicara dan lebih banyak menjawab dengan tidak tau,
kontak mata klien kurang
Masalah Keperawatan : -
3. Aktifitas Motorik
Pada kondisi sekarang klien terlihat tampak lesu, diam, tiduran.
Masalah Keperawatan : -
4. Alam Perasaan
Alam perasaan klien terlihat sedih, klien mengatakan merindukan
istri dan anak nya dank lien menyesal telah menganiaya istri nya.
Masalah Keperawatan : ...........?
5. Afek sosial
Afek klien tumpul, klien tidak dapat mengekspresikan perasaan
nya, wajah klien terlihat sama pada saat sedih dan senang.
Masalah Keperawatan :
6. Interaksi selama wawancara
Saat diwawancara klien sedikit kooperatif, klien lebih banyak diam
dan menjawab tidak tau
Masalah Keperawatan : -
7. Persepsi
Sampai saat dikaji klien mengatakan sering mendengar suara yang
mengatakan Kau Kafir dan sering melihat bayangan orang ramai
yang ingin menciderainya (ingin membunuhnya). MK....?
8. Isi Pikir
Obsesi : klien memiliki obsesi ingin cepat sembuh dan pulang
kerumah untuk menemui istri dan anak nya karena klien sangat rindu
kepada istri dan anak nya.
9. Arus Pikir
Saat wawancara klien terkadang mengulang pembicaraan atau
perseveren.
10. Tingkat Kesadaran
Klien mengalami disorientasi waktu karena klien tidak mengetahui
kapan dia masuk Rumah Sakit Jiwa
Masalah Keperawatan : -
11. Memori
Klien dapat mengingat kejadian saat dibawa ke rumah sakit dengan
diantar oleh polisi. Dan klien dapat mengingat nama mahasiswa saat
berkenalan dengan benar.
Masalah Keperawatan : -
12. Tingkat Konsentrasi Berhitung
Klien dapat menghitung dengan baik misalnya 2x5 = 10, 5+5 = 10,
Klien dapat memfokuskan konsentrasi dengan baik
Masalah Keperawatan : -
13. Kemampuan Penilaian
Klien tidak mengalami gangguan penilaian, kemampuan penilaian
klien baik karena klien bisa membedakan yang mana yang lebih baik
antara mencuci tangan sebelum makan dengan tidak mencuci tangan.
Masalah Keperawatan : -
1. Makan
Klien mampu makan dengan mandiri dengan cara yang baik seperti
biasanya, klien makan 3x sehari, pagi, siang dan sore, minum 6 gelas
sehari.
2. BAB/BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK 5x sehari dan mampu melakukan
eliminasi dengan baik, menjaga kebersihan setelah BAB dan BAK dengan
baik.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari pagi dan sore hari, menyikat gigi
saat mandi, kebersihan tubuh baik.
4. Berpakaian
Klien mengatakan ganti pakaian 1x sehari dengan pakaian yang
disediakan rumah sakit, klien dapat memilih dan mengambil pakaian
dengan baik dan sudah sesuai dengan aturan rumah sakit.
5. Pola Istirahat Tidur
Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur karena klien dapat
tidur dengan kualitas 6-8 jam perhari, baik malam maupun siang.
6. Penggunaan Obat
Klien mengatakan dirumah sakit selalu minum obat.
7. Aktivitas di dalam rumah
Sebelum masuk Rumah Sakit Klien bisa membantu pekerjaan rumah
seperti mencuci, menyapu, dll.
8. Aktivitas diluar rumah
Klien mengatakan bekerja sehari-hari sebagai wiraswasta.
H. Aspek Medik
Terapi obat :
lodomer :2x1
inj. diazepam : 1 amp
hexymer :2x1
Resperidon : 2 x 1mg
Klozafin : 2x 1
I. Masalah Keperawatan
1. Prilaku kekerasan
2. Halusinasi
J. Analisa Data
NO DATA PROBLEM
1 DS : klien mengatakan Perilaku Kekerasan
klien membela diri karena
klien merasa ingin
dibunuh oleh orang
DO : raut wajah tegang
dan cemas, tatapan mata
tajam, muka tampak
merah, bicara pelan dan
susah diajak bicara
2 DS : Pasien mengatakan Halusinasi
sering mendengar
beberapa orang yang
mendatangi pasien dan
berencana akan
membunuhnya
DO : pasien tidak banyak
bicara, pasien berdiam
diri, dan sering
mengalihkan pandangan,
Pohon Masalah
Causa Halusinasi
K. Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku kekerasan
2. Gangguan persepsi sensori; Halusinasi
L. Rencana Keperawatan
Diagnosa Tujuan Criteria hasil Intervensi
Perilaku TUM:Klienda 1. klien 1. beri salam panggil
kekerasan pat mau membalas nama
2. sebutkan nama
melanjutkan salam
2. klien mau menjabat perawat sambil jabat
peran sesuai
tangan tangan
dengan
3. klien mau 3. jelaskan maksud
tanggung
menyebut nama hubungan interaksi
jawab. 4. klien mau 4. jelaskan kontrak
TUK 1: tersenyum yang akan dibahas
5. klien mau kontak 5. beri rasa aman dan
Klien dapat
mata simpati
membina
6. klien mau 6. lakukan kontak mata
hubungan
mengetahui nama singkat tapi sering
saling
perawat
percaya.
1. Mengkaji pengetahuan
klien tentang perilaku
kekerasan dan penyebab.
2. Memberikan
kesempatan kepada
klien untuk
mengungkapkan
perasaan penyebab
perilaku kekerasan
3. Memberikan pujian
17.00 SP
terhadap kemampuan
2
klien memngungkap kan
persaan nya.
S : Klien marah apabila
keinginannya tidak
terpenuhi
O:
Klien dapat
mengungkapkan
perasaan marah atau
jengkel.
Klien tampak tegang
tegangan dan tatapan
mata tajam.
A : Klien mampu
mengungkapkan
penyebab marah atau
jengkel,SP 2 tercapai.
P : Lanjutkan SP 3,
klien dapat mengontrol
dan penanganan
perilaku kekerasan
dengan cara sholat dan
berdoa.
K : Klien diminta untuk
mencari penyebab dan
tanda marah yang
belum di ungkapkan
Rabu SP 1. Mendiskusikan bersama S : klien saat marah
16/01/2013 3 klien tentang apa yang akan berbicara dengan
12.30 dirasakan saat klien nada tinggi, tangan
marah mengepal, matanya
2. Mendiskusikan bersama
menatap tajam,
klien tentang tanda-tanda
wajahnya tampak
perilaku kekerasan.
merah.
O : pasien menunjukkan
tanda-tanda :
a. Nada suara tinggi
b. Mata menatap tajam
c. Tangan mengepal.
A : klien mampu
mengidentifikasi tanda
dan gejala saat marah
atau jengkel. SP 3
tercapai.
K: klien diminta untuk
mengidentifikasi
perilaku kekerasan yang
sering dilakukan.
SP 1. Menganjurkan klien S : klien akan marah-
4 untuk mengungkapkan marah apabila
perilaku kekerasan yang keinginanya tidak
bias dilakukan. dipenuhi dan memukul
2. Membantu klien
pintu / jendela.
bermain peran sesuai
O : klien tampak
dengan perilaku
:Tegang, tangan
kekerasan.
mengepal, mata
3. Membicarakan dengan
menatap tajam, wajah
klien apakah dengan
memerah.
cara yang dilakukan oleh
klien masalah akan A : klien mampu
teratasi. mengungkapkan
perilaku kekerasan yang
bisa dilakukan. SP 4
tercapai.
P : lanjutkan SP 5, klien
dapat mengungkapkan
perilaku yang sering
dilakukan saat marah.
K :klien diminta untuk
mengingat kembali
akibat yang akan
ditimbulkan.
Kamis SP 1. Membicarakan akibat S : klien sangat
18/01/2013 5 atau kerugian dan cara menyesal dan ingin
11.15 yang dilakukan kilen minta maaf setelah
pada saat marah dirinya marah marah
2. Menyimpulkan
dan memukul ayahnya.
bersama klien akibat
O : klien tampak :
dari cara yang
sedih, ingin menangis,
digunakan oleh klien
mata menatap tajam,
3. Menanyakan kepada
wajah memerah.
klien apakah klien mau
A : klien mampu
mempelajari cara-cara
mengungkapkan akibat
yang baru dan sehat
atau kerugian dari
perilaku kekerasan yang
dilakukannya, SP 5
tercapai.
P : lanjutkan SP 6, klien
dapat mengontrol
perilaku yang sering
dilakukan saat marah.
K : klien diminta untuk
berlatih mengontrol
marah dengan cara
sholat dan berdoa.
12.00 SP 1. Melatih klien S : Klien mengatakan
6 mengontrol perilaku jarang sholat dan
kekerasan dan merasa doa nya tidak
penanganan dengan cara dikabulkan.
sholan dan berdoa O : Klien tidak
2. Menganjurkan klien
melaksanakan sholat
memasukkan dalam
dan berdoa.
jadwal kegiatan.
A : SP 6 belum tercapai
P : Ulangi dan
Pertahankan SP 6,
K : Klien diminta
berlatih untuk
meminum obat secara
teratur
SP 1. Melatih klien minum S : Klien mengatakan
7 obat dengan teratur minum obat secara
2. menganjurkan klien
teratur setelah makan.
memasukkan dalam
O : Klien mau minum
jadwal kegiatan
obat tanpa paksaan
perawat.
A : SP 7 tercapai
P : Ulangi SP 6, dan
pertahankan SP 1 SP
7.
K : Klien diminta untuk
mempertahankan apa
yang telah dilakukan
tadi.
2 SP 1. membina hubungan S: Klien senang
1 saling percaya karena disapa oleh
2. mendukung
perawat.
keluarga dalam
O:
mengontrol
- Klien mau berjabat
halusinasi
tangan
3. menganjurkan klien
- Klien mau bercerita
minum obat dengan
tentang diri nya
bantuan minimal - Kontak mata cukup
A : Klien mampu
membina hubungan
saling percaya, SP 1
tercapai.
P : Lanjutkan SP 2,klien
dapat mengidentifikasi
penyebab marah.
SP mengidentifikasi jenis S: Klien mengatakan
2 halusinasi melihat beberapa orang
yang mau
membunuhnya
O: Klien tampak
khawatir
A: Klien mendapat
halusinasi persepsi
sensori penglihatan
P: lanjutkan sp 3
SP 1. mengidentifikasi S: Klien mengatakan
3 waktu halusinasi. halusinasinya ketika
2. mengidentifikasi
melihat orang ramai
frekuensi
O: Pasien tampak
halusinasi.
3. mengidentifikasi khawatir jika melihat
situasi halusinasi. orang ramai
A: Klien mendapat
halusinasi persepsi
sensori penglihatan
P: Lanjutkan sp 4
SP merespon klien S:
4 terhadap halusiansi
SP Mengajarkan pasien
5 menghardik
halusinasi
SP Menganjurkan klien
6 memasukkan dalam
kegiatan harian
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
Nama klien : Tn. M, umur tahun, Jenis Kelamin : Laki-Laki,
Agama : Islam, Pendidikan : SD, Suku / Bangsa : Melayu / Indonesia, Status
Perekawinan : Kawin, Alamat : Selakau, Kabupaten Sambas No CM : 011 75 9 .
Pasien masuk dibawa polisi karena membacok istrinya, berbicara sendiri,
berpilaku aneh selama 6 bulan dan sering mondar mandir tanpa alasan. Pasien
mengatakan sering mendengar beberapa orang yang mendatangi pasien dan
berencana akan membunuh beliau sehingga pasien sering memberontak saat orang
orang itu mendekatinya/datang.
B. DIAGNOSA KEPEARAWATAN
Dengan adanya data-data haail pengkajian pada kasus Tn. M penulis
menyimpulkan terdapat diagnosa keperawatan yaitu perilaku kekerasan dan
halusinasi.
Diagnosa yang pertama yaitu perilaku kekerasan yang ditandai Pasien masuk
dibawa polisi karena membacok istrinya, raut muka cemas dan tegang, sering
mengalihkan pandangan dan wajah kemerahan.
Menurut Budi Anna Keliat S.Kp (1998), mengatakan bahwa perilaku yang
berhubungan dengan perilaku kekerasan adalah sebagai berikut : mata merah,
memaksakan kehendak, menyerang atau menghindar, mengatakan dengan jelas
(asertivines), memberontak (acting out), amuk atau kekerasan (violence).
Dari data teori yang ditanyakan Budi Anna Keliat S.Kp 1998 pad dasarnya tidak
efektif berbeda tetapi pada saat pengkajian tidak ditemukan klien muka merah.
Diagnosa kedua adalah halusinasi hal ini didukung karena pada saat kasus Tn. M
didapatkan data sebagai berikut : klien sering berbicara sendiri, mondar-mandir,
berperilaku aneh selama 6 bulan, sering mengalihkan pandangan.
C. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
Penulis akan menguraikan rencana dan penatalaksanaan yang telah dilakukan
untuk mengatasi permasalahan yang ada pada Tn. M.
Diagnosa pertama yaitu perilaku kekerasan. Pada diagnosa pertama ini terdapat 7
tujuan khusus rencana keperawatan serta 7 tindakan yang telah dilaksanakan.
Untuk SP 1 adalah bina hubungan saling percaya. Dengan mengungkapkan
komunikasi terapeutik yaitu sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
verbal, perknalkan diri dengan sopan, tanyakan nama lengkap klien nama
panggilan yang disukai klien, jelaskan tujuan pertemuan, tunjukkan sikap empati
dan menerima keadaan klein apa adanya, beri perhatian pada klien, dan perhatikan
kebutuhan dasar klien. Pada SP 1 kelompok tidak mengalami hambatan karena
klien dpat diajak bekerja sama dengan cukup kooperatif.
Rencana keperawatan yang telah disusun oleh kelompok untuk SP 2 adalah
mengidentifikasi kemampuan penyebab kekerasan . Bantu klien untuk
mengungkapkan penyebab jengkel dan marah. Tindakan yang telah dilakukan
kelompok adalah Mengkaji pengetahuan klien tentang perilaku kekerasan dan
penyebab. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
penyebab perilaku kekerasan, Memberikan pujian terhadap kemampuan klien
memngungkap kan persaan nya. Pada SP 2 kelompok tidak mengalami kesulitan
atau kendala, karena klien mampu mengungkapkan penyebab marah yang dialami
yaitu karena keinginan yang tidak dipenuhi.