You are on page 1of 16

MAKALAH MANAJEMEN BENCANA

PENANGANAN BENCANA

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

Dwi Putri Astuti 20146320237

Restu Andani 20146320227

Rian Sri Wulandari 20146320187

Rizka Jamara 20146320210

Siti Aisyah 20146320189

Yosua Septian 20146310179

POLITEKNIK KESEHATANKEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

PRODI DIPLOMA IV KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2015 / 2016


KATA PENGANTAR

Terima kasih kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menerima ilmu hingga kami telah mencapai
jenjang tertinggi dalam status pendidikan, yaitu sebagai mahasiswa. Tak lupa pula
kami berterima kasih kepada-Nya karena telah memberi kami waktu untuk
menyelesaikan makalah dari mata kuliah ManajemanBencan. Dalam proses
pembuatan makalah ini kami sebagai tim penyusun mengalami berbagai hambatan,
akan tetapi dengan kesabaran serta dukungan dari media yang memadai, makalah ini
dapat tertuntaskan dengan baik.
Tak ketinggalan pula kami sebagai penyusun mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai
tepat pada waktunya, juga membantu dalam pengumpulan bahan, penyusunan dan
pembuatan makalah.
Tentunya sebagai manusia, kami sebagai penyusun tak lepas dari berbagai
kesalahan, dan kami menyadari bahwa banyak kekurangan yang terdapat di makalah
kami ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca sebagai bahan
evaluasi atas makalah yang kami susun. Harapannya agar kami menjadi lebih baik
lagi di kemudian hari. Semoga bermanfaat bagi semua pembaca.

Singkawang, Maret2016

Tim Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii

BAB I..........................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1

A. LatarBelakang..................................................................................................................................1

B. RumusanMasalah.............................................................................................................................1

C. TujuanMasalah................................................................................................................................2

BAB II.........................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3

BAB III......................................................................................................................................................10

PENUTUP.................................................................................................................................................10

A. Kesimpulan....................................................................................................................................10

B. Saran..............................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

2
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami dan


aktivitas manusia, seperti letusan gunung, gempa bumi dan tanah longsor.
Karena ketidak berdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen
keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan
dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung
pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan
mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul
bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidak berdayaan". Dengan demikian,
aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah
tanpa ketidak berdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak
berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang
karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa
keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk
bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan
individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi
mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi
(hazard) serta memiliki kerentanan / kerawanan (vulnerability) yang juga
tinggi tidak akan member dampak yang hebat / luas jika manusia yang berada
disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep
ketahanan bencana merupakan evaluasi kemampuan system dan infrastruktur-
infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan
serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana
dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan
terhadap bencana yang cukup.

B. RumusanMasalah

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat di tarik suatu rumusan masalah antara
lain;
2

1. Apa yang dimaksud dengan bencana alam?


2. Bagaimana cara-cara penanggulangan bencana alam ?

C. TujuanMasalah

Adapun tujuan yang hendak di capai dari hasil pemaparan di atas adalah

1. Mengetahui apa yang dimaksud bancana alam.


2. Untuk mengetahui cara-cara penanggulangan bencana alam.
3

BAB II

PEMBAHASAN

Secara geologis letak wilayah Indonesia yang dilalui oleh dua jalur
pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan
Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur menyebabkan Indonesia banyak
memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadi bencana. Bencana alam yang
sering terjadi di wilayah Indonesia antara lain : banjir, kemarau panjang, tsunami,
gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor.

Masih jelas dalam ingatan kita rentetan kejadian bencana alam yang banyak
menyebabkan terjadinya korban jiwa, seperti tragedi tsunami di Aceh dan Nias,
gempa bumi dahsyat di Tasikmalaya serta Padang, tanah longsor di Cianjur, bahkan
banjir di berbagai daerah yang kerap datang setiap musim hujan.

Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah dan


masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Mulai dari persiapan
peralatan untuk mendeteksi terjadinya bencana seperti misalnya pada bencana
tsunami dan gunung meletus, pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap
bencana gempa, pengelolaan tata kota dan kesadaran warga masyarakat untuk
menanggulangi bencana banjir ataupun pemeliharaan daerah hulu sungai dan
pegunungan serta hutan untuk mencegah terjadinya tanah longsor.
Untuk masalah yang berkaitan dengan keadaan lingkungan, tentu hal ini juga
membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat dalam menjaga dan melestarikan
lingkungan yang dapat dimulai dari lingkungan disekitar tempat tinggaln

Penyelamatan jiwa korban merupakan masalah inti dari kegawatdaruratan. Para


korban juga perlu dibawa ke tempat penampungan sementara yang dianggap aman
dna ditampung di tempat penampungan sementara yang laya. Pada thap ini dilakukan
pula pengaturan dan pembagian logistic atau bahan makanan yang cepat dan tepat
sasaran kepada seluruh korban bencana. Secara oprassional, pad tahap tanggap
darurat ini diarahkan pada kegiatan:

1. Penanganna korban bncana termasuk mengubur korban meninggal dna


menangani korban yang luka

2. Penanganan pengungsi
4

3. Pemberian bantuan darurat

4. Pelayanan kesehatn, sanitasi dan air bersih

5. Peniapan penampungan sementara

6. Pembangunan fasilitass social dan fasilitas umum sementara serta


memperbaiki sarana dan prasarana dasar agar mampu memberikan pelayanan
yang memadai untuk para korban

A. Gempa bumi

Memberikan peringatan terjadinya gempa kepada masyarakat

Memantau perkembangan gempa dan menyebarluasskan kepada masyarakat

Memberikan informasi jika keadaan telah dianggap aman

Mengerahkan regu atau tim tangga darurat ke lapangan untuk memberikan


pertolongan

Memperbaiki berbagai fasilitas yang rusak terutama jalan agar bantuan tidak
terhambat datang ke lokasi dan masyarakat dapat melakukan mobilitas

Melakukan berbagai upaya rekonstruksi

jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk


yang dapat dijadikan pegangan di manapun anda berada.

1. Di dalam rumah

Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu,


anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda.
Masuklah kebawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan
benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda
dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan
segera untuk mencegah terjadinya kebak

2. Di sekolah

Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan


tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan
mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan
berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
5

3. Di luar rumah

Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di


daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari
jatuhnyakaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda
dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.

4. Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall

Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.


Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam

5. Di dalam lift

berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika


anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan
menggunakan interphone jika tersedia.

6. Di kereta api

Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak


akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap
tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti
terhadap informasi petugas kereta atau stasiun mengakibatkan
kepanikan.

7. Di dalam mobil

Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan


roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap
mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan
mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio
mobil, jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil
tak terkunci.

8. Gunung/pantai

Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung,


menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya
datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda
tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
6

B. Banjir

Menggerakkkan tim penyelamat beserta bahan dan peralatan


pendukung, seperti perahu karet, tambang, pelampung, dna obat-
obatan

Membawa korban ke tempat yang aman atau penampunggan


sementara

Memantau perkembangan keadaan banjir dan menyearluaskan


informasinya kepada masyarakat

Memebrikan tand peringatandan informasi untuk memandu pendduk


mencapai tempat yang aman

Menggerakkan tim penyelamat beserta peralatan ppendukung untuk


membantu penduduk mencapai tempat evakuasi

Memantau perkembanagn keadaan untuk menentukan langkah-


langkah berikutnya

1. Bencana Banjir Bandang

Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang


disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun karena
pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga merusak rumah-
rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa. Yang Harus
Dilakukan Saat Banjir.

a. Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN


untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena
bencana.

b. Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan


air masih memungkinkan untuk diseberangi.

c. Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari


terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang
berharga

Ketempat yang lebih tinggi.


7

d. Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait


dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala
Desa, Lurah ataupun Camat.Yang Harus Dilakukan Setelah
Banjir

e. Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada


umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk
membunuh kuman penyakit.

f. Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari


terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah
kejadian banjir.

g. Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti


ular dan lipan atau binatang penyebar penyakit seperti
tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.

h. Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi


banjir susulan.

C. Letusan gunug merapi

Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik


yang dikenal dengan istilah "erupsi". Hampir semua kegiatan gunung api
berkaitan dengan zona kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan batas
lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang
sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang
merupakan cairan pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah
di sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi.
Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi

Membentuk tim gerak cepat

Meningkatkan pemantauan dan pengamatan dengan didukung oleh


penambahan peralatan yang lebih memadai

Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan menurut alur dna frekuensi


pelaporan sesuia dnegan kebutuhan
8

Memberika rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai denga


prosedur

Caralain

1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan


daerah aliran lahar.

2. Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas.
Persiapkan diri untukkemungkinan bencana susulan.

3. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan


panjang atau jaket, celana panjang, topi dan lainnya.

4. Jangan memakai lensa kontak.

5. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.

6. Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan


kedua belah tangan.

7. Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi

8. Jauhi tempat aliran sungai, kemungkinan akan terjadi banjir lahar


dingin dan batu-batu besar.

9. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.

10. Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau
meruntuhkanatap bangunan.

11. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab
bisa merusakmesin.

D. Bencana Tanah Longsor

Longsoran merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau


batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat
dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut.
Tanah longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan
penyusun lereng.Strategi dan upaya penanggulangan bencana tanah lonsor :

1. Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman


dan fasilitas utama lainnya.
9

2. Mengurangi tingkat keterjalan lereng.

3. Meningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase baik air


permukaan maupun air tanah.Fungsi drainase adalah untuk
menjauhkan airn dari lereng, menghidari air meresap ke dalam
lereng atau menguras air ke dalam lereng ke luar lereng.
Jadi drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau
meresapkan air ke dalam tanah.

4. Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.

5. Terasering dengan sistem drainase yang tepat (drainase pada teras


- teras dijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke
dalam tanah).

6. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan


jarak tanam yangtepat (khusus untuk lereng curam, dengan
kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar80% sebaiknya
tanaman tidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengan tanaman
yanglebih pendek dan ringan , di bagian dasar ditanam rumput).

7. Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat.

8. Melakukan pemadatan tanah disekitar perumahan.

9. Pengenalan daerah rawan longsor..

10. Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).

11. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk


secara cepat kedalam tanah.

12. Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari


bahaya liquefaction.

13. Utilitas yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel.

14. Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan.

E. Bencana Tsunami

Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut dengan periode


panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan
10

impulsif tersebut bisa berupa gempa bumi tektonik, erupsi vulkanik atau
longsoran. Kecepatan tsunami yang naik ke daratan(run-up) berkurang
menjadi sekitar 25-100 Km/jam dan ketinggian air tsunami yang pernah
tercatat terjadi di Indonesia adalah 36 meter yangterjadi pada saat letusan
gunung api Krakatau tahun 1883.
Di Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari
40 menit setelah terjadinya gempa bumi besar di bawah laut. Adanya tsunami
tidak bisa diramalkan dengan tepat kapan terjadinya, akan tetapi kita bisa
menerima peringatan akan terjadinya tsunami sehingga kita masih ada waktu
untuk menyelamatkan diri.
Penyelamatan diri saat terjadi tsunami. Jika berada di sekitar pantai,
terasa ada guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba
sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi
(perbukitan atau bangunan tinggi) sambilmemberitahukan teman-teman yang
lain.Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta
mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat kepantai.
Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang pertama telah datang dan surut
kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang
berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda,
lakukan pertolongan pertama pada korban
11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari berbagai fakta bencana yang ada jelas terlihat bahwa bencana
besar yang terjadi tidak serta merta dating begitu saja, namun didahului oleh
adanya eksploitasi lingkungan yang berlebihan, kebijakan pemerintah yang
kurang memperhatikan AMDAL ( analisis mengenai dampak lingkungan ),
Tata Ruang yang kurang baik dan tidak baiknya managemen pemerintah
untuk mengatisipasi dan penaggulangan bencana.

B. Saran

Bencana bias terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus
mengetahui jenis-jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana dan
akibat-akibat yang ditimbulkannya. Saran-saran, kami sampaikan kepada
semua pihak untuk mengantisipasi dan penanggulangan bencana agar tidak
menimbulkan kerusakan, korban meninggal dan kerugian yang besar.

1. Kepada Pemerintah agar meningkatkan managemen anti sipasi


dan penanggulangan bencana.

2. Pemerintah agar memiliki Lembaga atau Badan Khusus bahkan


mungkin yang lebih tinggi yaitu setingkat menteri untuk
mengantisipasi dan penanggulangan bencana.

3. Pemerintah agar memberikan sosialisasi dan simulasi kepada


masyarakat yang tinggal di daerah bencana, bagaimana cara
mengatasi bencana yang terjadi.

4. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam penyelamatan


dan pelestarian lingkungan, karena sebagian bencana yang terjadi
diakibatkan oleh kerusakan lingkungan.

5. Sedapat mungkin tidak tinggal di tempat atau daerah bencana,


agar tidak terjadi korban dan kerugian yang besar.
12

6. Masyarakat pada umumnya harus mengetahui baik melalui Media


Elektronik( radio, TV dan Internet ) maupun Media Cetak ( buku
literature, surat kabar, majalah ) tentang bencana-bencana yang
terjadi dan bagaimana cara mengatasi atau menyelamatkan diri.

C.
13

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com//sejuta_bencana_terencana_di_indonesia (di akses 7 maret 2016)

http://id.wikipedia.org/wiki/bencana_alam. (di akses 8 maret 2016)

http://nasional.kompas.com/read.2011/01/03/09540611/berbagai.bencana.alam.masih.menant
i(di akses 7

maret 2016)

http://www.indonesia.go.id/id/index.php?
option=com_content&task=view&id=6071&ltemid=1798(di

akses 8 maret 2016)

You might also like