FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA 2017 ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN KATETER
Inisial pasien : Tn. x
Usia : - Diagnosa medis : Open Fraktur Tanggal masuk : Dasar pemikiran Pemasangan keteter pada pasien trauma abdomen dilakukan untuk mengetahui adanya hematuri (darah dalam urin) karena dicurigai adanya gangguan pada organ dalam (ginjal, vesika urinari, uretra) akibat dari benturan tumpul. Sehingga, indikasi pemasangan kateter pada kasus ini tidak hanya untuk membantu pengeluaran urin karena retensi urin dari pasien. Namun, sebagai salah satu indikasi untuk menentukan diagnosa dan terapi selanjutnya. Tindakan keperawatan yang dilakukan Pemasangan kateter urin Persiapan alat yang akan digunakan Sarung tangan steril Sarung tangan bersih Duk lubang steril Kateter urine sesuai ukuran Jelly Urine bag Spuit 10 cc Aquades Kassa/kapas Desinfektan/ betadine Bengkok Plester dan gunting Perlak Menjaga privasi klien dengan menutup sampiran Meletakkan perlak dibawah pinggang klien Memposisikan klien supinasi Meletakkan bengkok di atas perlak Mencuci tangan Memakai sarung tangan bersih Membersihkan daerah meatus dengan antiseptik (pegang daerah di bawah gland penis, perptium ditarik ke atas Mengganti sarung tangan bersih dengan sarung tangan steril Memasang duk steril Dengan tangan kiri, memegang daerah di bawah gland penis, preputium ditarik ke bawah Memberi jelly pada kateter Memasukkan kateter sepanjang 18-20 cm sampai urin keluar, tegakkan penis sampai sudut 900 Jika waktu memasukkan kateter terasa adanya tekanan, maka jangan dilanjutkan Selama kateter dimasukkan ke dalam penis, pasien dianjurkan menarik nafas dalam dan jangan mengejan Mengisi balon kateter dengan aquades sebanyak 10-20 cc Menarik kateter sampai ada tahanan balon Melepas duk Melepas sarung tangan Memfiksasi kateter dengan menggunakan plester Menggantung urin bag dengan posisi lebih rendah daripada vesica urinaria Membereskan alat Mencuci tangan Mendokumentasikan tindakan Prinsip-prinsip tindakan Prinsip tindakan pemasangan kateter ini yaitu bersih dan steril. Namun, pada saat pemasangan kateter, prinsip yang digunakan hanyalah prinsip bersih dengan menggunakan sarung tangan bersih. Analisa tindakan keperawatan Pemasangan kateter belum sesuai dengan prosedur. Pertama, pemasangan kateter belum meminta izin kepada pasien (informed consent). Kemudian, saat pemasangan kateter, menutup tirai untuk menjaga privasi pasien belum dilakukan, kemudian dalam menggunakan prinsip steril dan bersih juga belum diterapkan. Prinsip yang dilakukan hanya prinsip bersih saja. Kemudian, untuk kebersihan vulva tidak dilakukan, sehingga nantinya akan menimbulkan risiko infeksi pada pasien dan akan menambah masalah baru pada pasien nantinya. Meskipun harus bekerja dengan cepat dan tepat. Namun, prinsip-prinsip dasar tidak boleh dikesampingkan karena semua demi kebaikan pasien. Bahaya yang mungkin muncul 1. Adanya bahaya distensi kandung kemih. 2. Risiko trauma uretra akibat kateter uretra yang keluar masuk secara berulang. 3. Risiko masuknya kuman-kuman dari luar atau dari ujung distal uretra. 4. Hasil yang didapat dan maknanya Evaluasi diri Tindakan pemasangan kateter yang dilakukan masih belum dilakukan sesuai dengan teori.. kedepannya agar harus diperhatikan prinsip-prinsip dasar dalam pemasangan kateter. Kepustakaan
https://anomnurcahyadi.wordpress.com/tag/kateter-uretra/ diakses tanggal 30 Maret 2015.
Murwani, Anita. 2009. Ketrampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan. Cetakana ke 2.
Yogyakarta : Penerbit Fitramaya
NANDA. 2012. NANDA International: Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi