You are on page 1of 7

Minum Air Dicampur Baking Soda Saat Perut Kosong, Rasakan

Khasiatnya!

Terapi kesehatan dengan mengkonsumsi air putih dicampur dengan baking soda
bisa menjadi salah satu pilihan bagi Anda yang ingin merasakan manfaatnya
untuk kesehatan.

Baking soda tak hanya bermanfaat dalam pembuatan kue, ternyata manfaat
lainnya pun tak kalah manjurnya.

Dengan cukup meminum segelas air putih dengan tambahan baking soda di
saat perut kita kosong, maka dapat membantu memulihkan kondisi tubuh dari
beberapa penyakit.

Selain untuk mengatasi beberapa penyakit serius, terapi air baking soda ini juga
membantu pengaturan pH tubuh. Sebagian besar penyakit serius dalam tubuh
diakibatkan karena tidak seimbangnya pH tubuh.

Lalu, apa saja manfaat meminum air baking soda saat perut kosong?
Beberapa diantaranya sebagai berikut.

1. Kadar asam tubuh tinggi menjadi lebih rendah

Penyakit serius, seperti kanker bisa disebabkan karena pH asam tubuh yang
tinggi. Kandungan natrium bikarbonat dapat membantu pH tubuh menjadi lebih
seimbang.

Untuk pencernaan yang efektif, memang diperlukan keasaman, tetapi biasanya


alkalinitas tinggi dalam tubuh menjadikan lebih sehat. Karena umumnya,
penyakit berkembang di lingkungan asam.

Penyakit-penyakit kronis seperti kanker, osteoporosis, arthritis terkait dengan


asam yang meningkat dalam tubuh.

Dalam kondisi seperti ini, cobalah untuk meminum segelas air putih dicampur
dengan baking soda saat perut kosong, dan rasakan khasiatnya.

2. Efek Antasid

Banyak yang mengakui bahwa baking soda digunakan sebagai obat untuk asam
lambung, yang biasanya terjadi pada sebagian orang.
Asam lambung biasanya naik sampai batas tenggorokan yang berakibat rasa
panas. Dengan meminum air dan menambahkan Natrium Bikarbonat (baking
soda), mampu membuat asam lambung menjadi netral.

Selain itu, melalui terapi kesehatan air minum baking soda ini, dapat
mengurangi gas dalam perut sehingga mencegah terjadinya mulas dan
kembung.

3. Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

Manfaat lainnya yang bisa didapatkan dengan mengkonsumsi air putih dengan
baking soda adalah mencegah penyakit batu ginjal.

Batu ginjal terjadi bukan hanya karena kelainan genetik, tetapi juga akibat
tidak seimbangnya zat besi di tubuh, dengan indikatornya adalah urine yang
memiliki pH asam.

Batu ginjal merupakan penyakit yang tidak ada tanda / gejala awal sakit, tetapi
saat ini muncul, rasanya langsung menyakitkan.

Mungkin saja, kita mempunyai batu ginjal dan suatu waktu rasa sakit tiba-tiba
datang. Cobalah mengkonsumsi air putih dengan baking soda secara rutin,
untuk mengurangi risiko penyakit batu ginjal.

4. Pencegahan terhadap Infeksi Kandung Kemih

Agar tubuh kita tetap sehat, maka sebaiknya kita menjaga kesehatan fungsi
ginjal dan kandung kemih.

Baking soda merupakan salah satu alternatif terapi bagi siapapun yang
terinfeksi saluran kemih, serta pencegahan penyakit. Ini karena dalam baking
soda terdapat sifat antiseptik yang berfungsi mengurangi asam urine.

Tumbuh kembang bakteri di dalam kandung kemih bisa saja terjadi, dan
sebagian besar yang terkena penyakit ini adalah wanita.

Beberapa faktor seperti, kehamilan, tidak menjaga kebersihan, konsumsi obat,


imunitas rendah, adalah penyebab tumbuhnya penyakit ini.

Itulah beberapa manfaat dari meminum terapi air baking soda. Lalu, bagaimana
cara meminum / terapi yang tepat?
Saat pertama bangun tidur, seharusnya pH air liur antara 7,0 sampai 7,4
sebelum meminum cairan apapun. Urine akan jauh lebih asam saat pagi hari,
karena organ tubuh bekerja ekstra sepanjang malam hari dalam membersihkan
tubuh.

Untuk 1 jam yang pertama, pH urine seharusnya berada dalam nilai 6.0 hingga
7.0 dan akan terus meningkat sepanjang hari.

Lakukan pengukuran nilai pH dalam beberapa hari. Jika, diperoleh hasil yang
lebih rendah dari seharusnya, maka minumlah cairan baking soda agar menjadi
seimbang.

Bagaimana cara membuat cairan terapi kesehatan ini?

Mudah saja. Minum segelas air yang sudah ditambahkan baking soda sebanyak
satu sendok teh. Minum rutin dengan dosis 2 kali sehari.

Jika masih awal-awal, sebaiknya dimulai dari dosis terkecil dahulu, yaitu
sendok teh. Lalu, tingkatkan menjadi sendok teh dan perlahan-lahan
mencapai 1 sendok teh.

Disarankan, untuk meminum larutan terapi kesehatan ini dalam kondisi perut
kosong, di waktu pagi hari atau malam.

Apakah Anda ingin sehat dan terbebas dari beberapa penyakit kronis? Coba
praktekkan terapi alternatif untuk kesehatan ini di rumah. Dan mulai rasakan
dampaknya bagi kesehatan tubuh Anda dalam beberapa waktu ke depan.

Referensi: www.beautyepic.com
Benarkah Pengobatan Kanker Bisa Dibantu
dengan Terapi Baking Soda?
Sejumlah konsep terapi alternatif untuk pengobatan kanker belakangan ini banyak
dikenalkan di dunia. Konsep pengobatan kanker ini memang menarik untuk diulas,
mengingat meski kebanyakan dianggap sebelah mata dalam dunia kesehatan, tetapi
diklaim banyak yang sudah dibuktikan melalui riset dan pembuktian ilmiah.

Riset-riset menunjukkan bagaimana terapi alternatif memang memberi sejumlah


manfaat dalam pemulihan kanker. Beberapa klinik kanker di berbagai belahan dunia
bahkan mulai memberanikan diri mengembangkan terapi-terapi alternatif ini sebagai
program utama atau program pendamping untuk pengobatan kanker.

Meski tentu saja, harus dipahami bahwa di balik manfaatnya yang tampak cukup
mengagumkan, juga tersimpan risiko-risiko tersendiri. Namun karena kebanyakan terapi
alternatif lebih mengedepankan cara-cara alami, efek samping langsung yang
menyakitkan, seperti akibat kemoterapi dan radioterapi, biasanya tidak akan terjadi.

Tetapi tidak kemudian menutup kemungkinan akan adanya efek samping lain yang
muncul beberapa saat pasca terapi alternatif dijalankan. Jadi sebaiknya Anda betul-
betul mempelajarinya sebelum memutuskan terapi alternatif tertentu sebagai bagian
dari program pengobatan kanker Anda.

Terapi Baking Soda Untuk


Kanker
Salah satu pengobatan kanker alternatif yang cukup ramai diperbincangkan ialah terapi
baking soda. Terapi ini ditemukan oleh seorang mantan ahli onkologi (ahli kanker &
tumor) bernama Dr. Tullio Simoncini dan hingga kini masih dipandang sebagai salah
satu terapi alternatif yang kontroversial.

Terapi ini berbasis pada prinsip bahwa tubuh yang sehat dan normal akan berjalan
pada kondisi pH yang berada di kisaran 7.365dengan kata lain tubuh berada dalam
kondisi basa. Dikatakan jika kadar keasaman tubuh menjadi terlalu tinggi, akan
menimbulkan sejumlah risiko pada kesehatan seseorang.

Bisa dikatakan bahwa kondisi tubuh dengan keasaman tinggi merupakan sebuah
ekosistem yang memiliki kadar oksigen yang rendah. Kondisi ini dapat menjadi
ekosistem yang nyaman bagi pertumbuhan segala jenis mkroba, jamur , bakteri, virus,
bahkan sel-sel tubuh yang abnormal, termasuk kanker.

Dikatakan juga bahwa mereka dengan kadar pH yang tepat akan memiliki liver yang
lebih aktif dan efektif. Termasuk dalam memaksimalkan fungsinya untuk mengelola
lemak serta menetralisir racun juga residu metabolisme tubuh. Kondisi basa juga
mendorong liver menghasilkan lebih banyak senyawa glutathion yang penting untuk
proses regenerasi sel dan imunitas.

Inilah yang membuat anggapan bahwa baking soda atau sodium bikarbonat (NaHCO3)
berperan untuk meningkatkan kadar basa tubuh atau menyebabkan terbentuknya
kondisi alkalin dalam tubuh. Sebagaimana dijelaskan dalam laman LIVESTRONG.com.
Mengonsumsi baking soda yang sudah dilarutkan selama beberapa hari berturut-turut
diyakini akan memperbaiki kadar keseimbangan pH dengan mengembalikan kondisi
basa tubuh. Terapi ini dapat dijalankan dengan cara yang sangat sederhana, yakni
melarutkan baking soda dengan kadar alumunium 0 persen ke dalam air.

Jarak waktu terapi hanya bisa dijalankan selama 3 pekan. Aturan konsumsinya 2
sendok teh baking soda yang dilarutkan selama 1 minggu pertama, kemudian
dilanjutkan dengan 1 sendok teh baking soda yang dilarutkan pada minggu ke-2 dan
ke-3. Konsep dasar dari terapi baking soda ini dijelaskan dalam ulasan mengenai terapi
baking soda untuk pengobatan dan pencegahan kanker
oleh CANCERTUTOR.comberdasarkan hasil temuan asli Dr. Tullio Simoncini.

Terapi ini memang ketat, Anda tidak bisa mengonsumsi larutan baking soda dalam
dosis yang melebihi batasan harian, juga tidak boleh dikonsumsi dalam jangka waktu
lebih dari 3 minggu. Karena belum ada cukup bukti untuk mengatakan bahwa terapi
seperti ini bebas efek samping.

Efek Baking Soda pada


Pertumbuhan Sel Kanker
Menurut pendapat Simoncili, kanker terbentuk dari respon imunitas sel tubuh terhadap
serangan jamur kandida yang ganas dan masif. Serangan jamur ini mendorong sel
untuk melindungi diri sendiri sehingga membentuk perilaku menyimpang, yang
kemudian kita kenal sebagai kanker.

Dan karenanya, terapi baking soda dianggap dapat membantu mengatasi kanker.
Melalui riset yang ia kemabangkan, didapati bahwa kandida tidak bisa hidup dalam
kondisi tubuh alkalin. Sebagaimana sel kanker juga tidak bisa hidup dalam kondisi
alkalin.

Pandangan beliau yang kontroversial ini sebenarnya sudah banyak dibantahkan.


Banyak pakar beranggapan bahwa kanker umumnya tidak berkaitan dengan infeksi
kandida. Bilapun kanker dapat terbentuk dari infeksi, maka kebanyakan infeksinya
dipicu oleh bakteri maupun virus, bukan oleh jamur.

Akan tetapi, dugaan bahwa sel kanker bisa diganggu pertumbuhannya serta melalui
serangan terapi baking soda ternyata telah dibuktikan secara empiris dengan beberapa
riset. Misalnya dalam sebuah jurnal tahun 2009 yang diterbitkan oleh Cancer
Researchyang berjudul Bicarbonate increases tumor pH and inhibits spontaneous
metastases.

Dijelaskan bahwa terapi baking soda akan menyebabkan terbentuknya lingkungan basa
pada tubuh. Bahkan tikus yang sudah memiliki sel kanker dalam tubuhnya lalu diterapi
dengan suntikan larutan baking soda dibantu untuk memperoleh area basa di tubuhnya.
Hal ini dapat membantu menghambat pertumbuhan serta proses memperbanyak diri sel
kanker dengan cara melemahkan fungsi nukleus sel kanker.

Diduga ini masih berkaitan terjadinya peningkatan kadar oksigen dalam tubuh pada
lingkungan basa. Sementara sel kanker cenderung mengalami perlambatan
pertumbuhan jika berada di area dengan kadar oksigen yang tinggi.

Pada situs TheTRUTHAboutCANCER.com juga dibahas mengenai terapi temuan


Simoncili ini. Diungkapkan bahwa dibutuhkan terapi dengan larutan baking soda
berkadar ph 9.0 untuk bisa mengembalikan kondisi normal kadar alkali tubuh. Pada
kadar basa yang tepat, maka sistem elektrolida dalam tubuh akan mencapai titik
normal, termasuk kadar oksigennya.

Dalam kondisi ini maka sel-sel akan distimulasi untuk kembali pada posisi aktif. Dan
sel-sel abnormal yang sudah bermutasi karena bekerja serta hidup tanpa elektrolida
yang sehat akan melemah, bahkan mati. Sama halnya dengan mikroba-mikroba tidak
sehat dalam tubuh. Pada umumnya sebagian besar sel kanker dan mikroba tidak sehat
lebih nyaman hidup dalam lingkungan berkadar asam tinggi.

Baking soda juga dikatakan bermanfaat untuk membantu mengendalikan kerusakan


fungsi ginjal dan mengurangi kerusakan akibat efek kemoterapi serta radioterapi.
Karena itu beberapa klinik terapi menyarankan pasiennya menjalankan terapi baking
soda jangka pendek untuk mengurangi efek samping pengobatan kanker.

Sedangkan dalam riset lain dijelaskan bahwa terapi baking soda bukan hanya
membantu pengobatan kanker, tetapi juga bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri
hebat yang biasa dialami pasien kanker. Sebagaimana dijelaskan oleh jurnal tahun
2015 bertajuk Oral Bicarbonate as Adjuvant for Pain Reduction in Patients With Tumor
Related Pain di ClinicalTrials.gov.

Efek Samping Terapi Baking


Soda
Di satu sisi benar bahwa terapi baking soda bisa memberi manfaat untuk pengobatan
kanker, namun di lain sisi terapi ini masih sangat dianggap riskan oleh kebanyakan
pakar kesehatan. Mereka melihat adanya sejumlah risiko yang harus dimengerti pasien
sebelum mencoba menjalaninya. Karena sewaktu kadar pH dalam tubuh menjadi terlalu
tinggi dan kondisi tubuh menjadi terlalu basa, ada beberapa gangguan yang akan
mengancam.

Mereka menyarankan pasien untuk melakukan tes di awal sebelum memutuskan


menjalankan terapi baking soda. Pasien harus sudah memastikan dulu kondisi kadar
pH sebelum terapi dan kembali melakukan tes secara berkala untuk setiap 1 minggu
setelah menjalankan terapi.

Pasien tidak boleh menjalankan terapi ini dalam jangka panjang dan dalam jumlah
berlebihan untuk menghindari efek samping yang fatal.
Situs CANCERRESEARCHUK.org menjelaskan bahwa dosis 12 gram baking soda
untuk berat badan 65 kg per hari memang dapat bermanfaat, namun dosis lebih dua
kali lipat saja sudah sangat membahayakan.

Efek samping yang mungkin Anda rasakan bila menjalankan terapi baking soda dengan
tidak tepat adalah kondisi alkalosis. Kondisi ini bisa ditandai dengan munculnya efek
kesemutan dan kebas pada jari-jari, kadang disertai efek seperti tremor bahkan kram
yang parah. Kadang keluhan pusing, kepala seperti berputar, hingga keluhan mual juga
muncul dalam sejumlah laporan mengenai efek samping terapi ini.

Terlalu tingginya kadar basa dalam tubuh menyebabkan sistem saraf mengalami
gangguan yang bisa menjadi cukup serius sampai-sampai mengakibatkan kejang-
kejang hingga koma. Sebagaimana dijelaskan dalam situs LIVESTRONG.com. Kadang
dari kondisi ini juga bisa mengarah pada terjadinya masalah dengan tekanan darah,
seperti tekanan darah rendah, dan bisa juga memicu terjadinya syok yang berujung
pada stroke akibat tekanan darah rendah.

Kerusakan pada fungsi ginjal juga bisa terjadi karena pH sangat berkaitan dengan
kondisi likuid dalam tubuh serta elektrolida. Bila pH pada urin menjadi sangat tinggi atau
mencapai angka di atas 7.5, maka besar kemungkinan akan terjadi kerusakan pada
fungsi ginjal.

Terapi baking soda sebagai alternatif pengobatan kanker sebenarnya memang dapat
bermanfaat. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa ada peringatan dari para pakar serta
efek samping berbahaya dari kesalahan penggunaan terapi ini. Jika Anda berminat
untuk mencobanya, sangat disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter atau
pakar kesehatan lain yang terpercaya.

Sebenarnya, terdapat pilihan lebih alami untuk mengendalikan kadar pH. Yaitu dengan
memaksimalkan asupan sayuran, buah-buahan, atau tanaman herbal seperti buah
Noni, alfalfa, brokoli, asparagus, dan jus lemon yang juga telah terbukti bermanfaat
dalam menormalkan kadar pH.

You might also like