Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama : Tn. R
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Muara Teweh
No.Medical Record : 35 70 xx
Tanggal Masuk : 17 Agustus 2017
Tanggal Pengkajian : 22 Agustus 2017
Diagnosa Medis : Dislokasi Hip Joint (D) + Ulkus
Dekubitus
c. Riwayat penyakit
1. Keluhan utama
Adanya luka di bokong kiri dan kanan, terasa nyeri.
4. Penyakit keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya ayah dan ibu mempunyai
riwayat diabetes mellitus dan darah tinggi
5. Genogram
27
Tn.R
Keterangan:
: perempuan : perempuan Meninggal
Jumlah...cc / hari
b. Output
Jenis
Jumlah...cc / hari
3 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1 kali/hari 1 kali/2 hari
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Kuning Kuning
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Bantuan total / Tidak ada Tidak ada
sebagian
b. BAK 6-7 kali/hari 5 kali/hari
Frekuensi Kuning jernih Kuning jernih
Warna 1.500 cc/hari 2.000 cc/hari
Jumlah Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Bantuan total /
sebagian
4 Istirahat Tidur
a. Mulai tidur 21.00 WITA 23.00 WITA
b. Lama tidur 9 jam 7 jam
c. Kesulitan memulai tidur Tidak ada Tidak ada
d. Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada
e. Kebiasaan sebelum tidur Nonton televisi Tidak ada
5 Personal Hygiene
a. Mandi ( Frekuensi, 2 kali/hari 1 kali/3 hari dibantu
bantuan / sebagian. )
2 kali/hari 2 kali sehari
b. Gosok gigi (Frekuensi)
1 kali/hari Tidak ada
c. Cuci rambut
1 kali seminggu Tidak ada
d. Gunting kuku
3-4 kali/hari 1kali/2 hari
e. Ganti pakaian (Frekuensi
perhari )
6 Aktivitas
a. Mobilitas fisik Tidak ada Hanya berbaring
b. Olahraga Tidak ada Tidak ada
c. Relaksasi Nonton televisi Tidak ada
Skala aktivitas 4
bersama keluarga
e. Data psikologis
29
f. Data sosial
Cara pasien berhubungan dengan orang disekitarnya baik seperti perawat
dan dokter, saat dilakukan pengkajian pasien kooperatif dapat diajak
bekomunikasi.
g. Data spiritual
Pasien mengatakan beragama islam, pasien tidak dapat melaksanakan
ibadah 5 kali dalam sehari karena kondisinya yang lemah, tetapi pasien
masih tetap berdoa semoga cepat sembuh.
h. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : Pasien tampak
lemah, Nampak meringis kesakitan menahan nyeri saat dilakukan
dreshing.
2. Tanda vital pasien
a. Temperatur ( suhu ) : 38,6 o C
b. Pulse ( Nadi ) : 137 x / menit.
c. Respiratory ( pernafasan ) : 22 x / menit.
d. Sphygmomanometer ( tekanan darah ) : 110/60 mmHg
3. Kesadaran
a. Kualitatif : Composmentis
b. Kuantitatif ( GCS) : 15
Eye :4
Verbal :5
Motorik :6
4. Sistem pernapasan
a. Inspeksi :Bentuk dada simetris, frekuensi nafas
22x/menit
b. Palpasi :Pergerakan dada simetris. Premitus taktil
c. Perkusi :Resonan/ sonor
d. Auskultasi :Vesikuler (+) , whezing (-), ronchi (-)
5. Sistem kardiovaskuler
a. Inspeksi :Tidak ada nyeri, sianosis, pucat, dan
clubbing finger
b. Palpasi :Nadi 137x/menit, tidak ada peningkatan
JVP, tidak asites
30
6. Sistem persyarafan
a. Tingkat kesadaran: komposmentis
b. Pemeriksaan saraf cranial
c. Tingkat kesedaran E3 V4 M 5 , kesadaran somnolen, ada kelumpuhan
anggota gerak ekstremitas bawah kanan.
N1 (olfaktorius) = normosmi
N2 (optikus) = Normal, visus : 5/6
N3 (okulomotorik) = gerakan mata: Normal
N4 (troklearis) = pupil normal, reaksi pupil (+), pendarahan pupil
(+)
N5 (trigeminus) = mengunyah (-), merasakan makanan(-)
N6 (abdusen) = gerakan bola mata(-)
N7 (facial)= normal
N8 (akustik) =pendengaran (+)
N9 (glossofaring) = menelan (+)
N10 (vagus) = kejelasan bicara(-)
N11 (spinal aksesoris) = menoleh kiri /kanan(-), menaikan bahu(-)
N12 (hipoglassus) = gerakan lidah (-), artikulasi bicara jelas(-)
d. Reflek:
Reflek bisep= +
Reflek trisep= +
Reflek bronchi radius= +
Reflek patella= -
7. Sistem pencernaan
a. Inspeksi :Simetris dan tidak ada distensi
b. Auskultasi :Suara peristaltik meningkat, BU(+)
c. Perkusi :Timpani
d. Palpasi :Tidak terdapat nyeri tekan
8. Sistem muskuloskletal
31
i. Data penunjang
1) Laboratorium
Hasil dari pemeriksaan laboraturium tanggal 17 Agustus 2017
2) Terapi
a) Inf RL 20 tpm
b) Transfusi PRC HB <10
c) Inj. Ceftriaxon 2 x 1gram
d) Inj. Keterolac 3 x1 amp
2. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. Ds. Agen injuri fisik Nyeri Akut
Pasien mengeluh nyeri pada
luka dibokong kiri dan kanan
juga tengah
P :Luka dekubitus dibokong
Q :Nyeri seperti ditusuk
tusuk
R : Nyeri hanya luka pada
bokong
S : Skala nyeri sedang 5
(0-10)
T : Nyeri hilang timbul 2-3
menit
Do.
Pasien tampak lemah
Pasien tampak meringis
33
kesakitan
Berhati hati saat bergerak
Skala nyeri sedang 5 (0-10)
Terpasang cairan Intra Vena
RL 20 tpm di ekstrimitas
atas kiri
Tanda-tanda vital
TD : 110/60 mmHg
N: 137x/menit
R:22x/memit
T: 38.6C
keluarga
3. DS : Pasien mengatakan Kerusakan Gangguan
kakinya lumpuh sejak 5 tahun muskuloskeletal mobilitas fisik
lalu akibat kecelakaan dan
mengalami dislokasi tulang
pinggul
DO:
- Kesulitan merubah posisi
- Hanya berbaring
- Kedua kaki tidak bisa
digerakan
- Keterbatasan ROM
4 4
1 1
- Ketidak stabilan posisi
selama melakukan ADL
- Hasil Ro : Dislokasi Hip
Joint Dextra
3. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
2) Kerusakan integritas jaringan b/d faktor mekanik (tekanan, gesekan)
3) Gangguan mobilitas fisik Berhubungan dengan Kerusakan
muskuloskeletal
4. Intervensi keperawatan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN
(Nursing Outcome) (Nursing Intervention Classification)
1. Nyeri akut b/d angen injuri fisik Setelah dilakuakn tindakan keperawatan PAIN MANAGEMEN
(Manajement Nyeri)
selama 6 jam diharapkan nyeri teratasi.
1. Lakukan pengkajian nyeri
Kriteria hasil :
secara konprehensif termasuk
Indikator IR ER
1. Melaporkan 3 4 lokasi karakteristik, durasi,
adanya nyeri frekuensi, kwalitas, dan
3 4
2. Frekuensi nyeri faktor presipitasi
3. Ekspresi nyeri 2. Atur posisi nyaman
3 4
pada wajah 3 4 3. Ajarkan teknik non
4. Posisi tubuh farmakologi (teknik relaksasi,
protektif Imajinasi terbimbing, dan
Keterangan:
1. Keluhan Ekstrim massage)
2. Kekuhan Berat 4. Berikan obat analgetik untuk
3. Kekuhan Sedang mengurangi nyeri
4. Kekuhan Ringan 5. Kolaborasikan dengan dokter
5. Tidak ada keluhan
jika tidak berhasil
2. Kerusakan integritas jaringan b/d Setelah dilakuakn tindakan keperawatan PRSSURE ULCER
faktor mekanik (tekanan, gesekan) selama 1x 24 jam diharapkan kerusakan PREVENTION WOUND CARE
1. Anjrkan pasien untuk
jaringan teratasi.
25
36
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak mengalami gangguan
4. Implementasi keperawatan
NO DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d angen injuri PAIN MANAGEMEN S: Pasien mengatakan masih merasakan nyeri 39
1) Melakukan pengkajian nyeri
fisik pada luka di dibokong.
secara konprehensif termasuk
O:
lokasi karakteristik, durasi,
Pasien tampak lemah
frekuensi, kwalitas, dan Pasien tampak meringis kesakitan
faktor presipitasi: Skala nyeri 5 (0-10) sedang
Hasil pengkajian: Tanda-tanda vital
P : Nyeri luka pada bokong TD : 110/60 mmHg
Q :Nyeri seperti ditusuk- N: 137x/menit
R:22 x/memit
tusuk T: 38.6o C
R : Kaki sebelah kanan
S : Skala 5 ( 0-10) sedang A : Masalah belum teratasi
T : Nyeri hilang timbul 2-3
menit
2) Mengatur posisi nyaman Kriteria hasil :
Hasil : Posisi Supinasi Indikator IR ER
3) Mengajarkan teknik non 1. Melaporkan adanya nyeri 3 4
farmakologi: 2. Frekuensi nyeri 3 4
Hasil: Membimbing teknik 3. Ekspresi nyeri pada wajah 3 4
4. Posisi tubuh protektif 3 4
relaksasi P :Intervensi dilanjutkan.
4) Mengkolaborasikan dengan
dokter pemberian obat:
Analgetik
2. Kerusakan integritas jaringan PRSSURE ULCER S: pasien mengatakan luka dibokong 3
b/d ulkus diabetik PREVENTION WOUND CARE bulan yang lalu setelah mengalami kecelakaan
1. Mengnjurkan pasien untuk
5 tahun lalu dan hanya terbaring. Luka
menggunakan pakaian yang
semakin hari semakin bertambah luas
longgar
Hasil : pasien hanya
O:
menggunakan sarung sebagai
Tampak terdapat luka dibokong
pakaian
2. Melakukan mobilisasi pasien Luka bertambah luas
Luka tampak dibalut dengan perban
( ubah posisi pasien) setiap dua
40
farmakologi: nyeri
3 4
Hasil: Membimbing teknik 2. Frekuensi nyeri
3 4
3. Ekspresi nyeri pada
relaksasi
4. Mengkolaborasikan wajah 3 4
4. Posisi tubuh
dengan dokter pemberian
protektif
obat: Analgetik inj P :Intervensi dilanjutkan.
keterolac
2. Selasa Kerusakan 1. Mengnjurkan pasien untuk S: pasien mengatakan luka dibokong
22/08/2017
integritas menggunakan pakaian 3 bulan yang lalu setelah mengalami
20:10
jaringan b/d yang longgar kecelakaan 5 tahun lalu dan hanya
Hasil : pasien hanya
Ulkus diabetik terbaring. Luka semakin hari
menggunakan sarung
semakin bertambah luas
47
sebagai pakaian O:
2. Melakukan mobilisasi
Tampak terdapat luka dibokong
pasien ( ubah posisi Luka tampak dibalut dengan perban
pasien) setiap dua jam Diameter luka pada bokong kiri
22/08/2017 mobilitas fisik sebelm/sesudah latihan dan sejak 5 tahun lalu akibat kecelakaan dan
20:20 lihat respon pasien saat mengalami dislokasi tulang pinggul
Berhubungan
latihan,
dengan 2. Hasil : O:
3. TD: 110/90 mmhg - Masih tidak bisa merubah posisi
Kerusakan
4. N: 100 x/menit miring kiri dan kanan
muskuloskeletal 5. R:22x/memit - Hanya berbaring sejak masuk RS
6. T: 38.6oC - Kedua kaki tidak bisa digerakan
7. Konsultasikan dengan - Keterbatasan ROM
terapi fisik tentang rencana 4 4
1 1
ambulasi sesuai dengan - Ketidak stabilan posisi selama
kebutuhan melakukan ADL
8. Bantu klien untuk - Hasil RO : Dislokasi Hip Joint Dextra
menggunakan tongkat saat
berjalan dan cegah terhadap
cedera A: Masalah belum teratasi
9. Hasil : Pasien hanya Indikator IR ER
berbaring 1. Klien meningkat 3 4
10. Ajarkan pasien atau tenaga dalam aktivitas fisik 3 4
kesehatan lain tentang 2. Mengerti tujuan dari
teknik ambulasi peningkatan 3 4
11. Hasil : Pasien melakukan mobilitas
miring kiri dan kanan 3. Memverbalisasikan
terjadwal perasaan dalam
12. Kaji kemampuan pasien meningkatkan 3 4
dalam mobilisasi kekuatan dan
13. Hasil : Pasien bisa kemampuan
melakukan miring kiri dan berpindah
50
kanan 4. Memperagakan
14. Latih pasien dalam penggunaan alat
pemenuhan kebutuhan Bantu untuk
ADLs secara mandiri sesuai mobilisasi (walker)
kemampuan
15. Hasil : pasien ADLs masih
dibantu P: Lanjutkan intervensi
16. Dampingi dan Bantu pasien
saat mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan ADLs ps.
17. Berikan alat Bantu jika
klien memerlukan.
18. Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan