Professional Documents
Culture Documents
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
Puskesmas Doloduo
Pengertian Asuhan Kerawatn pasien diare adalah suatu rangkaian kegiatan prktik keperawatan
yang langsung diberikan kepada pasien diare dengan menggunakan metodologi
proses keperawatan dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab
keperawatan
Tujuan Sebagai pedoman perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
diare
Kebijakan
Referensi
Ni Nyoman Sujoni
Koordinator Diare
Dibuat Oleh
Deddy Papene
Disetujui Oleh Kepala UPTD Puskesmas Doloduo
DIARE NON SPESIFIK
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
Puskesmas Doloduo
Pengertian Diare non spesifik adalah buang air besar (BAB) 3 kali sehari yang bukan
disebabkan oleh kuman khusus maupun parasite. Penyebabnya adalah virus,
makanan yang merangsang atau tercemar toksin, gangguan pencernaan
sebagainya.
Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan diare
non spesifik
Kebijakan Prosedur ini digunakan setiap menentukan diagnosis dan penatalaksanaan diare
non spesifik
Referensi
Meneruskan pemberian ASI bagi bayi dan balita yang masih minum ASI
Pasien dirujuk
Ni Nyoman Sujoni
Koordinator Diare
Dibuat Oleh
Deddy Papene
Disetujui Oleh Kepala UPTD Puskesmas Doloduo
MENGIDENTIFIKASI DERAJAT DEHIDRASI PADA
DIARE
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
Puskesmas Doloduo
Pengertian Pengukuran tingkat dehidrasi pada diare dengan menggunakan format MTBS
Kebijakan
Referensi
Prosedur A. Persiapan
1. Persiapan alat
a. Tempat tidur, gelas, sendok, teko
b. Buku catatan (form MTBS)
2. Persiapan pasien
a. Pasien dianjurkan untuk dibaringkan di tempat tidur
3. Pelaksanaan
1. Ucapkan salam
2. Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur
3. Lihat sekitar bola mata pakah terlihat cekung hasil langsung ditulis
pada format MTBS
4. Raba ubun-ubun pasien apakah teraba cekung
5. Lihat aoakah anak terlihat gelisah atau marah
6. berikan air minum apakah pasien minum dengan lahap hasil langsung
ditulis pada format MTBS
7. Ukur turgor dengan cubitan pada daerah abdomen, di sekitar kiri dan
kanan pusar dengan arah vertikal hasil langsung ditulis pada format
MTBS
8. Bereskan alat
9. Ucapkan salam
Unit terkait Perawat pemegang program diare
Puskesmas/ UGD, APOTEK
Ni Nyoman Sujoni
Koordinator Diare
Dibuat Oleh
Deddy Papene
Disetujui Oleh Kepala UPTD Puskesmas Doloduo
MENENTUKAN TERAPI CAIRAN
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
Puskesmas Doloduo
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi cairan yang
akan diberikan
Kebijakan
Referensi
Prosedur A. Persiapan
1. Persiapan alat-alat trolly berisi:
a. Bagan terapi A,B,C
b. Rujukan
c. Alat tulis
2. Persiapan pasien
Pasien dianjurkan untuk dibaringkan di tempat tidur
B. Pelaksanaan
1. Pasien di anjurkan berbaring di tempat tidur
2. Beri terapi sesuai tingkat dehidrasi
3. Bila diare tanpa dehidrasi beri terapi sesuai terapi A
4. Bila tingkat dehidrasi ringan/sedang beri terapi sesuai terapi B
5. Bila dehidrasi berat beri terapi sesuai terapi C
6. Untuk terapi C siapkan juga rujukan sebelum di bawa ke RS
7. pastikan saat dirujuk di dampingi oleh dokter ayau perawat
8. Catatan tindakan yang dialkukan
Unit terkait Puskesmas/ UGD, APOTEK
Ni Nyoman Sujoni
Koordinator Diare
Dibuat Oleh
Deddy Papene
Disetujui Oleh Kepala UPTD Puskesmas Doloduo
MENENTUKAN TERAPI CAIRAN
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
Puskesmas Doloduo
Pengertian Pengukuran tingkat tanpa dehidrasi pada diare dengan n\menggunakan format
MTBS
Kebijakan
Referensi
Prosedur A. Persiapan
1. Persiapan alat
a. Tempat tidur, gelas, sendok, teko
b. Buku catatan (form MTBS)
2. Persiapan pasien
Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur
B. Pelaksanaan
1. Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur
2. tidak ada tanda-tanda bahaya umum : apakah anak tidak mau menetek,
letargis, ada kejang dan memuntahkan semua yang di berikan, langsung
catat pada format MTBS
3. Sekitar bola mata tidak terlihat cekung hasil langsung di tulis pada format
MTBS
4. Pasien minum dengan tidak lahap hasil langsung di tulis padsa format
MTBS
5. cubitab kulit perut tidak lambat hasil langsung di tulis pada format MTBS
9. Tidak gelisah ataupun marah
Unit terkait Puskesmas/ UGD, APOTEK
Ni Nyoman Sujoni
Koordinator Diare
Dibuat Oleh
Deddy Papene
Disetujui Oleh Kepala UPTD Puskesmas Doloduo
MENGIDENTIFIKASI DIARE DEHIDRASI
RINGAN/SEDANG
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
Puskesmas Doloduo
Pengertian Pengukuran tingkat dehidrasi ringan / sedang pada diare dengan menggunakan
format MTBS
Kebijakan
Referensi
Prosedur A. Persiapan
1. Persiapan alat
a. Tempat tidur, gelas, sendok, teko
b. Buku catatan (form MTBS)
2. Persiapan pasien
Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur
B. Pelaksanaan
1. Ucapkan salam
2. Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur
3. Tidak adanya tanda tanda bahaya umum :apakah anak tidak mau
menetek, letargis, ada kejang & memuntahkansemua yang diberikan,
langsung catat pada format MTBS
4. Terlihat 2 atau lebih tanda tanda dibawah ini:
a. Lihat sekitar bola mata apakah terlihat cekung hasil langsung ditulis
pada format MTBS
b. Lihat apakah anak terlihat gelisah atau marah hasil langsung ditulis
pada format MTBS
c. Berikan air minum apakah pasien minum dengan lahap hasil langsung
ditulis pada format MTBS
d. Cubitan kulit perut lambat (2 detik)
5. Bereskan alat
6. Ucapkan salam
Unit terkait Puskesmas/ UGD, APOTEK
Ni Nyoman Sujoni
Dibuat Oleh Koordinator Diare
Deddy Papene
Disetujui Oleh Kepala UPTD Puskesmas Doloduo
MENGIDENTIFIKASI DIARE DEHIDRASI BERAT
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
Puskesmas Doloduo
Pengertian Pengukuran tingkat dehidrasi pada diare dengan menggunakan format MTBS
Kebijakan
Referensi
Prosedur A. Persiapan
1. Persiapan alat
c. Tempat tidur, gelas, sendok, teko
d. Buku catatan (form MTBS)
2. Persiapan pasien
Pasien dianjurkan untuk berbaring di tempat tidur
B. Pelaksanaan
1. Ucapkan salam
2. Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur
3. Terdapatsalah satu dari tanda-tanda bahaya umum : apakah anak tidak mau
menetek, letargis, ada kejang dan memuntahkan semuanya
4. Terdapat 2 atau lebih tanda-tanda dibawah ini
a. Lihat sekitar bola mata apa terlihat cekung hasil langsung di tulis pada
format MTBS
b. Lihat apakah anak terlihat gelisah atau marah hasil langsung di tulis pada
format MTBS
c. Berikan air minum apakah pasien minum dengan lahap hasil langsung
di tulis padsa format MTBS
d. Cubitan kulit perut sangat lambat ( lebih dari 2 detik ) hasil langsung di
tulis pada format MTBS
Unit terkait 1. Puskesmas/ UGD
2. Ruang obat
Ni Nyoman Sujoni
Koordinator Diare
Dibuat Oleh
Deddy Papene
Disetujui Oleh Kepala UPTD Puskesmas Doloduo
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
Puskesmas Doloduo
Pengertian Menentukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan diare tanpa dehidrasi
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi cairan yang
akan di berikan pada diare tanpa dehidrasi
Kebijakan
Referensi
Prosedur A. Persiapan
1. Persiapan alat
a. Oralit
b. Air putih
c. Gelas
d. sendok
B. Pelaksanaan
Jelaskan pada ibu tentang 3 aturan perawatan di rumah
Ni Nyoman Sujoni
Koordinator Diare
Dibuat Oleh
Deddy Papene
Disetujui Oleh Kepala UPTD Puskesmas Doloduo
PENANGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN / SEDANG
(TERAPI B)
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
Puskesmas Doloduo
Pengertian Menentukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan tingkat dehidrasi ringan / sedang
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi cairan yang
akan di berikan pada diare ringan/sedang
Kebijakan
Referensi
Prosedur A. Persiapan
1. Persiapan alat
a. Oralit
b. Air putih
c. Gelas
d. sendok
B. Pelaksanaan
1. Memberikan cairan oralit di puskesmas sesuai yang dianjurkan selama
periode 3 jam dengan menentukan jumah oralit yang akan di berikan, jumlah
oralit yang di perlukan (dalam ml) dapat di hitung dengan cara : berat badan
(kg) di kalikan 75
2. Berikan jiak anak menginginkan oralit lebih banyak
3. Untuk anak berumur kurang dari 6 bln yang tidak menetek, berikan juga 100-
200ml air matang selama periode ini
4. Tunjukan kepada ibu cara memberikan larutan oralit
5. Setelah 3 jam :
ulangi penilain derajat dehidrasi
pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan
mulailah memberi makan jika anak berusia > 6 bulan
beri ASI selama anak mau, jika kurang dari 6 bulan
Unit terkait Pemegang program Diare
Ni Nyoman Sujoni
Koordinator Diare
Dibuat Oleh
Deddy Papene
Disetujui Oleh Kepala UPTD Puskesmas Doloduo
MENGIDENTIFIKASI DIARE DEHIDRASI BERAT
(TERAPI C)
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
Puskesmas Doloduo
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi cairan yang
akan di berikan
Kebijakan
Pengertian A. Persiapan
Persiapan alat
a. Oralit
b. Air putih
c. Gelas
d. Sendok
e. Abocath
f. Infus set
g. Cairan infus rl
h. Kasa betadin
i. Kapas alkohol
j. Plester
k. Gunting plester
l. Rujukan
m.Alat tulis
n. Ngt
B. Pelaksanaan
1. Berikan segara cairan intra vena jika dapat dilaksanakan :
Jika anak masih bisa minum berikan oralit melalui mulut
Beri 100ml/kg cairan RL
Periksa kembali anak tiap 1-2 jam jika status dehidrasi belum
membaik beri tetesan lebih cepat
Juga tetap beri oralit 5ml/kg/jam segara setelah anak mau minum
biasanya sesudah 3-4 jam (balita), 1-2 jam ( anak)
Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak 3 jam, klasifikasikan
kembali dehidrasi dan pilih terapi yang sesuai ( A,B,C) untuk
melanjukan pengobatan.
2. Jika tidak bisa memberikan cairan intra vena rujuk segara ke fasilitas
pemberian intra vena
jika anak bisa minum, bekali oralit dan tunjukan cara meminumkan
pada anaknya sedikit demi sedikit dalam perjalanan
3. Berikan pipa nasogastrik untuk rehidrasi jika tidak bisa memberikan cairan
intra vena
lakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa nasogasrtoik atau mulut
beri 20ml/kg/jam selama 6 jam (total 120ml/kg)
periksa kembali anak setiap 1-2 jam :
beri cairan lebih lambat, jika anak muntah terus menerus atau
perut semakin kembung
rujuk anak untuk pengobatan intra vena, jika setelah 3 jam
keadaan dehidrasi tidak membaik
periksa kembali anak setelah 6 jam, klasifikasikan kembali dehidrasi,
kemudian tentukan rencana terapi yang sesuai (A,B,C) untuk
melanjutkan pengobatan
4. Rujuk segera jika pemberian
Caiaran intra vena tidak dapat dilakukan
Beri cairan per oral saat merujuk
Dampingi pasien saat merujuk oleh dokter atau perawat
Tujuan Pemegang program Diare, BP UMUM
Kebijakan
Ni Nyoman Sujoni
Koordinator Diare
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
Puskesmas Doloduo
Pengertian Memantau keadaan pasien setelah mendapat pengobatan dari puskesmas dan
mengetahui catatan perkembangan
Kebijakan
Referensi
Prosedur A. Persiapan
1. Persiapan alat
a. Oralit
b. Format care seeking
2. Persiapan pasien
Pasien di anjurkan untuk di baringkan di tempat tidur dan keluarga dalam
posisi yang nyaman
B. Pelaksanaan
1. Beri salam
2. Katakan maksud dan tujuan kunjungan
3. Mulai memantau keadaan pasien sesuai dengan format care seeking diare
4. Cek kembali, kecekungan di sekitar bola mata, apakah ketika minum terlihat
lahap, keadaaan turgor kulit, apakah pasien terlihat gelisah dan mudah marah
5. Motivasi keluarga untuk membawa pasien ke puskesmas bil masih ada tanda-
tanda dehidrasi
6. Beri kembali oralit bila habis
7. Rapihkan alat
8. Ucapkan salam
Unit terkait BP UMUM, APOTEK
Ni Nyoman Sujoni
Koordinator Diare
Dibuat Oleh
Deddy Papene
Disetujui Oleh Kepala UPTD Puskesmas Doloduo
MEMBERIKAN PENKES DIARE
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
Puskesmas Doloduo
Tujuan Agar keluarga mengetahui penangan yang cepat bila terjadi tanda-tanda bahaya
Diare
Kebijakan
Referensi
Prosedur A. Persiapan
1. Persiapan alat
a. Format KNI ibu
b. Alat tulis
c. Oralit
d. Air putih
e. Gelas
f. Sendok
2. Persiapan pasien
Pasien di anjurkan untuk merasa nyaman saat PENKES dilakukan
B. Pelaksanaan
1. Ucapkan salam
2. Pasien di anjurkan untuk dalam posisi aman
3. Jelaskan tanda-tanda bahaya umum seperti tidak mau menetek, letargis,
muntah terus menerus
4. Apabila ada tanda-tanda bahaya umum pada pasien, segera bawa pasien ke
tempat praktek terdekat, atau bila memungkinkan bisa di bawa ke puskesmas
5. Apabila diare lebih dari 5 kali sahari, tanpa ada tanda bahaya umum, anjurkan
untuk kunjungan ulang ke puskesmas
6. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan oralit, di tambah air putih, air tajin,
kuah sop, kuah sayur
7. Anjurkan ibu untuk memberikan makanan dan minuman sesuai dengan usia
pasien
8. Kaji ulang pengetahuan ibu
9. Beri pujian bila ibu bisa menjawab pertanyaan yang di berikan
10. Beri tahu ulang penjelasan yang tidak ibu mengerti
11. Rapihkan ruangan
12. Ucapkan salam
Unit terkait Pemegang program Diare, Pelayanan obat
Ni Nyoman Sujoni
Koordinator Diare
Dibuat Oleh
Deddy Papene
Disetujui Oleh Kepala UPTD Puskesmas Doloduo
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DIARE
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
Puskesmas Doloduo
Pengertian Surveilans epidemiologi penyakit diare adalah kegiatan analisis secara sistematis dan
terus menerus terhadap penyakit diare dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit diare agar melakukan tindakan penanggulangan
secara efektif dan efisien
Kebijakan
Ni Nyoman Sujoni
Koordinator Diare
Dibuat Oleh
Deddy Papene
Disetujui Oleh Kepala UPTD Puskesmas Doloduo
PELAYANAN DIARE DI PUSKESMAS
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
Puskesmas Doloduo
Referensi
Prosedur 1. Pasien balita yang dating menuju loket pendaftaran.
2. Loket pendaftaran :
Setiap balita yang datang dicatat pada buku register puskesmas
Balita di persilakan menunggu di ruang tunggu.
3. Balita menunggu giliran dipanggil untuk pemeriksaan diruang pelayanan
sesuai dengan urutan kedatangan. Balita di panggil satu persatu
4. Ruang pelayanan :
a. Dokter
Setiap balita tersebut diatas di berikan pelayanan :
Anamnese
Pemeriksaan klinis
Pemeriksaan dehidrasi
Pemeriksaan penyakit
b. Petugas sanitasi dan gizi
Pengukuran berat badan
Pengukuran tinggi/panjang badan
Pengukuran atropometri
5. Pasien (balita) dengan keluhan penyakit mendapat resep obat menuju apotik.
6. Apotik :
Pasien menyerahkan resep ke petugas apotik.
Pasien menunggu giliran dan menerima obat
Pasien menerima obat sesuai yang tertera di resep.
7. Balita yang menderita keluhan penyakit berat, atau gizi buruk, atau diare
dengan dehidrasi berat di rujuk ke rumah sakit.
8. Balita yang menderita keluhan penyakit ringan, diobati penyakitnya.
9. Balita bukan gizi buruk, diberikan tatalaksana balita gizi kurang.
10. Balita diare dengan tingkat dehidrasi ringan, diberikan terapi tatalaksana diare
tipe A.
11. Balita sehat dipersilakan pulang.
Ni Nyoman Sujoni
Koordinator Diare
Dibuat Oleh
Deddy Papene
Disetujui Oleh Kepala UPTD Puskesmas Doloduo