Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Faringitis
2.2 Penicillin G
Penisilin diperoleh dari jamur Penicillium chrysogenum, dari berbagai
jenis yang dihasilkan perbedaannya hanya terletak pada gugusan-samping R.
Benzilpenisilin atau Penisilin G merupakan derivat yang paling aktif.10 Penisilin
G termasuk dalam bagian antibiotik golongan -laktam yang memiliki aktivitas
menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding
sel mikroba dan juga bersifat sebagai bakterisidal. Penisilin G efektif terutama
5
1.2.1 Farmasi-Farmakologi
1.2.1.1 Sifat Fisiko-Kimia dan Rumus Kimia Obat
2. NamaKimia : (2S,5R,6R)-3,3-dimethyl-7-oxo-6-[(2-
phenylacetyl)amino]-4-thia-1-azabicyclo[3.2.0]heptane-2-
carboxylic acid
3. Sinonim : Benzil penisilin
4. Rumus molekul : R-C9H11N2O4S
5. Berat Molekul : 334,4 g/mol
6. Sediaan : Bubuk garam natrium atau kalium IV,IM
6.2.1.2 Dosis
Pada infeksi umum pemberian Penisilin G diberikan secara
parenteral baik melalui intrmuskular dan intravena.
a. Dewasa : direkomendasikan dosis 1-4 mU / 1-4 juta Unit.14
b. Anak : direkomendasikan dosis 25.000-400.000 unit/kg/hari
dibagi dalam 4-6 dosis.14
c. Neonatus : direkomendasikan dosis 75.000-150.000
unit/kg/hari dibagi dalam 2 atau 3 dosis.8
6.2.1.3 Indikasi
Penisilin G merupakan salah satu jenis antibiotik yang
digunakan jika terjadi infeksi bakteri. Penisilin G yang
mempunyai aktivitas spectrum meliputi berbagai bakteri gram
positif meliputi streptococcus beta-hemolyticus (faringitis),
staphylococcus beta-lactamase-negative, spesies Actinomyces
(rhinitis, actinomycosis), beberapa Bacillus anthracis (anthrax),
spesies Corynebacterium (difteri, pyelonefritis), dan
7
2.2.1.5 Kontraindikasi
1) Pasien yang memiliki hipersensitifitas terhadap penisilin
2) Pasien dengan gangguan fungsi ginjal
2.2.2 Farmakodinamik
2.2.3 Farmakokinetik
2.2.3.1 Distribusi
Penisilin G didistribusikan secara luas. Bisa menembus plasenta barrier dan
masuk ke ASI.
2.2.3.2 Ekskresi
Waktu paruh penisilin adalah 0,5-2 jam sehingga harus diberikan 3-4 kali
per hari.
8
2.2.3.5 Bioavailabilitas
2.2.4 Toksisitas
2.2.4.2 Toksisitas
BAB III
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.1 Sumary
DAFTAR PUSTAKA