Professional Documents
Culture Documents
1. Antasida
2. Digestiva
3. Antidiare
4. Pencahar atau laksativa Anus
Usus besar
5. Antispasmodika tempat pembuangan
6. Kolagoga Diolah oleh flora normal usus,
sisa makanan. hingga siap di buang ke
7. Protektor hati
1
1. Pengertian
Anti = lawan, asida = asam, basa lemah untuk menetralisir kelebihan asam lambung yang menyebabkan penyakit tukak lambung/
maag. Bertujuan untuk menghilangkan gejala, mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi lebih lanjut
A 2. Penggolongan : 1. antihiperasiditas : a. Kandungan Al(OH 3 dan Mg(OH)2, , Mengikat kelebihan HCl dalam lambung, tidak larut dalam air,dapat bekerja
lama di lambung sehingga tujuan pemberian anatsida sebagian besar dapat tercapai.
n
Obat dengan kandungan :
t
Magnesium hidroksida : menyebabkan diare ( pencahar ) keduanya
Natrium bikarbonat : larut dalam air, bekerja cepat, tetapi bikarbonat yang terabsorbsi dapat menyebabkan sendawa dalam dosis berlebih karena
terlepasnya CO2
a Bismuth dan kalsium : menyebabkan kerusakan otak dengan gejala kejang-kejang dan kekacauan, cenderung menyebabkan konstipasi, kasium
menyebabkan sekresi asam lambung berlebih yangmenyebabkan hiperkalsemia.
s Sukralfat+alumunium hidroksida+bismuth koloidal = melindungi tukak lambung agar tidak diiritasi oleh asam lambung.
2. Perintang reseptorH2, Menyembuhkan tukak lambung dan duodenum dengan mengurangi sekresi asam lambung akibat reseptor H2, Contonya
i
Ranitidin dan simetidin, famotidin dan nizatidin. Antasida sering dikombinasikan dengan :
a. Antikolenergik : melawan kejang-kejang dan menekanproduksi getah lambung, contoh : ekstrak belladone
b. Sedativa/ obat penenang : menekan stress karena memicu sekresi asam lambung, contoh: klordiazepoksida
d
c. Spasmolitika : melemaskan otot lambung-usus dan mengurangi kejang, contoh : papaverin
d. Dimetikon/ dimetilpolisiloksan : memperkecil gelembung gas yang mudah timbul sehingga mudah diserap dan dapat dicegah masuk
angin, kembung, dan sering buang angin / flatulensi
D 2. penggolongan
i Empedu terdiri dari asam empedu ( asam kolat ), dan asam kenodeoksikolat serta kolesterol dan fosfolipid.guna empedu yang berhubungan
dengan pencernaan dan absorbsi lemak yaitu :
g a.
b.
c.
Membantu proses emulsifikasi dan absorbsi lemak.
Mempertinggi daya kerja lipase.
Membantu proses absorbsi vitamin yang larut dalam lemak (A, D ,E, K))
s
a. Membantu pencernaan dan penyerapan dalam usus (lemak)
b. Merangsang penmgeluaran empedu dari hati ( cholereatik)
c. Melarutkan dan mengeluarkan batu empedu ( kolagoga)
d. Mengobati dan melindungi hati terhadap penyakit kuning dan hati yang mengeras
a. Asam klorida ( HCl ) : pemakainnya harus dalam keadaan cukup encer agar tidak menghancurkan selaput lentir lambung.
i b.
c.
Enzym lambung ( pepsin/protease) : menguraikan protein menjadi peptida
Enzym pangkreas ( pancreatin ) : bila tersumbatnya pankreas atau karena kangker pankreas, bisa diganti dengan :
1. Amylase ( pencernaan K-Hidrat)
Diare : adanya rangsangan terhadap syaraf otonom didinding usus yang menimbulkan reflek mempercepatnya peristaltik usus ( gejala
penyakit kangker usus), Gejala berupa BAB berulangkali dengan banyak cairan kadang disertai mulas, disertai darah atau lendir
Rangsangan ini Penyakit infeksi usus yang Penggolongan : Spesialite obat antidiare
ditimbulkan oleh
menyebabkan diare : 1. Berdasarkan mekanisme
infeksi : No GENERIK PATEN PABRIK
kerja : 1. Oralit Pharolit Pharos
a. Kolera, disebabkan Vibrio cholarae a. Menekan peristaltik usus
a. Oleh bakteri pedyalite Abbot
asiatica dan vibrio choleriae
patogen : E. Colie Contoh : loperamid 2. attapulgit dan Neodiaform corsa
b. Kuman thypus eltor.gejalanya berupa diare seperti air b. Menciutkan selaput usus pectin
dan kolera beras, muntah-muntah, kejang, Contoh : tannin kaolin dan pectin Kaopectat pfizer
c. Virus : influenza terhentinya pengeluaran air seni. c. Pemberian adsorben 3. Attapugit Biodiar Novartis
perut
Pemberian oralit atau teh susu Kaolin, karbo adsorben indonesia
d. Cacing gelang,
cacing pita menghindari bahaya dehidrasi dengan d. Pemberian mucilago untuk 4. Loperamid HCl Imodium Johnson
e. Keracunan pemberian antibiotik (tetrasiklin, melindungi selaput lendir cilagg
makanan dan kloramfenicol) sebagai terapi kausal
usus yang luka 5. Arang jerap Bekarbon Kima Farma
minuman
b. Disentri basiler, disebabkan oleh
f. Gangguan gizi 2. Obat-obat lain yang
g. Pengaruh saraf
beberapa jenis basil genus shigella
diberikan : DIARE yang hebat (lebih dari 5 kali dalam
dengan ciri-ciri kejang dan nyeri perut,
h. Enzym tertentu a. Kemoterapi, waktu yang berdekatan), dapat menyebabkan
mulas, diare berlendir dan berdarah, Golongan sulfonamida dan
obat-obat yang digunakan adalah antibiotika.
dehidrasi dengan gejala: haus, mulut dan bibir
golongan sulfonamida dan antibiotik b. Spasmolitik, kering, kulit menjadi keriput, berkurangnya
(ampisilin, tetrasiklin) Aptropin sulfat
air kemih, berat badan turun dan gelisah.
c. Thypus, disebabkan oleh salmonella c. Oralit, terdiri dari :
thyposa yang menyerang usus naCl 3,5 g pencegahannya dilakukan dengan pemberian
KCl 1,5 g
penderita, gejala berupa demam tinggi larutan oralit dalam segelas air!!!!
NaHCO3 2,5 g
secara berkala, nyeri kelpala, lidah
Glukosa
menjadi putih, dan bisa menyebabkan
diare berdarah, pengobatannya dengan
4
kloramfenikol atau kontrimoksazol
Pengertian
Penggolongan
Pengertian
Batu
Zat atau obat-obat yang digunakan untuk mengurangi atau
melawan kejang-kejang otot. K kolesterol
Batu kalsium
O
Obat golongan ini memiliki sifat :Relaksan otot polo, termasuk karbonat
senyawa yang memiliki efek kolinergik, lebih tepatnya
antimuskarinik, sebagai pengobatan tambahan, seperti atropin
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
sulfat dan alkaloida belladona yang memiliki efek samping
mulut kering, sulit menelan dan haus. L 1. Pengobatan :untuk pasien yang gejalanya ringan, fungsi kandung
empedu tidak terganggu, ukuran batu empedu kecil sampai
A sedang
2. Pasien dianjurkan melakukan diet kolesterol, pengobatan
dilajutkan samapi 3-4 bulan sesudah batunya melarut oleh asam
Spesialite obat anti spasmodika G ursodeoksikolat dan asam kenodeksikolat
( hepatoprotektor )
7
BAB II
OBAT-OBAT SUSUNAN SARAF PUSAT ( SSP )
CEREBRAL
CORTEX
FUNGSI KULIT OTAK
PSIKOFARMAKA
ANALGETIKA
ANTIPIRETIKA
HIPNOTIKA DAN
SEDATIVA
SSP SS PERIFER
SUMSUM TULANG
HIPOTALAMUS
ANTI EMETIKA ANESTETIKA PUSAT TIDUR DAN CEREBRUM BELAKANG SARAF OTONOM
PENGATUR SUHU PUSAT RASA SAKIT
ANTI EPILEPSI ANTIPARKINSON TUBUH ( SPINAL CORD )
MENGHAMBAT SECARA
MERANGSANG SECARA AKTIF MAUPUN PASIF
AKTIF MAUPUN PASIF MEMBLOKIR PROSES OBAT-OBAT YANG
AKTIVITAS OTAK, TERTENTU PADA BEKERJA TERHADAP SSP
SUMSUM TULNG AKTIVITAS OTAK , BERDASARKAN EFEK
BELAKANG BESERTA SUMSUM TULANG FARMAKODINAMIKNYA
SARAFNYA BELAKANG DAN
SARAFNYA
8
Analgetika, adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri sampai pada nyeri hebat
yang sulit dikendalikantanpa menghilangkan kesadaran. Hampir semua analgetik memiliki efek antipiretika dan anti
inflamasi
Analgesik anti
inflamasi 1. ANALGESIK NON OPIOID/ANALGEIK PERIFER Nalorfin, nalokson
Tidak mempengaruhi SSP
Bekerja berdasarkan Sebagai antagonis
Berefek antipiretik
penghambatan sintesis morfin pada
prostaglandin ( Penggolongan analgesik perifer : overdosis atau
penyebab rasa nyeri ), intoksisitas obat-
rasa nyeri dibedakan 1. Golongan salisilat obat analgetik
Contoh : aspirin dosis kecil untuk pencegahan trombosit koroner dan cerebral
atas :
P narkotik
2. Golongan paraaminofel
1. Nyeri ringan E Contoh : fenasetin, parasetamol dalam jangka panjang menyebabkan kerusakan hati
Sakit gigi, sakit N 3. Golongan pirazolon/dipiron *kelebihan asam
Contoh : fenilbutazon efek anti inflamasi nya lemah, pirazolon dan derivatnya urat di daerah
kepala, nyeri haid dll G menyebabkan aplastik, anemia , trombositopenia sendi yang
Obat : parasetamol, G 4. Golongan antranilat/asam mefenamat mengakibatkan
asetosal bahkan
O Antiinflamasinya lemah di banding aspirin, efek samping seperti gejala iritasi mukosa pembengkakan
placebo lambung dan gangguan saluran cerna dan rasa nyeri
L
2. Nyeri sedang
O
Sakit punggung, N
migrain, rheumatik 2. ANALGETIK SENTRAL, memiliki : AINS ( Analgesik Anti Inflamasi Non Steroid )
G Daya penghalang nyeri yang hebat
Obat-obat analgesik yang memiliki efek anti inflamasi pada
Obat : analgetik A Dalam dosis besar sebagai depresan umum, berefek
pengobatan reumatik dan gout*.
perifer yang kuat samping rasa nyaman, atau eufhoria
N Untuk penggunaan insidental 1. Ibuprofen : anti inflamasi lemah, analgetik, antipiretik
3. Nyeri hebat 2. Diklofenak : anti inflamasi terkuat
Penggolongan analgesik narkotik : 3. Indonetasin : anti radang kuat seperti asetosal pada
Kejang usus, kolik encok akut
batu empedu, kolik 1. Alkaloid alam : morfin, codein 4. Fenilbutazon : antifilogistik kuat sama dengan
batu gunjal, kangker 2. Derivate semi sintetis : oksifenilbutazon
Heroin 5. Piroksikam : analgetik, antipiretik dan anti inflamsi
Obat : analgetik 3. Derivate sintetis :Metadon, fentanil yang kuat untuk melawan encok, ES pendarahan dalam
lambung- usus 9
sentral atau 4. Antagonis morfin : nalorfin, nalokson, pentazocin
analgetik narkotika
a a. Pengertian
a
Obat-obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan perasaan mual dan muntah, yang paling penting dalam pengobatannya
1. Rangsangan dari asam lambung kepusat muntah karena kerusakan mukosa lambung-usus, makanan yang tidak cocok, hepatitis
n
t 2.
dll
Rangsangan tidak langsung melalui chemo reseptor trigger one ( CTZ ) yaitu daerah yang dekat dengan pusat muntah, t
rangsangan oleh obat-obatan ( tetrasiklin, digoksin, estrogen, morfin dll ), gangguan keseimbangan dan gangguan metabolisme
i 3. Rangsangan melalui cerebral cortex dengan melihat, membau, dan merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan
i
e b. Penggunaan e
1. Mabuk jalan ( motion sickness ), akibat stimulasi berlebihan di labirin yang merangsang pusat muntah melalui CTZ
m 2. Mabuk kehamilan(Morning sickness), Pada kasus ringan sebaiknya penggunaan obat dihindari agar tidak berakibat buruk terhadap
janin, pada kasus berat, golongan antihistamin atau fenotiazin ( prometazin ) terkadang dikombinasikan dengan vitamin B6 dan
m
sebaiknya dalam pengawasan dokter
e 3. Mual atau muntah oleh penyakit tertentu karena pengobatan dengan radiasi atau obat-obat sitostatika e
t c. penggolongan
t
1. Antihistamin, kurang efektif tapi nyaman dipakai karena efek samping mengantuk, seperti sinarizin, dimenhidrinat dan prometazin
i 2. Dopamine bloker
a. Domperidon, bekerja berdasarkan perintangan reseptor dopamin ke CTZ, efek samping jarang terjadi, seperti kejang-kejang usus. Obat i
digunakan pada kasus mual-muntah yang berkaitan dengan obat-obat sitostatiska
k b. Metokiopramid dan fenotiazin, tidak efektif untuk motion sickness, seperti klorpromazin HCl, profenazin, prokloperazin dan
trifluoferazin
k
3. Antagonis serotonin, untuk pasien mual-muntah oleh obat-obat sitostatika
Gangguan saraf yang timbul tiba-tiba, berkala, biasanya disertai 1. Golongan hidantoin, obat utama yang digunakan hampir pada semua
dengan perubahan kesadaran karena pelepasan muatan listrik yang cepat, jenis epilepsy, contoh : fenitoin.
mendadak dan berlebihan pada neuron-neuron tertentu dalam otak karena
keracunan, luka di otak, pengaruh obat yang dapat memprovokasi serangan
n 2. Golongan barbiturat
sangat efektif sebagai antikonvulsi
paling murah terutama pada serangan gran mal
t
epilepsi
Untuk pemakaian lama dikombinasikan dengan efedhrin dan kofein
untuk melawan efek hipnotiknya
Tidak untuk jenis petit mal, Karena dapat memperburuk keadaan
Jenis-jenis Epilepsi
i penderita
1. Gran mal Contoh : fenobarbital, piramidon
kejang-kejang otot
pergerakan kaki dan tangan tak sadar disertai jeritan e 3. Golongan karbamazepin
Antidepresif dan antikonvulsiv
mulut berbusa, mata membeliak, dll Untuk jenis gran mal dan psikomotor dengan efektifitas sama
2.
pingsan dan sadar kembali
petit mal
p 4.
dengan fenitoin
Golongan benzodiazepin
singkat tanpa kejang Anksiolitika, relaksasi otot, hipnotika dan antikonvulsiv yang kuat
bila berlangsung berturut-turut dengan cepat dapat terjadi status
epileptikus
i sebagai transquilizer
Contoh : diazepam ( dalam hati bertransformasi menjadi
3. psikomotor ( serangan parsial kompleks )
l
desmetildiazepam aktif )
sebagian kesadaran terganggu tanpa hilang ingatan 5. Golongan asam valproat
memperlihatkan gerakan menelan dan berjalan melingkar Efektif untuk terapi epilepsi umum, kurang efektif terhadap
e serangan psikomotor
meningkatnya kadar Gama Amino Butirat acid ( GABA ) dalam otak
Penggunaan
p Spesialite obat Anti epilepsi
a. Tujuan
Menghindari kerusakan sel-sel otak
Mengurangi beban social dan psikologi pasien dan keluarganya s No
1.
GENERIK
Fenitoin natrium
PATEN
Dilantin
PABRIK
Pfizer
Pencegahan agar jumlah serangan berkurang
b. Keuntungan pengobatan tunggal
Mudah mengevaluasi hasil pengobatan dan kadar obat dalam darah
i 2.
3.
Karbamazepin
Klonazepam
Tegretol
Rivotril
Novartis
Roche
11
Efek samping obat minimal dan interaksi obat dapat dihindari