Professional Documents
Culture Documents
A. LINGKUP PEKERJAAN
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari
dan memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah, untuk treatment air minum dan untuk
treatmen air sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan kandungan kimia, fisika dan
biologis.
Pengertian Air Persih:
Secara Umum: Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
Secara Fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Secara Kimia:
PH netral (bukan asam/basa)
Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak
berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari
sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh
bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh
dengan memasak air hingga 100 C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat
dihilangkan dengan cara ini.
Dalam pelaksanaan pekerjaaan Penyediaan Sarana Air Bersih di Kabupaten Landak ini meliputi
pekerjaan pengadaan sekaligus pemasangan instalasi perpipaan serta pembuatan Broncaptering
dan pembuatan bak penampung atau reservoir.
Berikut akan di uraikan defenisi dan fungsi dari beberapa item pekerjaan tersebut yang di
laksanakan adalah sebagai berikut:
1. BRONCAPTERING
Broncaptering adalah bangunan untuk menangkap mata air yang keluar dari sumbernya.
Pembangunan Broncaptering harus memperhatikan karakter lingkungan alam yang ada
seperti struktur batuan yang membentuk lapisan aquifer, elevasi keluarnya sumber air,
pemanfaatan air yang telah berlangsung sebelumnya, dsb.
Pembangunan Broncaptering perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
Elevasi muka air tertinggi pada bak penampung harus jauh lebih rendah dari elevasi
keluarnya air dari sumber mata air secara alami
Bangunan Broncaptering harus direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat menangkap
aliran air dari sumber mata air yang keluar secara menyebar
Broncaptering harus dilengkapi dengan saluran pelimpah, sehingga apabila jumlah aliran
dari mata air lebih besar dari daya tampung bangunan penangkap, maka air dapat
mengalir dengan bebas
Pembangunan broncaptering harus memperhatikan aspek sosial masyarakat setempat yaitu
dengan menyediakan saluran outflow yang dapat digunakan untuk pemakaian air oleh
lingkungan dan masyarakat setempat sebagaimana yang telah berlangsung selama ini seperti
untuk keperluan sumber air bagi lahan disekitarnya sehingga dapat mempertahankan kondisi
lingkungan yang hijau, untuk keperluan mengairi ladang, kolam ikan dan keperluan lainnya
Bangunan Broncaptering setidaknya terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut :
Bangunan penagkap
Bak pengumpul
Bangunan pelindung, baik terhadap pencemaran akibat aliran air dari luar, maupun
terhadap runtuhan dinding tebing disekitarnya, juga untuk melindungi gangguan dari
hewan
2. RESERVOIR
Reservoir merupakan bangunan penampungan air minum sebelum dilakukan pendistribusian
ke pelanggan atau masyarakat, yang dapat ditempatkan di bawah tanah atau di atas tanah
dalam bentuk menara atau tower.
Bangunan reservoir umumnya diletakan di dekat jaringan distribusi pada ketinggian yang
cukup untuk mengalirkan air secara baik dan merata ke seluruh daerah konsumen.
Fungsi keberadaan reservoir adalah :
Penampungan terakhir kali air yang telah diolah dan memenuhi syarat kualitas air minum.
Sebagai sarana vital penyaluran air ke masyarakat dan sebagai cadangan air.
Sebagai tempat penyimpanan kelebihan air agar dapat tercapai keseimbangan antara
kebutuhan dan suplai.
Keperluan instalasi, seperti pencucian.
Tempat penyimpanan air saat desifektan.
Sebagai pengaman untuk gelombang tekanan balik.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
Reservoir harus tertutup rapat tidak boleh berhubungan langsung dengan sinar
matahari, hal ini untuk mengurangi penguapan.
Lubang ventilasi dilengkapi dengan kawat kasa supaya binatang kecil tidak bersarang di
dalamnya.
Ada by pass dari pipa inlet langsung ke pipa outlet, sehingga apabila ada kerusakan
/pengurasan produksi air tidak terganggu.
Penempatan Reservoir :
Reservoir pelayanan ditempatkan sedekat mungkin dengan pusat daerah layanan, kecuali
jika keadaan tidak memungkinkan. Selain itu harus dipertimbangkan pemasangan pipa
parallel.
Tinggi reservoir pada sistem gravitasi ditentukan sedemikian rupa hingga tekanan
minimum sesuai hasil perhitungan hidrolis di jaringan pipa distribusi adalah 15 meter.
Muka air reservoir rencana diperhitungkan berdasarkan tinggi muka air minimum.
Jika elevasi muka air tanah wilayah pelayanan bervariasi, maka wilayah pelayanan dapat
dibagi menjadi beberapa zone wilayah pelayanan, yang dilayani masing-masing dengan
satu reservoir.
Meskipun fungsi reservoir menampung air yang sudah bersih, tetapi masih ada lumpur yang
mengendap di sini, jadi dalam hal ini masih memerlukan pengurasan hanya waktunya relative
lebih lama daripada pengurasan unit-unit yang lain. Permukaan dinding dan lantai harus
dibersihkan secara sempurna dengan menggunaka air yang bertekanan tinggi dan disikat.
Air dan kotoran sisa pembersihan harus dibuang dari tank reservoir. Saringan pembersihan
juga perlu diperiksa. Pengurasan dilakukan umumnya setahun sekali.
Kapasitas bangunan reservoir disesuaikan dengan kebutuhan daerah layanan dan proyeksi
kebutuhan pemakaian air dalam 10 tahun ke depan. Apabila kondisi tanki atau reservoir
tersebut sudah tidak mampu memenuhi layanan dalam suatu daerah maka perlu di buat lagi
tangki reservoir yang lain.
3. PIPA GALVANIS
Pipa galvanis sebenarnya adalah pipa yang dibuat dari bahan kombinasi antara baja dan seng,
yaitu dengan meletakkan pipa baja ke dalam wadah yang berisi seng yang dilelehkan. Proses
ini disebut sebagai galvanisasi hot dip yang bertujuan untuk mengikat kedua bahan logam
sehingga tidak bisa terlepas kembali. Dengan demikian pipa baja ini menjadi lebih kuat dan
tahan lama juga lebih tahan dari serangan karat.
Hingga tahun 1900-an pipa baja galvanis masih digunakan sebagai saluran gas walaupun
menimbulkan penumpukan skala kapur, hingga akhirnya digunakan pipa tembaga untuk
menggantikannya. Di masa sekarang pipa baja galvanis banyak diaplikasikan sebagai bagian
dari eksterior bangunan, misalnya pagar, karena lebih awet dan bisa bertahan sampai 35
tahun dari serangan korosi.
Pipa baja ini mempunyai beberapa kelebihan sehingga banyak diminati oleh masyarakat, yaitu
lebih menghemat biaya karena penggunaan pipa galvanis sebagai pencegah korosi lebih
ekonomis daripada bahan lain. Bahan baja ini lebih tahan lama dibandingkan bahan logam lain
sehingga kerusakan lebih jarang terjadi. Hal ini tentu akan lebih efektif terutama jika pipa
berada di daerah yang kurang terjangkau.
Pemeliharaan bahan pipa baja ini dapat lebih gampang dilakukan karena dapat langsung
dilihat tanpa membutuhkan peralatan khusus untuk mengecek kekuatan dan kestabilan
ketebalan dan pelapisnya. Pipa baja galvanis juga akan memungkinkan perlindungan
menyeluruh terhadap bahan baja yang disebut sacrificial protection. Artinya jika ada
kerusakan pada lapisan pelindung, baja akan tetap aman dari korosi. Penggunaan bahan baja
galvanis cocok untuk menjaga keawetan terutama pada bagian sudut pipa yang pada umumnya
sering bermasalah.
4. PIPA PVC
Pipa PVC (PolyVinyl Chloride) merupakan polier termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah
pemakaian di dunia, setelah polietilena dan polipropilena. Pipa PVC pada umumnya digunakan
sebagai saluran air dalam suatu proyek perumahan atau gedung atau jalan dll. Pipa PVC ini
sifatnya keras, ringan, dan kuat. Karena penginstalannya mudah, maka sangatlah ideal jika
digunakan untuk saluran dibawah zink dapur, kamar mandi, dll. Bahkan penggunaan pipa PVC
ini dapat bekerja lebih baik daripada menggunakan pipa besi yang perlu disolder, juga tahan
terhadap hampir semua alkalin atau zat beracun serta mudah dipasang.
c. Packing Karet 50 mm
Packing Karet adalah salah satu aksesories yang berfungsi sebagai penyambung tiap
pertemuan sambungan pipa dan pemasangannya jangan sampai terlipat atau robek
d. All Socket Tee PVC 50 x 50 mm
Tee adalah aksesoris penyambungan pipa berbentuk huruf T dengan fungsi untuk
sambungan pipa dipercabangan atau sebagai Pemecah Saluran Air Bersih
e. Dop/End Cup 50 mm
Dop berfungsi untuk menutup ujung pipa atau sebagai penutup saluran
f. All Flange Gate Valve 50 mm
Gate valve digunakan untuk membuka dan menutup aliran dan tidak digunakan untuk tekanan
tinggi serta memberikan pressure drop yg lebih rendah. Selain itu Gate valves juga dapat
difungsikan untuk mengontrol tekanan dan debit aliran. Sedangkan all flange gate valve
adalah semua keperluan aksesories sambungan untuk gate valve.
g. Baut Flange 5/8 x 2
Aksesories ini berfungsi sebagai penguat pertemuan antara flange atau penguat setiap
sambungan setelah di pasang packing karet agar tidak terjadi kebocoran.
Pengadaan aksesories Pipa disertai dengan Sertifikat Jaminan Barang dari Pabrik pembuat
yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam
spesifikasi teknis. Pengangkutan aksesories Pipa kelokasi proyek harus dalam keadaan baik
dan diterima oleh direksi atau pengawas proyek.
F. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN AKSESORIES PIPA TRANSMISI JDU DAN JDL
1. Pemasangan Pipa
Sebelum Pemasangan Dimulai Semua pipa dan sambungan-sambungan harus diperiksa dengan
teliti terhadap retak-retak dan kerusakan-kerusakan lainnya ketika pipa berada di atas
galian.Ujung pipa harus diperiksa secara seksama karena bagian ini yang paling mudah rusak
pada waktu pengangkutan. Pipa atau peralatan yang rusak harus diletakkan dekat galian untuk
diperiksa oleh Direksi Lapangan/Teknis yang akan menentukan perbaikan atau dibuang. Pipa
harus diletakkan agar diperoleh perletakan/tumpuan yang seragam dan menerus sesuai jalur
dan gradien yang diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan jadwal perletakan yang
ditentukan bagi pemasangan. Sebelum menempatkan pipa ke posisinya gradien akhir harus
dicek dengan peralatan survey. Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah benda
asing masuk kedalam pipa saat ditempatkan pada jalur pemasangannya. Selama pemasangan,
tidak boleh ada sampah, perkakas, kain, atau benda lainnya yang diletakkan/ditinggalkan
kedalam pipa. Setiap batang pipa yang diletakkan dalam bagian ujung spigot harus diletakkan
ditengah bell, pipa didorong masuk dan ditempatkan pada jalur dan gradien yang benar. Pipa
harus dimantapkan ditempatnya dengan bahan urugan yang dipadatkan merata, kecuali pada
bagian bellnya.
Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke
dalam sambungan. Pada saat tidak dilakukan pekerjaan penyambungan ujung terbuka pipa harus
ditutup dengan cara yang memadai yang disetujui oleh Direksi Lapangan/Teknis. Penyedia
barang/jasa harus melakukan tindakan untuk mencegah air hujan/atau sampah dan benda
lainnya yang tidak perlu masuk ke pipa yang telah dipasang.
I. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa dapat dilakukan dengan alat yang sesuai/khusus untuk jenis atau bahan
pipa yang akan dipasang, supaya benar-benar terjamin pemotongannya atau sesuai dengan
syarat-syarat teknis/petunjuk dari pabrik pipa yang bersangkutan.
a. Pembersihan Lapangan/Pengukuran/Pematokan
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk membersihkan dan membebaskan daerah rencana
pelaksanaan pekerjaan dari segala bentuk halangan didaerah operasional yang mana
pembersihannya dilaksanakan sebersih mungkin agar tidak mengganggu pelaksanaan
pekerjaan.
Lebar parit galian disesuaikan dengan diameter pipa yang akan dipasang dan lebar galian
tersebut telah menjamin pekerjaan penyambungan pipa dengan baik sehingga kebocoran-
kebocoran pipa dapat dihindarkan. Dan jika dianggap perlu lebar galian diperbesar untuk
memudahkan penempatan alat-alat penyangga dan sebagainya.
Galian pada tanah jelek, apabila ternyata dalam pelaksanaan penggalian terjadi
kelongsoran-kelongsoran dan keruntuhan-keruntuhan terus menerus yang mengganggu,
X1 d X2
diadakan konstruksi penguat (dari turap kayu atau lainnya) agar terjamin keselamatan
dan keamanan pekerjaan, effisien kerja, struktur dan fasilitas lain yang ada. XA
Setiap galian dijaga tetap kering sampai konstruksi yang dibangun atau pipa yang
X1 / X2 LEBAR GALIAN ( cm ) DALAM GALIAN ( cm )
dipasang selesai dilaksanakan.Apabila didalam galian( mm ) terdapat air yangXC /mengganggu
Dia PIPA VOLUME
( cm ) XA / XB XD HI H ( m3 / m' )
pengeringan dilkukan dengan membuat saluran pembuang 110
atau dengan
09,00
memompa
30,00
air atau
64,00 75,00 0,225
peralatan lain untuk pengeringan.
160 14,00 45,00 64,00 80,00 0,360
c. Timbunan Tanah Bekas Galian 200 17,50 55,00 70,00 90,00 0,495
e. Pipa GIP 75 mm
Pemasangan pipa GIP untuk yang 75 mm dipasang di tiap-tiap perlintasan pada saluran
langsung perlintasan pipa seperti jembatan, saluran dan lain-lain yang berfungsi sebagai
penyambung atau penghubung antara pipa PVC 75 mm yang sudah terpasang sebelumnya.
Intinya bahwa pipa GIP untuk yang 75 mm di pasang untuk saluran pipa di atas tanah dan
menjadi penghubung dari reservoir untuk JDL.
f. Pipa GIP 50 mm
Pemasangan pipa GIP untuk yang 50 mm dipasang di tiap-tiap perlintasan pada Jaringan
Distribusi Langsung ke rumah-rumah, perlintasan pipa seperti saluran dan lain-lain yang
berfungsi sebagai penyambung atau penghubung antara pipa PVC 50 mm yang sudah
terpasang sebelumnya. Intinya bahwa pipa GIP untuk yang 50 mm di pasang untuk saluran
pipa di atas/di luar tanah dan menjadi penghubung dari Pipa Langsung ke
konsumsi/kerumah-rumah.
3. Pengetesan Pipa
Pengetesan pipa dilaksanakan harus sepengetahuan dan disaksikan oleh Direksi Teknis.
Pengetesan ulang harus dilaksanakan kembali bila hasil pengetesan belum mendapat
persetujuan Direksi Teknis. Bila tidak ditentukan lain, maka semua biaya akibat pekerjaan
pengetesan ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
Pada waktu pengetesan, semua sambungan pipa, fittings maupun perlengkapan lainnya harus
diteliti pada galian parit yang terbuka (belum diurug), bila ada kebocoran-kebocoran dan
kerusakan atau retak, maka sambungan tersebut harus diperbaiki atau diganti dengan yang
baru dan pengetesan pipa harus diulang kembali.
Pada prinsipnya pengetesan dilaksanakan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa,
dengan panjang pipa untuk tiap kali pengetesan tidak lebih dari 400 meter.
Setelah pipa dipasang dan sebagian telah diurug, pada pipa tersebut harus dilakukan pengujian
tekanan hidrostatis (Hydrostatic Pressure Test).Semua peralatan yang diperlukan untuk
pengujian ini disediakan oleh Penyedia Jasa cara-cara pelaksanaan pengujian harus mendapat
persetujuan Direksi Teknis.
Sebelum dilaksanakan pengujian, semua uadara harus dikeluarkan dari dalam pipa dengan air
sampai penuh. Bila pada jalur pipa yang di uji tidak terdapat valve pembuangan udara (air valve)
Penyedia Jasa dapat memasang kran pembuangan udara pada tempat yang disetujui Direksi
Teknis. Setelah udara habis terbuang dari dalam pipa, kran pembuangan udara dan kran lainnya
ditutup rapat-rapat dan kemudian pengujian dapat dilakukan. Lama pengujian dilaksanakan
minimum 60 menit.
Pada waktu pengujian, semua sambungan pipa, fitting maupun perlengkapan lainnya harus
diteliti pada galian parit yang terbuka (belum diurug), bila ada kebocoran-kebocoran dan
kerusakan/retak, maka sambungan tersebut harus diperbaiki atau diganti dengan yang baru
dan pengetesan pipa harus diulang kembali adapun yang akan di tes di sini adalah pipa
distribusi langsung dan pipa distribusi untuk komsumsi seperti item di bawah ini:
a. Pipa PVC SNI 75 mm
b. Pipa PVC SNI 50 mm
G. PEKERJAAN PENGADAAN PIPA DAN AKSESORIES SAMBUNGAN RUMAH (SR) 58 SR
1. Pengadaan Pipa
a. Pipa PVC SNI Type A/W, 4 m
Pengadaan Pipa PVC SNI Type A/W, 4 m ini disertai dengan Sertifikat Jaminan
Barang dari Pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan
kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Pengangkutan Pipa PVC SNI Type A/W, 4
m kelokasi proyek harus dalam keadaan baik dan diterima oleh direksi atau pengawas
proyek.
2. PEKERJAAN BETON
a) Bekisting
Bekisting dibuat dengan dimensi sesuai bentuk dan ukuran gambar design. Pembuatan
bekisting harus dibuat kaku, kuat sehingga mampu menahan beban pada saat pengecoran
dan bekisting menggunakan papan bekisting (Plywood) dan perancah.
Supaya beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak
sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
Plywood cetakan disusun secara rapi berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
Plywood cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
Plywood cetakan tidak boleh bocor
Plywood disambung dengan klem / penguat / penjepit
Paku diantara Plywood secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
b) Pembesian
Sebelum melaksanakan pekerjaan pembesian, maka terlebih dahulu dibuatkan gambar
kerja. Gambar kerja harus menampakan bagian-bagian pekerjaan secara detai, terutama
bentuk dan posisi pembesian serta nomor atau kode untuk tiap-tiap tulangan. Dari gambar
kerja kemudian dibuatkan daftar pembesian yang memberikan informasi tulangan secara
detail, daftar pembesian tersebut menjadi acuan untuk melakukan pekerjaan potong,
bengkok, dan penyetelan. Besi untuk penulangan beton adalah baja tulangan yang
mempunyai mutu baja tulangan, pemotongan untuk diameter besi sampai dengan 16 mm
dilakukan dengan menggunakan alat potong manual, sedang untuk diameter besi diatas 16
mm digunakan alat potong/alat bengkok electric (Bar Bender & Bar Cutter). Setelah
pekerjaan potong, bengkok tulangan selesai, maka dilanjutkan dengan perakitan tulangan
berdasarkan gambar kerja, terutama jarak antara tulangan pokok dan jarak antara
tulangan bagi, apabila diperlukan sambungan maka sambungan minimal 40 kali diameter
besi tulangan.
Perakitan tulangan
Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran
setempat.
Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan setempat, dengan memperhitungkan
bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada gambar.
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas
Untuk penggambaran perakitan penulangan dapat dilihat pada gambar rencana
Pemasangan Tulangan
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam bekisting dan diletakkan tegak turus
permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak
antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang
di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara
tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton
(selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung
melakukan pengecoran.
c) Pengecoran (Beton K-225)
Pekerjaan Beton ini terdiri dari komposisi campuran yaitu, Semen, pasir, batu kerikil/
agregat dan air dan diaduk dengan menggunakan Molen dan sebelum pencampuran
dilaksanakan terlebih dahulu mengirimkan rancangan campuran (mix design) untuk masing-
masing mutu beton yang akan digunakan sebelum pekerjaan pengecoran beton dimulai,
lengkap dengan hasil pengujian bahan seperti semen, pasir dan agregat yang akan di
gunakan nantinya dalam pelaksanaan pekerjaan beton dan hasil pengujian percobaan
campuran beton di laboratorium yang disetujui berdasarkan kuat tekan beton untuk umur
7 dan 28 hari, kecuali ditentukan untuk umur-umur yang lain oleh Direksi Pekerjaan.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi kriteria teknis
utama, yaitu kelecakan (workability), kekuatan (strength), dan keawetan (durability)
Lama pengadukan dilakukan hingga campuran beton tersebut benar benar homogeny
hingga menghasilkan adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang merata / seragam,
beton harus seragam dalam komposisi dan konsistensi dari adukan ke adukan;
Sebelum pengecoran beton dilaksanakan memeriksa bekisting harus bersih dan memeriksa
penempatan tulangan-tulangan. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau
seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm
dapat juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.
Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir,
split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume
1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta
air secukupnya.
Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan pasir,
kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru
kemudian ditambahkan air secukupnya
Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit
tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah
diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong
dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah
tulangan.
Adapun pekerjaan ini meliputi pelaksanaan pekerjaan lantai intake dan dinding intek
dengan proses pelaksanaan pekerjaan lantai intek dulu dilaksanakan dengan ukuran sesuai
dengan gambar rencana.
d) Pekerjaan Plesteran Dinding 1 Pc ; 3 PP, Tebal 15 mm
Pekerjaan yang di plesteran meliputi dinding (luar dan dalam), dan bagian permukaan lain
yang harus di plester. Perbandingan spesi yang digunakan 1pc : 3ps dengan ketebalan 1,5
cm.
Adapun Tahapan Pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
Menyiapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari
dinding yang akan di plester.
Menyiram permukaan bata/bataco dengan air sampai basah secara merata
(curing)
Membuat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu (misalkan 1pc :
2 ps)
Melakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring dengan jarak lemparan
50cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan 15~20 mm. Setelah
bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman (curing) selama 3 hari; pagi,
siang & sore.
Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc : 3 ps.
Membuat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.
Melanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah mengering.
Memastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.
Membuat adukan 1 pc : 3 ps, gunakan pasir yang diayak ( halus )
Memasang plesteran pada bidang yang telah ada kepalaannya sampai selesai
seluruh permukaan pada setiap bagian dengan cara dilempar dari jarak 50 cm
Mengunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok permukaan dinding
sampai halus & rata.
Dilanjutkan dengan curing selama 7 hari sampai permukaan plesteran benar benar
basah seluruhnya.
3. PEKERJAAN PERPIPAAN
a. Pengadaan
Pipa GIP 150 mm
Pengadaan Pipa GIP 150 mm ini disertai dengan Sertifikat Jaminan Barang dari
Pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan yang
dirinci dalam spesifikasi teknis. Pengangkutan Pipa GIP kelokasi proyek harus dalam
keadaan baik dan diterima oleh direksi atau pengawas proyek.
Flange Lass 150 mm
Flange Lass adalah salah satu Aksesoris Sambungan Pipa PDAM yang berfungsi sebagai
Ring untuk penyambungan Pipa Saluran Air Bersih dan di perkuat dengan lass.
All Flange Gate Valve 150 mm
Gate valve digunakan untuk membuka dan menutup aliran dan tidak digunakan untuk
tekanan tinggi serta memberikan pressure drop yg lebih rendah. Selain itu Gate valves
juga dapat difungsikan untuk mengontrol tekanan dan debit aliran. Sedangkan all flange
gate valve adalah semua keperluan aksesories sambungan untuk gate valve.
Baut Flange 5/8 x 3
Aksesories ini berfungsi sebagai penguat pertemuan antara flange atau penguat setiap
sambungan setelah di pasang packing karet agar tidak terjadi kebocoran.
Blank Flange 150 mm
adalah jenis flange yang berfungsi untuk menutup aliran, seperti halnya cap dalam
fitting. Jenis flange ini rata, tidak ada apapanya karena memang berfungsi untuk
menutup
Packing Flange 150 mm
Fungsi dari packing adalah untuk mengontrol kebocoran, bukan untuk mencegah seluruh
kebocoran, karena packing harus selalu terlumasi dan kebocoran yang dianjurkan untuk
menjaga adanya pelumasan adalah sekitar 40 sampai 60 tetes per menit.
b. Pemasangan
Pipa GIP 150 mm
Berfungsi untuk menyalurkan air dari intake ke reservoir adapun pemasangan yaitu di
atas tanah dan tidak di anjurkan untuk di pasang di dalam tanah.
Gate Valve 150 mm
Gate valve digunakan untuk membuka dan menutup aliran air dari intake ke reservoir
Selain itu Gate valves juga dapat difungsikan untuk mengontrol tekanan dan debit aliran
dari intake ke reservoir.
3. PEKERJAAN PERPIPAAN
a. Pipa Inlet
Pengadaan Material
Pipa GIP 75 mm
Pengadaan Pipa GIP 75 mm ini disertai dengan Sertifikat Jaminan Barang dari
Pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan
yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Pengangkutan Pipa GIP kelokasi proyek harus
dalam keadaan baik dan diterima oleh direksi atau pengawas proyek.
Bend GIP 75 mm / 90
Bend berfungsi untuk membelokkan jalur pipa atau untuk sambungan belokan dengan
tujuan mengikuti elevasi permukaan tanah, sedangkan elbo adalah jenis bend yang
dipakai pada saluran air buangan.
Gate Valve 75 mm
Gate valve digunakan untuk membuka dan menutup aliran dan tidak digunakan untuk
tekanan tinggi serta memberikan pressure drop yg lebih rendah. Selain itu Gate
valves juga dapat difungsikan untuk mengontrol tekanan dan debit aliran. Relative
lebih murah daripada Globe valve. Disebut gate karena ada kayak gerbang yg naik
turun.
Flange Lass 75 mm
Flange Lass adalah salah satu Aksesoris Sambungan Pipa PDAM yang berfungsi
sebagai Ring untuk penyambungan Pipa Saluran Air Bersih dan di perkuat dengan lass.
Packing 75 mm
Fungsi dari packing adalah untuk mengontrol kebocoran, bukan untuk mencegah
seluruh kebocoran, karena packing harus selalu terlumasi dan kebocoran yang
dianjurkan untuk menjaga adanya pelumasan adalah sekitar 40 sampai 60 tetes per
menit.
Baut 5/8 x 3
Aksesories ini berfungsi sebagai penguat pertemuan antara flange atau penguat
setiap sambungan setelah di pasang packing karet agar tidak terjadi kebocoran.
Wall Pipe Single Flange DN 75 mm
Wall pipe digunakan untuk sambungan pipayang menembus konstruksi beton. Pada
konstruksi yang berhubungan atau penampung dengan penampang air, wall pipe
dipasang bersama-sama pada saat pengecoran
Flange Spigot DN 75 mm
adalah fitting pipa / alat bantu pipa bisa disambung ke gate valve atau juga ke ujung
pipa yang bentuk / jenis sambungan flange cara pasangnya sangat mudah yaitu rapat
kan kedua ujung flange yang sebelumnya telah dipasang packing karet lalu pasang
baut baut nya kemudian kencang sesuai standart pipa
Bak Gate Valve 75 mm
Pembuatan bak gate valve yaitu dengan di cor dengan ukuran di sesuaikan dengan
dokumen kontrak
Pabrikasi dan Pemasangan
Adapun pelaksanaan pekerjaan pipa inlet ini meliputi pabrikasi yaitu pengadaan barang
pabrikan dan pelaksanaan pemasangannya pada bagian saluran dari intake ke reservoir
dengan pedoman pelaksanaan sebagaiman yang tertera pada gambar rencana.
b. Pipa Outlet
Pengadaan Material
Pipa GIP 50 mm
Pengadaan Pipa GIP 75 mm ini disertai dengan Sertifikat Jaminan Barang dari
Pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan
yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Pengangkutan Pipa GIP kelokasi proyek harus
dalam keadaan baik dan diterima oleh direksi atau pengawas proyek.
Blank Flange 50 mm
adalah jenis flange yang berfungsi untuk menutup aliran, seperti halnya cap dalam
fitting. Jenis flange ini rata, tidak ada apapanya karena memang berfungsi untuk
menutup
Tee GIP 50 x 50 mm
Tee adalah aksesoris penyambungan pipa berbentuk huruf T dengan fungsi untuk
sambungan pipa dipercabangan atau sebagai Pemecah Saluran Air Bersih
Gate Valve 50 mm
Gate valve digunakan untuk membuka dan menutup aliran dan tidak digunakan untuk
tekanan tinggi serta memberikan pressure drop yg lebih rendah. Selain itu Gate
valves juga dapat difungsikan untuk mengontrol tekanan dan debit aliran. Relative
lebih murah daripada Globe valve. Disebut gate karena ada kayak gerbang yg naik
turun.
Flange Lass 50 mm
Flange Lass adalah salah satu Aksesoris Sambungan Pipa PDAM yang berfungsi
sebagai Ring untuk penyambungan Pipa Saluran Air Bersih dan di perkuat dengan lass.
Packing 50 mm
Fungsi dari packing adalah untuk mengontrol kebocoran, bukan untuk mencegah
seluruh kebocoran, karena packing harus selalu terlumasi dan kebocoran yang
dianjurkan untuk menjaga adanya pelumasan adalah sekitar 40 sampai 60 tetes per
menit.
Baut 5/8 x 3
Aksesories ini berfungsi sebagai penguat pertemuan antara flange atau penguat
setiap sambungan setelah di pasang packing karet agar tidak terjadi kebocoran.
Foot Valve 50 mm
FOOT VALVE sama dengan fungsinya seperti chek valve tapi bedanya pada Foot valve
ada saringan sampah,
Flange Spigot 50 mm
adalah fitting pipa / alat bantu pipa bisa disambung ke gate valve atau juga ke ujung
pipa yang bentuk / jenis sambungan flange cara pasangnya sangat mudah yaitu rapat
kan kedua ujung flange yang sebelumnya telah dipasang packing karet lalu pasang
baut baut nya kemudian kencang sesuai standart pipa
d. Pekerjaan Lain-lain
Manhole uk. 80 x 80 cm (Lengkap dengan engsel dan gembok)
Manhole dibuat dari besi plat baja dan besi siku yang dipabrikasi menurut
Gambar kerja. Manhole berfungsi sebagai Tempat untuk memeriksa atau memperbaiki
saluran dari kotoran yang terbawa aliran. Lubang pada bagian atas diberi tutup dan
dapat dibuka untuk keperluan pemeliharaan. Manhole yang telah terpasang dicet
supaya tidak karatan dan diberi gembok agar aman dari sesuatu yang tidak dinginkan.
e. Pekerjaan Finishing
Pengecatan bagian Besi yang terbuka dengan cat besi
Sebelum memulai pengecatan semua permukaan besi yang akan dicat dibersihkan dan di
amplas. Pada bidang permukaan besi baru, pengecatan dilakukan 2 Lapis Cat besi dengan
kuas sampai permukaan cat rapi dan baik. Penggunaan warna dan jenis cat terlebih
dahulu diajukan contohnya untuk mendapatkan persetujuan direksi atau konsultan
pengawas.
Pekerjaan dinding dalam menggunakan cat bermtu baik semi kilat, pada dinding luar
dengan cat weather shield
2. Bentuk-bentuk Laporan
Bentuk laporan pada pelaksanaan pekerjaan ini dalam bentuk laporan harian, mingguan dan
bulanan dimana dalam pelaksanaannya adalah dari uraian kegiatan harian baik itu meliputi
pekerja alat cuaca bahan dan lain-lain akan di laporkan dalam bentuk laporan harian, setelah
itu dari rekapan laporan harian akan di rekap lagi menjadi laporan mingguan, dan dari rekap
mengguan akan menjadi laporan bulanan.
3. Pekerjaan pemeliharaan
Sebagai pengelola jaringan air bersih untuk masyarakat, kami mempunyai suatu pedoman
umum dalam melakukan perawatan instalasi air. Pemeliharaan instalasi air yang dilakukan
terdiri dari perawatan rutin dan perbaikan atau rehab. Bedanya, perawatan rutin dilakukan
secara rutin dan berkala agar tetap berfungsi normal, sedangkan perbaikan atau rehab
dilakukan bila ada instalasi air yang rusak selama dalam masa pemeliharaan.
Pada dasarnya, perbedaan keduanya adalah pada ruang lingkup kegiatan. Adapun ruang lingkup
kedua kegiatan pemeliharaan tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Perawatan rutin atau berkala, meliputi :
Pengurasan pada bak intake, dan bak penampungan air ;
Pengecatan anti karat pada pipa produksi serta pipa distribusi terbuka;
Perbaikan atau penggantian kran-kran air, stop kran dan berbagai sambungannya;
2. Perbaikan atau rehab atau pengadaan, meliputi :
Perbaikan pipa produksi dan distribusi instalasi air;
Perbaikan bak inteka dan bak penampung dan instalasinya;
Pengadaan pipa air, kran air, stop kran, dan lain-lain dalam jumlah yang cukup (sekaligus
untuk persediaan)
Adapun perawatan ini akan di laksanakan atau akan di cek pada minggu ke IV di setiap
bulannya selama masa pemeliharaan yaitu selama 180 hari kalender.