You are on page 1of 20
19 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimputan Kegiatan kefarnasian merupakan-tugas pakok dari puskesias.adapun 4 hal pokok dai kegiatan pencatatan kefarmasian puskestnas adalah Data ketersediaan Oba. Data Pamakaian Obst. Data Permintaan Obat Data Obat pach Gudang Farmasi Buepe Alur Uinuin Dari Pelayanan Kefarmasian Puskesinas adalah TPP Unit Pelayanan Resep Apotik Meracik Obat ‘Membungkus Obat Di herikan pala Pasien AP kEDE Beberapa Sumber dara kefarmasian adalah 1, Buku Hasian pemakaian Obat 2, Rekapitulasi pemiakian Obat 3. LPLPO. 3.2 Saran Pelayan kefarnasian merypakan salah situ factor penting dari pelayan puskestias kate na inilah tahap terakhit dari alur pelayantan pasien Petugas Pada kefarttiasi an hharus memahami banyak hal agar pasien tidak salah mendapatkan oat ¢ta obat hharws lengkap agar sesuai dengan kebutuhan pasien pada wilayah kerja puskesmas dengan meminimalisir kekurangan obat. Jadi data pemakaian dan permintaan harus di ppantau dengan baik. Pemantauannya tergantung dari sebaikmana petugas pericatatan itu bekerja agar data dan informasé sesuai lengkap dan akurat we 1) Meryimpon, memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan Kesehatan yang dikeluarkan maupun yang diterimanya 2) Membuat laporan pemakaian dan rengajukan permintaan obat dan perbekalan Kesehatan 3) Metiyerabkan keibali obat rusak/kacluaisa kepada petugas gudang abut 5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling a. Tugas 1) Setiap kal melalsanakan kegiatan Lapangan mengajukan peritaa obat yang dipestukan kepada Kepala Puskesmas 2) Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan keschatan 3) Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya, segera me ngembalikan ssa abat kepad Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat 6 Petugas Lapangan Posyandu. a, Tugas 1) Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan men gajukan permintaan obat yang diperlukan kepada Puskesmas 2) Mencatat pemakaian dan ssa obat serta perbekalan kesehatan 3) Setelah selesai denagn kegiatan lapangannya, segera mengembalikan sisa obat kepada Kepela Puskesmas melalui petugas guclang obat 7, Petugas Obat Puskesmias Pembantu a. Togas 1) Meryimpun, memelihara dan mencatat mutasiobat dan perbekalan kesehatan yang dikeluarkan rmaupun yang diterima oleh Puskesmas dalam bentuk kartu stok/buku 2) Setiap aval bulan membuat laparan permakaian dan mengajukan permintaan obat kepada Kepala Puskesmas 3) Menyerahkan kembali obat rusak/kadaluarsa kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang cobat (Depkes RI. 2001), v7 4) Sehagai bukti penggunaan obat Puskesmas, 2) Fungsi Kartu stok 4) Kartu stok digunakan untuk mencatat mutasi obat (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak ‘kadaluarsa) 1b) Tiap lembaran kartu stok hanya diperuntukkan mencatat data mutasi I jenis obat yang berasal dari 1 sumer anggaran ©) Tiap baris data hanya diperuntukkan mencatat | (satu) kejadian mutasi abat «) Data pada kartu stok diguikan untuk menyusuh laporan, perencanaan, pengalaan distri busi dn ‘sebagai pembanding terhaelap keadaanfisik obat pada tempat peny impanan (Depkes RI, 2002) ad. Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola Obat di Puskesmas 1. Kepala Puskesmas a. Tugas 1) Membina petugas pengslota obat 2) Meryampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kota seteripat, 3) Melaporkin dan mengirimkan kembali semua obat yang nivak/kadaluarsa dan atau obat yang tidak dibutubkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kote setempat 4) Melaporkan obathilang kepada Dinas Kesehatan Kabupatenskota setempat 5) Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kota seterpat Db. Tanggung Jawabs Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan ke ehatan di Puskesmas, 2. Kepala Gudang Obat di Puskesmas a Tugas 1) Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Keshatan Kabupaten/K ota 2) Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kexehatan 3) Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan keschatan untuk sub unit pelayanan 4) Pengistibusian obsat dan perbekalan Kesehatan untuk sub unit pelayanan 5) Pengendatian penggunaan persedliaan 6) Pencatatan dan pelaporan 7) Menjaga mutu dan keamsinan obat dan perbekalan Kesehatan 8) Penyusunan persediaan obat dan perbekalan Kesehatan 9) Permintaan obat dan perbekalan keschatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 10) Penyustinan laporan ke Dinas Kesehatan KabupatenfKota 3. Petugas Kamar Obat Puskesmas a. Tugas 1) Meryimpin, memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan yang dikeluarkan imaupun yang diterima oleh kainar abat Puskesinas dala bentuk buku catatan miutasi obat 2) Membuat laporan pemakaian dan penerimaan obat dan perbekalan kesehatan 3) Menyerahkan kembali obat rusak/kadaluarsa kepada petugas gudang obat 4) Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien 5) Memberikan informasi tentang pemakaian obat dan penyimpanan obat kepada pasien, 4. Petugas Kamar Obat Puskesmas a Tuga 6 3) Perlengkapan peralatan peraei kan a) Mertir dengan stamper, kecil dan sedang 1b) SpateVsudip untuk nieinbantu mencainpur dan menbersiikan atau rmenghitung tablet atau kapsul ©) Baki/wadah lain tempt menghitung tablet atau kapsul a) Laplserbet yang bersih masing-masing untuk salep dan serbuk ©) Kertas pembunghus, kantong plastik sm etiket. 4) Petsiajan obat a) Memahami rese p (1) Baca resep dengan cemuat melipati (a) Nama obat tb) Jenis dan bentuk sedinan obat fo) Naiita dan uinur pasien (a) Dosis fe) Cara pemakaian dan atauran pakai 1b) Apabila tulisan sesep tidak jelas tanyakan kepada pembuat resep ©) Pethatikan doxis ohat a) Kalau obat yang diminta tidak ada, konsultasikan obs alternatif/pengganti ‘epuca pembuat resep. €) Tata cara michiyiaphan obat (pPeriksa dan baca sekali lagi informasé pada wadah bat (2yPakai spatula atau sendok untuk menghitung tablet atau kapsul {3)Setelah selesai menghitung, kembalikan sisanya ke dalam wadh semua (4)Bersihkan kembali meja dimana anda kerja {S)Kevitak tangas langsuig dengan tablet atau kapsul dapat inengakibatkan {erjadinya kontaminasi silang antara obst yang satu dengan yang Lainya Hal ini dapat berakibat Fatal terhadap pasien yang sangat sensitf(alergi) ‘pica obat textentu, misalnya penisilin, sulfonamide, 5) Penyerahan obat 48) Sebelum obat distrahkan, dilakukan pengecekan terakhir tentang nama pasien, jenis-obat, {jurlah obst, aturan pakai obat, kemasan dan sebagai nya 1b) bat yang diberikan melalui loket ©) Peiieriia obat dipastikan pasien atau keluarga pasien, 6) Informasi ‘Schab utama mengapa penderita tidak mengeunakan obat dengan tepat adalah karena penderita tidak mencapatkan penjelasan yang cukup dari yang memberikan pengobatan atau menyerahkan obat. Oleh ‘Karena itu sangatlah penting menyediakan waktu untuk memberikan penyuluhan kepada penderita {tentang obat yang di berikan (Depkes RI, 200). 9, Pencatatan dan Palaporan Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka ‘penatalaksanaan obt-obatan secara tertb, baik obat-obatan yang diterima, disimpan, ai distribusikan lan digunakan di Puskesmas dan atau unit pelayanan lainnya Tujuan + 1. -Bukti hahwa suatu Kepiatan yang telah dilakukan 2. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian 3. Sumber data untuk pe mbust Laporan ‘(Depkes RI.2048). ‘Sarana yang digunakan untuk peneatatan dan pelaporan obat di Puskestnas adalah Laporan Pemakaian «lan Lemar Permintaan Obat (LPLPQ) dan kartu stok 1) Pungsi 1a) Schagai bukti pengeluaran obat di Unit Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan 1b) Sebagai bukti penerimaan obat di Puskestnas e), Sebagai surat permnintaan/pesanan obat dari Puskesmas kepada Dinas Kesehatan Kab/ Kota 6 a) Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas dan seluruh unit pelayanan, Fumlah stok ii disebut Stok kerja, 1b) Menentukan 1) Stok optimum adalah jumiah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan aga tidake men galami kekurangaw kekosongan (2) Stok pengaman adhilah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya sesuatu hal yang tik terduga, misaln ya karena terlambat pengiriman dri UPOPPK. 8. Pelayanan Obat Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang me liputi aspek teknis ean non teknis yang harus dlikerjakan mulai dari menerima resep dokter simpai penyerahan obat kepada pasien. Semwa resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan disimpan minimal tiga tahun dan pada setiap sesep harus diberi tana sebagai berikut 1 Unum untuk resep unum 2. Askes untuk nesep yang diterima oleh peserta asuransi Kesehatan 3. Gratis untuk resep yang dberikan kepada pasien yang dibebuskan dari pembiayaan retriusi ‘Untuk menjamin keberlangsungin pelayanan obat din kepe ningan pasien maka oat yang ada di Puskestas tidak dibeda-bedakan lagi sumber angeararnya, Semua obat yang ada di Puskesmmas pada dlasarnya dapat digunakan melayani semua pasien yang datang ke Puskestnas, Semua jenis obat yang tersedia di unit-unit pelayanan Kesehatan berasal dari berbagai sunaber anggaran dapat digunakan untuk melayani semua kategeri pengunjung Puskesmas dan Puskesmas pembantu, 1) Kegiatan pelayanan obat meliputi a) Penataan ruang pelayanan obat 1b) Penyiapan obut ©) Penyerahan obat 4) Informasi obat ©) Btika pelayanan 1) Daftar perlengkapan peracikan obat 2) Penataan ruang pelayamam 2) Ruang petayanan adalah tempat slimana diltksanakan pensrimaan resep, penyiapan abat peracikan, pengemasan, pemberian etiket dan penyerahan obat. Di uang tersebut terdapattermpat ‘penyimpanan obat, ala-alat peracikan, penyimpanan, arsip dan tempat pelaksanaan tata usaha obat 1b) Las ruing pelayanan berukuran kurang lebih 3x4 meter dan mempunyai penerangan yang eukuy 1) emgai pexyeriha dat fares meena ie! yang anda wii Hoenig dengan 4) Rg polyaniline stip jee len ea dengan teralis, ¢) Tempat penyimpananobat (1) Obat disimpan didala m lemasi, rak atau kotak-kotak terientu (2) Untuk obat-obat narkotik dan psikotropika hendaknya ditempatkan dalam, Temmari yang terkunci (3), Tempatkan obat secara terpisah berdasarkan bentuk seperti kapsul, tablet, sirup, salep, injeksi, dan lain-lain (4) Vaisin dan serum ditempatkan dalam lerari pendingin 45), Susunan obat berdasarkan alfabetis, dan diterapkan sistem FIFO (First In First Out) atau FEFO (First Expired First Out) 1) Tempat peracikan (1) Ruangan harus selatu bersih, rapi dan teratur (2). Sediakan meja untuk peravikan obat (GB) Obat-obatan harus terletak rapi pada tempatnya (4) Wadah obat harus selalu tertutup rapat dengan baik untuk menghindart ‘Kemungkinan terkontaminasi dan udara Lema 15), Wadah obat harusdiberi Label sesuai dengan obat yang la didalamnya, “ cobalt hirus disertai dengan dokumen penyerahan (LPLPO sub unit) (Depkes RI, 1997). 7. Pengendalian obat Pengendalian persediaan obat adalah suatu kegiatan memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan schingga tidak trjadi kelebihan dan ‘Kekurangan atau kekosongan obat di unit pelayanan keschatan dasar. 1 Tyjuan ‘Acar teak terjadi kelebihan dan kekosongan obat pelayanan kesehatan das Pengendalian ohat terditi dari 1) Pengendalian persediaan Pengendalian persediaan adalah suatu ke giatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang sliinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetaphan schingga tidak terjadi kelebihan «lan kekuran gan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar ‘Untuk melakukan pengendal ian persédiaan di perlukan pengamatan terhadap stok kerja, tok pengarnan, waktu tunggu dan sisa stk. Secangkan untuk mencapai kebutuhan, perlu diperhitungkan ‘Keadaam stok yang seharusnya ada pada Waktu kedatangan obat dalam persediaan maka perlu dliperhadiam hal-hal berikut = 2) Cantumkan jumlah stok optimum pada kartu stok 1b) Laporkan segera kepada UPOPPK, jika terdapat pemakaian yang melebihirencana karena ‘keadauan yang tidakterdga ©) Buatlaporan sederhana secara berkal kepada Kepala Puskesmas tentang pesnakaian obat ‘ertentu yang banyak dan obat lainya yang masih mempunyai persediaan banyak, Pemeridsaan besar dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan antara kartu stok obat dengan fisik, ‘obat, yaitu jumlah setiap jenis obat. Pemeriksaan ini dapat dilakuakn setiap bulan, tiwulan, semester aiau setahun sekali, Semakin sering pemerikssan dilakukan, semmakin keci kemungkinan texjadi ppetbedaan aniara isk obat dan kartu stok 2) Pengendalian pengevinaan ‘Tujuan pengendalion penggunaan adalah untok menjaga hualitas pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi permanfaatan dana abat, Pengendalian pengeunaan meliputi prosentase pengunaan antibiotik [prosentase pengeunaan injeksi, prosentase rata-rata jumlah R., prosentase penggunain obat generik ‘esesuaian dengan pedoman 3) Penmnganan obathilang rusak dan kadaluarsa a) Penanganan Ota Hilang ‘Tujuan penanganan obat hilang yaitu sebagai bukti pertanggungjawatun Kepala Puskesmas schingga let ahui persediaan obat saat itu. Untuk menangani obat hilang, perlu dllakukan langka-langkah sebagai berikut (1) Petugas pengelola obut yang mengetahui kejacian obat hilang segera meny usun daftarjenis ‘obat hilang, serta melaporkan kepada Kepala Puskesmas. Daftar obat hilang tersebut nantinya akan dligunakan sebagai lampiran dasi Berita Acara Obat Hilang yang diterbitkan Kepala Puskesmas. (2) Kepala Puskesinas kenudian memeriksa dan merastikan kejadian tersebut seta smenesbitkan berita acara Obat Hilang GP Kepala Puskesinas meryampaikan laporan kejadian tersebut kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, disertai Berita Acara Obat Hilang bersangkutan, (4) Petugas pengelela obat selanjutnya mencatatjenis dan jumlah obat yang hilang tersebut pada masing-masing kartu stok. (8) Apabila jurnlah obat yang tersisa diperhitungkan tidak lagi mencukupi kebutuhan pelayanan, sezera dipersiapkan LPLPO untuk mengajukan tambahan obat. (6) Apabita hilangnya obat karena pencurian maka dilaporkan kepada kepolisian dengan rmembuat betta acara 1%) Penaganan obat rusaW/kadaluarsa ‘Tujuanya untuk melindingi pasien dari efek samping pengeunaan obat rusik/kadaluarsa,Jika petugas ppengelola obat mensmuken obat yang tidak layak pakai (Karena rusab/kedaluassa), Kegiatan Pengendalian yaitu a 4) Untuk tablet salut, disatnping informasi datas juga basah dengan Kengket ssatu dengan lainnya, bentuknya sudah berbeda ©) Waduh yang rusk, 2) Tablet salut 4} Pecah-paca, ted perubahan warna 1b) Basah dan lengket satu dengan yang lainnya ©) Kaleng atau botol musik schingga menimbulkan kelainan fis, 3) Kapsul a) Cangkangnya terbuka, kasong rusk atau melekat satu dengan yang Iainnya. 1b) Terjadi perubahan warna haik cangkang staupun lainnya, 4) Injekst a) Kebocoran wadh (vial, ampul) 1b) Terdapat partikel untuk sediaan injeksi yang seharusnya jernih sehingga ‘keruh atau ada partikel asing dalam serbuk untuk injeksi ©) Wadaharutan berubal, 5) Cairan a) Mena erub atau timbul endapan 1b) Konsisten berubah ©) Wartta atau bau berubah )Botol-botol plastik rusak atau bocor: 6) Salep a) Komsisten, warana dan bau berubal 1) Potfube nusakatau bocor 6 Pendistribusian Obat Penyaluran atau distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur untuk meme Kebutuhan sub-sub unit pelayanan Kesehatan antara lain 1. Sub unit pelayanan kese hatan di lingkungan kesehatan 2. Puskesmmas pembantu 3. Puskesmas keliling 4. Posyandu 5S, Pondolhersalin dlesa (polindes) 1) Tyjuan Memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan keschatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan {jenis, mut, jummlah, dan tet waktu, 2) Kegiatan 1) Menentukan frekuensi distiibust Sclain waktu,sisa stok dan jarak sub unit pelayanan keschatan perlu dipertimbangkan pula dana, tenaga dan sarana yang tersedia di Puskesmas, 2) Meiieatukan juinlah dan jenis obat yang diberikan JJummlah obat yang akandi distribusikan ke sub unit pelayanan kesehatan harus mempertimbangkan thal-hal sebagai beribut: (2) Pemakaian rata-rata masing-masing subunit petayanan keschatan (2) Sisu stok yang masih ada di sub unit pelayanan kesehatan (3) Polapenyakit yang ada, dan (4) Kertungkinan kenaikan kunjua gan 3) Melaksanakan penyerahan obat (1) Distibusi aktit Pengisimanobat dilakukan oleh gudang Puskesmas (2) Distribusi pasit Pengambilan obat dilakuakan oleh sub unit pelayanan dan penyerahan 2 kkerusakan, Untuk menghinlari udara lemba tersebut maka perlu dilakuaki upaya-upaya beri ut (2) Ventilas harus baik,jendela dibuka (2). Simpan obat di tempat ering (3) Wadah harus selalu tertutup rapat (4) Bila memengkinkan pasang kipas angina atau AC. Karena makin panas udara di dalam ran; ‘maka udara semakin lena, (5) Biarkan pengeringan tetap dalam wadal tablet atau kapsul (6) Kalau ada atap yang bocor harus segera diperbaiki 1) Sinar Matahari Kebanyakan cairan,larutan dan injeksi cepat rusak karena pengaruh sinar matahari, Cara mene ‘erusakan karena sinar matahari (@) Gunakan wadah botol atau vial yang berwarna gelap (coktaty (2) Tangan letakan botol atau vial di udara terbuka. (3). Qbat yang penting dapat disimpan di dula Lentat (4) Jendsla-jendeta diberi gorden (5) Kaca jenlela dicat putin ©) Temperature/Panas (Obat seperti salep, krim dan suppositoria sangat sensitive terhadap pengaruh panas, dapat meleleh Ruangan obat harus sejuk, beberapa jenis obat harus disimpan di dalam lemaripendingin pada suhu 4- 8°C, seperti vaksin, san produk darah, antioksidan, insulin, injeksi antibiotika yang sudah dipakai (sisa),injeksi oksitosin Untuk DPT, DTT, vaksin jangan dibekukan karena akan menjadi rasak. Cara mencegah kerusakaan Karena panas yaitu pasang ventilasi udara, slap gedung jaiigan dibwat dati haan metal, buak jendela selvingga tejadi srkulasi, Penyimpanan kecuali dinyatakan lain, waksin ear disimpan pada sul 2 hhingga 10°C, hindarkan tesjadinya pembekuan, Vaksin kering disimpan pada suhu tidak lebih dari 20°C, telinung dari cahaya, @) Kerusakan Fisik Untuk menghindari kerusakan fst (1) Dus obat jangan ditunspuk terlal tinggt (2), Penumpukan dus obst sesuai dengan petunjuk pada karton (3) Hindari kontak dengan benda-benda yang tajam ¢) Kontaminasi Bakter ‘Wadah obat harus selalu tertutup rapat, Apabila wadah terbuka, maka abut mudah tercemar bakteri ‘atau jam. 1H Pengotoran Ruangan yang kotor dapat men gundang tikus dan serangga lain yang kemudian merusak obat. Biket dapat menjadi kotor dan sulitterbaca. Oleh karena itu, bersihkan ruangan paling sedikit satu minggu shall. Lanta’ disapudan dipel, dinding rak dibetsibki, 4) Pemberian Tanda/Kade Pada Obat a) Beri tanda semua wadah ohat dengan jelas. A pabia ditemukan obat dengan wadah tampa etket, jiangan digunakan 1b) Apabila obat disimpan di dalam dus besar maka pada dus harus tereantum a) Jummah isi dus, misalnya : 20 kaleng @ 1000 tablet b) Kode lokasi ©} Tanggal diterima @)Tanggal kadaluarsa (bila aday ©) _ Nama produk obat 5, Pengamatan Mutu Setiap petugas yang melakukan penyimpanan obat, perlu melakukan pengamtan mutu obat secara betkala, paling tidak setiap awal bulan ‘Tanda-tanda perubahan muta obat 1 Tablet a) Terjadi perubahan warna, bau dan rasa serta lembab 'b) Kerusakan fisik seperti pecah, retak, gripis, dan rapuh ©) Kaleng atau botol musik sehingga dapat mempengaruhi mutu obat ul €} Lanai terbuat dari tegelsemen untuk mencegah bertumpuknya debu dan ketoran lain, bila perla beralas papan (palet). 1) Dinding ruang mudah dibersihkan, 2) Gudang digundkan khusus untuk menyi mpan obat dan atkes 1) Mempunyai pintu yang dilengkapi dengan kunci gana i) Tersedia lemariflact Khusus untuk narkotika dan psikotropika yang selalu terkunci ) — Sebaiknya ada pengukur suhu ruangan Kk) Alat pengukur kelembaban (Hydrometer) 2) Tata Cara Menyimpan dan Menyusun Obat 44) Pengaturan penyimpanan obat Pengaturan obat dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan disusun secara alfabetis ‘berdasarkan nama generiknya, Contoh kelompok sediaan tablet, kelompok sediaan sirup dan lain-tain, 1) Penerimaan system FIFO dan FEFO Penyimpanan ditakukan dengan sistem First n Firs Out (FIFO) untuk rasing-masing obat,artinya cobat yang datang pertama kali harus dikeluarkan lebih dahulu dari obat yang datang kemueian, Jika dengan sistem First Expired First Out (FEFO) untuk masing-masing obat, maka obat-obat yang lebih wal kadaluarsa harus dikeluarkan dahulu dari obat-obat yang lebih lama jangka kadaluarsanya ©) Obut yang sudah diterima, disusun sesuai dengan pengelompokkan untuk merudahkan pencarian, pengawasan dan pengendalian stok obat }) Pemindahan harus hati-hati agar obat tidak pecah dan rusak ©) Golongan antibiotik haus disimpan dalam wadsh tertutup rapat, terhindar dari cahaya matahari dlan disimpan dlitempat kering. f) Vaksin dan serum harus eisimpan dalam wadah yang tertutup rapat, tertindung dari cahaya den dlisimypan dalam lemnai es. Kartu temperatur yang terdapat dalam lensari es harus selalu eis 2) Obatinjeksidisimpan dalam tempat teshindardasi eahaya matahasi 1) Bentuk drages (tablet salut disimpan dalam w adah tertutup rapt dan pengambilannya men geunakan sendok. i) Untukobat yang mempunyai waktu kedaluarsa, harus menuliskan Waktu kadaluarsanya pada lus atau box dengan menggunakan spidol. BD Penyimpanan tempat untuk obat dengan kondisi Khusus, seperti lemaritertutup rapa, emari ppendingin, kotak kedap udara dan lain sebagainya K) Cairan diletakan di rak bagian bawah 1) _ Kandisi penyimpanan beberapa obat (1) Beri tanda/kode pada wadah obat ) Beri tarda khusus untuk obat yang akan habis masa paka nya pada tshun tersebut (3) Informusi tambahan untuk menyusun/ mengatur + obat: (a) Susin obat yang berjumah besar di ats papan atau diganjal dengan kayu rapi dan teratur. (b) Digunakantemari Khusus untuk menyimpan narkotika dan obst-obatan yang ber) umlah seclikit {etapi harganya mahal fe) Susinan obat dalam rak dapat dipengarubi oleh temperatur, udara, eahaya dan kontarinasi bbakteri pada tempat yang sesuai (d) Obat disusun dirak dan diberikan nomor kode. te} Pisahkan obot dalam dengan obat luar (9 Cantumkan nama masing-masing obat pada rak dengan rapi, letakan bagian etiket yang diberi nama obat yang jelastebaca. {) Barang yang mempunyai volume besar seperti kapas, disimpan dalam dus ‘hy, Letakan kartu stok di dekat obatnya (Depkes RI, 197) 3) Kondisi Penyimpanian Obat ‘Untuk menjaga mutu obat perlu diperhatikan faktor-fuster sebagai besikut a) Kedembaban {Udara lembab dapat mempengaruhi obat-obatan yang tidak bertutup sehingga mempercepat 10 1) Kegiatan Permintaan Obat a) Permintaan satin Dilakukan dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk masing-masing Puskesmas, b)Permintaan Kiusus Dilakukan diluarjadwab distibusi rutin apabita (Q) Kebututtin meningkat ) Menghindari kekesongan (3) Penanganan kejadian Luar Biasa (KLB), obat rusak dan kadal wars ©) Permintaan obat dilakukan dengan menggunakan formulir laporan Pemakaian dan Lembar Perminrtaan Obat (LPLPO), «) Petmintaan obat ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupeten/Kota untuk selanjutnya liproses oleh Unit Pengolahan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan (UPOPPK) Kabupaten’ Kota, 2) Menentukan Jummlah Permintaan Obat, 3} Data yang diperlukan yaitu (1) Data perakaian abat periode sebelumnya 2) Jumlah kunjungan resep 8) Datapenyakit (4) Fiekuensidistibusi obet oleh UPOPPK. 1) Sumber data (1) Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) (2) Laporan bulunan (Depkes RI, 2001), 3. Penerinwan Obat Pencrimaan adalah suatukegiatan dalam menerima obt-obatan yang diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di hawahnya. Tujusnnya yaitu agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan oleh Puskestnas, Setiap penyerahan obat oleh UPOPPK. kepada Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetyjuan dlayi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau pejabat yang dibuat wewenang untuk itu, Sernua petugas ‘yang tevlibat dalam kegiatan pengelolaan obst bertangeung jaWab atas ketertiban penyimpanan, ‘Pemindshan, pemetiharaan, dan pengeunaan obat berikat kélengkapan catatan yang menyertainya. Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas penmbantu dan sub unit kesehatan Tainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas Induk Petugas penerimaan obat wajib melakukan pemerikssan terhadap obat-obatan yang diserahkan, mnencakup jumlah kernavan, jenis dan {jumah obat, sesuni dengan isi dokumen (LPLPO) dan tanda tangani oleh petugas penerima atau dliketahui Kepata Puskesmas, Bita tidak memenuhi syarat petugas penerima dapat mengajukan eberatan (Depkes RI, 2001). 4. Penyimpanan obat Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan obat- ‘obatan yang diterima pada tempat yang ciniei aman dari pencurian serta ganigguan fisik yang dapat rmerusak obat ‘Tujuan penyimpanan obat-obstan adalat untuk: 1. Memeliara mutu obat 2. Menghindari penggunaan yang tidak bertangeung jawab 3. Menjaga kelangsungan persediaan 4. Memudahkan pencarian dan pengawasan 1) Persyaratan Gudang a) Lus ruangan minimal 3 x4 m2 1b) Ruangam kering dan tak lembab ©} Memiliki ventilasi agar sikulast udara Lancer dan tidak panas ) Memiliki peneahayaan yang eukup, nanun jenela harus mempunyai pel indung untuk tmenghindari adanya cahaya langsung Ke obat dan bettas, Tnformasi obat yang diperlukan pasien adalah a) Waktu peiggunaan obat, misalnya beraps kali obat digunakan dalam sehari, apakahli waktu pai, siang, sore, atau malam, Dalam hal ini termasukapakah obat diminum sebelum atau sesudah maken, b) Lama penggunaan obat, apakah selama keluhan masih ada atau harusdihabiskan meskipun suedah terasa sembuh, Obat antibiotika harus dihabiskan untuk mencegah timbulnya resistensi ©) Cara penggunaan obat yang benarakan menentukan keberhasilan pengobutan. Oleh Karena itu ppasien harus mendapat penjelasin mengenai cara penggunaan obat yang benar erutama untuk sediaan farmasi textentu seperti obat oral obat tetes mata, silep mata, obat etes hidung, obat semiprot hidung tetes telinga, suppositoria dan krinv/salep rektal dan tablet vagina. b, Cara penyimpanan obat Penyimpanan Oat secara Umum adalah 1) Tkuti petunjuk penyimpanan pada label? kemasan 2) Simpan ohat dalarn kemasan asti dan dalam wadah tertwtup rapat 3) Simpan okat pada sulm kama din hindari sinar matahari Langsung, 4) Janganmenyimpen obat di tempat panas atau lembab, 5) _Janganmenyimpan obat bentukeairdalamlemari pendingin agar tidak bela, kecual jika tertulis pada etiket obat 6) Janganmenyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak 7) Tangan meninggslkan obat ei dalam mobil untuk jangka waktu lara 8) Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak (Depkes RI, 2006) ©. Pengolahan Obat di Puskesmas 4. Perencanaan Perenicanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan keschatan untuk menentukan jurah obat dan perbekalan kebutuhan Puskesmas. Adapun tujuannya untuk meningkatkan ‘penggunaan obat secara rasional dan meningkat kan efesiensi penggunaan obat Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap period ellaksnakan oleh Pengolahan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas. Duta mutasi obat yang di hasitkan oleh Puskesmas rmerupakan salah satu faktor utama dalam pertimbangan perenea an obat tahunan, Oleh Karena ita dlata ini sangat penting untuk pereneanaan Kebutuhan obat di Puskestas, Ketepatan dan Kebenagan slata di Puskesmas ini akan berpengaruh terhedap ketersediaan obat dan perbekalan keschatan secara keseluruhan di Kabupaten/Kota, Dalam proses perencanaan kebutuhan obat per tahun di Puskesmas liminta meryediakan pemakaian obat dengan menggumakan Laporan Pemaksian dan Lembar Perminrtaan Obat (LPEPO), Selanjutnya Unit Pengol han Obat Publik dan Perbekal an Kesehatan {UPOPPK) yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhudap kebutuhan obat Puskesmas di ‘wilayah kesjanya ( Depkes RI, 2001) 2. Permintaan Obat Sumber penyediaan obat di Puskesmas berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten! Kota, Obat yang liperkemnkan untuk lisecia kin di Puskesmas adalah obat esensial yang jenis dan itemnnya ditentukan setiap tahunnya oleh Menteri Kesehatan dengan merujuk kepada Dafter obat Exensial Nasional {DOEN), Selain itu sesuai dengan kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No, O85 {tahun 1989 tentang Kewajiban Menulis Resep dan atau menggunakan obat generik di pelay:anan Kesehatan milik pemerintah, maka hanya obat generik sija_yang diperkenankan tersedia di Puskesmas Beberupa dasar pertimbangan dari KepMenKes tersebut sebagai berikut 1. Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk el gurakan diseluruh dunia bagi pelayanan kesehatan publik 2. Obat genesik' mempunyai mutu, efikasi yang memenuhi standar pengobatan 3. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehstan publik bagi masyarakat 4, Menjaga keberlangsungan pelayanan keschatan publik (Anonim,2044) 2.4 Beberapa Pelayan Farmasi a, Pelayanan Resep Resep adalah permintazn tertulis dari dakter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk rmenyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien suai peraturan perundangan yang bberlaku Pelayanan resep adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus likerjakan rmulai dari penerimaan resep, peracikan obat sampai dengan penyerahan obat kepada ppasien, Pelayanan resep dilakukan sebagai berikut : 1) Penerimaan resep Setelah menerima resep dati pasien, dilakukan hal-hal sebagai berikut a) Peineriksaan kelengkapan adiinistratifresep, yaita : nana dokter, nomor surat izin praktek (SIP), paraf dokter, tangeal, penulisan resep, ata obat,jutilah obat, cara pengsunaan, nena pase, uur pasien, dan jenis kelaiin pasien 1b) Peneriksaan Kesesuaian farmaset k, vaitu bentuk sediaan, dosis, potens, stabilitas, cara dan Lait pen ggunain bat ©} Pertimbangkan Klinik, seperti alergi, efek samping, interalsi dan kesesuaian dosis, 4) Konsultasikan dengan dokter apabila ditemukan keragtan pada fesep atau obatnya tidak tersedia 2) Peracikan obat Seteluh memeriksa resep,dilakukan hal-hal sebagai berikut a) Pengambilan obut yang dibutukan pada rak penyitapanan menggumakan alat, den gan rmemperhatikan nama obat, tanggal kadaluwarsa dan keadaanfisik obat, b) Peracikan obat ©} Pemberianetiket warna putih untuk obat dalanvoral dan etiket warna biru untuk obat Iuar,serta menempelkan Label “kocak dafulu” pada sediaan obst dalam bentuk larutan )-Memaukkan obat ke dalam wadlah yang sesuai dan terpisah untuk obat yang berbeda untuk rmenjaga mutu obat dan penggunaan yang salah, 3) Penyerahan obat Setelah peracikan obat,dilakukatn hal-hal sebagai beri kut 4a) Sebelum obat iserabkan kepada pasien harus dilakukan pemeriksaan kernbali mengenai ‘penulisanmnama pasien pada etiket, cara penggunaan serta jenis dan jumlah obat, 'b) Penyerahan obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan cara yang baik dan sopen, mmengingat pasien dalam kondisi tidak sehat mungkin emosinya kurang stabil ©) Memastikan bahwa yang-menerina obat adalah pasien atau keluarganya )- Memberikan informasi cara penggunaan obat dan hal-hal lan yang terkait dengan eit tersebut, antara lain manfaat ebat, makanan dan minuman yang harus dihindai, kemmungkinan efek samping, ceara penyimpanan obat dll (Depkes BI,2006). 4) Pelayanan informasi obat Pelayanan Informasi obat harus ben, jelas, muglah dimengerti, akurat, ick bias, etis, bijaksana dan ‘erkini sangatdiperukan dalam upaya penggunaan obat yang rasional oleh pasien, Suimber infortast ‘obal adalah Buku Famakope Indonesia, Informasi Spesialite Obat Indonesia (180), Lnformasi Obat ‘Nasional Indonesia (LOND, Parmakologi dan Terapi, serta buku-buku lana, Infornasi obat juga dapat diperoleh dari setiap kemasan atau brosur obat yang berisi a) Natta dagang obat jadi 1b) Komposisi ©} Bobot, isi atau juttlah tap wadath Dosis pemakaian 6) Cara peinakaian f) —Khasiat atau kegunaan 2) Kontra indikasi (bila ada) 1h) Tanggal kadaluarsa i) Nemor ijin edar/nomor registrasi j)_Nomor kode produks k) Nama dan alarnat induste 6. Tempat penyimpanan obat-obatan adalah tempat penyimpanan obatobatan ternasuk seluruh sarana untuk menyimpanan obat, Kriteria yang harus dipakai untuk tempat penyimpanan obat adalah 1. Gudang obit khusus 2. Ruang pela Khusus 3, Almari obay/Rak obat 4, Almari khusus untuk obat narkotikisejenis atau Laci berkunct 5. Buku gudang/kartu stok/kartu steling 6. Buku register/pelaporan 2.2, Alur dan mekanisme Pdayanan Kefarmasian Pasien Puskesmas. Dolan alur pelayanan hal pertama pasien melakukan pendaftaran di TPP kemudlian pasien akan di rajuk ke unit pelayanan puskesmas ,sesuai dengan tipe pasien seperti,Polik Unum, KIA.GILUT.Iimunisasi,Gizisetelah pasien berkunjung ke unit pelayanan make pasien di arahkan ke unit pelayan apotik dengan membawa resep ( resep i tulis pada ettket yang telah di berikan pada ppasien saat pendaftaran yang di selipkan pads buku RKK atau Kart rawat jalan’ 1. Petugas membaea dan menitit resep yang di terima 2. Petugas juga harus menanyakan kernbali kepada penis resep apabila resep y terina kurang jelas atau obat yang cli mina tidak tersedia 3. Pelugas meracik obat dan membuat etiket apabila resep telah jlas Petugas menaruh abat dalam kemasan kemuclian memberikamy kepaela pasien, 5. Pelugas menerangkan kepada pasien mengenai pemaksian obat aturan minum,dan cara penggunaan sesuai dengan anjuran yang tertera pada resep, 6. Petugas menghitung jumlah obs yang di Keluarkan setiap harinya, Petugas mencatat jumah obat yang di hitung ke dalam buku pengeluaran obst harian 8, Pelugas merakapitulasijumah obut yang keluar setiap buan ke dalam LPLPO pada setiap akhir bulan Penjelasan tentang alur akan di bahes pada point pelayanan Farmasi Puskestas, 2.3Sumber Data Beberapa sumber data pach kegiatan pene atatan KeFurinasian puskesias adalah Resp, Buku Penge iaran arian Buku Bon LPLPO 2.1.2 Beberapa Istilah penting . L 4 5. DOEN = Daftar Obst esensial Nasional yaitu dasar penggolongan obst di puskesmas Kebutuhan Obat ; adalah persedian obat setuhun berdasaskan kebutuhan untuk pextyakit yang di skalakan dari penyakit tahun sebelumny maka untuk mengetahué apakah obat ‘bat sudah sesuai Kebutuhan atau tik maka di buat 3 skala ‘Skuta Kurang, apabila dalam masing-masing kelasterapi,jumlah obat yang ada kurang 30% dari kebutuban yang seharusnya disediakan, ‘Skata Cudup, apabila dalam masing-masing kelas terapi, jumlah obat yang ‘ada aitara 30% satnpai 70% dari kebutuhan yang seharusnya disediakan berdasarkan perencanaan. Skata Banyak, apabila dalam masing-masing kelas terapi, jurslah obat yang ada lebih 70% dari kebutuhan yang seharusnya disediakan Pemakaian Obat-obatan adalah junslah obat yang terpakai dari masing-masing kelas terapi Untuk melayani jurnlah kunjungin puskestmas dan aparatny, Untuk mengetahui pemakaian obat yang sebanamya, maka muncul SKALA-SKALA yaitu ‘Skata saru, Garang dipakai) atau obat ada tetapi tidak pernah dipakai yaitu pemakaian dari obat-obatan yang ada kurang dari 30% dari jumlahabat yang ada Skata dua, (kadang-kadang dipakai) adalah pemakaian obat-obstanantara 30% sampai 70% eri obut-obatan yang ada Sata tiga, (sering dipakai) atau selatu dipakai adalah pemakaian obst-obatan lebih 70% dari obat yang ada atau obat-obatan yang selalu dipaka tiap hari ‘tanpa me that jumfah kunjungan dan dapat dilthat pada pencatatan pemakatan harian Catatan ; Untuk obat-obatan yang dalain persedian tidak ada, maka pengisian dalam pemakaian dan teinpat penyimpanan juga O (tidak iengisi sala) Untuk mengetahui tempat penyimpanan obs, maka dapat dipakal kiiteria dengan SKALA-SKALA yaitu Skuta saru, (Kurang) yaitu tempat penyimpan obat yang hanya memenuhi 1-2 Ierteria diatas ‘Skata dua, (cukup) yaitu tempat penyimpan obat yang apabila memenuhi 3-4 Iritetia datas Sata tiga, (baik) yaitu tempat penyimpan obat yang dapat lebih memenubi 5-6 hriteria diatas, Rumus Ahir untuk mendapatkan angke kedaan sarana abal-obatan adalah Dik S4 =Angka Keadaan seluruh obat n= Jumlah Macam obat standar di PKM (Doen) = Juinlah Skala sarana obat-obatan 1.000 = Faktor standurisasi BABII PEMBAHASAN 2.1 KEGIATAN KEFARMASIAN Bicara Saal kefarmasian maka mengacu pada sesuatu yang berkaitan dengan farmasi ( cara lan teknologi pembustan obatserta cara penyimpanun penyediaan dan penyaluran-KBBI ),naka sudah bisa di pastikan bahwa kegiatan kefarmasian adalah kegiatan mengenai bagaimana obat di Dbust,disimpan,disediakan.dan disalurkan untuk pelayanan Kesehatan di puskesmas untuk lebih jelasnya kita harus jabarkan de fenisinya 2.1.1 Defenisi Kegiatan pencatatan di unit kefarmasian puskesmas adalah kegiatan pencatatan semua aktifitas pelayanan kefarmasian di puskesmas di dalam gedung maupun di luar gedung puskesteas, ‘pelayanan kefarmasian meliputi pengeloluan suimber daya (SDM, sarana prasaraa, sediaan Fartiasi clan perbekalan kesehatan serta administrasi) dan pelayanan farmasi Klinik (penerimuan resep, peracikan obat, penyerahanobat, informasi obat dan pencatatan/penyimpanan tesep) dengan ‘memanfaathan tenaga, dana, prasarana, sarana dan metode tatalaksana yang sesuai dalam upaya ‘mencapai tujuan yang ditetapkan (Depkes RI, 2006) Kama ini mengenai pencatatan maka yang di perlukan adalah data dan informasidari ‘kegiatan ini kita bisa menaiik 3 data penting untuk kegiatan ini yaitu 1. Data pemakaian obat 2. Data persediaan abst, 3. Data tempat penyimpana obat Telah juga di sebutkan di atas kama ini mengenai pencatatan maka ia sudah past bersifat administrative dan dalam pelayanan ke farmasian adiministrasi adalah rangkaian aktivitas peiicatatan, pelaponin, petigarsipan dalam rangka penatalaksanaan pelayanan kefariasian yang tertib baik untuk seciaan farmasi dan perbekalan kesehatan maupun pengelolaan resep supaya lebih mudah dimanitor dan dievaluasi Administrasi untuk sediaan farmasi dan perbekalan keschutan meliputi semua tahap pengelolaan dan pelayanan kefarmasian, yaitu 1) Perencanaan 2) Permintaan obat ke instalasifarmasi kabupaten/ kota 3) Penerimaan 4) Penyimpanan tiengunakan kartu stokatau komputer 5) Pendistribusian dan pelaporan menggunakan form LP-LPO. Administvasi untuk resep meliputi pencatatan jumlah xesep berdasarkan pasien (unm, miskin, asuransi), penyimpanan bendel resep arian secara teraturselama 3 tahun san pemusnahan resep yang dilengkapi dengan berita acara, Pengiddninistrasian termasuk juga untuk: 1) Kesalahan pengobatan (medication error) 2) Monitoring Efek Samping Obat (MESO) 3) Medication Record (Depkes RI206) BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas yang dewasa ini sebagai ujung torbak pelayanan Kesehatan mas yarakat, Konsepnya pertama kali dimunculkan dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakernas)Tahun 1968 di Jakarta, Sehetum itu pelayanan Kesehatan dasar sebenarnya suelah dikenal dalam beberapa hentuk misalnya BRIA (Balai Kesehatan Thu dan Anak), BP (Balai Pengobatan), PAM. (Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular), PKMI (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat) dan lain-lainnya,tetapi kegiatannya kurang terhoordinasi dan kurang terarah serta menyulitkan masyarakat karen tiap unit mengadakan ke gistanny seneisi-sendititanpa memperdulikan unit Isinnya kama itu pada Rakernas 197) maka di bentuklah unit kerja wilayah puskesmnas dengan wilayah kerja tingkat kecamatan atau statu cherah dengan junnlah penduduk antara 30,000 hingga 50,000 jivwa, Dewasa ini khusus mtuk kota besar herpeniduk padat, wilayah kerja Puskesmas dapat meliputi satu atau beberapa kelurahan saja, sedangkan Puskesmnas di Ibukota kecamatan dengan jumlah penduduk 150 ribu jiwa atau lebih merupakan Puskesinas Pembina yang berfungsi sebagai pusit rujukan bagi Puskestias kelurahan tad dan jug mempunyai fangs! koordinas, Untuk perluasan jangkauan pelayananny, maka diadakan unit-unit pelayanan kevehatan yang lebih sederhant yang disebut Puskesmas Pembanty dan Puskesmas Keliling.sehingga kin Balai Obat atau apotik telah menjadi ugas pokok oleh puskeamas Sebelurmnya di atas telah di sebutkan bahwva Balai Obat telah menjadi tugas pokok taka pengobatan telah menjadi tugas pokok puskesmassbe gitupun kegiatan adiinitrast dart unit ini di tetapkan sedemikian rupa.sehingga bisa di jadikan sebagai laporan guna menunjang pelayanan puske mas, Banyak hal yang di lakukan dari kegiatan pencatatan pada unit ‘efarmasian,mulai dari penyedian,pernberian permintaan obs serta pencatatan pada guclang penyimpanan obat,semuanya akan di jelaskan dalam pembahasan 1.2 Tujuan : ‘Adapun tujuan Dari pembuatan makaluh ini adalah 1. Mengetahui Tugas Kefarmasian di Puskesmas, 2. Mengetahui Alur pe ayanan Kefurmasian di puskesmas, 3. Mengetahui summber data dari unit kefarmasian puskesmas, 4. Mengetahui mekanisme pencatatan kegiatan kefarmasian di puskesmas, DAFTAR ISI HALAMANJUDUL KATA PENGANTAR ae sees esse 2 DAFTARISI ss sta ct BABI PENDAHULUAN LIU LATARBELAKANG 2 1.2 TUUAN stg 2 BABII PEMBAHASAN 2.1 KEGIATAN KEFARMASIAN 2.2 ALUR PELAYANAN FARMASI. 2.3 SUMBER DATA co cose a 2.4 PELAYANANFARMASI cece coco BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN ait ie nan 3.2 SARAN co cose a DAFTAR PUSTAKA, KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirahimn ‘Assalamualaikum Warahmatullahi: Wabarakatuh ‘Segala puji bagi Alluh Tuhan Yang Maha Esa kara rahmat dan hidayal-Nyalah penyusun dapat menyelesuikan makalah ini.tak lupa salawat dan salam kepada Nabjullah Muhammad saw beserta ‘keluarga dan kerabal. Penyusun juga mengucaokan terima kasih kepada semua pihak yang telah mermbantu hingga makalah ini dapat terselesaikan.makalah ini disusun sebagai tuges dari materi pencatatan PKM, dengan jucul * Jegietan keFurmasian Puskevnas” Kegiatan ke Farmasian merupakan salah satu kegistan Puskesmas mengenai obat-obatan sepenti penyediaan cbat.Japoran hasil pemakaian obat,memene} ketersediaan sbat-obat di dalam puskesmas guna melacarkan pelayanan Kesehatan di puskesmas, Makalah ini di buat penyusun dengan sebaik mungkin.tapi yang mimanya manusia tak mungkin teriiindar dari selah dan hilaf schingga penyusun mengskui dan meminta pertimbangan dari pembaca ‘akan Keritikannya dan saranya untuk menucupi kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini Schingga beberapa kata pengantar dari penyusun Kurang dan lebihaya mohon di maafkan ‘Terima kasih ‘Waalaikumsala mwaruhmatullahi wabaraakatuh Makassar 08/03/2013 Penyusun TUGAS PENCATATAN PKM KEGIATAN KEFARMASIAN PUSKESMAS AMIRULLAH YUSUF LATARISSA 10.03.049 MAKASSAR 08/03/2013 STIKES PANAKUKKANG MAKASSAR 2012/2013 20 DAFTAR PUSTAKA, Anonim, 1992, Undang-Undang Republik Indonesia No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Depkes RL 1996. Pedoman Pengelolaan Obat daerah Tingkat Il, Depkes RE: Jakarta Depkes RI, 1997. Pedoman Penerqpan Obat di Puskesmas. Depkes RL Jakarta. Depkes RI. 2001, Pedoman Pengeiolaan Obat di Puske snax Depastemen Kesehatan RL Depkes R12002. Pedoman Pengelolaan Obat Kaluypaten/Kota. Depkes RI. Jakarta Depkes RL 2003, Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbetalan Kexehatan dé Puskesmas. Departemen Kesehatan RI. Jakarta Depkes RL, 2004, Kepmenkes No. 128 Tahun 2004 Kelaijakan Dasar Puskesmas Depkes RI. 2006. Pedoman Petayanan Kefarmasian. Departemmen Keshatan RI Sakarta Etfendy, Nastul, 1997, Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan. Bilisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

You might also like