You are on page 1of 10

Makalah Kajian Umum Tentang Status Gizi

Gizi adalah zat-zat sebagai komponen pembangun tubuh

manusia dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki

jaringan-jaringan agar fungsi tubuh manusia itu sendiri dapat

berjalan sebagaimana mestinya.

Selengkapnya:

http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-kajian-

umum-tentang-status-gizi.html

A. Pengertian Status Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan

makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,

absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan

pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal

dari organ-organ serta menghasilkan energy.

Gizi adalah zat-zat sebagai komponen pembangun tubuh

manusia dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki

jaringan-jaringan agar fungsi tubuh manusia itu sendiri dapat

berjalan sebagaimana mestinya.


Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

Gizi adalah zat-zat atau organism yang dikonsumsi secara

normal melalui proses digesti sebagai komponen pembangun

tubuh manusia dalam rangka mempertahankan dan

memperbaiki jaringan-jaringan agar fungsi tubuh manusia itu

sendiri dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Status gizi merupakan ekspresi dari keadaan

keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan

dari natriture dalam bentuk variabel tertentu.

Keadaan gizi merupakan hal yang penting bagi pencegahan

ISPA. Dimana kejadian ISPA dapat dicegah bila anak mempunyai

gizi yang baik, mendapatkan ASI sampai usia dua tahun karena

ASI adalah makanan yang paling baik untuk bayi, bayi

mendapatkan makanan padat sesuai dengan umurnya serta bayi

dan anak mendapatkan makanan yang mengandung gizi cukup

yaitu mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan

mineral.

B. Sumber Status Gizi

1. Karbohidrat

Jenis karbohidrat dalam makanan dikelompokkan menjadi

monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida dalam


ilmu gizi berarti glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Galaktosa

adalah gula khusus yang terdapat pada bahan hewani, yaitu air

susu. Selain itu, dijumpai monosakarida yang 3 atom karbon

(triosa), atau 5 atom karbon (pentosa), 6 atom karbon

(heksosa), dan 7 atom karbon (pentosa). Disakarida dalam

bahan makanan yang penting ialah sukrosa, maltosa, dan

laktosa. Laktosa hanya dijumpai pada susu hewan menyusui dan

air susu ibu (ASI). Dalam bahan makanan nabati terdapat dua

jenis polisakarida yang dapat dicerna (yaitu amilum dan

dekstrin) dan tidak dapat dicerna (seperti selulosa, pentosan,

dan galaktan). Dalam bahan makanan hewani terdapat

polisakarida yang dapat dicerna yang disebut glikogen.

Fungsi karbohidrat dalam tubuh antara lain :

a. sebagai sumber energi yang paling murah dibandingkan lemak

maupun protein, setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal.

b. Memberi volume pada isi usus dan melancarkan gerak

paristaltik usus sehingga memudahkan pembuangan feces.

c. Bagian struktur sel dalam bentuk glikoprotein yang merupakan

reseptor hormon.

d. Simpanan energi dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen

yang mudah dimobilisasi.

e. Penghemat protein dan pengatur metabolisme lemak.


f. Memberi rasa manis pada makanan, dan Memberi aroma serta

g. Bentuk khas makanan

2. Lemak

Berdasarkan bentuknya lemak digolongkan kedalam lemak

padat (misalnya mentega dan lemak hewan) dan lemak cair atau

minyak (misalnya minyak sawit dan minyak kelapa). Sedangkan

berdasarkan penampakan, lemak digolongkan kedalam lemak

kentara (misalnya mentega dan lemak pada daging sapi) dan

lemak tak kentara (misalnya lemak pada telur, lemak pada

alvokat, dan lemak susu

Fungsi lemak dalam tubuh antara lain :

a. Sumber energi menghasilkan kalori 9 kkal setiap gram lemak.

b. Sebagai sumber asam lemak esensial asam linoleat dan asam

linolenat.

c. Lemak sebagai pelarut vitamin juga membantu transportasi

absorpsi vitamin A, D, E, dan K.

d. Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesa protein.

e. Lemak membantu sekresi asam lambung dan pengosongan

lambung.

f. Memberi tekstur khusus dan kelezatan makanan.

g. Sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.


h. Memelihara suhu tubuh.

i. Melindungi organ jantung, hati, ginjal dari benturan dan

bahaya

3. Protein

Nilai gizi protein di tentukan oleh kadar asam amino

esensial. Akan tetapi dalam praktek sehari-hari umumnya dapat

di tentukan dari asalnya. Protein hewani biasanya memiliki

protein yang lebih tinggi di bandingkan dengan protein nabati.

Protein telur dan protein susu biasanya di pakai sebagai standar

Nilai gizi protein nabati di tentukan oleh asam amino yang

kurang misalnya protein kacang-kacangan kekurangan asam

amino sulfur mentionin dan sistin sedangkan protein bahan

makanan tepung kekurangan lisin. Nilai protein dalam makanan

orang Indonesia sehari-hari umumnya di perkirakan 60% dari

pada nilai gizi protein telur. untuk nilai gizi protein

4. Vitamin

Ada dua golongan vitamin, yaitu vitamin yang larut dalam

lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut

dalam lemak adalah A, D, E, K. Sedangkan vitamin yang larut

dalam air adalah thiamin, riboflavin, niacin, piridoksin, asam


pantothenat, asam folat, biotin, vitamin B12, cholin, inositol dan

vitamin C. Kedua golongan vitamin tersebut mempunyai sifat

umum sendiri-sendiri

Fungsi umum vitamin berhubungan erat dengan fungsi

enzim, khususnya kelompok vitamin B. Enzim merupakan

katalisator organik yang berperan mengatur dan menjalankan

reaksi biokimia dalam tubuh

5. Mineral

Terdapat sekitar 19 macam mineral dalam tubuh. Dari

jumlah tersebut hanya sekitar 13 yang esensial untuk kehidupan

dan kesehatan. Jumlah mineral di dalam tubuh manusia terdiri

dari kalsium, khlor, yodium, besi, magnesium, phosphor, kalium,

fluor, mangan, nikel, selenium, silikon, dan seng

Mineral digolongkan dalam makro mineral dan mikro

mineral. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh

lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan

kurang dari 100 mg sehari

Fungsi umum mineral di dalam tubuh sebagai berikut :

a. Sebagai bahan pembentuk bermacam-macam jaringan tubuh

seperti tulang dan gigi (Ca dan P), rambut, kuku, dan kulit (S)
serta sel darah merah (Fe), kalsium dan phosphor merupakan

mineral yang terbanyak dalam tubuh.

b. Memelihara keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh

melalui penggunaan CI, P, S sebagai pembentuk asam dan Ca,

Fe, Mg, K, serta Na sebagai pembentuk basa.

c. Mengatalisis reaksi yang bertalian dengan pemecahan

karbohidrat, lemak, protein maupun mengatalisis pembentukan

lemak dan protein tubuh.

d. Merupakan komponen hormon dan enzim, misalnya mineral Fe

merupakan komponen cytochrom oksidase dan Cu merupakan

komponen enzim tyrosinase maupun pembentukan antibody.

e. Membantu dalam pengiriman isyarat saraf ke seluruh tubuh

(Ca, K, dan Na).

f. Merupakan bagian dari cairan usus (Ca, Mg, K, dan Na).

g. Mengatur kepekaan saraf dan kontraksi otot (Ca, K, dan Na)

h. Mengatur proses pembekuan darah (Ca)

Kebutuhan zat gizi setiap orang berbeda-beda. Hal ini

dikarenakan berbagai faktor antara lain umur, jenis kelamin,

kondisi kesehatannya, fisiologis pencernaannya dan macam

pekerjaannya. Masukan zat gizi yang berasal dari makanan yang

dimakan setiap hari harus dapat memenuhi kebutuhan tubuh,

karena konsumsi makanan sangat berpengaruh terhadap status


gizi seseorang. Status gizi yang baik terjadi bila tubuh

memperoleh asupan zat gizi yang cukup sehingga dapat

digunakan oleh tubuh untuk pertumbuhan fisik, perkembangan

otak dan kecerdasan, produktifitas kerja serta daya tahan tubuh

terhadap infeksi secara optimal

Anak dengan gizi yang kurang akan lebih mudah terserang

ISPA dibandingkan dengan anak yang mempunyai gizi normal,

karena faktor daya tubuhnya yang kurang

C. Penilaian Status Gizi

Untuk mengetahui pertumbuhan anak, secara praktis

dilakukan berat badan anak secara teratur. Secara umum

antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut

pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan

berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh

dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi

Berat badan menurut umur (BB/U) adalah salah satu

parameter yang memberikan gambaran masa tubuh sangat

sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak,

misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu

makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi.

Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil


Keadaan normal untuk keadaan kesehatan baik,

keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin,

maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur.

Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat 2

kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat

berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal.

Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka indeks berat

badan menurut umur digunakan sebagai salah satu cara

pengukuran status gizi

Penentuan berat badan dilakukan dengan cara

menimbang. Alat yangdigunakan di lapangan sebaiknya

memenuhi beberapa persyaratan :

a. Mudah digunakan dan dibawah dari salah satu tempat ke

tempat lain.

b. Skalanya mudah dibaca.

c. Cukup aman menimbang anak balita


Tabel 2.1

Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan Keputusan Kementrian

Kesehatan RI Tahun 2016

Kategori Ambang
Indeks
Status Gizi Batas *)
Gizi lebih >2SD
Gizi Baik -2 SD sampai dengan
Berat Badan menurut
2 SD
umur (BB/U)
Gizi Kurang -3 SD sampai dengan
*umur 0-60 Bulan
<2 SD
Gizi Buruk <-3 SD
Gemuk >2SD
Berat badan menurut Normal -2 SD sampai dengan
tinggi/ panjang 2 SD
badan (BB/TB atau Kurus -3 SD sampai dengan
BB/PB) <2 SD
*umur 0-60 bulan Sangat
<-3 SD
Kurus
*) SD = Standar Deviasi

Selengkapnya:

http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-kajian-

umum-tentang-status-gizi.html

You might also like