Professional Documents
Culture Documents
GEOLOGI REGIONAL
9
Daerah Penelitian
10
Zona Pegunungan Selatan Jawa membentang dari Yogyakarta hingga ke
Jawa Timur. Zona ini memiliki morfologi pantai yang terjal. Hal tersebut
menciptakan perbedaan morfologi yang signifikan dengan Zona Depresi Jawa
Tengah yang berada di sisi baratnya. Morfologi zona ini mencerminkan bentukkan
bentukan plato sebagai hasil proses pengangkatan (uplifted peneplain) terhadap
batuan berumur Miosen.
Zona Pegunungan Serayu Selatan terletak diantara Pegunungan Serayu
Utara dan Zona Depresi Jawa Tengah yang membentuk kubah dan punggungan.
Bagian timur dari Zona Pegunungan Serayu Selatan membentuk sebuah
geanticlinal elevation. Bagian barat dan timur dari Zona Pegunungan Serayu
Selatan dipisahkan oleh lembah Jatilawang.
2.2 Struktur Geologi Regional
Kontrol struktur di Pulau Jawa sangat dipengaruhi aktivitas tektonik
lempeng yang aktif, yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia.
Akibat dari aktivitas lempeng tektonik tersebut di Pulau Jawa berkembang tiga
pola struktur geologi yang dominan, yaitu Pola Meratus yang berarah timur
laut - barat daya, Pola Sunda yang berarah utara - selatan, dan Pola Jawa yang
berarah timur - barat (Pulonggono dan Martodjojo, 1994).
Gambar 2.2 Pola struktur regional Pulau Jawa (Pulonggono dan Martodjojo,
1994)
11
Pola Meratus memiliki arah timur laut - barat daya dan berumur Kapur
Akhir hingga Paleosen (80-52 juta tahun yang lalu). Rezim tektonik kompresi
Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia
menyebabkan terbentuknya pola Meratus ini. Salah satu sesar yang mencerminkan
pola Meratus di Pulau Jawa adalah Sesar Cimandiri yang terbentang mulai dari
Teluk Pelabuhan Ratu hingga ke Subang, yang berada di sisi barat dari daerah
penelitian. Sesar tersebut tergolong sesar mendatar dengan arah timur laut - barat
daya. Di Jawa Tengah, singkapan batuan Pra-Tersier di Lok Ulo juga menunjukan
arah ini.
Pola struktur yang berkembang setelah pola Meratus adalah pola
Sunda.Pola struktur ini berarah utara - selatan dan berumur Eosen Awal hingga
Oligosen Akhir (53-32 juta tahun yang lalu). Setelah rezim kompresi pada pola
Meratus terjadi penurunan kecepatan gerak dari lempeng Indo-Australia sehingga
terjadi rezim tektonik regangan pada masa ini yang membentuk struktur dengan
pola Sunda. Struktur sesar yang termasuk ke dalam Pola Sunda umumnya
berkembang di utara Jawa (Laut Jawa).
Pola Jawa merupakan pola struktur dengan arah timur - barat yang
berumur Oligosen Akhir hingga Miosen Awal (32 juta tahun yang lalu). Pola
struktur ini terbentuk akibat rezim kompresi yaitu subduksi Lempeng Indo-
Australia yang berada di selatan Jawa hingga kearah Sumatera. Di Jawa Tengah
hampir semua sesar di jalur Serayu Utara dan Selatan mempunyai arah yang sama,
yaitu barat-timur.Salah satu sesar yang mencerminkan pola Jawa adalah Sesar
Baribis yang membentang mulai dari Purwakarta hingga ke Jawa Tengah di
daerah Baribis Kadipaten Majalengka dengan arah barat - timur. Dinamika
pergerakan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan
perubahan posisi tektonik daerah penelitian (Asikin dan Katili, 1974).
2.3 Stratigrafi Regional
Kastowo (1975) telah melakukan penelitian pada regional daerah
penelitian, dan menyatakan bahwa secara regional sedimen tertua pada regional
daerah penelitian berumur Miosen Awal yaitu Formasi Pemali yang di atasnya
12
diendapkan secara selaras Formasi Rambatan yang berumur Miosen Tengah. Pada
Miosen Tengah hingga Miosen Akhir diendapkan secara selaras di atas Formasi
Rambatan yaitu Formasi Lawak dan Formasi Halang.
Terjadinya intrusi dangkal retas lempeng dan retas akibat aktifitas
vulkanisme pada Miosen Akhir-Pliosen Awal menyebabkan terdapatnya ketidak
selarasan. Setelah itu diendapkan Formasi Kumbang secara tidak selaras di atas
Formasi Halang pada Kala Pliosen Awal hingga Pliosen Tengah, dan kemudian
diendapkan Formasi Tapak dan Formasi Kalibiuk di atasnya.
13
Formasi Rambatan (Tmr)
Di bagian bawah adalah batupasir gampingan dan konglomerat berselang-
seling dengan lapisan tipis napal dan serpih; sedang bagian atas terdiri dari
batupasir gampingan berwarna abu-abu muda sampai biru keabu-abuan.
Tebalnya lebih dari 300 meter.
14
Batugamping karang terdapat di bagian atas. Ketebalan maksimum 500
meter.
15