You are on page 1of 4

MORBILI

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :

Halaman : 1/4

UPTD PUSKESMAS drg. Nurbaiti Hasibuan


CIKAMPAK NIP. 197604212005022100
1.Pengertian Morbili adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Measles. Nama lain dari
penyakit ini adalah rubeola atau campak. Morbili merupakan penyakit yang
sangat infeksius dan menular lewat udara melalui aktivitas bernafas, batuk, atau
bersin. Pada bayi dan balita, morbili dapat menimbulkan komplikasi yang fatal,
seperti pneumonia dan ensefalitis
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan MORBILI
3.Kebijakan SK Kapus NO :
4.Referensi KMK 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di FKTP
5.Langkah- langkah A. Anamnesis (Subjective)
1. Gejala prodromal berupa demam, malaise, gejala respirasi atas
(pilek, batuk), dan konjungtivitis.
2. Pada demam hari keempat, biasanya muncul lesi makula dan
papula eritem, yang dimulai pada kepala daerah perbatasan dahi
rambut, di belakang telinga, dan menyebar secara sentrifugal ke bawah
hingga muka, badan, ekstremitas, dan mencapai kaki pada hari ketiga.
3. Masa inkubasi 10-15 hari
4. Belum mendapat imunisasi campak

B. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


1. Demam, konjungtivitis, limfadenopati general.
2. Pada orofaring ditemukan koplik spot sebelum munculnya eksantem.
3. Gejala eksantem berupa lesi makula dan papula eritem, dimulai pada
kepala pada daerah perbatasan dahi rambut, di belakang telinga, dan
menyebar secara sentrifugal dan ke bawah hingga muka, badan,
ekstremitas dan mencapai kaki
MORBILI

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :

Halaman : 2/4

UPTD PUSKESMAS drg. Nurbaiti Hasibuan


CIKAMPAK NIP. 197604212005022100
4. Pada hari ketiga, lesi ini perlahan-lahan menghilang dengan urutan
sesuai urutan muncul, dengan warna sisa coklat kekuningan atau
deskuamasi ringan. Eksantem hilang dalam 4-6 hari

C. Pemeriksaan Penunjang
Pada umumnya tidak diperlukan. Pada pemeriksaan sitologi dapat ditemukan
sel datia berinti banyak pada sekret. Pada kasus tertentu, mungkin diperlukan
pemeriksaan serologi IgM anti-Rubella untuk mengkonfirmasi diagnosis.

D. Penegakan Diagnosis (Assessment)


1. Diagnosis umumnya dapat ditegakkan dengan ana
mnesis dan pemeriksaan fisik.
2. Diagnosis banding:
a. Erupsi obat
b. Eksantem virus yang lain (rubella, eksantem subitum),
c. Scarlet fever
d. Mononukleosis infeksiosa
e. Infeksi Mycoplasma pneumoniae

E. Komplikasi
Komplikasi lebih umum terjadi pada anak dengan gizi buruk, anak
yang belum mendapat imunisasi, dan anak dengan imunodefisiensi dan
leukemia. Komplikasi berupa otitis media, pneumonia, ensefalitis,
trombositopenia. Pada anak HIV yang tidak diimunisasi, pneumonia yang
fatal dapat terjadi tanpa munculnya lesi kulit.
MORBILI

No. Dokumen :

SOP No. Revisi : 00

Tanggal Terbit :

Halaman : 3/4

UPTD PUSKESMAS drg. Nurbaiti Hasibuan


CIKAMPAK NIP. 197604212005022100
F. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
a) Penatalaksanaan
1. Terapi suportif diberikan dengan menjaga cairan tubuh dan mengganti
cairan yang hilang dari diare dan emesis.
2. Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan antipiretik.
Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan antibiotik.

3. Suplementasi vitamin A diberikan pada:


a. Bayi usia kurang dari 6 bulan 50.000 IU/hari PO diberi 2 dosis. b.
Usia 6-11 bulan 100.000 IU/hari PO 2 dosis.
c. Usia di atas 1 tahun 200.000 IU/hari PO 2 dosis.
d. Anak dengan tanda defisiensi vitamin A, 2 dosis pertama sesuai usia,
dilanjutkan dosis ketiga sesuai usia yang diberikan 2-4 minggu
kemudian.

G. Konseling dan Edukasi


Edukasi keluarga dan pasien bahwa morbili merupakan penyakit yang
menular. Namun demikian, pada sebagian besar pasien infeksi dapat sembuh
sendiri, sehingga pengobatan bersifat suportif. Edukasi pentingnya
memperhatikan cairan yang hilang dari diare/emesis. Untuk anggota
keluarga/kontak yang rentan, dapat diberikan vaksin campak atau human
immunoglobulin untuk pencegahan. Vaksin efektif bila diberikan dalam 3
hari terpapar dengan penderita. Imunoglobulin dapat diberikan pada individu
dengan gangguan imun, bayi usia 6 bulan -1 tahun, bayi usia kurang dari 6
bulan yang lahir dari ibu tanpa imunitas campak, dan wanita hamil.
H. Kriteria Rujukan Perawatan dirumah sakit untuk campak dengan komplikasi
(superinfeksi bakteri, pneumonia, dehidrasi, croup, ensefalitis)
I. Prognosis
Prognosis pada umumnya baik karena penyakit ini merupakan penyakit self-
limiting disease.
6. Unit terkait - Poli Umum
- Pustu
- Poskesdes

7. Dokumen Terkait Rekam Medik

You might also like