Professional Documents
Culture Documents
a. Aktualisasi diri
Pernyataan tentang konsep diri dengan yang positif dengan
latar belakang pengalaman sukses.
b. Konsep diri positif
Pasien mempunyai pengalaman yang positif dalam
perwujudan dirinya, dapat mengidentifikasi kemampuan dan
kelemahan secara jujur dalam menilai asuatu masalah sesuai
dengan norma norma sosial dan kebudayaan suatu tempat
jika menyimpang ini merupakan respon adaptif.
c. Harga diri rendah
Transisi antara adaptif dan mal adaptif, sehingga individu
cenderung berfikir ke arah negatif.
d. Kerancuan identitas
Kegagalan individu mengintegrasikan aspek aspek masa
kanak kanak ke dalam kematangan aspek psikologis,
kepribadian pada masa dewasa secara harmonis.
e. Depersionalisasi
Perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri
yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan dan tidak
dapat membedakan dirinya dari orang lain sehingga mereka
tidak dapat mengenal dirinya.
Faktor predisposisi
Stresor presipitasi
Sumber koping
Mekanisme koping
Konstruktif Destruktif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Skema Psikodinamika Masalah Keperawatan Jiwa
1. Model Stress Adaptasi Stuart
(Stuart, 2009)
1. Faktor Predisposisi
Proses terjadinya harga diri rendah kronis juga di pengaruhi
beberapa faktor predisposisi seperti faktor biologis, psikologis,
sosial dan kultural.
a. Faktor biologis
Faktor predisposisi yang berasal dari biologis dapat dilihat
sebagai suatu keadaan atau faktor resiko yang dapat
mempengaruhi peran manusia dalam menghadapi stressor.
Adapun yang termasuk dalam faktor biologis ini adalah:
1) Neuroanatomi
Struktur otak yang mungkin mengalami gangguan pada
pasien depresi dan skizoprenia sehingga pasien
mengalami masalah harga diri rendah kronis adalah:
a) Lobus frontal terlibat dalam dua fungsi serebral
utama yaitu kontrol motorik gerakan voluntir
termasuk fungsi bicara, fungsi pikir dan kontrol
berbagai ekspresi emosi (Townsend, 2009).
Biasanya kerusakan pada lobus frontal ini akan
dapat menyebabkan gangguan berfikir dan
gangguan dalam bicara serta tidak mampu
mengontrol emosi sehingga kognitif pasien negatif
tentang diri, orang lain dan lingkungan serta
berperilaku yang maladaptif sebagai akibat kognitif
negatif. Kondisi seperti ini menunjukkan gejala
harga diri rendah pada pasien.
b) Lobus temporalis merupakan lobus yang letaknya
paling dekat dengan telinga dan mempunyai peran
fungsional yang berkaitan dengan pendengaran,
keseimbangan dan juga sebagian dari emosi dan
memori (Boyd & Nihart, 1998; Townsend, 2009).
Fungsi utama lobus temporalis adalah bahasa,
ingatan dan emosi (Kaplan, et al, 1996). Lobus
temporal anterior mempunyai hubungan dengan
sistim limbik dalam peranannya pada proses emosi.
Gangguan dalam menerima dan menyampaikan
informasi secara verbal yang juga dipengaruhi oleh
daya ingat pasien akan mempengaruhi emosi
pasien yang akan menimbulkan harga diri rendah.
c) System Limbic merupakan cincin kortek yang
berlokasi dipermukaan medial masing-masing
hemisfer dan mengelilingi pusat kutup serebrum.
Fungsinya adalah mengatur persarafan otonom dan
emosi (Suliswati, 2002 : Stuart & Laraia, 2005).
Kerusakan sistem limbik menimbulkan beberapa
gejala klinik seperti hambatan emosi, perubahan
kepribadian (Kaplan, et al, 1996). Menurut Boyd
dan Nihart, (1998) perubahan hipotesa dalam
sistem limbik menunjukkan perubahan yang
signifikan pada kelainan mental, skizoprenia,
depresi dan kecemasan. Hambatan emosi yang
kadang berubah seperti sedih, dan terus merasa
tidak berguna atau gagal terus menerus akan
membuat pasien mengalami harga diri rendah
d) Hipothalamus adalah bagian dari diensefalon yaitu
bagian dalam dari serebrum yang menghubungkan
otak tengah dengan hemisfer serebrum. Fungsi
utamanya adalah sebagai respon tingkah laku
terhadap emosi dan juga mengatur mood dan
motivasi (Suliswati, 2002; Stuart & Laraia, 2005).
Kerusakan hipotalamus membuat seseorang
kehilangan mood dan motivasi sehingga kurang
aktivitas dan dan malas melakukan sesuatu.
Kondisi seperti ini sering kita temui pada pasien
dengan harga diri rendah, dimana pasien butuh
lebih banyak motivasi dan dukungan terutama dari
keluarga dan juga oleh perawat dalam
melaksanakan tindakan yang sudah dijadwalkan
bersama-sama.
2) Neurotransmiter
Selain gangguan pada struktur otak, apabila dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut dengan alat-alat tertentu
kemungkinan akan ditemukan ketidakseimbangan
neurotransmitter di otak. Neurotransmiter adalah
kimiawi otak yang ditransmisikan oleh satu neuron ke
neuron lain (Stuart & Laraia, 2005). Neurotransmiter
yang sangat berhubungan dengan depresi adalah
norepinefrin, dopamin, serotonin, acetilkolin seperti:
a) Norepinephrine (Boyd & Nihart, 1998; Suliswati,
2002) berfungsi untuk kesiagaan, pusat perhatian
dan orientasi; proses pembelajaran dan memori.
Jika terjadi penurunan kadar norepinephrine akan
dapat mengakibatkan kelemahan dan peningkatan
harga diri rendah sehingga perilaku yang
ditampilkan pasien cendrung negatif.
b) Serotonin (Boyd & Nihart, 1998) berperan sebagai
pengontrol nafsu makan, tidur, alam perasaan,
halusinasi, persepsi nyeri, muntah. Serotonin dapat
mempengaruhi fungsi kognitif (alam pikir), afektif
(alam perasaan) dan psikomotor (perilaku)
(Hawari, 2001). Jika mengalami penurunan akan
mengakibatkan kecenderungan harga diri rendah
kronis semakin besar karena pasien lebih dikuasai
oleh kognitif-kognitif negatif dan rasa tidak
berdaya.
c) Acetylcholine (Ach) (Boyd & Nihart,1998)
berperan penting untuk belajar dan memori. Jika
terjadi peningkatan kadar acetylcholine akan dapat
menurunkan atensi dan mood, sehingga pada
pasien dengan harga diri rendah dapat kita lihat
adanya gejala kurangnya perhatian dan malas
dalam beraktifitas.
d) Dopamine, fungsinya mencakup regulasi gerak dan
koordinasi, emosi, kemampuan pemecahan
masalah secara volunter (Boyd & Nihart,1998 ;
Suliswati, 2002). Transmisi dopamin berimplikasi
pada penyebab gangguan emosi tertentu. Di
samping itu pada pasien skizoprenia menurut
Hawari (2001) dopamin dapat mempengaruhi
fungsi kognitif (alam pikir), afektif (alam perasaan)
dan psikomotor (perilaku). Kondisi ini pada pasien
harga diri rendah memperlihatkan adanya kognitif-
kognitif negatif, pasien selalu dalam keadaan sedih
berkepanjangan serta menunjukkan perilaku yang
menyimpang seperti menarik diri dan
berkemungkinan untuk melakukan bunuh diri.
b. Faktor Psikologis
Harga diri rendah sangat berhubungan dengan pola asuh
dan kemampuan individu menjalankan peran dan fungsi.
Penilaian individu terhadap diri sendiri karena kegagalan
menjalankan fungsi dan peran. termasuk dalam harga diri
rendah situasional. Harga diri rendah situasional
merupakan pengembangan persepsi negatif tentang
dirinya sendiri pada suatu kejadian (NANDA, 2011). Jika
lingkungan tidak memberi dukungan positif atau justru
menyalahkan individu dan terjadi secara terus menerus
akan mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah
kronis .
2. Faktor presipitasi
Seluruh faktor predisposisi yang dialami pasien akan
menimbulkan harga diri rendah setelah adanya faktor
presipitasi yang berasal dari dalam diri sendiri ataupun dari
luar, antara lain ketegangan peran, konflik peran, peran yang
tidak jelas, peran berlebihan, perkembangan transisi, situasi
transisi peran dan transisi peran sehat-sakit (Stuart & Laraia,
2005).
a. Fisik
Respon fisiologis tersebut merupakan tanggapan dari fisik
seseorang yang dirasakan dan mempengaruhi fungsi
tubuh. Tanda dan gejala dari respon fisiologi terhadap
penurunan harga diri antara lain penurunan energi, lemah,
agitasi, penurunan libido, insomnia/hipersomnia,
penurunan/peningkatan nafsu makan, anoreksia, sakit
kepala (Westermeyer, 2006 ; Stuart & Sundeen, 2005).
Kondisi ini akan menunjukkan perilaku yang maladaptif
pada pasien dimana pasien akan malas beraktivitas, lebih
banyak tidur sehingga kurang berinteraksi dengan orang
lain.
b. Kognitif
Menurut Stuart and Laraia (2005) kognitif adalah
tindakan atau proses dari pengetahuan. Proses ini
diperlukan dan memungkinkan mengetahui kondisi otak
untuk proses informasi dalam hal ketelitian, penyimpanan
dan keterangan. Seseorang dengan skizoprenia sering kali
tidak sanggup untuk menghasilkan logika berfikir yang
kompleks dan mengungkapkan kalimat yang
berhubungan karena neurotransmitter dalam memproses
sistem informasi otak mengalami kelainan fungsi..
Proses informasi memerlukan pengorganisasian dari input
sensori dengan proses otak untuk respon perilaku. Input
sensori dari kedua perasaan internal dan eksternal
menyaring kesesuaian untuk perhatian seseorang,
kemampuan untuk mengingat, belajar, diskriminasi,
menafsirkan dan pengorganisasian informasi. Terjadinya
penurunan kemampuan kognitif menurut Laeckenote
(1996) adalah karena faktor neuroanatomic, psikologis,
lingkungan dan faktor lain dan kejadian.
3) Kurangnya perhatian
Perhatian merupakan proses mental yang komplek
yang meliputi konsentrasi seseorang terhadap
aktivitas yang dilakukan (Boyd & Nihart, 1998).
Menurut Stuart dan Laraia, 2005 perhatian adalah
kemampuan untuk menfokuskan kegiatan pada satu
aktivitas dan sikap konsentrasi secara terus menerus.
c. Perilaku
Perilaku adalah respons individu terhadap stimulus baik
yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya
(Matra,1997). Menurut Notoadmodjo, (2010) perilaku
adalah suatu kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar. Perilaku atau aktivitas individu
tidak muncul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari
stimulus yang diterima oleh individu yang bersangkutan
baik dari stimulus ekternal maupun internal. Skiner,
(1938 dalam Notoadmodjo, 2010) mengemukakan bahwa
perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (ransangan dari luar). Sunaryo (2004)
bahwa perilaku adalah aktivitas yang timbul dari stimulus
dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui
proses adanya stimulus terhadap organisme, dan
kemudian organisme tersebut merespon.
2) Menarik diri
Menurut Keliat dkk, (2010) menarik diri merupakan
suatu keadaan di mana seorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu
berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien
mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian,
dan tidak mampu membina hubungan yang berarti
dengan orang lain. Karakteristik seseorang yang
menarik diri adalah perasaan kesepian atau ditolak
oleh orang lain, merasa tidak aman berada dengan
orang lain, merasa hubungan yang tidak berarti
dengan orang lain, merasa bosan dan lambat
menghabiskan waktu, tidak mampu berkonsentrasi
dan membuat keputusan, merasa tidak berguna dan
tidak yakin dapat melangsungkan hidup
d. Afek
Afek merupakan sifat emosional yang nyata (Stuart &
Laraia, 2005) Gambaran emosi yang sering kita temui
pada pasien harga diri rendah (Stuart & Laraia, 2005;
Westermeyer, 2006) adalah kemarahan, kecemasan, rasa
kesal, murung, ketidakberdayaan, keputusasaan, kesepian
dan kesedihan, merasa berdosa, dan kurang motivasi
4. Penilaian Stressor
Apapun masalah dalam konsep diri dicetuskan olah stressor
psikologis, sosiologis, atau fisiologis. Eleman yang penting
adalah persepsi pasien tentang ancaman
5. Sumber Koping
Semua orang, tanpa memperhatikan gangguan perilakunya
mempunyai beberapa bidang kelebihan personal yang
meliputi:
a. Aktivitas olahraga dan aktivitas di luar rumah
b. Hobi dan kerajinan tangan
c. Seni yang ekspresif
d. Kesehatan dan perawatan diri
e. Pendidikan atau pelatihan
f. Pekerjaan, vokasi atau posisi
g. Bakat tertantu
h. Kecerdasan
i. Imajinasi dan kreativitas
j. Hubungan interpersonal
6. Mekanisme Koping
Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka
pendek atau jangka panjang serta penggunaan mekanisme
pertahanan ego untuk melindungi diri sendiri dalam
menghadapi persepsi diri yang menyakitkan. Pertahanan
jangka pendek mencakup:
a. Aktivitas yang memberikan pelarian sementara dari krisis
identitas diri (misal: konser musik, bekerja keras,
menonton televisi secara obsesif)
b. Aktivitas yang memberikan identitas pengganti sementara
(misal: ikut serta dalam klub sosial, agama, politik,
kelompok, gerakan atau geng)
c. Aktivitas sementara yang menguatkan atau meningkatkan
perasaan diri yang tidak menentu (misal: olahraga yang
kompetitif, prestasi akademik, kontes untuk mendapatkan
popularitas)
Pertahanan jangka panjang mencakup:
a. Penutupan identitas
Adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang
terdekat tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi atau
potensi diri individu.
b. Identitas negatif
Asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan
harapan yang diterima masyarakat.
Mekanisme pertahanan ego termasuk penggunaan fantasi,
disosiasi, isolasi, proyeksi, pengalihan (displacement),
splitting, berbalik marah terhadap diri sendiri dan amuk.
C. POHON MASALAH
ISOLASI SOSIAL
EFFECT
HARGA DIRI RENDAH
CORE PROBLEM
Direja, 2011.
D. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
Diagnosis keperawatan NANDA (dalam Stuart, 2009) yang
berhubungan dengan respon konsep diri maladaptif
1. Gangguan penyesuaian
2. Ansietas
3. Gangguan citra tubuh*
4. Hambatan komunikasi verbal
5. Ketidakefektifan koping
6. Keputusasaan
7. Gangguan identitas
8. Resiko kesepian
9. Ketidakberdayaan
10.Resiko ketidakberdayaan
11.Ketidakefektifan performa peran*
12.Defisit perawatan diri
13.Resiko harga diri rendah situasional
14.Harga diri rendah situasional*
15.Gangguan persepsi sensori
16.Ketidakefektifan pola seksualitas
17.Hambatan interaksi sosial
18.Isolasi sosial
19.Distress spiritual
20.Gangguan proses pikir
21.Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri
*Diagnosis keperawatan utama untuk perubahan konsep diri
E. DATA YANG PERLU DIKAJI
Objektif:
- Mengkritik diri sendiri
- Perasaan tidak mampu
- Pendangan hidup yang
pesimistis
- Tidak menerima pujian
- Penuruan produktivitas
- Penolakan terhadap
kemampuan diri
- Kurang memerhatikan
perawatan diri
- Berpakaian tidak rapi
- Berkurang selera makan
- Tidak berani menatap lawan
bicara
- Lebih banyak menunduk
- Bicara lambat dengan nada
bicara lemah
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Harga diri rendah
Diagnosa medis : Depresi
1 - Identifikasi - Didkusikan
kemampuan masalah yang
melakukan kegiatan dirasakan dalam
dan bantu aspek merawat pasien
- Jelaskan
positif pasien (buar
pengertian, tanda
daftar kegiatan)
- Bantu pasien menilai gejala, dan proses
kegiatan yang dapat terjadinya harga
dilakukan saat ini diri rendah
(pilih dari daftar (gunakan booklet)
- Jelaskan cara
kegiatan): buat daftar
merawat harga diri
kegiatan yang dapat
rendah terutama
dilakukan saat ini
- Bantu pasien memilih memberikan pujian
salah satu kegiatan semua hal positif
yang dapat dilatih saat pada pasien
- Latih keluarga
ini
- Latih kegiatan yang memberi tanggung
dipilih (alat dan cara jawab kegiatan
melakukannya) pertama yang
- Masukkan pada
dipilih pasien;
jadwal kegiatan untuk
bimbing dan beri
latihan dua kali
pujian
perhari - Anjurkan
2 membantu pasien
sesuai jadwal dan
memberi pujian