Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT. Endophyte fungi are microbe that living inside the plant tissue without
harming the host plant. Endophyte fungi can produce secondary metabolite which can
be used as antioxidant, anticancer and antimicobes compound. Endophyte fungi can be
found in many plants especially herbs such as turmeric (Curcuma longa L). The aims of
this study are to isolate and identify endophyte fungi from stem of C. longa L. which is
potential as an antioxidant producer. The endophyte fungi isolated from turmeric stem
were 12 isolates. Antioxidant activity was assayed using 1,1-Diphenyl-2-picryl-hydrazyl
(DPPH) showed that isolate K.Cl.Sb.B1 produced the highest inhibition value
(78,81%). Based on molecular identification, the isolate K.Cl.Sb.B1 was Colletotrichum
sp.
Keywords: Curcuma longa L., endophyte fungi, identification antioxidant
9
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 7 No.1, Juni 2016 : 9-16
10
Isolasi dan Identifikasi Kapang Endofit dari (Tiwit Widowati)
kemudian diekstrak dengan etil asetat ruang kedap udara selama 5 menit
sampai semua biomassa terendam oleh kemudian dilarutkan dengan 0,2 x volume
pelarut dengan rasio 1:2. Masing-masing RNAse dan 30 l buffer TE steril,
ekstrak dikeringkan menggunakan selanjutnya diinkubasi pada suhu 370C
rotavapor. Ekstrak kapang konsentrasi 100 selama 10 menit dan 700C selama 10
ppm direaksikan dengan 0,6 mL DPPH menit. Ekstraksi DNA fungi dilakukan
0,4 mM. Campuran tersebut diinkubasi ke dengan menggunakan reagen kit nucleon
dalam water bath pada suhu 37oC selama PHYTOpure (Amersham LIFE SCIENCE,
30 menit. Selanjutnya larutan tersebut Amerika).
diukur absorbansinya menggunakan Amplifikasi PCR pada ITS
spektrofotometri dengan panjang menggunakan Primer ITS 4: 5`-- TCC
gelombang 515 nm (Molyneux, 2004). TCC GCT TAT TGA TAT GC 3` dan
Primer ITS 5: 5`--GGA AGT AAA AGT
Identifikasi Molekuler
CGT AAC AAG G 3` (White, et al.,
Identifikasi isolat fungi dilakukan
1990; O`Donnell, 1993). Amplifikasi DNA
secara molekuler berdasarkan analisis
dilakukan dengan membuat volume 30 l
genetika secara parsial pada lokus Internal
yang mengandung 10,5 l air bebas basa,
Transcribed Spacer (ITS) ribosomal DNA
15 l 2 x PCR mastermix (Promega), 0,75
fungi. Identifikasi dilakukan pada isolat
l 10 pmol masing-masing primer ITS 4
yang menghasilkan aktivitas antioksidan
dan ITS 5 serta 3 l (sekitar 250 ng/l)
tertinggi. Isolasi DNA diawali dengan
templat DNA. Reaksi amplifikasi
menumbuhkan isolat fungi dalam media
dilakukan sebanyak 35 siklus sebagai
cair Potato Dextrose Broth (PDB) dan
berikut: pre-denaturasi pada 950C selama
diinkubasi selama 72 jam. Biomassa
15 menit, denaturasi pada 950C selama 30
berupa miselia fungi selanjutnya dipanen
menit, pemansan (annealing) pada 550C
dengan menyaring hasil fermentasi dengan
selama 30 detik, pemanjangan pada 720C
menggunakan kertas saring steril dan
selama 1,5 menit, pemanjangan ulang pada
dicuci dengan akuades steril. Miselia
720C selama 5 menit dan terakhir disimpan
dimasukkan dalam mortar steril dan
pada suhu 250C selama 10 menit.
digerus dengan penggerus steril dengan
Pemurnian produk PCR dilakukan dengan
ditambahkan nitrogen cair. Sekitar 0,5 g
PEG precipitation method (Hiraishi, et al.,
biomassa kering dipindahkan ke dalam 1,5
1995) dan dilanjutkan dengan siklus
ml tabung mikro yang berisi 600 l larutan
sekuensing. Hasil siklus sekuensing
buffer CTAB. Tabung kemudian dibolak-
dimurnikan kembali dengan Ethanol
balik dan diinkubasi pada suhu 65oC
purification method. Analisis pembacaan
selama 30 menit dan selanjutnya
urutan basa nitrogen menggunakan
diinkubasi di dalam es selama 5 menit.
automated DNA sequencer (ABI PRISM
Sebanyak 600 l campuran kloroform dan
3130 Genetic Analyzer) (Applied
isoamil alkohol dengan perbandingan 24:1
Biosystems).
ditambahkan ke dalam tabung. Tabung
Data mentah hasil pengurutan
kemudian dibolak-balik dan disentrifugasi
selanjutnya dipotong dan dikumpulkan
pada 25.000 x g pada suhu 40C selama 10
menggunakan program BioEdit (Hall,
menit. Supernatan dipindahkan ke dalam
2013). Data sekuens yang telah
tabung baru dan ditambahkan dengan 0,1 x
dikumpulkan selanjutnya di BLAST
volume 2M NaOAc pH 5,2 dan 3 x volume
dengan data genom yang telah didaftarkan
etanol kemudian diinkubasi pada suhu
di DNA Data Bank of Japan (DDBJ, 2015)
-200C selama 2 jam. Pelet DNA kapang
atau National Center for Biotechnology
diperoleh dengan cara sentrifugasi pada
Information (NCBI, 2016) guna
25.000 x g pada suhu 40C selama 25 menit.
menentukan takson atau spesies yang
Pelet DNA kapang dicuci dengan 500 l
memiliki homology/similarity terbesar dan
70% etanol kemudian disentrifugasi pada
terdekat secara molekuler.
25.000 x g pada suhu 40C selama 5 menit.
Pelet DNA kapang dikeringkan di dalam
11
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 7 No.1, Juni 2016 : 9-16
12
Isolasi dan Identifikasi Kapang Endofit dari (Tiwit Widowati)
13
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 7 No.1, Juni 2016 : 9-16
CGCGGACGGGAGAGGGCCGGGAGA TTCAACCCTCAAGCTCTGCTTGGTGT
CGTCCTTTTTAGGGGACGCCTACCC TGGGGCTCTACGGTTGACGTAGGCC
GCCGAAGCAACAGTTAAGGTATGTT CTTAAAGGTAGTGGCGGACCCTCTC
CACAAAGGGTTGATGAGCGGTAACT GGAGCCTCCTTTGCGTAGTAACATT
CAGTAATGATCCCTCCGCTGGTTCA TCGTCTCGCATTGGGATTCGGAGGG
CCAACGGAGACCTTGTTACG ACTCTAGCCGTAAAACCCCCAATTT
TACTAAGGTTGACCTCGGATCAGGT
>1776492_B1_ITS_5 AGGAATACCCGCTGAACTTAAGCAT
TTACTGAGTTACCGCTCATCAACCCT ATCAATA
TTGTGAACATACCTTAACTGTTGCTT
CGGCGGGTAGGCGTCCCCTAAAAAG Berdasarkan hasil sekuen, isolat
GACGTCTCCCGGCCCTCTCCCGTCC K.Cl.Sb.B1 menunjukkan 100% kemiripan
GCGGGTGGGGCGCCCGCCGGAGGA dengan sekuen Colletotrichum sp. dari
TAACCAAACTCTGATTTAACGACGT GenBank yang dapat dilihat pada Tabel 3.
TTCTTCTGAGTGACACAAGCAAATA Adanya kemiripan antara 99-100%
ATCAAAACTTTTAACAACGGATCTC menunjukkan bahwa isolat K.Cl.Sb.B1
TTGGTTCTGGCATCGATGAAGAACG mempunyai jumlah kromosom, ukuran
CAGCGAAATGCGATAAGTAATGTGA genom dan fungsi gen yang sama dengan
ATTGCAGAATTCAGTGAATCATCGA Colletotrichum sp.
ATCTTTGAACGCACATTGCGCCCGC Colletotrichum merupakan genus
CAGCATTCTGGCGGGCATGCCTGTT kapang yang bersimbiosis dengan tanaman
CGAGCGTCATTTCAACCCTCAAGCT sebagai endofit atau fitopatogen
CTGCTTGGTGTTGGGGCTCTACGGTT (Rodriguez & Redman, 2008). Beberapa
GACGTAGGCCCTTAAAGGTAGTGGC spesies Colletotrichum adalah patogen bagi
GGACCCTCTCGGAGCCTCCTTTGCG tanaman, tetapi spesies yang lain
TAGTAACATTTCGTCTCGCATTGGG mempunyai hubungan simbiosis
ATTCGGAGGGACTCTAGCCGTAAAA mutualistik dengan inangnya, bahkan
CCCCCAATTTTACTAAGGTTGACCTC diantaranya menghasilkan beberapa
GGATCAGGTAGGAATACCCGCTGAA senyawa bioaktif. Tianpanich, et al.,
CTTAAGCATATCAATA (2011) melaporkan telah mengisolasi dan
mengidentifikasi 5 senyawa turunan
>Contig-B1 isocoumarins dan phtalide baru dari
CGTAACAAGGTCTCCGTTGGTGAAC kapang endofit Colletotrichum sp.
CAGCGGAGGGATCATTACTGAGTTA CRI535-02 yang menunjukkan aktifitas
CCGCTCATCAACCCTTTGTGAACAT antioksidan, sitotoksik dan radikal bebas.
ACCTTAACTGTTGCTTCGGCGGGTA Phtalide alami dapat ditemukan
GGCGTCCCCTAAAAAGGACGTCTCC pada tumbuhan dan kapang serta
CGGCCCTCTCCCGTCCGCGGGTGGG mempunyai aktifitas biologis dengan
GCGCCCGCCGGAGGATAACCAAACT spektrum yang luas. Penelitian lain
CTGATTTAACGACGTTTCTTCTGAGT menyebutkan bahwa kapang endofit
GACACAAGCAAATAATCAAAACTTT Colletotrichum gleosporioides strain JGC-
TAACAACGGATCTCTTGGTTCTGGC 9 yang diisolasi dari tanaman obat Justicia
ATCGATGAAGAACGCAGCGAAATG gendarussa mampu menghasilkan senyawa
CGATAAGTAATGTGAATTGCAGAAT taksol sebagai obat antikanker dan
TCAGTGAATCATCGAATCTTTGAAC antioksidan (Gangadevi & Muthumary,
GCACATTGCGCCCGCCAGCATTCTG 2008). Kapang endofit C. gleosporioides
GCGGGCATGCCTGTTCGAGCGTCAT
14
Isolasi dan Identifikasi Kapang Endofit dari (Tiwit Widowati)
15
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 7 No.1, Juni 2016 : 9-16
16