Professional Documents
Culture Documents
Anemia Mikrosistik adalah anemia yang disebabkan karena defisiensi besi, terjadi penurunan
konsentrasi besi, dan anomali genetik.
Hubungan antara anemia dan ulkus peptikum adalah salah satu penyebab terjadi
ulkus adalah tingginya asam lamubng sehingga menyebabkan terjadinya luka pada
lambung, terjadi pendarahan pada lambung sehingga menyebabkan Hb turun,
Monitoring Monitoring Terapi:
Subjektif
Rasa nyeri pasien pada epigastrik kanan terutama pada malam hari dan setelah makan
dimonitoring. Pemantauan efek samping dari preparat besi (gangguan GI).
Monitoring terapi laboratorium objektif)
- Kadar Hb ( 12-16 g/d- Kadar eritrosit ( 3,8-5,2 juta/cmm )
- Kadar serum iron ( 50-150 l )
- Kadar Hct ( 37-43% )
- Uji H Pylori ( negatif )
- Diperiksa apakah terjadi hipotensi atau tidak.
- TD 130/80 mmHg
Hipertensi
Algoritme
Assesmant
Ulkus peptikum : Nyeri epigastrik (1 bulan) -> memburuk 10 hari terakhir
Nyerinya tidak menyebar (epigastrik sebelah kanan)
Nyeri terjadi tiap hari, intensitasnya tidak teratur
Nyeri meningkat pada malam hari dan diantara makan
Konstipasi 1 minggu yg lalu
Feses hitam 4 hari yg lalu.
Hasil endoskopi lambung terjadi perdarahan.
Anemia : Hb 10 g/dl
Rb 2,8 jt/cmm
Hct 25 %
TIBC 390 l
Saturasi transferrin 16
Obat MK Alasan ESO KET
Omeprazole Penghambat Dapat menurunkan Sakit kepala, Minum sebelum
pompa proton gejala dan diare, ruam, makan
sehingga kerusakan mukosa gatal-gatal dan
mengurangi lambung pusing
sekresi asam
lambung
Klaritromisin Terikat pada sub Efektivitas sangat Efektivitas Minum saat perut
unit 50 S dan baik untuk sangat baik kosong
menghambat eradikasi H Pylori untuk eradikasi
translokasi H Pylori
RR 19x/menit 14-
20x/menit
DM tipe 2 Humulin 70/30 Tepat indikasi: insulin Tidak tepat dosis dan
dengan dosis 10 unit diindikasikan untuk obat tidak efektif
pagi hari dan 20 unit pasien DM tipe 1 dan mengontrol kadar gula
di malam hari 2 (DIH, Insulin pasien
Regular)
Tepat pasien: tidak
kontraindikasi dengan
keadaan patofisiologi
pasien (DIH, Insulin
Regule)
Tepat obat: Insulin
merupakan drug of
choice pada pasien
lanjut usia karena
relatif aman dan dapat
mengontol GD
(Dipiro, 1265)
Tepat dosis: tidak
tepat, dikarenakan
penggunaan dosis
sebenarnya adalah 2/3
bagian di pagi hari dan
1/3 bagian di malam
hari
PLAN
LBP Farmakologi : Acetaminophen+Tramadol
Non Farmakologi : akupuntur, behaviour therapy, exercise therapy,
DM Farmakologi: Insulin basal (Long acting insulin) disarankan insulin lantus /
glargline 3 ml opticlick pen catridge; Insulin bolus (Short acting insulin)
disarankan insulin Novolin R 3 ml insulin pen catridge
Nonfarmakologi: Pemberian edukasi mengenai DM; Pengaturan diet; Olahraga;
Pengaturan pola hidup sehat.
Rekomendasi Tepat Indikasi Tepat Pasien Tepat Obat Tepat Dosis
Kombinasi Parasetamol Parasetamol dan Kombinasi Parasetamol :
parasetamol merupakan tramadol tidak parasetamol 0,5 g 1 g tiap
dengan tramadol analgesik non kontraindikasi dengan 4 6 jam,
opioid untuk dengan keadaan tramadol maksimal 4
nyeri ringan patofisiologi pasien merupakan drug g/hari
sedang dan (DIH, of choice pada (BNF, 259 )
tramadol Acetaminophen; pasien dengan Tramadol: 50
merupakan Tramadol). Selain kronis lower 100 mg tiap 4
analgesik opioid itu, kombinasi back pain 6 jam ,
untuk nyeri parasetamol karena lebih maksimal 400
sedang-berat dengan tramadol efektif untuk mg/hari
(DIH, lebih mengurangi (Merchante et
Acetaminophen; direkomenasikan serangan lower al., 2013)
Tramadol). daripada back pain kronis
Kedua obat penggunaan dan dapat
tersebut di NSAID pada memberikan
indikasikan pada pasien elderly efek profilaksis
penatalaksanaan (Merchante motivasi pada
Lower Back Pain et al, 2013) pasien lower
kronis (Last & back pain kronis
Hulbert, 2009) (Tetsunaga et al,
2015)
PLAN
Serangan Migren akut (Dipiro 9 Ed, 2015)
Metoklopramid: 10 mg diminum 15-30 menit sebelum meminum obat migren
Sumatriptan oral tablet 25mg saat serangan, dosis efektif 50-100mg, diulang setelah 2 jam prn
(maksimal penggunaan 200mg/hari)