You are on page 1of 11

Kasus

Seorang perempuan berumur 35 tahun berinisial Ny. A tinggal bersama keluarganya.


Ny. A mengatakan ketidaknyamanan dalam menggunakan alat kontrasepsi berupa
suntik. Dia mengaku selalu merasa pusing, perdarahan yang banyak dan sering, serta
tidak teratur bahkan terkadang tidak haid sama sekali di sertai mual-mual yang
berlebihan. Tn. S sebagai suami dari Ny. A mengatakan kalau istrinya terlihat kurus
serta sering mengeluh pusing dan mual sehingga nafsu makan berkurang. Menurut
penuturan keluarga, semua anggota keluarga sehat kecuali Ny. A yang mempunyai
keluhan keidakcocokkan dalam menggunakan alat kontrasepsi berupa suntik 3 bulan.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN GANGGUAN
PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI ( SUNTIK 3 BULAN )
PADA NY. A KELUARGA TN. S
I. PENGKAJIAN KELUARGA
A. DATA UMUM
I. Identitas Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn. S
Umur : 40 tahun
Agama : Islam
Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh (Pekerja pabrik)
Alamat : Jl. Banjarsari Raya No. 38 Semarang
Komposisi Keluarga
Nama L/P Hub. Umur Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Status
Dengan Kesehatan
KK
Ny. A P Istri 35th SMP Ibu RT - Sakit
Nk P Anak 15th SMA - Lengkap Sehat
Kn L Anak 12 th SMP - Lengkap Sehat

II. Tipe Keluarga


Tipe Keluarga yang dianut adalah tipe keluarga tradisional dengan ciri sebagai
berikut: keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan anak.
III. Suku Bangsa
Suku bangsa keluarga tersebut adalah suku sunda jadi pada anak umur dewasa
tidak ada budaya yang mengharuskan pada anak usia dewasa untuk melakukan
ritual tertentu yang berhubungan dengan masalah kesehatan.
IV. Agama
Agama yang dianut oleh semua anggota keluarga adalah agama Islam dan
kepala keluarga selalu mengingatkan kepada seluruh anggota keluarga apabila
ada yang sakit untuk mendoakanya pada Allah SWT dan keluarga juga percaya
kalu ada yang sakit Allah akan menyembuhkannya asalkan mau barusaha dan
berdoa.
V. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga sekitar Rp. 800.000 yang diperoleh dari hasil kerja Tn. S.
Tn. S mengatakan bahwa pengahasilan tersebut cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
VI. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Apabila mempunyai uang yang lebih dan mempunyai waktu yang luang,
keluarga menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat-tempat rekreasi.
Selain itu kegiatan yang sering dilakukan adalah menonton TV sekeluarga.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


I. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. S memiliki dua orang anak, anak pertama berusia 15 tahun dan
anak kedua 12 tahun, maka keluarga Tn. S berada pada perkembangan
keluarga dengan usia remaja.
II. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tn. S mengaku bahwa tidak ada tugas perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi.
III. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Ny. A mengatakan ketidaknyamanan dalam menggunakan alat kontrasepsi
berupa suntik. Dia mengaku selalu merasa pusing, perdarahan yang banyak
dan sering, serta tidak teratur bahkan terkadang tidak haid sama sekali di sertai
mual-mual yang berlebihan. Tn. S mengatakan kalau istrinya terlihat kurus
serta sering mengeluh pusing dan mual sehingga nafsu makan berkurang.
IV. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Dalam keluarga sebelumnya tidak terjadi gangguan kesehatan yang berarti
pada setiap anggota keluarga.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
I. Karakteristik Rumah
Luas rumah yang ditempati lebih kurang 30 m2, yang terdiri dari teras, 2 kamar
tidur, 1 kamar mandi dan 1 WC, ruang tamu, ruang makan bersatu dengan
dapur. Tipe bangunan rumah adalah permanen. Keadaan lantai sebagian
terbuat dari tegel dan sebagian dari semen, terdapat sinar matahari yang masuk
ke dalam rumah baik dari jendela maupun genting kaca. Jumlah jendela
samping sebanyak 3 buah, jendela kamar 1 buah tetapi ada 1 kamar yang tidak
memiliki jendela rumahnya berhimpitan dengan tetangga, namun cahaya
matahari masih dapat masuk ke dalam kamar tersebut dari genting yang terbuat
dari kaca. Sumber air minum yang digunakan dari sumur pompa milik sendiri
begitupun untuk keperluan sehari-hari menggunakan sumur pompa juga. WC
yang dimiliki ada septik tank, jadi pembuangan kotoran dibuang ke septik tank
tersebut. Kebiasaan memasak menggunakan kompor gas dan juga kompor
minyak. Denah rumah :
Depan

Teras

Ruang Tamu

Kamar I

Ruang Makan
dan dapur
Kamar II

WC/ kmr
mandi

II. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Berdasarkan penuturan dari tetangganya, keluarga Tn. S adalah keluarga yang
baik-baik dan tidak bermasalah, hubungan dengan masyarakat disekitarnya
juga baik. Menurut masyarakat, kadang keluarga Tn. S suka diminta
bantuannya oleh masyarakat dan keluarga Tn. S suka membantu masyarakat
setempat. Kalau ada gotong royong misalkan membersihkan lingkungan,
keluarga Tn. S selalu terlibat di dalamnya.
III. Mobilitas Geografis Keluarga
Menurut penuturan keluarga Tn. S, mereka belum pernah pindah tempat
tinggal sejak menikah tahun 1985 dengan artian setelah menikah mereka
menempati rumah tersebut sampai dengan saat ini. Menurut penuturan
keluarga aktivitas seluruh anggota keluarga dimulai pada pagi hari. Tn. S
berangkat untuk bekerja pada pukul 07.00 WIB dan pulang pada pukul 16.00
WIB.
IV. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Menurut penuturan keluarga Tn. S setiap malam sehabis magrib semua
anggota keluarga berkumpul sambil menonton TV. Tidak ada waktu rutin yang
digunakan untuk pertemuan dengan masyarakat, akan tetapi apabila ada acara
di masyarakat, keluarga suka ikut berpartisipasi. Keluarga aktif dalam
hubungan dan kegiatan masyarakat.

D. STRUKTUR KELUARGA
I. Sistem Pendukung Keluarga
Menurut penuturan keluarga, semua anggota keluarga sehat kecuali Ny. A
yang mempunyai keluhan keidakcocokkan dalam menggunakan alat
kontrasepsi berupa suntik 3 bulan. Fasilitas-fasilitas fisik yang dimiliki berupa
sumber air bersih, kamar mandi dan WC, dapur untuk memasak makanan
sehari-hari dan juga kamar tidur. Sedangkan dukungan psikologis yang didapat
biasanya dari saudara-saudaranya Tn. S yang rumahnya tidak begitu jauh dari
tempat tinggal keluarga Tn. S dan juga dukungan psikologis biasanya juga
didapat dari masyarakat setempat.
II. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara musyawarah untuk
menyelesaikan masalah. Namun terkadang Tn. S menegur dan marah apabila
anaknya tidak mau berangkat sekolah/membolos. Bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa sunda dan bahasa indonesia.
III. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga mengatakan bahwa orang tua mempunyai peranan penting dalam
pengambilan keputusan dan mempunyai peranan penting dalam mengubah
perilaku anaknya. Di keluarga Tn. S yang mengambil keputusan adalah Tn. S
selaku kepala keluarga setelah sebelumnya bermusyawarah dengan anggota
keluarga.
IV. Struktur Peran
a. Suami
Disini peran suami sebagai kepala keluarga dan pengambil keputusan
b. Istri
Peran istri disini sebagai ibu rumah tangga dan yang mengurus anak-anak
c. Anak
Peran anak disini sebagai pelajar dan berbakti kepada kedua orang tua
V. Nilai atau Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama
yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungannya. Keluarga masih tetap
percaya bahwa keluhan yang dialami oleh Ny. A masih dapat ditangani
dengan cara konsultasi ke bidan atau dokter kandungan.

E. FUNGSI KELUARGA
I. Fungsi Afektif
Menurut penuturan keluarga Tn. S, setiap anggota keluarga selalu memberikan
dukungan apabila ada anggota keluarga yang mempunyai masalah. Setiap
anggota keluarga saling menghargai dan menghormati perannya masing-
masing sehingga kehangatan dalam keluarga tercipta dengan baik.
II. Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan untuk disiplin dalam hal apapun sesuai dengan
perannya masing-masing. Keluarga juga selalu mengajarkan dan menekankan
bagaimana berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya.
III. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
Menurut penuturan keluarga, keluarga kurang begitu paham mengenai
masalah-masalah kesehatan keluarga.
b. Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan
Keluarga menuturkan bahwa masalah kesehatan merupakan masalah yang
utama dalam keluarga, jadi apabila ada anggota keluarga yang sakit,
keluarga terlebih dahulu membawanya kepada tetangga yang berprofesi
sebagai seorang perawat.
c. Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
Menurut penuturan keluarga, keluarga tidak begitu paham untuk merawat
anggota yang sakit. Jadi kalau ada anggota keluarga yang sakit, dirawat
oleh keluarga sebatas pengetahuannya saja.
d. Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah Yang Sehat
Menurut penuturan Ny. A, dirinya selalu melakukan kegiatan bersih-bersih
rumah setiap harinya dan setiap minggunya keluarga selalu membersihkan
lingkungan sekitar rumahnya bersama-sama.
e. Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Apabila ada anggota keluarganya yang sakit dan memerlukan perawatan
khusus, maka keluarga akan membawanya ke puskesmas ataupun rumah
sakit.
IV. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak dalam keluarga sebanyak 2 orang dan keluarga mengatakan
belum ada rencana untuk menambah anak lagi. Saat ini Ny. A menggunakan
alat kontrasepsi suntik 3 bulan.
V. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. S mengatakan sejauh ini keluarga mampu memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


I. Stress Jangka Pendek dan Panjang
Stress jangka pendek yang dialami keluarga Tn. S saat ini adalah menghadapi
keluhan istrinya mengenai alat kontrasepsi yang digunakan. Tn. S mengatakan
tidak tahu cara menangani keluhan yang dialami oleh istrinya. Sedangkan
untuk stress jangka panjang keluarga mengatakan tidak mempunyai stressor
jangka panjang.
II. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor
Keluarga mengatakan hal yang dilakukannya untuk mengatasi stressor yaitu
dengan berkonsultasi pada bidan atau dokter kandungan.
III. Strategi Koping Yang Digunakan
Menurut penuturan Tn. S istrinya selalu ke bidan atau dokter kandungan untuk
memeriksakan keluhan yang sedang dihadapi istrinya.
IV. Strategi Adaptasi Disfungsional
Ny. A selalu tidak terkontrol emosionalnya bila ada masalah dengan anak-
anaknya ataupun suaminya

G. PEMERIKSAAN FISIK
Istri
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmenti
TTV :TD : 180/110 mmHg
N : 90 x/menit
R : 22 x/menit
S : 370 C
2. Kepala
Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, warna rambut hitam, penyebaran
rambut merata, tidak berketombe, rambut tidak mudah dicabut, tidak terdapat
lesi maupun benjolan tetapi klien mengeluh sakit kepala.
3. Muka
Bentuk muka simetris dan tidak tedapat oedema, muka terlihat pucat.
4. Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva tak anemis, sklera berwarna putih, refleks
pupil (+) terbukti saat diberi rangsang cahaya pupil mengecil, klien
menggunakan alat bantu penglihatan yaitu kaca mata, ketajaman pandang
tidak diperiksa.
5. Hidung
Bentuk hidung simetris, letak septum di tengah, tidak terdapat polip, tidak
ada nyeri tekan, fungsi penciuman baik terbukti dapat membedakan bau kayu
putih dan bau kopi dengan mata ditutup.
6. Telinga
Bentuk simetris, keadaan telinga bersih, tidak terdapat serumen, fungsi
pendengaran baik klien dapat berkomunikasi dengan lancar.
7. Mulut
Mukosa bibir lembab, gigi bersih, terdapat 2 buah gigi yang tanggal, keadaan
lidah bersih, pergerakan lidah bebas, fungsi pengecapan baik terbukti dapat
membedakan rasa manis dan asin.
8. Leher
Pergerakan leher bebas, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, klien dapat
menelan dengan baik.
9. Dada
Bunyi nafas vesikuler, frekuensi pernafasan 22 x/menit, klien tidak sesak,
tidak terdapat nafas tambahan.
10. Payudara
Tidak diperiksa
11. Abdomen
Klien mengeluh mual.
12. Genitalia
Tidak diperiksa
13. Ekstremitas
a. Atas
Bentuk simetris, jari lengkap, pergerakan bebas, kekuatan otot 5/5.
b. Bawah
Bentuk simetris, jari lengkap, pergerakan bebas, kekuatan otot 5/5.
14. Kuku dan kulit
Kuku pendek dan bersih, CRT kembali dalam 2 detik, warna kulit sawo
matang dan bersih, turgor kulit baik.

H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga mengatakan mereka berharap agar petugas kesehatan lebih meningkatkan
kualitas pelayanan dan juga keluarga berharap pemerintah lebih mengutamakan
masalah kesehatan terutama pada pelayanan tentang alat kontrasepsi.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

A. ANALISA DATA
NO Tanggal Data Fokus Problem Etiologi

1. Selasa, 29 Data Subjektif: Ketidak mampuan Gangguan


Agustus 2017 a. Ny. A mengatakan bahwa keluarga dalam pemakaian alat
dirinya mersa pusing dan mengatasi kontrasepsi
mual. keluhan (suntik 3 bulan)
b. Tn. S mengatakan bahwa pemakaian alat Pada Ny. A.
istrinya tidak terlalu kontrasepsi
menyukai sayur-sayuran (suntik 3 bulan)
dan buah-buahan, Ny. A
cenderung menyukai
makanan yang asin-asin
c. Tn. S mengatakan
bingung dan tidak tahu
cara menangani keluhan
yang dialami oleh Ny. A

Data Objektif:
a. TD Ny. E 130/100 mmHg
b. BB : 45 kg

B. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Gangguan pemakaian alat kontrasepsi (suntik 3 bulan) Pada Ny. A. Keluarga Tn. S
b.d Ketidak mampuan keluarga dalam mengatasi keluhan pemakaian alat
kontrasepsi (suntik 3 bulan).
III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No. Tanggal Diagnosa Tujuan INTERVENSI Rasionalisasi

1. Selasa, 29
Agustus 2017 Gangguan pemakaian alat Tujuan Umum : a. Informasikan kepada a. Agar klien mengetahui
kontrasepsi (suntik 3 Keluarga dapat merawat anggota klien tentang tanda dan tentang bahaya dari sakit

bulan) Pada Ny. A. keluarga dengan masalah pada gejala gangguan kepala, BB menurun dan
penggunaan alat kontrasepsi. pemakaian alat pendarahan tidak teratur
Keluarga Tn. S b.d
Tujuan khusus : kontrasepsi suntik 3 (spoting).
Ketidak mampuan
1.Setelah dilakukan pembinaan bulan: b. Untuk membantu pasien
keluarga dalam mengatasi
selama 45 menit, keluarga mampu b. Informasikan kepada dalam memilih keputusan
keluhan pemakaian alat
mengenal dan mengetahui tanda- ibu agar dapat
kontrasepsi (suntik 3 tanda pada gangguan dalam mengambil keputusan
bulan). penggunaan alat kontrasepsi. untuk memilih alat
kontrasepsi yang tepat.
2.setelah dijelaskan cara perawatan
klien pada gangguan pemakaian
alat kontrasepsi maka keluarga
mampu mengmbilan keputusan
dalam memilih alat kontrasepsi
yang tepat Ny.L

You might also like