Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
ABSTRACT
75
Meida Agnes Wijaya, Gilny Aileen Rantung
yang digunakan sebanyak 57 orang pasien Berdasarkan dari data yang telah
yang dipilih dengan purposive sampling. dikumpulkan oeh peneliti rata-rata persepsi
Instrumen yang digunakan pada penelitian pasien terhadap keterampilan mengkaji
ini adalah kuesioner yang terdiri dari 22 dan intervensi adalah 3.97 dengan kategori
butir pernyataan dan diadaptasi dari tinggi dan interpretasi baik. Rata-
delapan kompetensi perawat menurut rata keterampilan komunikasi adalah 3.99
Lenburg et al. (2009). Instrumen telah dengan kategori tinggi dan interpretasi
melalui uji validasi menggunakan korelasi baik. Rata-rata keterampilan berpikir kritis
Pearson Product Moment dan uji reliabilitas adalah 3.77 dengan kategori tinggi dan
menggunakan cronbachs alpha (0.965). interpretasi baik. Rata-rata keterampilan
Setelah semua data terkumpul dan kepedulian sosial dan relasi sosial adalah
kuesioner telah diisi oleh responden 4.11 dengan kategori tinggi dan interpretasi
selanjutnya data dianalisis dan baik. Rata-rata keterampilan manajemen
diinterpretasikan untuk menjawab adalah 4.01 dengan kategori tinggi dan
kesepuluh identifikasi masalah yang ada interpretasi baik. Rata-rata keterampilan
dengan rumus mean. Nilai rata-rata atau kepemimpinan adalah 3.93, keterampilan
mean kemudian diurutkan dari nilai pengajaran, dan keterampilan
tertinggi ke nilai yang terendah dan di mengintegrasikan pengetahuan
interpretasikan ke dalam kategori persepsi kompetensi professional perawat di Rumah
pasien sesuai tabel 1. Sakit Advent Bandung adalah 3.94.
menjadi leader antar sesama tim kerja, dalam memberikan pelayanan kesehatan
pasien atau relasi pasien. Menurut kepada pasien sudah memiliki delapan
Nurahmah (2005) kepemimpinan dalam kompetensi profesional yang seharusnya
keperawatan merupakan kemampuan dan dimiliki perawat. Persepsi pasien terhadap
keterampilan seorang manajer kompetensi profesional perawat masuk ke
keperawatan dalam mempengaruhi dalam interpretasi baik yang artinya
perawat lain dibawah pengawasannya perawat dalam memberikan pelayanan
untuk melaksanakan tugas dan kesehatan kepada pasien sudah memiliki
tanggungjawab dalam memberikan delapan kompetensi profesional yang
pelayanan keperawatan sehingga tujuan seharusnya dimiliki perawat. Strandar
keperawatan tercapai. Pemberian Kompetensi Perawat Indonesia (2005) oleh
pelayanan keperawatan merupakan suatu PPNI (Persatuan Perawat Nasional
kegiatan yang komplek dan melibatkan Indonesia) mendefinisikan perawat
berbagai individu. Agar tujuan keperawatan profesional adalah tenaga yang profesional
tercapai diperlukan kegiatan dalam yang mandiri, bekerja secara otonom dan
menerapkan keterampilan kepemimpinan. berkolaborasi dengan yang lain. Dalam
mencapai perawat yang profesional
Persepsi pasien diatas keterampilan dibutuhkan kompetensi-kompetensi yang
pengajaran termasuk dalam interpretasi diharapkan dimiliki oleh individu yang
baik. Hal ini menunjukkan bahwa perawat bekerja di bidang pelayanan kesehatan.
di Rumah Sakit Advent Bandung memiliki Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 salah
keterampilan dalam memberikan satu hak pasien adalah memperoleh
pengajaran kesehatan atau tindakan dalam layanan kesehatan yang bermutu sesuai
proses penyembuhan kepada pasien atau dengan standar profesi dan standar
relasi pasien. Dalam Simamora (2009) prosedur operasional. Hak tersebut
Peran perawat sebagai edukator yaitu menuntut perawat untuk memiliki
memberikan informasi, pengajaran, kompetensi dalam memberikan pelayanan
pelatihan, arahan dan bimbingan kepada kesehatan yang bermutu.
pasien maupun keluarga pasien dalam
mengatasi masalah kesehatan. Perawat Berdasarkan hasil analisis data persepsi
yang tidak menyampaikan pengajaran pasien, ditemukan bahwa butir yang paling
kepada pasien akan menyebabkan pasien dominan adalah perawat menghargai
merasa tidak aman (Sukesi, 2011). budaya atau agama yang dimiliki pasien.
Butir ini termasuk dalam keterampilan
Persepsi pasien terhadap keterampilan kepedulian sosial dan relasi sosial. Hal ini
mengintegrasikan pengetahuan termasuk menunjukkan bahwa perawat memiliki
dalam interpretasi baik. Hal ini menujukkan keterampilan kepedulian sosial dan relasi
bahwa perawat di Rumah Sakit Advent sosial terhadap pasien yang sangat tinggi.
Bandung memiliki keterampilan Ini sesuai dengan pernyataan Lenburg
mengintegrasikan pengetahuan yang dalam Widyarini (2005) bahwa sub
dimilikinya kepada pasien dan relasi keterampilan dari kepedulian sosial salah
dengan baik. Menurut The COPA Model satunya adalah penghargaan terhadap
(Lenburg et al., 2009) keterampilan budaya. Dengan adanya keterampilan
mengintegrasikan pengetahuan adalah kepedulian sosial (menghargai budaya/
perawatan yang berdasar pada agama) hak pasien (Undang-Undang No.
pengetahuan dan standar perawatan 44 Tahun 2009) untuk memperoleh
dalam pengambilan keputusan tindakan. layanan tanpa diskriminasi akan terpenuhi.
Dengan kemampuan perawat dalam
mengintegrasikan pengetahuannya, Sedangkan butir yang kurang dominan
pasien akan dengan mudah mendapatkan adalah Perawat memiliki pengetahuan
informasi yang dibutuhkannya. diluar bidang ilmunya (ilmu sosial, politik).
Butir ini termasuk dalam keterampilan
Persepsi pasien terhadap kompetensi mengintegrasikan pengetahuan. Hal ini
profesional perawat masuk ke dalam menunjukkan bahwa perawat belum
interpretasi baik yang artinya perawat sepenuhnya terpapar dengan