You are on page 1of 11

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN

PSIKOMOTOR IBU TENTANG PIJAT BAYI DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS


30 ILIR KELURAHAN 30 ILIR PALEMBANG TAHUN 2014

Weni Apriyani

Akademi Keperawatan Kesdam II/ Sriwijaya Palembang

Email : weniapriyani@yahoo.co.id

ABSTRAK

Pengalaman pijat pertama yang dialami oleh manusia ialah pada waktu dilahirkan, yaitu pada
waktu melalui jalan lahir ibu. Meskipun bayi belum bisa bicara, tetapi mereka bisa merasakan
rangsangan yang diberikan oleh lingkungannya, seperti sentuhan atau pijatan yang diberikan oleh
orang tuanya. Manfaat pijat bayi ini diantaranya adalah dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Untuk dapat memberikan pijatan yang baik ibu harus memiliki pengetahuan dan
psikomotor tentang pijat bayi Oleh karena itu ibu perlu diberikan pendidikan kesehatan agar ibu dapat
memiliki pengetahuan dan psikomotor yang lebih baik dan dapat memanfaatkannya.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan psikomotor
ibu tentang pijat bayi di wilayah kerja puskesmas 30 Ilir kelurahan 30 Ilir Palembang tahun 2014.
Penelitian dilakukan dengan metode quasi eksperimen berupa rancangan pre-post eksperimental,
dengan jumlah sampel 33 ibu. Penelitian ini dimulai pada bulan Mei-Juni tahun 2014 dengan
pengambilan sampel secara total sampling. Pengolahan data mengunakan sistem komputerisasi dan
dilakukan analisis secara univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon. Hasil uji statistik menunjukkan
adanya pengaruh yang bermakna (signifikan) antara pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan (p
value = 0,000), namun tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap psikomotor (p value =
0.089). Diharapkan pelayanan kesehatan dapat meningkatkan pendidikan, pembinaan kesehatan, dan
program pelatihan tentang pijat bayi melalui kader-kader kesehatan, sehingga masyarakat terutama
ibu-ibu dapat menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan bayi mereka.

Kata kunci: Pengetahuan, Psikomotor, Pendidikan Kesehatan, Pijat Bayi .

ABSTRACT

The first massage experience of human being was in the born time, through the way they were born
by the mother. Even though they cannot talk yet, but they could feel the support that given by the
surround, such as the touch or massage of their mother. The infant massage used for helping the
babys development and growth.To be able to give a good massage mother should have the
knowledge and psychomotor Therefore, mothers should be given health education so that mothers
can have the knowledge and psychomotor better about baby massage and could use it. The research
was done to find out the effectivity of health education to the level of mother knowledge dan
psicomotor about infant massage in the puskesmas 30 ilir Palembang in 2014. The research done by
the method of quasi-experimental pre-post experimental design. The data collection method was done
by sampling total, there are 33 respondents on May up to June 2014. The data processing system
using computerized and conducted univariate and bivariate analysis with Wilcoxon test. Statistical test
results showed a significant effect (significantly) between health education on knowledge (p value =
0.000), but no effect of health education on the psychomotor (p value = 0089). It is expected that
health services can improve education, health coaching, and training programs on baby massage
through a cadre of health, so that the community especially mothers can maintain and improve the
quality of their infant health.

Keywords : Knowledge, Psicomotor, Health education, Infant massage.


1. PENDAHULUAN dilakukan oleh ayah menyebabkan perasaan
1.1 Latar Belakang positif kepada bayi dan ibu (Subakti &
Anak adalah generasi penerus bangsa Anggraini, 2008).
yang memiliki nilai yang sangat tinggi. Setiap Pijat bayi merupakan salah satu alternatif
orang tua mengharapkan anaknya dapat sebagai upaya untuk mencapai tumbuh
tumbuh dan berkembang secara optimal. kembang anak yang optimal, karena pijat bayi
Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan bisa dilakukan sendiri oleh orang tua kapan
yang optimal merupakan hasil interaksi saja, di rumah, tidak butuh biaya. Berdasarkan
berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu studi pendahuluan di Poli KIA RSK St.
faktor genetik, lingkungan, perilaku, dan Vincentius A. Paulo Surabaya yang dilakukan
stimulasi yang berguna (Dasuki, 2003). pada 25 ibu yang mempunyai bayi didapatkan
Perkembangan bayi untuk menjadi bayi hasil bahwa 3 (12,00%) ibu memijat bayinya
hebat, diawali dari bayi saat berada dalam sendiri dan 22 (88,00%) ibu tidak pernah
kandungan dan akan berlanjut setelah bayi itu melakukan pijat bayi dan memijatkan bayinya di
lahir. Salah satu syarat kunci keberhasilan dukun bayi bila bayinya sedang sakit saja
adalah pada saat bayi lahir dan pada awal (Ayurai, 2009).
kehidupannya. Untuk mencapai keberhasilan Ibu-ibu akan dapat melakukan pijat bayi
tersebut adalah adanya stimulasi. Contoh secara baik dan benar, bila ibu memiliki
stimulasi adalah dengan memberikan pijat bayi pengetahuan. Peningkatan pengetahuan akan
(Luize, 2007). menimbulkan kesadaran dan menyebabkan
Sentuhan dan pijat pada bayi setelah perubahan perilaku, perilaku yang didasari oleh
kelahiran dapat memberikan jaminan adanya pengetahuan akan bersifat langgeng (Mubarok
kontak tubuh berkelanjutan yang dapat dkk, 2007). Agar ibu atau masyarakat dapat
mempertahankan perasaan aman pada bayi. merubah perilaku atau mengadopsi perilaku
Kulit bayi masih sangat sensitif terhadap kesehatan, perlu adanya peningkatan
rangsangan sehingga sentuhan akan pengetahuan dengan cara pendidikan
menyebabkan berbagai perubahan positif pada kesehatan (Notoatmodjo, 2003).
bayi. Sentuhan ini dapat membuatnya tenang Berdasarkan laporan bulanan data
dan nyaman (Subakti & Anggraini, 2008). kependudukan kelurahan 30 Ilir di dapatkan 16
Ilmu pijat bayi tradisional di kalangan RW dan 60 RT dengan jumlah penduduk
masyarakat Indonesia sudah lama dikenal, 26.644 orang dan jumlah kepala keluarga
bahkan sampai saat ini masih dilakukan oleh sebanyak 5.620 KK. Berdasarkan hasil survey
dukun pijat bayi di daerah (Sari, 2004). Berbeda pendahuluan terhadap 10 ibu, rata-rata bayi
dengan pijat bayi tradisional, ilmu pijat bayi diberikan terapi pemijatan oleh dukun pijat
yang terbaik adalah dilakukan oleh ibu, ayah tradisional, dan pemijatan dilakukan ketika sakit
atau anggota keluarga bayi (Roesli, 2001). saja.
Pijatan yang dilakukan ibu, ayah, dan Berdasarkan latar belakang diatas maka
anggota keluarga lainnya merupakan sapuan penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lembut yang ditujukan untuk kesehatan dan kesehatan yang berjudul Efektifitas pendidikan
pengikat jalinan kasih sayang. Pemijatan yang kesehatan terhadap pengetahuan dan
psikomotor ibu tentang pijat bayi di wilayah 1.3.3Bagi Institusi Akper Kesdam II/Swj
kerja puskesmas 30 Ilir Kelurahan 30 Ilir Palembang
Palembang Tahun 2014 Sebagai sumber informasi dan referensi
untuk menambah ilmu pengetahuan dalam
1.2 Tujuan Penelitian bidang keperawatan maternitas mengenai
1.2.1 Tujuan Umum pentingnya pengetahuan dan psikomotor ibu
Mengetahui efektifitas pemberian tentang pijat bayi dan keperawatan anak
pendidikan kesehatan terhadap khususnya bayi dalam meningkatkan
pengetahuan dan psikomotor ibu tentang kesehatan.
pijat bayi di wilayah kerja Puskesmas 30
Ilir Kelurahan 30 Ilir Palembang tahun 2. METODE PENELITIAN
2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan
quasi eksperimen dengan rancangan pra-
1.2.2 Tujuan Khusus pascatest (One-group pra-post test design).
a. Mengetahui pengetahuan dan Dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak
psikomotor ibu tentang pijat bayi 2 kali yaitu sebelum intervensi dan setelah
sebelum pendidikan kesehatan. intervensi.
b. Mengetahui pengetahuan dan Intervensi yang diberikan adalah
psikomotor ibu tentang pijat bayi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi.
setelah pendidikan kesehatan. Sebelum dilakukan intervensi diberikan pra-test
c. Mengetahui efektifitas pendidikan yaitu pengukuran tingkat pengetahuan ibu
kesehatan terhadap dengan menggunakan kuesioner dan
pengetahuan dan psikomotor ibu psikomotor ibu dengan lembar observasi, pada
tentang pijat bayi. post test dilakukan pengukuran kembali tingkat
pengetahuan ibu dan psikomotor dengan
1.3 Manfaat Penelitian menggunakan pengukuran yang sama yaitu
1.3.1 Bagi Peneliti kuesioner dan lembar observasi. Pengukuran
Penelitian ini berguna untuk post test dilakukan sebanyak 2 kali,
mengaplikasikan teori yang didapat saat pengukuran pertama dilakukan satu minggu
kuliah, dengan demikian diharapkan dapat setelah intervensi, dan satu minggu kemudian
menambah wawasan dan pengetahuan di dilakukan pengukuran kembali sebagai
bidang keperawatan anak khususnya bayi pengukuran kedua .
dalam meningkatkan kesehatan. Populasi penelitiaan ini adalah seluruh
ibu yang mempunyai anak usia 1-6 bulan di
1.3.2 Bagi Pelayanan Kesehatan Kelurahan 30 Ilir Palembang yang berjumlah
Menggalakkan pelayanan atau sebanyak 50 orang.
anjuran dari promotor kesehatan tentang
terapi pijat sehingga meningkatkan kualitas
kesehatan serta memasyarakatkan pijat
bayi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Responden Sebelum dan Setelah
3.1 HASIL
Diberikan Pendidikan Kesehatan di
Kelurahan 30 Ilir Palembang Tahun 2014
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden
Menurut Umur Di Kelurahan 30 Ilir Variabel Baik Cukup Kurang Total
Palembang Tahun 2014. f % F % F % N %
Pengetahua 3 9,1 23 69,7 7 21,2 33 100
Persentase n Sebelum
No Umur Frekuensi (%) Diberikan
Pendidikan
1 Siap 26 79 Kesehatan
2 Tidak Siap 7 21 Pengetahua 16 48,5 14 42,4 3 9,1 33 100
n Setelah
Jumlah 33 100 Diberikan
Pendidikan
Kesehatan
Dari hasil distribusi frekuensi pada
table 1 di atas menujukan bahwa bahwa Berdasarkan tabel diatas diketahui
lebih banyak umur responden kategori siap 26 bahwa dari 33 responden, sebelum diberikan
orang (79%) dibandingkan katagori tidak siap 7 pendidikan kesehatan sebanyak 23 responden
orang (21%). (69,7%) memiliki tingkat pengetahuan cukup
dan setelah diberikan pendidikan kesehatan
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden menjadi 14 responden (42,4%). Responden
Menurut pendidikan Di Kelurahan 30 Ilir dengan tingkat pengetahuan baik sebelum
Palembang Tahun 2014.
diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 3
Persentase
No Pendidikan Frekuensi (%) responden (9,1%) dan setelah diberikan
1 Tinggi 20 61 pendidikan kesehatan meningkat menjadi 16
2 Rendah 13 39 responden (48,5%). Responden yang memiliki
Jumlah 33 100
tingkat pengetahuan kurang sebanyak 7

Dari hasil disteribusi frekuensi pada responden (21,2%) dan setelah diberikan

tabel 2 di atas menunjukan bahwa paling pendidikan kesehatan menjadi 3 responden

banyak responden yang berpendidikan tinggi (9,1%).

yaitu 20 orang (61%) dibandingkan dengan


responden yang berpendidikan rendah 13 Tabel 5 Distribusi Frekuensi Psikomotor
Responden Sebelum dan Setelah
orang (39%). Diberikan Pendidikan Kesehatan di
Kelurahan 30 Ilir Palembang Tahun 2014
Variabel Baik Cukup Kurang Total
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden
Menurut Pekerjaan Di Kelurahan 30 Ilir f % f % F % N %
Palembang Tahun 2014. Pengetahuan 0 0 5 15,2 28 84,8 33 100
Sebelum
Persentase Diberikan
No Pekerjaan Frekuensi (%) Pendidikan
Kesehatan
1 Bekerja 17 51,5% Pengetahuan 0 0 9 27,3 24 72,7 33 100
2 Tidak Bekerja 16 48,5% Setelah
Diberikan
Jumlah 33 100 Pendidikan
Kesehatan

lebih banyak responden yang bekerja Berdasarkan hasil penelitian di


sebanyak 17 orang (51,5%) dibandingkan Kelurahan 30 Ilir dapat diketahui bahwa dari

dengan yang tidak bekerja sebanyak 16 33 responden, sebelum diberikan pendidikan


kesehatan sebanyak 28 responden (84,8%)
orang (48,5%).
memiliki psikomotor kurang dan setelah 95% diyakini bahwa rata-rata pengetahuan ibu
diberikan pendidikan kesehatan menjadi 24 setelah diberikan pendidikan kesehatan adalah
responden (72,7%). Responden dengan diantara 16,89 sampai dengan 18,72.
psikomotor cukup sebelum diberikan
pendidikan kesehatan sebanyak 5 responden Tabel 7 Distribusi Statistik Psikomotor Ibu
(15,2%) dan setelah diberikan pendidikan Tentang Pijat Bayi di Kelurahan 30 Ilir
Palembang Tahun 2014
kesehatan meningkat menjadi 9 responden
Variabel Mean Median S. Min- 95% CI
(27,3%) dan responden dengan psikomotor Deviasi Mak
yang baik tidak ada baik sebelum maupun
Psikomotor 8,15 8,00 0,939 7-10 7,82 - 8,48
setelah diberikan pendidikan kesehatan. Sebelum
Diberikan
Pendidikan
Kesehatan
TabeL 6 Distribusi StatistiK Pengetahuan
Psikomotor 8,45 8,00 1,175 7-11 8,04 - 8,87
Ibu Tentang Pijat Bayi di Kelurahan 30 Ilir Setelah
Palembang Tahun 2014 Diberikan
Pendidikan
Kesehatan
Variabel Mean Media
n S. Min- 95% CI
Deviasi Mak
Dari hasil analisis didapatkan rata-rata
Pengetahu
an psikomotor ibu sebelum diberikan pendidikan
Sebelum 15,61 15,00 2,524 12- 14,71 -16,50
Diberikan 22
kesehatan adalah 8,15 (95%CI : 7,82 8,48),
Pendidikan
Kesehatan median 8,00 dengan standar deviasi 0,939.
Pengetahu
an Setelah Terlihat bahwa skor psikomotor sebelum
Diberikan
Pendidikan 17,80 18,00 2,583 12- 16,89-18,72 diberikan pendidikan kesehatan terendah 7 dan
Kesehatan
23
tertinggi 10. Dari hasil estimasi inteval dapat
disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-
Dari hasil analisis didapatkan rata-rata
rata psikomotor ibu sebelum diberikan
pengetahuan ibu sebelum diberikan pendidikan
pendidikan kesehatan adalah diantara 7,82
kesehatan adalah 15,61 (95%CI : 14,71
sampai dengan 8,48.
16,50), median 15,00 dengan standar deviasi
Rata-rata psikomotor ibu setelah
2,524. Terlihat bahwa skor pengetahuan
diberikan pendidikan kesehatan adalah 8,45
sebelum diberikan pendidikan kesehatan
(95%CI : 8,04 8,87), median 8,00 dengan
terendah 12 dan tertinggi 22. Dari hasil estimasi
standar deviasi 1,175. Terlihat bahwa skor
inteval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini
psikomotor setelah diberikan pendidikan
bahwa rata-rata pengetahuan ibu sebelum
kesehatan terendah 7 dan tertinggi 11. Dari
diberikan pendidikan kesehatan adalah diantara
hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa
14,71 sampai dengan 16,50.
95% diyakini bahwa rata-rata psikomotor ibu
Rata-rata pengetahuan ibu setelah
setelah diberikan pendidikan kesehatan adalah
diberikan pendidikan kesehatan adalah 17,80
diantara 8.04 sampai dengan 8,87.
(95%CI : 16,89 18,72), median 18,00 dengan
standar deviasi 2,583. Terlihat bahwa skor
pengetahuan setelah diberikan pendidikan
kesehatan terendah 12 dan tertinggi 23. Dari
hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa
Tabel 8 Distribusi Rata-Rata Pengukuran Out Ranks menunjukkan perbedaan
Pengetahuan Sebelum danSetelah Diberikan
tingkat pengetahuan dan psikomotor sebelum
Pendidikan Kesehatan di Kelurahan 30
IlirPalembang Tahun 2014 dan setelah diberikan pendidikan kesehatan.

Perbandingan
Dari tabel diatas didapatkan 14 orang (42,4%)
Sebelum dan Setelah Jumlah (%) PValue memiliki psikomotor yang sama sebelum
Diberikan Pendidikan
Kesehatan maupun setelah diberikan pendidikan
Pengetahuan Setelah
intervensi < 0 0
kesehatan, 12 orang (36,4%) setelah diberikan
Pengetahuan sebelum pendidikan kesehatan memiliki psikomotor yang
Intervensi
Pengetahuan Setelah lebih baik daripada sebelum diberikan
intervensi > 22 66,7
Pengetahuan sebelum 0,000 pendidikan kesehatan., dan 7 orang (21,2%)
Intervensi
Pengetahuan Setelah yang setelah diberikan pendidikan kesehatan
intervensi = 11 33,3
Pengetahuan sebelum psikomotornya lebih rendah dari sebelum
Intervensi
diberikan pendidikan kesehatan
Total 33 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan


Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap
perbedaan pengetahuan sebelum dan setelah
Pengetahuan dan Psikomotor Ibu Tentang
diberikan pendidikan kesehatan, terdapat 22
Pijat Bayi
orang (66,7%) mengalami peningkatan
Berdasarkan hasil test statistik uji
pengetahuan setelah diberikan pendidikan
Wilcoxon dari pengetahuan diperoleh pvalue=
kesehatan, 11 orang (33,3%) yang setelah
0,000 (p<0,005) maka dapat disimpulkan ada
diberikan pendidikan kesehatan memiliki
perbedaan signifikan antara pengetahuan ibu
pengetahuan yang sama dengan pengetahuan
sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
sebelum diberikan pendidikan kesehatan, dan
kesehatan.
tidak seorang pun setelah diberikan pendidikan
Hasil uji statistik dari psikomotor
kesehatan pengetahuannya lebih rendah dari
diperoleh pvalue=0,089 (p>0,005), ini artinya
sebelum diberikan pendidikan kesehatan.
Ho gagal ditolak. Maka dapat disimpulkan
Tabel 9 Distribusi Rata-Rata Pengukuran
bahwa tidak ada perbedaan antara psikomotor
Psikomotor Sebelum dan Setelah Diberikan
Pendidikan Kesehatan di Kelurahan 30 Ilir ibu sebelum dan setelah diberikan pendidikan
Palembang Tahun 2014
kesehatan.
Perbandingan Jumlah Persentase
Sebelum dan (%) PValue
Setelah Diberikan 3.2 PEMBAHASAN
Pendidikan
Kesehatan 3.2.1 Pengetahuan Sebelum dan Setelah
Psikomotor
Setelah intervensi 7 21,2 diberikan Pendidikan Kesehatan
< Psikomotor
sebelum Intervensi Dari 33 responden yang diteliti
Psikomotor 0,089
Setelah intervensi 12 36,4 didapatkan lebih dari setengah (69,7%)
> Psikomotor
responden memiliki tingkat pengetahuan
sebelum Intervensi
Psikomotor cukup dan setelah diberikan pendidikan
Setelah intervensi 14 42,4
= Psikomotor kesehatan menjadi 42,4%. Responden
sebelum Intervensi
Total 33 100
dengan tingkat pengetahuan baik sebelum
diberikan pendidikan kesehatan 9,1% dan
setelah diberikan pendidikan kesehatan pelayanan kesehatan, sehingga informasi dapat
meningkat menjadi 48,5%. Responden yang diperoleh dari petugas kesehatan.
memiliki tingkat pengetahuan kurang 21,2% Menurut teori Hurlock dalam Nursalam
dan setelah diberikan pendidikan kesehatan (2001), semakin cukup usia tingkat kematangan
menjadi 9,1%. dan kekuatan seseorang akan lebih matang
Penelitian ini sejalan dengan penelitian dalam berfikir dan bekerja. Hal ini sebagai
yang dilakukan oleh Pinetri (2006), dimana akibat dari pengalaman dan kematangan
lebih dari 50% ibu memiliki pengetahuan yang jiwanya. Kemampuan berfikir kreatif mencapai
cukup tentang pijat bayi. Hasilnya puncaknya dalam usia dua puluhan.
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan Menurut Marta dalam Nuryati (2006),
pengetahuan, dimana sebelum diberikan semakin tinggi pendidikan seseorang semakin
pendidikan kesehatan 45% responden mudah orang tersebut menerima informasi
memiliki tingkat pengetahuan cukup dan yang disampaikan sehingga dapat
setelah diberikan pendidikan kesehatan diasumsikan pendidikan seseorang akan
menjadi 15%. Responden dengan tingkat mempengaruhi pengetahuannya.
pengetahuan baik sebelum diberikan Seseorang dengan Pendidikan yang
pendidikan kesehatan 20% dan setelah tinggi akan cenderung untuk mendapatkan
diberikan pendidikan kesehatan meningkat informasi baik dari orang lain maupun dari
menjadi 80%. Responden yang memiliki media massa. Sebaliknya tingkat pendidikan
tingkat pengetahuan kurang sebelum yang kurang akan menghambat
diberikan pendidikan kesehatan 35%, setelah perkembangan dan sikap seseorang terhadap
diberikan pendidikan kesehatan menjadi 5%. nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Semakin
Pengetahuan yang diperoleh responden tinggi pendidikan seseorang semakin mudah
berada pada tingkat tahu bukan memahami. menerima informasi sehingga semakin
Responden menunjukkankeberhasilan banyak pengetahuan yang dimiliki,
mengumpulkan keterangan apa adanya., (Koentjaraningrat dalam Nuryati, 2006)
termasuk kemampuan mengenali atau Pengetahuan responden yang baik
mengingat kembali hal-hal atau keterangan ditunjukkan dengan responden mengetahui
yang pernah berhasil di himpun atau dikenali tentang pijat bayi meliputi pengertian,
(recall of facts). manfaat, waktu yang tepat untuk memijat,
Hal ini dikarenakan sebagian besar suasana dan ruangan yang nyaman, alat
responden berpendidikan tinggi (61%) dan yang harus disiapkan, posisi yang tepat, cara
berumur 20-35 tahun (79%) sehingga cukup dan langkah-langkah memijat bayi
matang dalam berfikir. Selain itu juga (kemampuan memijat bayi).
dikarenakan sebagian besar responden
bertempat tinggal di perkotaan sehingga akan 3.2.2 Psikomotor Sebelum dan Setelah
lebih mudah untuk mendapatkan informasi baik diberikan Pendidikan Kesehatan
dari media cetak maupun media elektronik. Berdasarkan hasil penelitian yang
Ditunjang pula banyaknya tersedia fasilitas dilakukan diketahui bahwa sebelum diberikan
pendidikan kesehatan 28 orang (84,8%)
psikomotor responden kurang dan setelah 3.2.3 Pengaruh Pendidikan Kesehatan
pendidikan kesehatan menjadi 24 orang Terhadap Pengetahuan dan Psikomotor Ibu
(72,7%). Responden dengan psikomotor Tentang Pijat Bayi
responden cukup sebanyak 5 orang (15,2%) Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh
dan setelah pendidikan kesehatan menjadi 9 hasil rata-rata (Mean) pre test pengetahuan
orang (27,3%) , dan tidak ada responden yang 15,61 dengan Standar Error of Mean 0,439 dan
memiliki psikomotor yang baik. Standar Deviasi 2,524. Pada post test
Penelitian ini sejalan dengan penelitian pengetahuan nilai rata-rata 17,80 dengan
Ayurai, 2009 didapatkan hasil bahwa 88% dari Standar Error of Mean 0,450 dan Standar
25 ibu psikomotor responden kurang. Ini terjadi Deviasi 2,583. Korelasi antara pre test dan post
karena responden tidak memiliki pengetahuan test diperoleh angka 0,613 dengan nilai
yang baik tentang pijat bayi sehingga tidak probabilitas jauh di bawah 0,05 karena nilai
pernah melakukan pijat bayi dan memijatkan signifikansi output hanya 0,000. Ini menyatakan
bayinya pada dukun bayi bila bayinya sedang bahwa korelasi nilai pre test dan post test
sakit saja. adalah erat dan benar-benar berhubungan
Hal ini disebabkan karena untuk merubah secara nyata.
perilaku seseorang atau membuat seseorang Besarnya nilai t hitung 5,618 dengan
berbeda dari keadaan sebelumnya terutama probabilitas Sig.(2-tailed) 0,000 lebih kecil dari
perubahan yang terjadi karena terpaksa sedikit 0,05. Mengingat nilai t hitung 5,618 lebih besar
sulit dan memerlukan waktu yang lama, selain dari nilai t table pada taraf kepercayaan 5%
itu media untuk penyampaian informasi cara maka dapat dikatakan nilai pre test dan post
pemijatan menggunakan media elektronik test memiliki perbedaan yang positif dan
berupa video yang diikuti dengan simulasi signifikan. Atau dengan kata lain, pendidikan
sehingga menyebabkan perhatian yang tidak kesehatan memberi pengaruh yang positif dan
fokus. Media yang digunakan dalam signifikan terhadap pengetahuan ibu tentang
menyampaikan informasi juga mempengaruhi pijat bayi.
daya tangkap dan serap responden. Oleh Adanya pengaruh yang positif dan
sebab itu penyampaian informasi akan berjalan signifikan dari pendidikan kesehatan terhadap
efektif apabila pemberian pendidikan kesehatan pengetahuan terjadi karena pendidikan
direncanakan dengan baik, menggunakan kesehatan telah mampu memperluas wawasan,
metode yang tepat dengan dukungan media pengetahuan ibu-ibu dalam hal pijat bayi.
atau alat peraga yang sesuai. Melalui pendidikan kesehatan akan terjadi
Menurut Mubarok (2007), ibu-ibu akan proses komunikasi dan pertukaran informasi
dapat melakukan pijat bayi secara baik dan antara petugas kesehatan dengan kelompok
benar bila ibu memiliki pengetahuan. sasaran (Kusumawati, 2008)
Peningkatan pengetahuan akan menimbulkan Proses komunikasi dan pertukaran
kesadaran dan menyebabkan perubahan informasi ini akan berjalan efektif apabila
perilaku, karena perilaku yang didasari oleh pendidikan kesehatan direncanakan dengan
pengetahuan akan bersifat langgeng. baik, menggunakan metode yang tepat dengan
dukungan media atau alat peraga yang sesuai.
Memang sangat disadari bahwa tingkat psikomotor ibu antara sebelum dan setelah
pendidikan dan latar belakang pekerjaan diberikan pendidikan kesehatan. Hal ini
kelompok sasaran memiliki pengaruh terhadap dikarenakan untuk merubah seseorang dalam
daya serap maupun daya tangkap terhadap bertindak atau mengadopsi tindakan yang
pesan-pesan atau informasi yang disampaikan direncanakan memerlukan waktu yang cukup
oleh penyuluh. lama dan latihan yang berulang-ulang,
Pengaruh dari faktor-faktor secara umum sedangkan psikomotor responden berada pada
tidak menjadi kendala atau faktor pengganggu tingkat respons terpimpin (Guided Response),
yang menjadikan pendidikan/ penyuluhan dimana responden dapat melakukan sesuatu
kesehatan tidak diperlukan di masyarakat. sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
Tingkat pendidikan dan latar belakang dengan contoh bukan pada tingkat mekanisme
pendidikan akan tidak banyak berarti bila (Mecanism), dimana seseorang telah dapat
kelompok sasaran penyuluhan memiliki minat melakukan sesuatu dengan benar secara
baca yang tinggi, serta perhatian dan peran otomatis sesuatu itu sudah merupakan
dalam tanya jawab/diskusi yang baik. Artinya kebiasaan.
walaupun tingkat pendidikan rendah dan
berlatar belakang pekerjaan sebagai buruh 4. SIMPULAN DAN SARAN
cuci, tetap saja hasil post test nya tinggi, tidak 4.1 Simpulan
jauh berbeda dengan yang berpendidikan lebih a. Ada perbedaan signifikan antara
tinggi dengan latar belakang pekerjaan sebagai pengetahuan ibu sebelum dan
pegawai atau karyawan kantor. sesudah diberikan pendidikan
Dari hasil penelitian, peneliti berpendapat kesehatan, dimana pvalue= 0,000
bahwa pengetahuan dapat ditingkatkan dengan (p<0,005)
pendidikan kesehatan. Dengan pendidikan b. Tidak ada perbedaan antara
kesehatan masyarakat akan lebih mudah psikomotor ibu sebelum dan setelah
memperoleh informasi sehingga efektif dalam diberikan pendidikan kesehatan,
meningkatkan pengetahuan. dimana pvalue=0,089 (p>0,005).
Hasil rata-rata (Mean) pre test psikomotor c. Pendidikan Kesehatan efektif dalam
8,15 dengan Standar Error of Mean 0,164 dan meningkatkan pengetahuan tetapi
Standar Deviasi 0,939. Pada post test tidak efektif dalam meningkatkan
psikomotor nilai rata-rata 8,45 dengan Standar psikomotor ibu dalam melakukan pijat
Error of Mean 0,205 dan Standar Deviasi 1,175. bayi
Korelasi antara pre test dan post test, diperoleh
angka 0,658 dengan pvalue 0,089 dan nilai t 4.2 Saran
hitung 1,932. Ini menunjukkan tidak ada 4.2.1 Bagi Puskesmas
perbedaan psikomotor responden baik sebelum Diharapkan pelayanan kesehatan
maupun setelah diberikan pendidikan dapat meningkatkan pendidikan dan
kesehatan. pembinaan kesehatan tentang pijat bayi
Hasil penelitian pada psikomotor melalui kader-kader kesehatan dan perlu
menunjukkan tidak adanya perbedaan
diupayakan penyelenggarakan program Dahlan, M.S. (2004). Statistik untuk Kedokteran
dan Kesehatan. Jakarta: PT Arkans
pelatihan tentang pijat bayi bagi ibu.
Dasuki, M.S.(2003). Pengaruh Pijat Bayi
terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi
4.2.2 Bagi Akper Kesdam II/Swj
Umur 4 Bulan.
Penelitian ini diharapkan dapat http://sharemyarchive.blogspot.com/2009/0
5/pijat-bayi.html. 7 Maret 2010
mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan melalui kegiatan Data Profil Kelurahan. (2010). Laporan Bulanan
Kelurahan 30 Ilir Palembang.
penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat khususnya tentang Hastono, S.(2001). Analisa Data. Depok :
Fakultas Kesehatan Masyarakat
pengetahuan dan psikomotor ibu tentang
Universitas Indonesia.
pijat bayi.
Hendra.(2008). Pengetahuan
http://Info Mas Hendras Weblog.htm. 8
4.2.3 Bagi Peneliti Lain April 2008
a. Penelitian ini mudah-mudahan dapat
Kusumawati, D. (2008). Pengaruh Pendidikan
dijadikan data dasar untuk penelitian Kesehatan terhadap Kemampuan Ibu
dalam Deteksi Dini Gangguan
selanjutnya dengan menggunakan
Perkembangan Anak Balita di Dusun
desain yang berbeda dan sampel yang Taruban Kulon, Tuksono, Sentolo Kulon
Progo. http:// Laporan Penelitian
lebih besar serta variabel penelitian yang
Mardiya.htm. 11 Maret 2010
lebih banyak lagi.
Kutamitami. (2007). Teknik Pijat Bayi.
b. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mapetitelentera.multiply.com/photos/album
dengan kelompok kontrol dan waktu /2/teknik_pijat_bayi. 19 Maret 2010
penelitian yang lebih lama dan berulang-
Luize.(2007). Sentuhan Yang Menyehatkan.
ulang. AyahBunda.
c. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
Machfoedz, I.(2008). Metodologi Penelitian
dengan menggunakan metode dan Bidang Kesehatan, Keperawatan,
Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta :
media yang berbeda.
Fitramaya.
d. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
Mubarok, W.I,. Chayatin, N., Rozikin, K &
dengan mempersiapkan kisi-kisi dari
Supradi. (2007). Promosi Kesehatan
pengetahuan dan psikomotor. Sebuah Pengantar Proses Belajar
Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, S. (1993). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Arifiyanto, D. (2008). Konsep Berubah
http:// Konsep Berubah. html. 2 Juli 2010 Nn.(2003). Pengantar Pendidikan Kesehatan
dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta:
Arikunto, S.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Andi Offset Yogyakarta.
Pendekatan Praktik. Ed revisi VI, Jakarta:
Rineka Cipta Nn. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Ayurai.(2009). Pijat Bayi.
http://Pijat Bayi Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan:
BidankuSahabatku.htm. 1 November Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
2009 Profesional. Jakarta : Salemba Meddika.
Nn. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi
Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nuryati, L (2006). Pengetahuan Ibu Hamil


Tentang Kehamilan Resiko Tinggi Di
Polindes Kemuning Desa Tasikmadu
Kecamatan Palang Tuban.
http//www.kuliahbidan.wordprss.com. 18
Februari 2010.

Pinetri, B.Y.(2006). Pengaruh Pendidikan


Kesehatan Terhadap Tingkat
Pengetahuan Ibu Post Partum di RSAB
Gajayana Tentang Pijat Bayi.
http://skripsi.umm.ac.id/files/disk1/206/jiptu
mmpp-gdl-s1-2007-baiqyuniaw-10254-
Pendahul-n.pdf. 17 Februari 2010.

Roesli, U.(2001). Pedoman Pijat bayi Edisi


Revisi. Jakarta: Trubus Agriwidya

Sari, A.(2004). Pengaruh Penyuluhan Pijat Bayi


Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu
Tentang Pijat Bayi di Dusun Dukuh Desa
Sidokarto Godean Sleman, Skripsi
Program Pendidikan D-IV Kebidanan.
Yogyakarta: UGM.
http://Pijat Bayi Kuliah Bidan.htm. 17
Februari 2010.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


Muhammadiyah. (2010). Pedoman
Penyusunan dan Penulisan Skripsi
Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Muhammadiyah Palembang.

Setiadi. (2007). Konsep Penulisan Riset


Keperawatan. Ed.1. Yogyakarta : Graha
Ilmu.

Subakti, Y & Anggraini. (2008). Keajaiban Pijat


Bayi & Balita. Jakarta: WahyuMedia.

Suyanto.(2008). Riset Kebidanan Metodologi


dan Aplikasi. Jogyakarta: Mitra Cendikia.

Turner, R., Susie & Indira, S. (2005). Seni


Memijat Bayi yang Menyejukkan. Jakarta:
Ladang Pustaka & Intimedia.

Zaifbio. (2009). Ranah Penilaian Kognitif,


Afektif, dan Psikomotor.
http://Ranah Penilaian Kognitif, Afektif, dan
Psikomotorik Biologi Online.htm. 24 April
2010.

You might also like

  • Template Jiwa
    Template Jiwa
    Document21 pages
    Template Jiwa
    Dimas Pangestu
    No ratings yet
  • Fermata Sari
    Fermata Sari
    Document7 pages
    Fermata Sari
    Dimas Pangestu
    No ratings yet
  • Rekap Dosen
    Rekap Dosen
    Document6 pages
    Rekap Dosen
    Dimas Pangestu
    No ratings yet
  • Soal Anak Workshop
    Soal Anak Workshop
    Document12 pages
    Soal Anak Workshop
    Dimas Pangestu
    No ratings yet
  • M. Hasan Azhari
    M. Hasan Azhari
    Document5 pages
    M. Hasan Azhari
    Dimas Pangestu
    No ratings yet
  • Leny Joice Sianturi
    Leny Joice Sianturi
    Document11 pages
    Leny Joice Sianturi
    Dimas Pangestu
    No ratings yet
  • M. Hasan Azhari
    M. Hasan Azhari
    Document5 pages
    M. Hasan Azhari
    Dimas Pangestu
    No ratings yet
  • Weny Apriani
    Weny Apriani
    Document12 pages
    Weny Apriani
    Dimas Pangestu
    No ratings yet
  • Fermata Sari
    Fermata Sari
    Document7 pages
    Fermata Sari
    Dimas Pangestu
    No ratings yet
  • KMB I
    KMB I
    Document1 page
    KMB I
    Dimas Pangestu
    No ratings yet
  • HJBGIUHOO
    HJBGIUHOO
    Document7 pages
    HJBGIUHOO
    Dimas Pangestu
    No ratings yet
  • KMB I
    KMB I
    Document1 page
    KMB I
    Dimas Pangestu
    No ratings yet
  • KMB I
    KMB I
    Document1 page
    KMB I
    Dimas Pangestu
    No ratings yet
  • Artikel 1
    Artikel 1
    Document8 pages
    Artikel 1
    ruthmarliaLG
    No ratings yet