Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1.3.1 untuk menghasilkan deskripsi nutrisi
1.3.2 untuk menghasilkan deskripsi jenis-jenis nutrisi
1.3.3 untuk menghasilkan deskripsi mal nutrisi terhadap system tubuh
1.3.4 untuk menghasilkan deskripsi peran nutrisi bagi berbagai usia
1.3.5 untuk menghasilkan deskripsi antropometri nutrisi
1.3.6 untuk menghasilkan deskripsi bagan makan segitiga
BAB 2
PEMBAHASAN
1
Zat pembangun struktur jaringan tubuh.
Pengatur proses dalam tubuh
Criteria : Berat badan stabil
Porsi makan habis
Nafsu makan meningkat
2.2 Jenis jenis nutrisi
2.2.1 Karbohidrat.
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
o Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri
dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda),
contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (gluadalah kosa + glukosa), laktosa
(glukosa + galaktosa).
o Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul
glukosa.
Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna
oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan
volume feces.
2.2.2 Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.
Fungsi lemak :
a. sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem
berikan 9 kal/gr.
b. Ikut serta membangun jaringan tubuh.
c. Perlindungan.
d. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
e. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah
timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
f. Vitamin larut dalam lemak.
2.2.3 Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur
nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh
2
enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan
diserap oleh usus.
Fungsi protein
Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan
proses pengausan yang normal.
a. Protein menghasilkan jaringan baru
b. Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus
dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
c. Protein sebagai sumber energi.
2.2.4 Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Ada 2 jenis vitamin :
Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K
Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada
didalam diet setiap harinya).
2.2.5 Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial
pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral.
Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Tiga fungsi mineral :
a. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
b. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ;
contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
c. Bahan dasar enzim dan protein.
Malnutrisi: Kekurangan intake dari zat-zat makanan terutama protein dan karbohidrat.
Dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembngan dan kognisi serta dapat memperlambat
proses penyembuhan.
Tipe-tipe malnutrisi :
Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan kekurangan
vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.
Marasmus: kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran lemak
3
tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan,
kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.
Kwashiorkor: kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau disebabkan
karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciri-
cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan
pigmentasi pada kulit dan rambut.
2.3 Efek mal nutrisi pada system tubuh
2.3.1. Neurologis/temperatur regulasi Menurunkan metabolisme dan suhu basal
tubuh.
2.3.2 Status mental Apatis, depresi, mudah terangsang, penurunan fungsi kognitif,
kesulitan
pengambilan keputusan.
2.3.3 Sistem imun. Produksi sel darah putih Resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit
turun.
2.3.4. Muskuloskeletal. Penurunan massa otot, terganggunya kordinasi dan ketangkasan.
2.3.5 Kardiovaskuler. Gangguan irama jantung, atropi jantung, pompa jantung turun.
2.3.6. Respiratori Atropi otot pernafasan, pneumonia.
2.3.7 Gastrointestinal Penurunan massa feces, penurunan enzim pencernaan, penurunan
proses absorbsi, mempersingkat waktu transit, meningkatkan pertumbuhan bakteri, diare,
mengurangi peristaltik.
2.3.8 Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah filtrasi dan keseimbangan cairan dan
elektrolit. Sistem hati dan empedu Mengurangi penyimpanan glukosa,
mengurangi produksi glukosa dari asam amino, mengurangi sintesa protein.
5
Nutrisi yang buruk selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan bayi baru
lahir rendah dan penurunan kesempatan hidup. Secara umum kebutuhan janin
dipenuhi dengan biaya ibunya. Bagaimanapun, jika sumber nutrisi tidak tersedia,
keduanya menderita. Status nutrisi ibu pada waktu konsepsi adalah penting dalam
bentuk cadangan nutrisi dan dasar kebiasaan makan. Aspek penting yang sering
dari pertumbuhan dan perkembangan janin terjadi sebelum kehamilan bahkan
disalahkan. Kebutuhan energy kehamilan yang berhubungan dengan berat badan
rata-rata 11-14 kg terjadi selama kehamilan.
b. Masa menyusui
Wanita yang menyusui memerlukan 500 kkal di atas yang diperbolehkan biasanya.
Produksi ASI meningkatkan kebutuhan energi. Kebutuhan protein ditingkatkan
hingga 65 g/hari. Kebutuhan untuk kalsium tetap sama seperti selama kehamilan.
Terdapat peningkatan kebutuhan untuk vitamin A dan C.
2.4.6. Lansia
Lansia berusia 65 tahun mengalami penurunan kebutuhan kalori pada saat
tingkat metabolis menurun dengan bertambahnya umur. Kebutuhan rata-rata yang
diperbolehkan untuk laki-laki adalah 2300 kkal/hari dan untuk wanita 1900 kkal/hari.
Kebutuhan vitamin dan mineral yang diperbolehkan tetap tidak berubah dari tingkat
dewasa tengah.
2.5 Antropometri
Antropometri berasal dari kata anthrophos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan
metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh.
Dari definisi tersebut diatas dapat ditarik pengertian bahwa\antropometri gizi adalah
berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat
badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit.
K ategori IMT
Normal >18,5-25,0
7
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
9
d. BUN (N: 10-20 mg/100 ml).
e. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100 ml, wanita: 0,5-1,0
mg/100 mg)
3.3 Batasan Karakteristik
-Mayor
Individu yang tidak puasa melaporkan atau mengalami asupan makanan tidak adekuat
kurang dari yang dianjurkan dengan penurunan berat badan.
Kebutuhan metabolic actual atau potensial dengan asupan yang lebih.
-Minor
Berat badan 10% sampai 20% atau lebih di bawah berat badan ideal untuk tinggi dan
kerangka tubuh.
Lipatan kulit trisep, lingkar lengan tenga, dan lingkar otot lengan tengah kurang dari
60% standar pengukuran.
Kelemahan otot dan nyeri tekan.
Peka rangsang mental dan kekacauan mental.
Penurunan albumin serum.
Penurunan transform serum atau penurunan kapasitas ikatan besi.
3.4 Diagnosa
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, gangguan
metabolism lemak dan protein, dan gangguan penyimpanan vitamin sekunder akibat
sirosis ditandai oleh kebutuhan metabolic actual atau potensial denganasupan yang lebih.
3.5 Intervensi
Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat. Konsulkan pada ahli gizi.
Timbang berat badan setiap hari, pantau hasil pemeriksaan laboratorium.
Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat. Negosiasikan dengan klien tujuan asupan
untuk setiap kali makan dan makan makanan kecil.
Ajarkan individu untuk menggunakan penyedap rasa (seperti bumbu) untuk membantu
meningkatkan rasa dan aroma makanan.
Beri suasana makan yang relaks.
Atur agar mendapatkan nutrient yang berprotein/kalori sangat tinggi yang disajikan pada
saat individu ingin makan.
Timbang badan pasien saat ia bangun dari tidur dan setelah berkemih pertama.
Pasang slang NGT pada pasien jika pasien kesulitan menerima makanan.
10
MEMASANG SLANG NASOGASTRIK ( NGT )
PENGERTIAN
Melakukan pemasangan dari rongga hidung ke lambung
TUJUAN
1.Memasukkan makanan cair/ obat obatan cair/ padat yang dicairkan
2.Mengeluarkan cairan/isi lambung dan gas yang ad didalam lambung
3.Mengirigasi karena pendarahan/keracunan dalam lambung
4.Mencegah/mengurangi mual dan muntah setelah pembedahan atau trauma
5.Mengambil spesimen pada lambung untuk studi laboratorium
INDIKASI
1.Pasien tidak sadar ( trauma )
2.Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas
3.Pasien yang tidak mampu menelan
4.Pasien pasca operasi pada mulut /faring , esofagus
KOMPONEN KINERJA
PERSIAPAN ALAT
Baki berisi :
1.NGT 14 atau 16 ( untuk anak kecil )
2.Jeli
3.Sudip lidah
11
4.Sepasang sarung tangan
5.Senter
6.Spuit / alat suntik ukuran 50 cc
7.Plester
8.Stetoskop
9.Handuk
10.Tisu
11.Bengkok
12.Mangkuk berisi air
PROSEDUR PELAKSANAAN
1.Dekatkan alat ke samping klien
2.Jelasan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
3.Cuci tangan
4.Pasang handuk pada dada klien ,letakkan tisu wajah dalam jangkauan pasien
Agar tidak mengotori pakaian pasien pemasangan slang dapat
Menyebabkan keluarnya air mata
5.Memakai sarung tangan
6.Untuk insersi NGT ,minta klien untuk rileks dan bernapas normal dengan
Menutup satu hidung kemudiaan mengulanginya dengan menutup hidung
yang lain ,slang mudah masuk melalui slang hidung yang lebih paten
7.Mengukur panjang slang yang akan di masukkan dengan menggunakan :
- Metode tradisional
Ukur jarak dan puncak lubang hidung ke daun telinga bawah dan ke
Processus xifoidius distemu
Metode Hanson
Mula mula tandai 50 cm pada slang kemudian lakukan pengukuran dengan metode
tradisional.slang yang akan di masukkan pertengahannya antara 50 cm dan tanda
tradisional
8.Beri tanda pada panjang slang yang sudah diukur dengan menggunakn
Plester
9.Oleskan jeli pada NGT sepanjang 10-20 cm pelumasan menurunkan friksi
Antar membran mukosa dengan slang
10.Ingatkan pada pasien bahwa slang akan dimasukkanan intruksikan pasien
12
Untuk mengatur posisi kepala ekstensi.masukkan slang melalui lubang
Hidung yang telah ditentukan ,memudahkan masuknya slang melalui
Hidung dan memelihara agar jalan nafas tetap terbuka
11.Lanjutkan masukkan slang sepanjang rongga hidung .jika terasa akan
Tertahan ,putarlah slang dan jangan dipaksakan dimasukkan ,
Meminimalkan ketidak nyamanan akibat pemasangan NGT ,dengan
Memasukkan slang dengan cara memutar dan sedikit menarik ,ujung
Slang akan mudah masuk ke faring
12.Selnjutnya memasang slang sampai melewati nasofaring.setelah melewati
Nasofaring ,anjurkan untuk menekuk leher dan menelan
13.Dorong pasien untuk menelan dengan memberikan sedikit air minum
( jika perlu ) .tekankan bernafas lewat mulut .menelan memudahkan
Lewatnya slang melalui orofaring
14.Jangan memaksakan slang untuk masuk .jika ada hambatan atau pasien
Terdesak ,sianosis ,hentikan mendorong slang .periksa posisi slang
Dibelakang tenggorok dengan menggunakan sudip lidah dan senter.slang
Mungkin terlipat ,menggulung diorofaring atau masuk ktrakea
15.Jika telah selesai memasang NGT sampai ujung yang telah ditentukan ,
Anjurkan klien rileks dan bernfas normal
16.Periksa slng dengan :
-Memasang spuit pada ujung NGT ,memasang bagian diafragma stetoskop
Pada abdomen kuadran kiri atas ( lambung ) kemudian suntikkan 10-20 cc
Udara bersamaan dengan auskultasi abdomen
Mengaspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung
Memasukkan ujung bagian luar slang NGT kedalam mangkuk berisi air
Jika terdapat gelembung udara salng masuk ke dalam paru-paru.
Jika tidak terdapat gelembung udara slang masuk ke dalam lambung
17.Oleskan alkohol pada ujung hidung dan biarkan sampai kering.
Membantu merekatkan plester lebih baik
18.Fikasasi slang dengan plester dan hindari penekanan pada hidung
-potong 10 cm plester dan belah menjadi dua sepanjang 5 cm pada batang
Hidung klien dan silangkan plester yang keluar dari hidung
-tempelkan ujung NGT pada baju klien dengan memasang plester pada
13
Ujungnya dan penitikan pada baju
19.Evaluasi klien setelah terpasang NGT
20.Rapikan alat-alat
21.Cuci tangan
22.Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan keperawatan
SIKAP
1.Hati-hati
2.Teliti
3.Sabar
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Ketidak seimbangan Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh: suatu keadaan ketika
individu yang tidak puasa mengalami atau beresiko mengalami penurunan berat badan
yang berhubungan dengan asupan yang tidak adekuat atau metabolism nutrient yang tidak
adekuat untuk kebutuhan metabolic.
14
Sistem hati dan empedu Mengurangi penyimpanan glukosa,
mengurangi produksi glukosa dari asam amino, mengurangi sintesa protein.
Tulisan kami masih banyak kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Bagi penulis
selanjutnya mohon dikaji lebih detail lagi tentang nutrisi dari berbagai referensi,sehingga
dapat membahas lebih detail tentang kebutuhan nutrisi bagi tubuh.
15