You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan
atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut
untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.
Nutrisi erat kaitannya dengan kehidupan manusia, oleh karena itu penting bagi kita
untuk mencukupi nutrisi dalam tubuh kita. Kenyataan yang kita lihat, banyak sekali
masyarakat yang tidak memperdulikan pemenuhan nutrisi guna memenuhi kebutuhan
tubuh, sehingga banyak kasus penyakit berhubungan dengan kurangnya nutrisi dari
kebutuhan tubuh.
Untuk mengetahui kandungan nutrisi dan masalah jika kekurangan nutrisi maka
diambil judul KEKURANGAN NUTRISI DARI KEBUTUHAN TUBUH.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa pengertian kekurangan nutrisi?
1.2.2 Apa saja jenis-jenis nutrisi?
1.2.3 Apa akibat dari mal nutrisi terhadap system tubuh?
1.2.4 Bagaimana peran nutrisi bagi berbagai usia ?
1.2.5 Bagaimana antropometri nutrisi?
1.2.6 Bagaimana Bagan Makan Segitiga dari nutrisi?

1.3 TUJUAN
1.3.1 untuk menghasilkan deskripsi nutrisi
1.3.2 untuk menghasilkan deskripsi jenis-jenis nutrisi
1.3.3 untuk menghasilkan deskripsi mal nutrisi terhadap system tubuh
1.3.4 untuk menghasilkan deskripsi peran nutrisi bagi berbagai usia
1.3.5 untuk menghasilkan deskripsi antropometri nutrisi
1.3.6 untuk menghasilkan deskripsi bagan makan segitiga

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi kekurangan nutrisi


Kekurangan nutrisi adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi
untuk memenuhi kebutuhan metabolic tubuh.(Lynda Juall,2006)
Fungsi: Sumber energy

1
Zat pembangun struktur jaringan tubuh.
Pengatur proses dalam tubuh
Criteria : Berat badan stabil
Porsi makan habis
Nafsu makan meningkat
2.2 Jenis jenis nutrisi
2.2.1 Karbohidrat.
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
o Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri
dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda),
contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (gluadalah kosa + glukosa), laktosa
(glukosa + galaktosa).
o Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul
glukosa.
Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna
oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan
volume feces.
2.2.2 Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.
Fungsi lemak :
a. sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem
berikan 9 kal/gr.
b. Ikut serta membangun jaringan tubuh.
c. Perlindungan.
d. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
e. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah
timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
f. Vitamin larut dalam lemak.
2.2.3 Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur
nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh

2
enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan
diserap oleh usus.
Fungsi protein
Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan
proses pengausan yang normal.
a. Protein menghasilkan jaringan baru
b. Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus
dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
c. Protein sebagai sumber energi.
2.2.4 Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Ada 2 jenis vitamin :
Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K
Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada
didalam diet setiap harinya).
2.2.5 Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial
pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral.
Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Tiga fungsi mineral :
a. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
b. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ;
contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
c. Bahan dasar enzim dan protein.
Malnutrisi: Kekurangan intake dari zat-zat makanan terutama protein dan karbohidrat.
Dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembngan dan kognisi serta dapat memperlambat
proses penyembuhan.
Tipe-tipe malnutrisi :
Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan kekurangan
vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.
Marasmus: kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran lemak

3
tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan,
kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.
Kwashiorkor: kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau disebabkan
karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciri-
cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan
pigmentasi pada kulit dan rambut.
2.3 Efek mal nutrisi pada system tubuh
2.3.1. Neurologis/temperatur regulasi Menurunkan metabolisme dan suhu basal
tubuh.
2.3.2 Status mental Apatis, depresi, mudah terangsang, penurunan fungsi kognitif,
kesulitan
pengambilan keputusan.
2.3.3 Sistem imun. Produksi sel darah putih Resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit
turun.
2.3.4. Muskuloskeletal. Penurunan massa otot, terganggunya kordinasi dan ketangkasan.
2.3.5 Kardiovaskuler. Gangguan irama jantung, atropi jantung, pompa jantung turun.
2.3.6. Respiratori Atropi otot pernafasan, pneumonia.
2.3.7 Gastrointestinal Penurunan massa feces, penurunan enzim pencernaan, penurunan
proses absorbsi, mempersingkat waktu transit, meningkatkan pertumbuhan bakteri, diare,
mengurangi peristaltik.
2.3.8 Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah filtrasi dan keseimbangan cairan dan
elektrolit. Sistem hati dan empedu Mengurangi penyimpanan glukosa,
mengurangi produksi glukosa dari asam amino, mengurangi sintesa protein.

2.4 KEBUTUHAN NUTRISI BAGI BERBAGAI USIA


2.4.1. Bayi
Masa pertumbuhan ditandai oleh pertumbuhan yang cepat dan protein tinggi,
vitmin, mineral, dan kebutuhan energy. Bayi biasanya menambah berat badannya
menjadi dua kali lipat. Pada saat usia 4-5 bulan dan tiga kali lipat pada usia 1 tahun.
Asupan energy kira-kira 108 kkal/kg BB yang diperlukan pada satu setengah
pertumbuhan dan 98kkal/kg pada dua setengah. Waktu penuh bayi baru lahir dapat
mencerna dan mengabsorpsi karbohidrat, protein sederhana dan jumlah sedang dari
4
lemak yang diemulsi. Amylase, enzim pemecah zat tepung tidak ada hingga kira-kira
berusia 2,5 atau 3,5 bulan. Bayi memerlukan kira-kira 100-150 ml/kg/hari dan cairan
karena porsi besar dari total berat badan adalah air.
a. Bayi yang minum asi
Air susu ibu menyediakan keuntungan nutrisi, antiviral, anti bakteri dan
psikososial bagi bayi. Bayi yang minum ASI memerlukan suplemen vitamin D.
suplemen lain yang memungkinkan termasuk vitamin K, zat besi dan florida
walaupun penggunaannya controversial.
b. Bayi yang minum susu botol
Formula bayi dirancang untuk mengandung kurang lebih komposisi nutrient dari
ASI. Protein dalam formula disediakan seperti air mendidih, kedelai, susu sapi asli
atau elemen asam amino. American academy of prediatic (1985) telah menetapkan
standar tingkat nutrisi dalam formula bayi. Tidak boleh mengkonsumsi susu sapi
yang regular, madu dan sirup jagung.
2.4.2. Toddler dan prasekolah
Kecepatan perkembangan turun ketika usia toddler. Kebutuhan anak akan
kalori lebih rendah tetapi terdapat peningkatan jumlah protein dalam hubungan
dengan berat badan. Kalsium dan fosfor penting untuk perkembangan tulang. Toddler
lebih tertarik dalam lingkungan dan meningkatkan keterampilan motorik di banding
dengan makanan
2.4.3. Anak usia sekolah
Anak-anak usia sekolah, berkembang pada rata-rata yang rendah dan terus
menerus dengan penurunan bertahap dalam kebutuhan energy per unit berat badan.
Anak usia sekolah mencapai 3-5 kg BB dan 6 cm dalam tinggi badan per tahun
hingga pubertas.
2.4.4. Remaja
Selama remaja, umur fisiologi merupakan panduan yang lebih baik untuk
kebutuhan nutrisi dari pada umur kronologis. Masa remaja dimulai dengan dorongan
pertumbuhan pubertas pada masa akhir anak-anak dan berakhir dengan kelengkapan
pertumbuhan fisik. Kebutuhan kalori meningkat besar untuk memenuhi permintaan
metabolisme yang meningkat.
2.4.5. Dewasa awal dan dewasa tengah
Dewasa yang matang memerlukan nutrisi untuk energy, pemeliharaan, dan
perbaikan. Kebutuhan energy biasanya menurun selama bertahun-tahun. Obesitas
dapat menjadi suatu masalah karena penurunan latihan fisik, peningkatan makan
malam di luar kemempuan untuk menghasilkan makanan yang lebih mewah.
a. Kehamilan

5
Nutrisi yang buruk selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan bayi baru
lahir rendah dan penurunan kesempatan hidup. Secara umum kebutuhan janin
dipenuhi dengan biaya ibunya. Bagaimanapun, jika sumber nutrisi tidak tersedia,
keduanya menderita. Status nutrisi ibu pada waktu konsepsi adalah penting dalam
bentuk cadangan nutrisi dan dasar kebiasaan makan. Aspek penting yang sering
dari pertumbuhan dan perkembangan janin terjadi sebelum kehamilan bahkan
disalahkan. Kebutuhan energy kehamilan yang berhubungan dengan berat badan
rata-rata 11-14 kg terjadi selama kehamilan.
b. Masa menyusui
Wanita yang menyusui memerlukan 500 kkal di atas yang diperbolehkan biasanya.
Produksi ASI meningkatkan kebutuhan energi. Kebutuhan protein ditingkatkan
hingga 65 g/hari. Kebutuhan untuk kalsium tetap sama seperti selama kehamilan.
Terdapat peningkatan kebutuhan untuk vitamin A dan C.
2.4.6. Lansia
Lansia berusia 65 tahun mengalami penurunan kebutuhan kalori pada saat
tingkat metabolis menurun dengan bertambahnya umur. Kebutuhan rata-rata yang
diperbolehkan untuk laki-laki adalah 2300 kkal/hari dan untuk wanita 1900 kkal/hari.
Kebutuhan vitamin dan mineral yang diperbolehkan tetap tidak berubah dari tingkat
dewasa tengah.

2.5 Antropometri
Antropometri berasal dari kata anthrophos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan
metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh.
Dari definisi tersebut diatas dapat ditarik pengertian bahwa\antropometri gizi adalah
berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat
badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit.

Pengukuran berat badan normal:

Berat badan normal=(Tinggi badan-100)-10%(tinggi badan-100)


Atau
0,9 x (tinggi badan 100)
Dengan batasan: Nilai minimum=0,8x((tinggi badan-100) dan
Nilai maksimum=1,1x(tinggi badan-100)
Berat badan yang berada di bawah batas minimum under weight atau kekurusan
Berat badan yang berada di atas batas maksimum over weight atau kegemukan

Rumus perhitungan IMT (Indeks Massa Tubuh):


IMT = Berat badan (kg)
6
Tinggi badan(m)xTinggi badan
Keterangan:

K ategori IMT

Kekurangan berat badan tingkat berat <17,0


Kurus
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0-18,5

Normal >18,5-25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0-27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0

2.6 Bagan makanan segitiga

7
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Definisi Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh


Ketidak seimbangan Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh: suatu keadaan
ketika individu yang tidak puasa mengalami atau beresiko mengalami penurunan berat
badan yang berhubungan dengan asupan yang tidak adekuat atau metabolism nutrient
yang tidak adekuat untuk kebutuhan metabolic.
3.2 Pengkajian
3.2.1. Riwayat keperawatan dan diet
a. Anggaran makan, makan kesukaan, waktu makan.
b. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus?
c. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode
waktunya?
d. Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar
dan demam?
e. Adakah toleransi makan/minum tertentu?
3.2.2. Faktor yang mempengaruhi diet
a. Status kesehatan.
b. Kultur dan kepercayaan.
8
c. Status sosial ekonomi.
d. Faktor psikologis.
e. Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.
3.2.3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan fisik: apatis, lesu.
b. Berat Badan: obesitas, underweight.
c. Otot: flaksia/lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja.
d. Sistem saraf: bingung, rasa terbakar, paresthesia, reflek menurun.
e. Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran
liver/lien.
f. Kardiovaskuler: denyut nadi lebih dari 100 kali/menit, irama abnormal, tekanan
darah rendah/tinggi
g. Rambut: kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/ patah-patah.
h. Kulit: kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada.
i. Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa pucat.
j. Gusi: pendarahan, peradangan.
k. Lidah: edema, hiperemis.
1. Gigi: karies, nyeri, kotor.
m. Mata: konjungtiva pucat, kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi.
n. Kuku: mudah patah.
o. Pengukuran antropometri:
Berat Badan Ideal: ( TB-100 ) 10%
Lingkar pergelangan tangan
Lingkar lengan atas (MAC):
Nilai normal Wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm
Lipatan kulit pada otot trisep (TSF):
Nilai normal Wanita : 16,5-18 cm
Pria : 12,5-16,5 cm
3.2.4. Laboratorium
a. Albumin (N: 4-5,5 mg/100 ml).
b. Transferin (N: 170-25 mg/100 ml).
c. Hb (N: 12 mg %).

9
d. BUN (N: 10-20 mg/100 ml).
e. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100 ml, wanita: 0,5-1,0
mg/100 mg)
3.3 Batasan Karakteristik
-Mayor
Individu yang tidak puasa melaporkan atau mengalami asupan makanan tidak adekuat
kurang dari yang dianjurkan dengan penurunan berat badan.
Kebutuhan metabolic actual atau potensial dengan asupan yang lebih.
-Minor
Berat badan 10% sampai 20% atau lebih di bawah berat badan ideal untuk tinggi dan
kerangka tubuh.
Lipatan kulit trisep, lingkar lengan tenga, dan lingkar otot lengan tengah kurang dari
60% standar pengukuran.
Kelemahan otot dan nyeri tekan.
Peka rangsang mental dan kekacauan mental.
Penurunan albumin serum.
Penurunan transform serum atau penurunan kapasitas ikatan besi.
3.4 Diagnosa
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, gangguan
metabolism lemak dan protein, dan gangguan penyimpanan vitamin sekunder akibat
sirosis ditandai oleh kebutuhan metabolic actual atau potensial denganasupan yang lebih.
3.5 Intervensi
Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat. Konsulkan pada ahli gizi.
Timbang berat badan setiap hari, pantau hasil pemeriksaan laboratorium.
Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat. Negosiasikan dengan klien tujuan asupan
untuk setiap kali makan dan makan makanan kecil.
Ajarkan individu untuk menggunakan penyedap rasa (seperti bumbu) untuk membantu
meningkatkan rasa dan aroma makanan.
Beri suasana makan yang relaks.
Atur agar mendapatkan nutrient yang berprotein/kalori sangat tinggi yang disajikan pada
saat individu ingin makan.
Timbang badan pasien saat ia bangun dari tidur dan setelah berkemih pertama.
Pasang slang NGT pada pasien jika pasien kesulitan menerima makanan.

10
MEMASANG SLANG NASOGASTRIK ( NGT )

PENGERTIAN
Melakukan pemasangan dari rongga hidung ke lambung
TUJUAN
1.Memasukkan makanan cair/ obat obatan cair/ padat yang dicairkan
2.Mengeluarkan cairan/isi lambung dan gas yang ad didalam lambung
3.Mengirigasi karena pendarahan/keracunan dalam lambung
4.Mencegah/mengurangi mual dan muntah setelah pembedahan atau trauma
5.Mengambil spesimen pada lambung untuk studi laboratorium
INDIKASI
1.Pasien tidak sadar ( trauma )
2.Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas
3.Pasien yang tidak mampu menelan
4.Pasien pasca operasi pada mulut /faring , esofagus
KOMPONEN KINERJA
PERSIAPAN ALAT
Baki berisi :
1.NGT 14 atau 16 ( untuk anak kecil )
2.Jeli
3.Sudip lidah
11
4.Sepasang sarung tangan
5.Senter
6.Spuit / alat suntik ukuran 50 cc
7.Plester
8.Stetoskop
9.Handuk
10.Tisu
11.Bengkok
12.Mangkuk berisi air
PROSEDUR PELAKSANAAN
1.Dekatkan alat ke samping klien
2.Jelasan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
3.Cuci tangan
4.Pasang handuk pada dada klien ,letakkan tisu wajah dalam jangkauan pasien
Agar tidak mengotori pakaian pasien pemasangan slang dapat
Menyebabkan keluarnya air mata
5.Memakai sarung tangan
6.Untuk insersi NGT ,minta klien untuk rileks dan bernapas normal dengan
Menutup satu hidung kemudiaan mengulanginya dengan menutup hidung
yang lain ,slang mudah masuk melalui slang hidung yang lebih paten
7.Mengukur panjang slang yang akan di masukkan dengan menggunakan :
- Metode tradisional
Ukur jarak dan puncak lubang hidung ke daun telinga bawah dan ke
Processus xifoidius distemu
Metode Hanson
Mula mula tandai 50 cm pada slang kemudian lakukan pengukuran dengan metode
tradisional.slang yang akan di masukkan pertengahannya antara 50 cm dan tanda
tradisional
8.Beri tanda pada panjang slang yang sudah diukur dengan menggunakn
Plester
9.Oleskan jeli pada NGT sepanjang 10-20 cm pelumasan menurunkan friksi
Antar membran mukosa dengan slang
10.Ingatkan pada pasien bahwa slang akan dimasukkanan intruksikan pasien

12
Untuk mengatur posisi kepala ekstensi.masukkan slang melalui lubang
Hidung yang telah ditentukan ,memudahkan masuknya slang melalui
Hidung dan memelihara agar jalan nafas tetap terbuka
11.Lanjutkan masukkan slang sepanjang rongga hidung .jika terasa akan
Tertahan ,putarlah slang dan jangan dipaksakan dimasukkan ,
Meminimalkan ketidak nyamanan akibat pemasangan NGT ,dengan
Memasukkan slang dengan cara memutar dan sedikit menarik ,ujung
Slang akan mudah masuk ke faring
12.Selnjutnya memasang slang sampai melewati nasofaring.setelah melewati
Nasofaring ,anjurkan untuk menekuk leher dan menelan
13.Dorong pasien untuk menelan dengan memberikan sedikit air minum
( jika perlu ) .tekankan bernafas lewat mulut .menelan memudahkan
Lewatnya slang melalui orofaring
14.Jangan memaksakan slang untuk masuk .jika ada hambatan atau pasien
Terdesak ,sianosis ,hentikan mendorong slang .periksa posisi slang
Dibelakang tenggorok dengan menggunakan sudip lidah dan senter.slang
Mungkin terlipat ,menggulung diorofaring atau masuk ktrakea
15.Jika telah selesai memasang NGT sampai ujung yang telah ditentukan ,
Anjurkan klien rileks dan bernfas normal
16.Periksa slng dengan :
-Memasang spuit pada ujung NGT ,memasang bagian diafragma stetoskop
Pada abdomen kuadran kiri atas ( lambung ) kemudian suntikkan 10-20 cc
Udara bersamaan dengan auskultasi abdomen
Mengaspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung
Memasukkan ujung bagian luar slang NGT kedalam mangkuk berisi air
Jika terdapat gelembung udara salng masuk ke dalam paru-paru.
Jika tidak terdapat gelembung udara slang masuk ke dalam lambung
17.Oleskan alkohol pada ujung hidung dan biarkan sampai kering.
Membantu merekatkan plester lebih baik
18.Fikasasi slang dengan plester dan hindari penekanan pada hidung
-potong 10 cm plester dan belah menjadi dua sepanjang 5 cm pada batang
Hidung klien dan silangkan plester yang keluar dari hidung
-tempelkan ujung NGT pada baju klien dengan memasang plester pada

13
Ujungnya dan penitikan pada baju
19.Evaluasi klien setelah terpasang NGT
20.Rapikan alat-alat
21.Cuci tangan
22.Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan keperawatan
SIKAP
1.Hati-hati
2.Teliti
3.Sabar

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Ketidak seimbangan Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh: suatu keadaan ketika
individu yang tidak puasa mengalami atau beresiko mengalami penurunan berat badan
yang berhubungan dengan asupan yang tidak adekuat atau metabolism nutrient yang tidak
adekuat untuk kebutuhan metabolic.

EFEK MALNUTRISI PADA SISTEM TUBUH


a. Neurologis/temperatur regulasi Menurunkan metabolisme dan suhu basal
tubuh.
b. Status mental Apatis, depresi, mudah terangsang, penurunan fungsi kognitif, kesulitan
pengambilan keputusan.
c. Sistem imun. Produksi sel darah putih Resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit
turun.
d. Muskuloskeletal. Penurunan massa otot, terganggunya kordinasi dan ketangkasan.
e. Kardiovaskuler. Gangguan irama jantung, atropi jantung, pompa jantung turun.
f. Respiratori Atropi otot pernafasan, pneumonia.
g.Gastrointestinal Penurunan massa feces, penurunan enzim pencernaan, penurunan
proses absorbsi, mempersingkat waktu transit, meningkatkan pertumbuhan bakteri, diare,
mengurangi peristaltik.
h. Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah filtrasi dan keseimbangan cairan dan elektrolit.

14
Sistem hati dan empedu Mengurangi penyimpanan glukosa,
mengurangi produksi glukosa dari asam amino, mengurangi sintesa protein.

4.2 KRITIK DAN SARAN

Tulisan kami masih banyak kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Bagi penulis
selanjutnya mohon dikaji lebih detail lagi tentang nutrisi dari berbagai referensi,sehingga
dapat membahas lebih detail tentang kebutuhan nutrisi bagi tubuh.

15

You might also like