Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Inas Fatimah NIM.081211733012
PENDAHULAN
dan khususnya pada dunia medis yang berhubungan dengan tulang dan gigi
struktur kimia tulang serta jaringan keras pada mamalia. Material ini dapat
tulang sintetik?
1.2.2 Bagaimana karakterisasi hidroksiapatit pada uji FTIR dan uji XRD
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui proses sintesis komposit hidroksiapatit sebagai
1.4 Manfaat
Mendorong peneliti untuk melakukan sintesis hidroksiapatit dengan metode-
metode yang baru. Mengetahui tentang parameter apa saja yang harus
tulang sintetik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Yaa
Penambahan
NH4OH
NH4OH 10 ml NH4OH 25 ml
Penyaringan
Analisis Data
2) Pengaruh Lama Waktu Stirring
Penyaringan
Analisis Data
1) Pengkodean Sampel
No Kode Keterangan
.
1 G1 Bahan baku gipsum teknis
2 FI01 Sampel hidroksiapatit dengan variasi tanpa
penambahan NH4OH (pH 9,64)
3 FI02 Sampel hidroksiapatit dengan variasi
penambahan 10 mL NH4OH (pH 11)
4 FI03 Sampel hidroksiapatit dengan variasi
penambahan 25 mL NH4OH pH (12)
5 FI04 Sampel hidroksiapatit dengan variasi lama
waktu stirring 3 jam
6 FI05 Sampel hidroksiapatit dengan variasi lama
waktu stirring 1 jam
Tabel 3.3 Pengkodean Sample
Gambar 3.3.2
Proses penimbangan diamonium hidrogen fosfat (DAP) dan serbuk
gipsum teknis untuk sintesis FI01 (kiri), FI02 (tengah), FI03 (kanan)
Gambar 3.3.3
Proses stirring dan pemanasan 400 ml larutan diamonium hidrogen fosfat
(DAP) dengan set suhu larutan 90C sampel FI01 (kiri) dan FI03 (kanan)
Gambar 3.3.5
Proses stirring dan pemanasan (90C) selama 2 jam
Keterangan gambar :
1) a. Wavenumber cm-1 : 869,27
b. Height : 78,44
c. Gugus :
Sodium sianida (wavenumber 865)
Potasium karbonat (wavenumber 865)
2) a. Wavenumber cm-1 : 961,84
b. Height : 61,57
c. Gugus :
Kalsium fosfat (wavenumber 962)
3) a. Wavenumber cm-1 : 1020,18
b. Height : 16,11
c. Gugus :
Magnesium fosfat (wavenumber 1020)
Keterangan gambar :
1) a. Wavenumber cm-1 : 1018,48
b. Gugus :
Magnesium fosfat dibasic (wavenumber 1020)
2) a. Wavenumber cm-1 : 962,09
b. Gugus :
Kalsium fosfat (wavenumber 962)
3) a. Wavenumber cm-1 : 598,83
b. Gugus :
Ferous sulfat (wavenumber 611)
d. Sample FI04 (waktu stirring 3 jam)
Pada Gambar 5.6 menunjukkan hasil uji FTIR gabungan dari semua
sample. G1 merupakan hasil spektrum FTIR untuk gipsum teknis. Selanjutnya
untuk ketiga spektrum di bawahnya merupakan FI02, FI01 dan FI03. Sedangkan
HA sigma merupakan hidroksiapatit sintetik yang digunakan sebagai pembanding.
Dapat dilihat bahwa masingmasing memiliki kemiripan bentuk, grafik terakhir
menunjukkan bahwa di dalam kandungan serbuk terdapat senyawa yang sama
yaitu ikatan pospat (PO4) yang terdapat pada bilangan interval gelombang 1000-
1100 serta potasium karbonat. Hanya saja antara masingmasing sample terdapat
sedikit selisih pada nilai wavenumbernya. Dari keadaan tersebut dapat
disimpulkan bahwa di dalam serbuk HAp hasil sintesis terdapat gugus fungsi yang
dibutuhkan untuk membentuk senyawa hidroksiapatit dengan rumus
Ca10(PO4)6(OH)2.
Berdasarkan hasil uji FTIR yang tersaji pada gambar-gambar
menunjukkan adanya gugus-gugus fungsi sebagai berikut :
1. Potasium karbonat. Gugus ini memiliki daerah absorbansi sinar inframerah
pada gelombang 1205-885 cm-1. Pada grafik di atas puncak absorbansi
gugus OH- adsorbsi terlihat di sekitar bilangan gelombang 865 cm-1 pada
kelima sample HA.
2. Kalsium fosfat. Gugus ini memiliki daerah absorbansi sinar inframerah
pada gelombang 965-960 cm-1. Pada grafik di atas puncak absobansi gugus
OH- terletak pada wavenumber 962.
3. Fosfat (PO43-). Gugus ini pada grafik vibrasi P=O dari gugus PO43- tampak
di sekitar 1020 cm-1.
4.6 Analisa Fasa dengan XRD (X-Ray Diffraction)
Difraksi sinar X (X-ray Difraktometer) atau yang sering dikenal dengan
XRD merupakan instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi material
kristalin maupun non-kristalin. Sebagai contoh identifikasi struktur kristalin
(kualitatif) dan fasa (kuantitatif) dalam suatu bahan dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar X. Dengan kata lain, teknik ini digunakan untuk
mengidentifikasi fasa kristalin dalam material dengan cara menentukan parameter
struktur kisi serta untuk mendapatkan ukuran partikel.
Berikut hasil spektrum yang diperoleh untuk masing-masing sample
sehingga dapat dilakukan analisis fasa :
a. Sample FI01 (Tanpa NH4OH, pH= 9,64)
Telah dilakukan sintesis serbuk HAp dengan variasi lama waktu stirring
yaitu menghasilkan sample FI04 dan sample FI05. Namun tidak ada untuk hasil
uji XRD sample FI04 dan FI05 karena keterbatasan waktu dan banyaknya sample-
sample lain yang juga harus diuji oleh pihak BATAN selaku tempat pengujian
XRD sample.
BAB III
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan sintesis dan karakterisasi yang telah dilakukan selama
penelitian dan telah dibahas pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
10CaSO4.2H2O+6(NH4)2HPO4
Ca10(PO4)6(OH)2+6(NH4)2SO4+ 4H2SO4+18H2O
2. Variasi pH dengan penambahan NH4OH 10 ml yaitu pada sample FI02
diketahui memiliki ukuran kristal terbaik, yaitu sebesar 14,37 nm. Sedangkan
derajat kristalinitas bahan terbaik ada pada sample FI03 yaitu sebesar 92,292
%.
3. Setelah dibandingkan dengan data JCPDS hidroksiapatit standar GCPDS-00-
001-1008 terdapat kemiripan dengan sample yang telah disintesis.
6.2 Saran