You are on page 1of 5

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Profil struma non toksik pada pasien di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado periode Juli 2014-Juni 2016

1
Sarah T. Tallane
2
Alwin Monoarfa
2
P. A. V Wowiling

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Email: tallanesarah@gmail.com

Abstract: Struma or goiter is the most widely thyroid gland disease in the world that causes
enlargement of the thyroid gland. This disease can be classified based on clinical,
physiological, and anatomical alteration. If the function of the thyroid gland is normal it is
called as non-toxic struma that involves many risk factors. This was a descriptive retrospective
study using the medical records of all non-toxic struma patients hospitalized at Prof. Dr. R. D.
Kandou Hospital Manado from July 2014 to June 2016. There were 38 non-toxic struma
patients in this study distributed based on sex, age, morphology, sosioeconomy, region of
residences, laboratory results, and therapy. Conclusion: The majority of the patients were
females, aged 41-50 years old, diagnosed as non-toxic uninodular struma, middle to low class
of socio-economy, living in lowland areas, laboratory result as euthyroid, and treated with
surgery.
Keywords: struma, enlargement of the thyroid gland, normal

Abstrak: Struma (goiter) merupakan penyakit kelenjar tiroid terbanyak di dunia yang
menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid. Penyakit ini dapat diklasifikasikan berdasarkan
klinis, fisiologi, dan perubahan anatomi. Bila kerja kelenjar tiroid normal maka disebut struma
non toksik dan melibatkan berbagai faktor risiko. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif
dengan menggunakan data rekam medik semua pasien rawat inap struma non toksik di RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Juli 2014-Juni 2016. Terdapat 38 pasien struma non
toksik yang didistribusi berdasarkan jenis kelamin, usia, perubahan anatomi, sosioekonomi,
daerah tempat tinggal, hasil laboratorium, dan terapi. Simpulan: Majoritas pasien terdiri dari
perempuan, usia 41-50 tahun, diagnosis struma non-toksik uninodusa, golongan ekonomi
menengah ke bawah, tempat tinggal di dataran rendah, hasil pemeriksaan laboratorium
cenderung eutiroid, dan terapi tindakan operatif.
Kata kunci: struma, pembesaran kelenjar tiroid, normal.

Penyakit tiroid terjadi bila terdapat maupun secara klinik menjadi struma
gangguan sekresi hormon tiroid, toksik dan non-toksik. Kedua tipe struma
pembesaran kelenjar tiroid, maupun dapat diklasifikasikan juga berdasarkan
keduanya.1 Di antara berbagai penyakit perubahan bentuk anatomi tiroid menjadi
tiroid salah satunya dikenal dengan struma struma nodusa non-toksik, struma nodusa
atau goiter yang merupakan penyakit toksik, struma difusa non-toksik, dan
kelenjar tiroid tersering di dunia.2 Struma struma difusa toksik.3
bisa diklasifikasikan secara fisiologik Struma non-toksik paling sering
menjadi eutiroid, hipotiroid, dan hipertiroid diakibatkan kurangnya konsumsi yodium
Tallane, Monoarfa, Wowiling: Profil struma non...

untuk jangka waktu lama (kronik).2,4 Tabel 1. Distribusi berdasarkan jenis kelamin
Biasanya struma non-toksik menyerang
Jenis kelamin Total %
individu yang bertempat tinggal pada
daerah yang kondisi tanah dan air kurang Laki-laki 6 15,8
kandungan yodium seperti daerah Perempuan 32 84,2
pegunungan.5 Beberapa faktor risiko lain Total 38 100
untuk terjadinya struma non-toksik antara
lain: jenis kelamin, usia, dan konsumsi Tabel 2. Distribusi berdasarkan usia
obat-obatan tertentu, sedangkan ras tidak
terlalu berpengaruh dibandingkan status Usia Total %
ekonomi yang rendah di negara non- <10 0 0
industri yang berperan penting dalam 11- 20 tahun 1 2,60
kurangnya konsumsi iodium.6-9 21-30 tahun 5 13,20
Wilayah daratan Kota Manado cukup
31-40 tahun 8 21
unik karena mempunyai dua komponen
yang mayoritasnya terdiri dari barisan 41-50 tahun 9 23,70
pegunungan dan perbukitan di area bagian 51-60 th 8 21
tengah, ketinggiannya mencapai sekitar 610 >60 tahun 7 18,40
mdpl, namun di area kota hanya memiliki Total 38 100
ketinggian 250 mdpl. Dataran rendahnya
berada di sekitar tepi pantai.10 Penelitian ini Tabel 3. Distribusi berdasarkan perubahan
bertujuan untuk mengetahui gambaran
penyebaran penyakit struma non-toksik ini Perubahan
anatomi Jumlah %
berdasarkan keunikan wilayah geografis
Kota Manado dimana dataran tinggi dan Uninodusa 14 36,80
dataran rendah terletak berdekatan beserta Multinodusa 13 34,20
faktor-faktor risiko lainnya. Diffusa 5 13,20
Nodusa 6 15,80
METODE PENELITIAN Total 38 100
Jenis penelitian ialah deskriptif
retrospektif dengan memanfaatkan data Tabel 4. Distribusi berdasarkan kelas dirawat
sekunder dari Bagian Rekam Medik RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Subjek Kelas Total %
penelitian ini ialah semua pasien rawat inap VIP 0 0
yang didiagnosis struma non toksik selama I 12 31,60
periode Juni 2014-Juli 2016. Variabel
II 1 2,60
penelitian ialah jenis kelamin, usia,
perubahan anatomi, sosioekonomi, daerah III 17 44,70
tempat tinggal, hasil laboratorium, dan Tidak diketahui 8 8,21
terapi. Total 38 100

HASIL PENELITIAN Tabel 5. Distribusi berdasarkan daerah tempat


Selama periode Juli 2014-Juni 2016, tinggal
didapatkan 38 kasus struma non toksik
yang dikelompokkan berdasarkan sebaran Tempat tinggal Total %
jenis kelamin (Tabel 1), usia (Tabel 2), Dataran tinggi 17 31,60
perubahan anatomi (Tabel 3), kelas dirawat Dataran rendah 20 68,40
(Tabel 4), daerah tempat tinggal (Tabel 5), Tidak diketahui 2 5,26
hasil laboratorium (Tabel 6), dan terapi Total 38 100
(Tabel 7).
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Tabel 6. Distribusi berdasarkam hasil laboratorium


Jenis Eutiroid Hipotiroid Hipertiroid Total %
T3 17 0 0 17 22,7
T4 12 3 0 15 20
FT3 4 0 5 9 12
FT4 11 0 2 13 17,3
TSH 17 0 4 21 28
Total 61 3 11 75 100

Tabel 7. Distribusi berdasarkan terapi setiap dekade terlihat pada struma non-
Terapi Jumlah % toksik nodusa yang tidak tergolongkan dan
Operatif 31 81,60 struma non-toksik difusa. Hal ini sesuai
Non operatif 1 2,60 dengan acuan pustaka yang menyatakan
Tidak diterapi 6 15,80 bahwa struma non-toksik dapat menyerang
Total 38 100 kelompok usia mana saja, walaupun terjadi
paling sering pada beberapa golongan usia
BAHASAN tertentu tergantung pada jenis dari
Pada penelitian ini ditemukan perubahan anatomi struma non-toksik
sebanyak 38 kasus struma non-toksik di tersebut.11,12 Walaupun terlihat sporadik,
RSUP Prof. R. D. Kandou Manado periode dapat dilihat angka kejadian struma non-
Juni 2014-Juli 2016. toksik nodusa cenderung meningkat dengan
Perempuan merupakan jenis kelamin bertambahnya usia dan cenderung menca-
yang paling sering terserang struma non- pai puncak di decade ke 3 dan 4 yang
toksik dengan perbandingan antara menunjukkan bahwa risiko terjadinya
penderita struma non toksik laki-laki dan struma non-toksik nodusa akan bertambah
perempuan sebesar 1:5. Pada penelitian sejalan dengan usia terlebih pada populasi
sebelumnya perbandingan perempuan 1,2- dengan berusia >40 tahun yang sering
4,3 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki, dikaitkan dengan sistem imun tubuh yang
dan khususnya struma non-toksik diffusa, mulai menurun.5,13 Sumber-sumber lain
perbandingan penderita laki-laki dan melaporkan angka kejadian struma non
perempuan ialah 1:4.11,12 Pada perempuan toksik difusa paling banyak terjadi pada
lebih banyak kebutuhan fisiologik terutama usia pubertas dan dewasa muda
saat kehamilan, laktasi, menopause, dan dikarenakan kebutuhan yang meningkat
pubertas yang mengakibatkan terjadinya pada masa tersebut terlebih pada populasi
ketidakstabilan hormon pada tubuh perempuan dan cenderung menurun dengan
perempuan. Sifat tubuh yang sensitif bertambahnya usia. Hal yang berbeda juga
terhadap perubahan akan bereaksi terhadap dilaporkan dengan penderita terbanyak
keadaan ini sehingga kekurangan hormon berada pada usia >40 tahun.4,12,14 Hal ini
yodium sering menyebabkan gangguan mungkin terjadi karena struma non-toksik
pada sistem reproduksi perempuan tetapi difusa tidak bergejala secara klinis,
tidak pada laki-laki. Populasi perempuan sehingga penderita cenderung mencari
paling rentan terhadap kejadian struma pengobatan setelah terjadi kompresi pada
non-toksik ialah pada saat hamil, terlebih saluran napas atau untuk kebutuhan
saat fetus sudah berusia 16-17 minggu kosmetik.1
karena sudah dimulainya pembentukan Pada penelitian ini, berdasarkan Tabel
kelenjar tiroid fetus yang mulai mengambil 3 yaitu distribusi perubahan anatomi
asupan yodium dari ibu.4 penderita yang terbanyak ialah struma non-
Berdasarkan Tabel 2, penderita struma toksik uninodusa (36,8%) disusul dengan
non-toksik terbanyak pada golongan usia struma non-toksik multinodusa (34,2%),
41-50 tahun. Peningkatan angka kejadian struma non-toksik nodusa yang tidak
Tallane, Monoarfa, Wowiling: Profil struma non...

digolongkan menjadi multinodusa atau tinggal di dataran rendah dan 18 kasus


uninodusa (15,8%), dan struma non-toksik (31,6%) bertempat tinggal di dataran tinggi.
difusa (13,2%). Pada penelitian ini, Penderita struma non-toksik cenderung
didapatkan bahwa struma non-toksik kedua ditemukan bertempat tinggal di dataran
terbanyak di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou tinggi karena kurangnya kandungan
Manado ialah struma non-toksik multi- yodium pada air dan udara di dataran
nodusa. Sampai saat ini penyebab terjadi- tinggi.5 Hal ini mungkin, dapat dikaitkan
nya struma non-toksik multinodusa sendiri dengan distribusi perubahan anatomi
masih belum diketahui, walaupun beberapa struma non-toksik pada penderita di RSUP
bukti menyatakan dapat dikaitkan dengan Prof. Dr. R. D. Kandou yang lebih banyak
kurangnya asupan yodium dan faktor terserang struma non-toksik uninodusa dan
genetik. Di sisi lain, kurangnya asupan struma non-toksik multinodusa; keduanya
yodium menjadi penyebab utama struma termasuk dalam struma non-toksik nodusa.
non-toksik difusa.2,4 Kurangnya penderita Penyebab struma non-toksik nodusa sendiri
struma non-toksik difusa mungkin dapat masih belum diketahui pasti walaupun telah
dikaitkan dengan kebijakan pemerintah dilaporkan pada beberapa kasus bahwa
untuk memperbaiki asupan yodium dalam kekurangan yodium turut berperan dalam
Keputusan Presiden Republik Indonesia penyakit ini.14 Berbeda halnya dengan
nomor 69 tahun 1994 tentang pengadaan struma non-toksik difusa dengan etiologi
garam beryodium. yang telah diketahui secara pasti yaitu
Berdasarkan Tabel 4 yaitu distribusi kurangnya asupan yodium.1,5,16 Pada
menurut kelas rawat inap pederita struma penelitian ini, dari 5 penderita struma non
non toksik dapat dilihat pasien paling toksik difusa ternyata lebih banyak yang
banyak dirawat di kelas III (44,8%). Hal ini bertempat tinggal di dataran tinggi
mungkin dapat dikaitkan dengan dibandingkan di dataran rendah walaupun
kemungkinan bahwa populasi yang hanya selisih 1 penderita.
menempati kelas VIP ialah golongan status Berdasarkan Tabel 6 yaitu distribusi
ekonomi menengah ke atas, kelas I dan II pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil
golongan status ekonomi menengah, dan 61 kasus (81,3%) dengan eutiroid, 3 kasus
kelas III status ekonomi menengah ke (4%) dengan hipotiroid, dan 11 kasus
bawah. Hal ini sesuai dengan acuan pustaka (14,7%) dengan hipertiroid. Hasil ini sesuai
bahwa penyakit ini ditemukan lebih banyak dengan teori yang menyatakan bahwa
pada sosioekonomi rendah yang dihubung- mayoritas penderita struma non-toksik
kan dengan kurangnya pengetahuan, tidak mengalami perubahan secara fisio-
konsumsi yodium, dan kebiasaan logik dan klinis, meskipun tidak menutup
7,10
merokok. kemungkinan terjadinya hipertiroid atau
Struma tetap cenderung ditemukan hipotiroid namun perbedaan dengan nilai
pada sosioekonomi rendah walaupun pada normal tidak akan banyak berbeda. Hal ini
populasi dengan asupan yodium yang dikarenakan tubuh masih bisa mengompen-
cukup dan konsumsi sumber air yang sama sasi kekurangan yodium dengan
dengan populasi sosiekoomi yang baik, hal pembesaran kelenjar tiroid. 17
ini dikarenakan karena kurangnya asupan Berdasarkan Tabel 7 yaitu distribusi
gizi populasi tersebut. Sebuah penelitian pengobatan yang diterima pasien
memperlihatkan buruknya diet protein pada didapatkan 31 kasus (81,6%) diterapi
tikus dapat menggangu transportasi dari dengan tindakan operatif, 1 kasus (21,6%)
yodium, menurunkan konsentrasi dari non-operati,f serta 6 kasus (15,8%) tidak
hormon kelenjar tiroid, dan membesarnya diterapi. Kemungkinan pasien lebih banyak
kelenjar tiroid.15 datang dengan kondisi yang sudah lanjut
Berdasarkan Tabel 5 yaitu distribusi dikarenakan tidak adanya gejala-gejala
tempat tinggal penderita struma non-toksik yang dirasakan seperti pada penyakit
terdapat 18 kasus (68,4%) bertempat struma toksik dan belum adanya kompresi
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

pada saluran napas yang dialaminya deficiency. Nat Rev Endocrinol.


sehingga pasien cenderung mengulur waktu 2012;8)7):434-40.
untuk datang berobat. Tindakan operatif 6. Santoso M, Ndraha S, Pattipawae H, Bayu
juga dapat dilakukan untuk kosmetik B, Doranggi R. Pola penyakit struma
walaupun tanpa adanya gangguan saluran di RSUD Koja. Meditek. 2004;12:10-
13.
pernapasan.1,17 7. Hegeds L, Brix TH, Paschke R. Etiology of
simple goiter. Thyrooid.
SIMPULAN 2009;19(3):209-11.
Dari hasil penelitian desktiptif 8. Weber G, Vigon MC, Stroppa L, Chiumello
retrospektif pada 38 kasus struma non G. Thyroid function and puberty.
toksik yang dirawat di RSUP Prof. Dr. R. MedLine. 2003;2:253-7.
D. Kandou Manado periode Juli 2014- Juni 9. Kundra P, Burman KD. The effect of
2016 dapat disimpulkan bahwa majoritas medications of thyroid function tests.
terdiri dari perempuan, usia 41-50 tahun, Med Clin North Am. 2012;96(2):283-
diagnosis struma non-toksik uninodusa, 95.
10. Kota Manado, Kota ujung Sulawesi.
golongan ekonomi menengah ke bawah,
Available from: www. Gocelebes.com
tempat tinggal di dataran rendah, hasil
11. Lee SL, Ananthakrishnan S, Talavera F,
pemeriksaan laboratorium cenderung Wehmeier K, Griffing GT, Gambert
eutiroid, dan terapi tindakan operatif. SR. Nontoxic goiter. Medscape
[internet]. 2013. Available from:
SARAN http://emedicine.medscape.com/
1. Perlu pengisian rekam medik yang article/120392-overview
lengkap. 12. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata
2. Edukasi kepada masyarakat tentang M, Setyohadi B, Syam AF. Buku Ajar
penyakit struma non toksik. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna
3. Penelitian lebih lanjut mengenai etiologi Publishing, 2014; p. 2464-72.
13. Unknown. Goiter. Cleaveland Clinic.
serta hubungan ketinggian dataran
[internet]. 2015. Available from:
dengan kejadian struma non toksik. http://my.clevelandclinic.org/health/dis
eases_conditions/hic-goiter
DAFTAR PUSTAKA 14. Gabrielyan A. Why are women more likely
1. Isselbacher KJ, Braunwald E, Wilson JD, to have thyroid disease than men?.
Martin JB, Fauci AS, Kasoer DL. News. Am. [internet]. 2012. Available
Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam from: https://med.news.am/eng/news/
Jilid 5 (13th ed). Asdie AH, translator. 1155/why-are-women-more-likely-to-
Jakarta: EGC, 1994; p. 2144. have-thyroid-disease-than-men.html
2. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku 15. Knudsen N, Bulow I, Lauberg P, Ovesen
Ajar Patologi Jilid 2 (7th ed). Pendit L, Perrild H, Jergensen T. Low
BU, Alih Bahasa. Jakarta: EGC, 2004; socio-economic status and familial
p. 815-7. occurrence of goitre are associated with
3. Assagaf SM, Lumintang N, Lampus H. a high prevalence of goitre. Eur J
Gambaran eutiroid pada pasien struma Epidemiol. 2003;18(2):175-81.
multinodusa non-toksik di Bagian 16. Hughes K, Eastman C. Goiter causes,
Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou investigation and management. Aus
Manado periode Juli 2012-Juli 2014. Fam Physician. 2012;41(8):572-6.
eCl. 2015;3:758-62. 17. Longo LD, Dennis LK, Jameson JL, Fauci
4. Shahrani SA, Metwally AE, Surimi KA, AS, Hauser SL, Loscalzo J.
Salih BS, Saleh Y, Shehri AA, et al. Harrisons Principles Internal Medicine
The epidemiology of thyroid diseases volume 2 (18th edition). United States
in the Arab World; a systematic review. of America: The McGraw-Hill
Academic Journal. 2016;8(2):17-26. Company, 2012; p. 2930-2932.
5. Li M, Eastman CJ. Jurnal atau apa? The
changing epidemiology of iodine

You might also like