You are on page 1of 4

Setiap individu mempunyai kemampuan untuk berubah dan keinginan untuk mengejar

tujuan personal.
Setiap individu mempunyai kapasitas koping yang bervariasi.
Setiap individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
Semua perilaku individu bermakna dimanaperilaku tersebut meliputi persepsi, pikiran,
perasaan, dan tindakan.

Lingkungan

Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dirinya dan
lingkungan dari luar, baik keluarga, kelompok, komunitas. Dalam berhubungan dengan
lingkungan, manusia harus mengembangkan strategi koping yang efektif agar dapat beradaptasi.
Hubungan interpersonal yang dikembangkan dapat menghasilkan perubahan dari individu.

Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang menunjukkan salah satu
segi kualitas hidup manusia oleh karena itusetiap ndividu mempunyai hak untuk memperoleh
kesehatan yang sama melalui perawatan yang adekuat.

Keperawatan

Dalam keperawatan jiwa, perawat memandang manusia secara holistic dan menggunakan
diri sendiri secara terapeutik. Metodologi dalam keperawatan jiwa adalah menggunakan diri
secara terapeuk dan interaksinya interpersonal dengan menyadari diri sendiri, lingkungan, dan
interaksinya dengan lingkungan. Kesadaran ini merupakan untuk perubahan klien bertambah
sadar akan diri dan situasinya, sehingga lebih akurat mengidentifikasi kebutuhan dan masalah
serta memilih cara yang sehat untuk mengatasinya. Perawat memberi stimulus yang konstruktif
pada klien dan membantu klien berespons secara konstruktif sehingga akhirnya klien belajar cara
penanganan masalah yang merupakan modal dasar dalam menghadapi berbagai masalah
kehidupan.

Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan Jiwa

Keperawatan kesehatan jiwa merupakan proses interpersonal yang berupaya untuk


meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mendukung pada fungsi yang terintegrasi
sehingga sanggup mengembangkan diri secara wajar dan dapat melakukan fungsinya dengan
baik, sanggup menjalankan tugasnya sehari-hari sebagaimana mestinya.

Dalam upaya mengembangkan pelayanan keperawatan jiwa, perawat sangat penting


untuk mengetahui dan meyakini akan peran dan fungsinya serta memahami beberapa konsep
dasar yang berhubungn dengan asuhan keperawatan jiwa.
Peran Perawat Psikiatri

Peran kesehatan jiwa mempunyai peran yang bervariasi dan spesifik. Aspek dari peran
tersebut meliputi kemandirian dan kolaborasi.

Pelaksana Asuhan Keperawatan

Perawat memberi pelayanan dan asuhan keperawatan jiwa kepada individu, keluarga dan
komunitas. Dalam menjalankan perannya, perawat menggunakan konsep perilaku manusia,
perkembangan kepibradian dan konsep kesehatan jiwa serta gangguan jiwa dalam melaksanakan
asuhan keperawatan kepada individu, keluarga dan komunitas.

Perawat melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif melalui pendekatan


proses keperawatan jiwa, yaitu pengkajian, penetapan diagnosis keperawatan, perencanaan
tindakan keperawatan dan melaksanakan tindakan keperawatan serta evaluasi terhadap tindakan
tersebut.

Pelaksanaan Pendidikan Keperawatan

Perawat memberi pendidikan kesehatan jiwa kepada individu, keluarga dan komunitas
agar mampu melakukan perawatan pada diri sendiri, anggota keluarga dan masyarakat lain. Pada
akhirnya diharapkan setiap anggota masyarakat bertanggung jawab terhadap kesehatan jiwa.

Pengelola Keperawatan

Perawat harus menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam


mengelola asuhan keperawatan jiwa. Dalam melaksanakan perannya ini perawat:

Menerapkan teori manajemen dan kepemimpinan dalam mengelola asuhan keperawatan


jiwa.
Menggunakan berbagai strategi perubahan yang diperlukan dalam mengelola asuhan
keperawatan jiwa.
Berperan serta dalam aktivitas pengelolaan kasus seperti mengorganisasi, koordinasi, dan
mengintegrasikan pelayanan serta perbaikan bagi individu maupun keluarga.
Mengorganisasi pelaksanaan berbagai terapi modalitas keperawatan.

Pelaksana Penelitian

Perawat mengidentifikasikan masalah dalam bidang keperawatan jiwa dan menggunakan hasil
penelitian serta perkembangan ilmu dan teknologi untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
asuhan keperawatan jiwa.
Kemampuan perawat kesehatan jiwa

1. Membuat pengkajian kesehatan bio-psiko-sosial-budaya dan spiritual.


2. Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan untuk klien dan keluarga dengan
masalah kesehatan.
3. Berperan serta dalam aktivitas pengelolaan kasus.
4. Memberi pedoman pelayanan kesehatan untuk individu, keluarga kelompok untuk
menggunakan sumber yang tersedia di masyarakat.
5. Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental serta mengatasi pengaruh gangguan
jiwa melalui penyuluhan dan konseling.
6. Memberikan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami penyakit fisik dengan
masalah psikologis dan gangguan jiwa dengan masalah fisik.
7. Mengelola dan mengkoordinasi system pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan
klien, keluarga dan staf.

Fungsi Perawat Psikiatri

Fungsi perawat psikiatri adalah memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan asuhan
keperawatan secara tidak langsung. Fungsi ini dapat dicapai melalui aktivitas perawat
psikiatri, yaitu:

- Memberikan lingkungan terapeutik yaitu lingkungan yang ditata sedemikian rupa


sehingga dapat memberikan perasaan aman, nyaman baik fisik, mental dan social
sehingga dapat membantu penyembuhan pasien.
- Bekerja untuk mengatasi masalah klien here & now yaitu dalam membantu mengatasi
segera dan tidak ditunda sehingga tidak terjadi penumpukan masalah.
- Sebagai model peran yaitu perawat dalam memberikan bantuan kepada pasien
menggunakandiri sendiri sebagai alat melalui contoh perilaku yang ditampilkan oleh
perawat.
- Memperhatikan aspek fisik dari masalah kesehatan merupakan hal yang sangat penting.
Dalam hal ini perawat perlu memasukkan pengkajian biologis secara menyeluruh dalam
evaluasi pasien psikiatrik untuk mendeteksi adanya penyakit fisik sedini mungkin
sehingga dapat diatasi dengan cara yang tepat.
- Memberi pendidian kesehatan yang ditujukan kepada pasien, keluarga dan komunitas
yang mencakup pendidikan kesehatan jiwa, gangguan jiwa, ciri-ciri sehat jiwa, penyebab
gangguan jiwa, ciri-ciri gangguan jiwa, fungsi dan tugas keluarga, dan upaya perawatan
pasien gangguan jiwa.
- Sebagai perantara social yaitu perawat dapat menjadi perantara dari pihak pasien,
keluarga dan masyarakat dalam memfasilitasi pemecahan masalah pasien.
- Koloborasi dengan tim lain. Perawat dalam membantu pasien mengadakan kolaborasi
dengan petugas kesehatan lain yaitu dokter jiwa, perawat kesehatan masyarakat (perawat
komunitas), pekerja social, psikolog, dan lain-lain.
- Memimpin dan membantu tenaga perawatan dalam pelaksanaan pemberian asuhan
keperawatan jiwa didasarkan pada manajemen keperawatan jiwa. Sebagai pimpinan
diharapkan dapat mengelola asuhan keperawatan kesehatan jiwa dan membantu tenaga
perawatan yang menjadi bawahannya.
- Menggunakan sumber di masyarakat sehubungan dengan kesehatan mental. Hal ini
penting diketahui oleh perawat bahwa sumber-sumber yang ada di masyarakat perlu
diidentifikasi untuk digunakan sebagai factor pendukung dalam mengatasi masalah
kesehatan jiwa yang ada di masyarakat.

Komunikasi Terapeutik

Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communicate yang berarti untuk
memperoleh kesepakatan melalui partisipasi aktif. Komunikasi adalah penyampaian informasi
verbal dan non-verbal untuk mencapai kesamaan pengertian dari pengirim informasi kepada
penerima informasi, sehingga menimbulkan tingkah laku yang diinginkan oleh pengirim dan
penerima informasi. Komunikasi merupakan sarana yang digunakan oleh seseorang untuk
mengadakan hubungan dengan orang lain guna mencapai tujuan.

Komponen komunikasi

1. Pengirim (sender) atau sumber informasi


2. Pesan (message) yaitu pendapat, informasi, atau stimulus yang disampaikan
3. Penerima (receiver) adalah pendengar atau responden
4. Umpan balik (feedback) yaitu respon si penerima informasi kepada si pengirim
informasi/pesan
5. Media yaitu saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi/pesan
(symbol, tulisan, telepon, radio, udara, dll)

Derajat seseorang dapat menerima pesan dengan baik, tergantung pada kemampuannya untuk
menangkap, mengartikan dan menaggapi pesan tersebut. Dengan cara tertentu pula si penerima
penerima pesan akan memberikan umpan balik kepada si pengirim pesan. Dengan demikian
penerima pesan akan berganti peran menjadi pengirim pesan. Demikian proses dokumentasi
berlangsung secara berkrsinambungan. Apabila pengirim pesan tidak memperoleh umpan balik,
maka pertukaran pesan tidak terjadi dan proses komunikasi akan terhenti.

You might also like