You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2016/2017

MODUL : MOTOR LISTRIK


PEMBIMBING : Harita Nurwahyu Chamidy, LRSC., MT

Tanggal Praktikum : 17 April 2017


Tanggal Penyerahan : 28 April 2017

Oleh :
Ricky Surya Wijaya 151411089
Rizki Reza 151411090
Sri Hani 151411091
Trista Saraswati 151411092

2 C - D3 Teknik Kimia
Kelompok 7

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


TAHUN 2017
I. TUJUAN
1. Mengetahui cara kerja motor listrik.
2. Dapat menguraikan dan merangkaikan bagian-bagian motor listrik.
3. Mengetahui bagian-bagian motor listrik.
4. Mengetahui metoda perawatan dan perbaikan dari motor listrik.
II. LANDASAN TEORI
2.1 Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat
yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator
atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,
mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.
Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron,
dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC berbasis metrik
(milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada
satuan daya dalam horsepower (hp) maupun kiloWatt (kW).
Motor listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi yang
dimilikinya, sebagai standar di EU, pembagian kelas ini menjadi EFF1, EFF2 dan EFF3.
EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan
EFF3 sudah tidak boleh dipergunakan dalam lingkungan EU, sebab memboroskan bahan
bakar di pembangkit listrik dan secara otomatis akan menimbulkan buangan karbon yang
terbanyak, sehingga lebih mencemari lingkungan.

Gambar 2.1 Motor Listrik


Standar IEC yang berlaku adalah IEC 34-1, ini adalah sebuah standar yang
mengaturrotating equipment bertenaga listrik. Ada banyak pabrik elektrik motor, tetapi hanya
sebagian saja yang benar-benar mengikuti arahan IEC 34-1 dan juga mengikuti arahan level
efisiensi dari EU.
Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC dan EU supaya
produknya menjadi murah dan lebih banyak terjual, banyak negara berkembang manjdi pasar
untuk produk ini, yang dalam jangka panjang memboroskan keuangan pemakai, sebab
tagihan listrik yang semakin tinggi setiap tahunnya.
Lembaga yang mengatur dan menjamin level efisiensi ini adalah CEMEP, sebuah
konsorsium di Eropa yang didirikan oleh pabrik-pabrik elektrik motor yang ternama, dengan
tujuan untuk menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi pencemaran karbon secara
global, karena banyak daya diboroskan dalam pemakaian beban listrik.
Sebagai contoh, dalam sebuah industri rata-rata konsumsi listrik untuk motor listrik
adalah sekitar 65-70% dari total biaya listrik, jadi memakai elektrik motor yang efisien akan
mengurangi biaya overhead produksi, sehingga menaikkan daya saing produk, apalagi
dengan kenaikan tarif listrik setiap tahun, maka pemakaian motor listrik EFF1 sudah
waktunya menjadi keharusan.
2.2 Prinsip Kerja Motor Listrik
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini
dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro
magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-
menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan
jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet
yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum, yaitu:
1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah
yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan
kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:
Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi
konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan
(torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah
dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah
peralatan-peralatan mesin.
2.3 Komponen-Komponen Motor Listrik
Komponen-komponen utama motor listrik antara lain sebagai berikut:
a. Stator
Stator adalah bagian dari motor listrik yang tidak dapat bergerak. Stator terdiri dari rumah
dengan alur alur yang di buat dari pelat pelat yang di pejalkanberikut tutupnya.
b. Rotor
Rotor adalah bagian dari motor listrik yang dapat bergerak. Bentuk rotor motor induksi,
yaitu terdiri dari pelat pelat yang di pejalkan berbentuk silinder. Di sekeliling terdapat alur
alur kemudian di tempatkan batang batang kawat. Batang kawat tersebut biasanya di buat
dari tembaga, bagian bagian ini adalah bagian yang bergerak.
Selain dari dua komponen di atas bagian dari motor listrik yang lainnya adalah:
1. Celah udara adalah jarak antara kedudukan stator dengan rotor.
2. Terminal adalah titik penyambungan sumber tenaga dengan ujung ujung kumparan
motor.
3. Bearing adalah bantalan AS motor.
4. Badan motor adalah tempat lilitan stator.
5. Slip Ring adalah penghubung antara tahanan asut dengan kumparan motor (khusus
rotor lilit).
6. Kipas terpasang pada rotor (AS motor) sebagai media pendingin saat motor beroprasi.
7. Tutup motor (Body) adalah pelindung motor dari lingkungan.

2.3.1 Sistem Proteksi Motor Listrik


Sistem proteksi motor listrik dipasang untuk melindungi motor listrik yang sedang
bekerja dari kerusakan akibat beban lebih (overload), arus lebih (over current), akibat adanya
hubungan singkat dan kadang kadang adanya tegangan hilang maka di perlukan pengaman
motor yang memadai.
2.3.2 Komponen Proteksi Motor Listrik
1. Circuit Breaker (CB)
CB adalah alat yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus pada rangkaian
instalasi motor yang di lengkapi dengan pengaman yang akan trip, apabila terjadi hubung
singkat. Biasanya CB yang digunakan untuk motor listrik adlah CB magnetic.
2. FUSE (Sekring)
Alat ini merupakan pengaman motor dari gangguan arus lebih apabila terjadi hubung
singkat pada rangkaian instalasi motor. Kawat fuse akan memutuskan rangkaian apabila nilai
arusnya melebihi batas kemampuan fuse itu sendiri.
3. OVERLOAD
Alat ini berfungsi mengamankan motor dari kerusakan akibat adanya beban lebih
(overload). Proteksi ini akan bekerja membatasi arus pada motor listrik saat beroperasi.
4. GROUNDING (Sistem Pembumian)
Selain alat pengaman diatas pada motor listrik juga harus dipasang pembumian, hal
ini penting untuk menjaga keselamatan jiwa manusia dan peralatan listrik terhadap bahaya
sentuh jika terjadi arus bocor pada motor tersebut.
III. PERCOBAAN
3.1 Peralatan yang digunakan
Peralatan dan bahan yang digunakan antara lain sebagai berikut:
1. Pompa vakum
2. Motor Listrik
3. Kunci pas
4. Obeng

Bahan yang digunakan antara lain sebagai berikut:


1. Ampelas
2. Lap Pembersih
3.2 Cara Kerja
M e n g a m ti k r lu d p o v m a n t r lis k M e m b o n g k a r i - d p v u m a n o t r lis k M e n g a m ti k o p b d l r m a v k u n o t is M e m a s n g k b li - d r p o m a v k u n t lis
3.3 Keselamatan Kerja

1. Gunakan jas lab dan sepatu tertutup


2. Gunakan topi kepala (helm) bila sedang melaksanakan praktek
3. Gunakan lap untuk membuka dan merangkaikan kembali alat percobaan

You might also like