You are on page 1of 4

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.07.05 Lampiran 3 : Surat Keputusan Karumkit Tk.

IV
RUMAH SAKIT Tk.IV 02.07.05 dr. NOESMIR 02.07.05 dr.Noesmir Baturaja
Nomor : KEP/HPK/ /X/2015
Tanggal : Oktober 2015

PANDUAN
PENENTUAN PEMILIHAN DPJP
(DOKTER PENANGGUNG JAWAB PASIEN)

A. DEFINISI
DPJP adalah dokter yang bertugas mengelola asuhan medis pada pasien di Rumah Sakit Tk.IV
Dr.Noesmir Baturaja. DPJP utama adalah coordinator yang memimpin proses pengelolaan asuhan
medis bagi pasien yang harus dirawat oleh lebih dari 1 dokter. DPJP tambahan adalah dokter yang
ikut memberikan asuhan medis pada seorang pasien yang oleh karena kompleksitas penyakitnya.

B. TUJUAN
1. Menyediakan panduan untuk rumah sakit / fasilitas kesehatan lainnya mengenai kebijakan
manajemen penetuan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)
2. Membeikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi
3. Melindungi pasien dari praktek yang tidak Professional

C. KEBIJAKAN
1. Staf Medik Fungsional harus menunjuk salah satu dokter untuk menjadi DPJP
2. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pasien masuk rumah sakit (baik rawat jalan, IGD
maupun rawat inap) dengan menggunakan stempel pada berkas rekam medis
3. DPJP wajib membuat rencana pelayanan
4. DPJP wajib memberikan penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya
tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk
kemungkinan terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.

D. PROSEDUR
Menetukan DPJP untuk melakukan asuhan medis pada pasien yang disesuaikan dengan kondisi
pasien
1. Hak dan Kewajiban DPJP
a. Mengelola asuhan medisi perawatan pasien secara mandiri yang mengacu pada standar
pelayanan medis rumah sakit secara komprehensif mulai dari diagnose, terapi, tindak
lanjut sampai rehabilitasi
b. Melakukan konsultasi dengan disiplin ilmu lain yang dianggap perlu untuk meminta
pendapat atau perawatan bersama.
c. Membuat rencana pelayanan pasien dalam berkas rekam medis yang membuat segala
aspek asuhan medis yang akan dilakukan, termasuk konsultasi, rehabilitasi, dan lain-lain
d. Memberikan pendidikan/edukasi kepada pasien tentang kewajibannya terhadap dokter
dan rumah sakit yang dicatat dalam berkas rekam medis
e. Memberi kesempatan kepada pasien/keluarga untuk bertanya hal yang belum dimengerti
f. Menyeleksi dan mengefisienkan pengobatan yang akan diberikan
g. Menghentikan keterlibatan DPJP lain dalam perawatan bersama apabila perannya tidak
dibutuhkan lagi

2. Klarifikasi DPJP diruang rawat


Apabila dari IGD maupun rawat jalan DPJP belum ditentukan, maka petugas ruangan wajib
segera melakukan klarifikasi tentang siapa DPJP.

3. Pola Operasional DPJP


a. Setiap pasien yang berobat di Rumah Sakit Tk.IV Dr.Noesmir Baturaja harus memiliki
DPJP
b. Apabila pasien berobat di unit rawat jalan maka DPJP adalah dokter klinik tersebut
c. Apabila pasien berobat di IGD dan tidak di rawat, maka DPJP adalah dokter jaga pada
IGD
d. Apabila pasien dirawat inap maka DPJP adalah dokter spesialis disiplin yang sesuai
e. Apabila pasien dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang dokter spesialis, maka harus
ditunjuk seorang sebagai DPJP utama dan yang lain sebagai DPJP tambahan

4. Rawat Bersama
a. Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan sesuai bidang disiplin dan kompetensinya
saja. Bila ditemukan penyakit yang memerlukan penanganan multi disiplin, maka perlu
dilakukan rawat bersama
b. DPJP awal akan melakukan konsultasi kepada dokter pada disiplin lain sesuai kebutuhan
c. Segera ditentukan siapa menjadi DPJP utama dengan beberapa cara antara lain :
I. Penyakit yang terberat atau penyakit yang memerlukan tindakan segera atau dokter
yang pertama mengelola pasien
II. Dalam hal rawat bersama harus ada pertemuan antara DPJP yang mengelola
pasien dan keputusan rapat dicatat dalam berkas rekam medis

5. Perubahan DPJP Utama


Untuk mencapai efektifitas pelayanan, DPJP utama dapat saja beralih dengan pertimbangan
seperti diatas atau atas keinginan pasien / keluarga atau keputusan komite medis Perubahan
DPJP utama ini harus dicatat dalam berkas rekam medis dan ditentukan sejak kapan
berlakunya

6. DPJP pasien rawat ICU


Apabila pasien dirawat di ICU, maka otomatis DPJP ICU yang menjadi DPJP utama yang
berwenang mengendalikan pengelolaan pasien dengan tetap terkoordinasi
dengan DPJP awal pasien atau DPJP utama

7. DPJP di ruang OK Adalah dokter operator yang melakukan operasi dan bertanggung
jawab atas seluruh kegiatan pembedahan, sedangkan dokter anestesi sebagai
DPJP tambahan.
Dalam melaksanakan tugas mengikuti SPO masing-masing, akan tetapi semua harus
mengikuti Save Surgery Check List

8. Pengalihan DPJP di IGD


Pada pelayanan di IGD dalam memenuhi respons time yang cepat dan demi keselamatan
pasien, maka apabila konsulen jaga ridak dapat dihubungi dapat dilakukan pengalihan DPJP.

9. Koordinasi dan Transfer Informasi antar DPJP


a. Koordinasi antar DPJP tentang rencana dan pengelolaan pasien harus dilaksanakan
secara komprehensif, terpadu dan efektif serta selalu berpedoman pada standar
keselamatan pasien
b. Koordinasi dan transfer dilaksanakan tertulis
c. Apabila secara tertulis dirasa belum optimal, maka harus dilakukan koordinasi langsung
dengan komunikasi pribadi
d. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP dalam Departemen / SMF yang sama dapat
ditulis dalam bahasa rekam medis.
e. Dalam keadaan tertentu seperti konsul diatas meja operasi, lembar konsul bisa menyusul.
f. Konsultasi dari dokter jaga IGD kepada konsulen jaga bisa lisan pertelponan yang
kemudian ditulis dalam berkas rekam medis oleh dokter jaga.

Ditetapkan di : Baturaja
Pada tanggal : Oktober 2015
Plt. Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja,

dr. Noldy Efriyanto, Sp.B


Mayor CKM NRP. 1196005560368

You might also like