Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
CIPTA PRATAMA
075203005
PROGRAM DIPLOMA IV
FAKULTASTAS TEKNIK
MEDAN
2012
1) berlangsung proses destilasi yaitu pencampuran antara methanol dan air yang
Air yang masuk didasar menara destilasi untuk jalur produk bawah akan
dikendalikan tinggi permukaan feed tersebut (level) sampai batas yang diinginkan
(set point) dimana pengendali level pada dasar menara destilasi dilakukan
keadaan konstan atau sesuai dengan set pointnya untuk mendapatkan proses yang
baik dan lancar, maka perlu dilakukan sistem kerja pengukuran yang teliti dimana
Pada Karya Akhir ini akan dibahas tentang pengendalian level pada menara
Destilasi. Jila keadaan variable operasi yang ingin dikendalikan melampaui batas
yang ditetapkan (> 60 % ) atau berkurang dari batas yang ditetapkan (< 60 %),
Valve air-to-open akan menutup bila level (LCRS-1) < 60 %. Dan katup Control
valve air-to-open akan membuka apabila level (LCRS-1) > 60 %. Aksi ini juga
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat atas kehadiran ALLAH SWT
karena atas berkat, kasih dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Adapun penyusunan karya akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat
akan tetapi atas berkat bimbingan dari berbagai pihak maka pada kesempatan ini
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME. selaku Dekan Fakultas Teknik
2. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si selaku Ketua Program Studi
3. Bapak Rahmat Fauzi ST, MT. selaku Sekretaris Program Studi Teknologi
Instrumentasi Pabrik.
abang ku yang kucintai dan kusayangi atas dukungan moral dan material
Penulis menyadari bahwa Karya Akhir ini masih belum sempurna dan masih
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran serta kritikan
yang konstruktif dan edukatif guna penyempurnaan Karya Akhir ini. Semoga
Karya Akhir ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada
umumnya.
Penulis
Cipta Pratama
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK .............................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
JENIS AIR-TO-OPEN
AIR-TO-OPEN
V.1 Kesimpulan....................................................................................31
V.2 Saran..............................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................33
1) berlangsung proses destilasi yaitu pencampuran antara methanol dan air yang
Air yang masuk didasar menara destilasi untuk jalur produk bawah akan
dikendalikan tinggi permukaan feed tersebut (level) sampai batas yang diinginkan
(set point) dimana pengendali level pada dasar menara destilasi dilakukan
keadaan konstan atau sesuai dengan set pointnya untuk mendapatkan proses yang
baik dan lancar, maka perlu dilakukan sistem kerja pengukuran yang teliti dimana
Pada Karya Akhir ini akan dibahas tentang pengendalian level pada menara
Destilasi. Jila keadaan variable operasi yang ingin dikendalikan melampaui batas
yang ditetapkan (> 60 % ) atau berkurang dari batas yang ditetapkan (< 60 %),
Valve air-to-open akan menutup bila level (LCRS-1) < 60 %. Dan katup Control
valve air-to-open akan membuka apabila level (LCRS-1) > 60 %. Aksi ini juga
PENDAHULUAN
juga berkembang pesat. Hal ini disebabkan karena kebutuhan akan peralatan
terus berkembang pesat. Untuk itu diperlukan instrumen yang bekerja secara
diperlukan piranti instrument yang bekerja secara baik dan tepat penunjukannya.
sekali ketelitian pengukuran dan kecepatan menerima respon dari alat instrument
tadi, karena akan mempengaruhi produk yang diolah pada peralatan pengolah.
air saja. Dalam proses pemisahan atau destilasi ini diperlukan pengendalian
variable operasi pada menara destilasi, dengan control valve senis air-to-
open agar proses ini dapat berlangsung dengan baik dan sesuai dengan
yang diinginkan.
pengendalian level cairan methanol dan air agar tidak terjadi overload
(luapan cairan). Dalam hal ini tinggi permukaan (level) cairan methanol dan
air dikendalikan oleh sebuah instrumen control valve jenis air-to-open. Pada
Adapun tujuan dan manfaat dan manfaat penulisan karya akhir ini
adalah:
(T-1)
detail.
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
JENIS AIR-TO-OPEN
pengerjaannya.
MEDAN
Medan.
karya akhir.
LANDASAN TEORI
II.1 Destilasi
Prinsip pada destilasi biasa adalah pemisahan dua zat atau lebih yang
perbedaan titik didih yang jauh berbeda, dapat digunakan metode isolasi biasa. Zat
yang memiliki titik didih rendah akan cepat terdestilasi daripada zat yang bertitik
didih tinggi. Uap zat yang bersifat volatil dan memiliki titik didih yang rendah
sehingga akan turun berupa tetesan-tetesan yang turun ke dalam penampung atau
disebut juga destilat. Dalam hal ini alkohol yakni etanol dan methanol yang
Prinsip pemisahan campuran yang melewati dua fase, yakni gas menjadi
fase cair dinamakan dengan proses destilasi. Perbedaan titik didih dan tekanan uap
membuat kedua campuran ini berpisah. Semakin tinggi tekanan uap maka titik
didih cairan tersebut semakin tinggi. Penguapan dipengaruhi oleh titik cairan
tersebut. Cairan yang memiliki titik didih teredah, maka lebih cepat untuk
mendidih.
yang dihasilkan adalah uap hasil dari zat yang bertitik didih rendah, dalam hal ini
berfungsi sebagai pendingi uap. Cairan tersebut nantinya akan menetes ke dalam
labu elenmeyer.
keluaran dari hasil destilasi yang nantinya akan diembunkan dengan bantuan
mengukur dan menunjukkan tinggi permukaan air. Dimana alat ukur ini
Metode yang dilakukan untuk pengukuran level yang sering dilakukan pada
a. Metode Langsung
Pengukuran level secara visual atau secara langsung dapat dilihat dengan
bantuan alat ukur instrument,maka dapatlah diketahui level serta volume dari
TINGGI CAIRAN
DILIHAT
LANGSUNG
m
a. Metode Mekanik
angka-angka.
GERAK MEKANIK
KALIBRASI
yaitu:
1.a.Gelas Penduga
peralatan beroperasi.
sambungan jangan sampai bocor harus disediakan seal (packing), klem juga di
gunakan agar gelas penduga tetap pada posisinya. Gelas penduga ujung terbuka
tinggi level yang diukur pada drum/bejana akan sama dengan yang ditunjukkan
pada gelas penduga, karena merupakan dua bejana yang saling berhubungan.
Gelas penduga ujung terbuka dapat dilihat pada gambar 2.3 Di bawah ini.
Kedua ujung gelas penduga dihubungkan dengan bejana, ujung bagian bawah
yang terbuat dari baja. Baja tersebut dicelupkan kedalam cairan. Maka level
pemberat ini tidak dapat digunakan industri proses dan disarankan tidak
berat jenis lebih besar dari pada cairan. Displacer tersebut ditahan oleh suatu
(bekerja) pada displacer dan displacer akan naik keatas. Gerakan yang sedikit dari
displacer ini dipindahkan melalui torque arm kedalam gerakan putar dari tube rod.
Gerakan putar ini selanjutnya diperbesar oleh sistem hubung sektor dan pinion
yang menghasilakan gerak apung tersebut. Penunjuk yang melekat pada kawat
atau pita, bila permukaan cairan naik, jarum penunjuk akan turun.
cairan yang diukur semakin besar tekanan udara yang dibutuhkan untuk dapat
satuan udara bertekanan yang kontinyu. Biasanya tekanan udara ini dimasukkan
maksimal 50 psi. Udara ini dimasukkan dibawah tabung yang terbenam (tegak)
Alat ukur beda tekanan ini sama halnya dengan penggeser (displacer)
pneumatic atau listrik. Apabila ada kemungkinan uap fasa dalam bejana tersebut
terembunkan, digunakan suatu tipe alat pengukur yang dilengkapi dengan suatu
sealpot.
Dalam hal ini, sistem tersebut bekerja dimana perbedaan tekanan antara
fasa uap dan bagian terendah daricairan diukur oleh differential pressure
II.4 Pendeteksi
perubahan-perubahan harga besaran (variable) yang diukur. Salah satu bagian dari
detector adalah meter body. Meter body digunakan dalam pabrik sebagai detector
mengubah sinyal. Yang penting dan harus diperhatikan pada peralatan instrument
Hasil deteksi dari peralatan pendeteksi dapat berupa getaran baik sebagai
energy mekanis dalam bentuk tekanan maupun energy panas yang dikaitkan
1. Orifice
3. Nozle
4. Tabung Pitot
5. Venturi meter
1. Termocouple
2. Bimetal termometer
3. Pirometer
1. Pelampung (float)
maka peralatannya dikenal dengan nama transmitter, sedangkan bila sinyal yang
proses menjadi sinyal pneumatic serta mengirimkan pneumatic itu kea lat
penerima seperti pencatat, pengatur dan penunjuk. Karna variabel proses disini
adalah level maka transmitter yang mengirim sinyal proses disebut level
transmitter.
AIR-TO-OPEN
Jenis Air To Open bekerja apabila control valve mendapatkan sinyal maka
katup control akan membuka. Jenis Air To Open ini adalah Proses ketika
pneumatic actuator dan control valve terbuka jika disuplay udara bertekanan (air
compressor)
Pengukuran level secara visual atau secara langsung dapat dilihat dengan
bantuan alat ukur instrument,maka dapatlah diketahui level serta volume dari
Tinggi permukaan cairan dapat dilihat langsung dan diduga kedalamannya dan
a.Penggerak (actuator)
a.Pergerakan Air-To-Open
b.Pergerakan Air-To-Close
bertambah.
1. Pneumatik Actuator
2. Body/Inner
pegas ini mempunyai nilai penekanan awal tertentu yang kemudian dapat
- Gerakan tersebut akan memposisikan stem dan plug naik dan turun atau
berputar. Sehingga aliran proses dapat masuk sesuai dengan besarnya hasil
1. Globe Valve
2. Ball Valve
4. Butrply Valve
5. Sounder Valve
1. Global Vlave
ditengahnya.
3.Butterfly Valve
Eccentric memilikidisain yang lebih sulit tetapi memiliki fungsi yang lebih
Rangkaian kendali yang terdapat pada suatu pabrik dikenal dalam dua
Yaitu suatu rangkaian kendali dimana sinyal keluar dari controller tidak
Input Output
SISTEM
Yaitu suatu rangkaian kendali dimana sinyal yang keluar (output) dari
perbaikan.
Dimana sistem kemdali satu arah adalah aksi kendali yang disusun oleh
melakukan kerja penghentian dari pada variabel operasi (level) yang dapat
atau harga dari variabel operasi yang ingin di kendalikan melampaui batas yang
Dalam dinia intrumentasi atau industry ada dua jenis transmisi yang
dipergunakan yaitu :
pengubah yang menjadi satu dengan alat pengirim dari sinyal pneumatic
itu sendiri. Alat pengubah dan pengirim sinyal pneumatic itu disebut
transmitter.
Transmitter
Detector
Pneumatic
Penerima
Pencatat
Pengatur
Penunjuk
untuk menggunakan suatu sinyal kontrol tertentu 4-20 mA untuk mengubah suatu
laju alir besar 10.0 m3/min sampai 50.0 m3/min, tentu memerlukan beberapa
yang membawa sinyal kontrol kepada elemen kontrol akhir. Untuk suatu aplikasi
fungsi control dapat diwakili oleh langkah-langkah yang ditunjukkan Gambar 7.1.
Sinyal Masukan boleh dapat berupa macam-macam bentuk, mencakup suatu arus
Signal Actuator
Control signal
conversion
Final control
element
Proses
Langkah ini mengacu pada modifikasi yang harus dibuat pada sinyal
kontrol untuk terhubung dengan baik dengan langkah kontrol berikutnya, yaitu
aktuator. Sehngga, jika suatu elemen kontrol valve dioperasikan oleh suatu
aktuator motor listrik, maka sinyal kontrol 4-20 mA dc harus dimadifikasi untuk
mengoperasikan motor itu. Jika suatu motor dc digunakan, modifikasi boleh jadi
dengan baik. Pengubah sinyal diperuntukan guna mencapai harga yang sesuai
peningkatan.
memperoleh kerja pengkonversian yang lebih teliti. Peraltan pengubah sinyal ini
pengolah yang perlu di kendalikan sering dilengkapi dengan monitor switch, juga
sistem kendali yang berlaku pada suatu rangkaian kendali dan mengetahui harga
untuk merubah suatu variabel kontrol di dalam proses itu. Efek langsung pada
umumnya diterapkan oleh sesuatu dalam proses, seperti suatu valve atau heater
Jadi, jika suatu valve dioperasikan, maka aktuator adalah suatu alat yang
valve.
Pada akhirnya kita mendapatkan elemen kontrol akhir sendiri. Alat ini
sebagai suatu bagian integral dari proses itu sendiri. Jadi, jika aliran dikontrol,
maka elemen kontrol, suatu valve, harus dibangun secara langsung pada sistem
aliran.
mekanisme atau elemen kontrol yang mempunyai suatu pengaruh langsung pada
temperatur harus dilibatkan pada proses itu. Ini bisa jadilah kombinasi suatu
heater/cooler yang secara elektris digerakkan oleh rele atau suatu valve pnematik
AIR-TO-OPEN
Dari hasil kerja prakter atau riset yang telah dilakuakn maka diperoleh
data atau aplikasi yaitu sebagai berikut :
Gambar 4.1 Konstruksi control valve serta elemen control valve yang
terpasang di pabrik mini
1. Drain Plug
2. Body Valve
3. Valve Plug
4. Seat Ring
5. Pin
6. Gasket
7. Guide bush
8. Nut
9. Packing Ring
10. Plug
11. V-Packing Spring
12. Bonnet
13. Packing Retainer
14. York Nut
15. V-packing
16. Stem
17. Packing Follower
18. Packing Retainer
19. Nut
20. Stud Bold
21. Yoke
22. Sten connector
23. Scale Plate
24. Travel Indicator
25. Pointer Locknut
26. Pointer
27. Guide Bushing
28. Guide
29. Spring Adjustor
30. Spring Retainer
31. Spring
32. Actuator Stem
33. Lift Adjustor
34. Bold
35. Diapragm Cast Lower
36. Nut
37. Bold
38. Diapragm
39. Air Connection
40. Stopper
Tag No : LCRSV-1
Prod. No : s-24712-41-60
Model : VSL ACT VAIR
Size : 18 VFT = 14 mm
Rating : ANSI 150 RF
Body : SCPH 2
Trim : SUS 316
Plug : CV 0,4 %
Packing : Teflon
Gasket : V-1500
Range : 0,2 1,0 Kgf/cm2
Air To : OPEN
Date : Mei,1892
V.1 Kesimpulan
Pendidikan Teknologi Kimia Industri (PTKI Medan), ada beberapa hal yang dapat
system kendali satu arah yang digunakan untuk menjaga level produk
Zaiful Bahri, Ir. Process Controls and Instruments PT. Arun Medan
http//:Google.com