You are on page 1of 27

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

BAB VIII
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Lingkungan (milleu) memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan memengaruhi
sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan memengaruhi
lingkungan tempat hidupnya. Hubungan antara lingkungan dan kehidupan manusia sudah
diakui para pemikir dan tokoh dunia sejak dahulu.
Aristoteles mengatakan manusia dipengaruhi oleh aspek goegrafi dan lembaga politik.
Montesquieu menyatakan bahwa iklim memengaruhi perilaku iklim memengaruhi perilaku
politik dan semangat manusia. Arnold Toynbee menyatakan peradaban manusia akan tumbuh
pada lingkungan yang sukar dan penuh tantangan sehingga melahirkan elan vital. Henry
Thomas Bucle menyatakan bahwa iklim, tanaman, dan tanah saling berkaitan dalam
memengaruhi karakter dan sifat manusia.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor lingkungan
(tanah, iklim, topografi, sumber daya alam) dapat menjadi prakondisi bagi sifat dan perilaku
manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang memengaruhi kehiduapan manusia.
Manusia pun dapat memengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.
Bab ini mengkaji masalah lingkungan hidup dan menusia serta hubungan timbal balik
antara keduanya. Uraiannya mencakup: hakikat dan makna lingkungan bagi manusia; kualitas
penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan; problematika lingkungan sosial budaya
yang dihadapi masyarakat; dan isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa.

A. HAKIKAT DAN MAKNA LINGKUNGAN BAGI MANUSIA


Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya,
manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha
menyesesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan
hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban istilah Toynbee-
senagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung
kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang
membatasinya.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter seta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan
yang lebih kompleks dan riil (Elly M.Setiadi,2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan
perilakunya. Menurut Pasal Undang-Undang No.23 tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain.
Komponen hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem atau sistem ekologi. Ekosistem
adalah satuan kehidupan yang terdiri atas sesuatu komunitas makhluk hidup (dari berbagai
jenis) dengan berbagai benda mati yang membentuk suatu sistem. Lingkungan hidup pada
dasarnya adalah sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan
ekosistem. Manusia adalah bagian dari ekosistem.
Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara,cuaca, suhu) dan
faktor biotik (tumbuhan, hewan, dan manusia). Lingkungan bisa terdiri atas lingkungan alam
dan lingkungan buatan. Lingkungan alam adalah keadaan yang diciptakan Tuhan untuk
manusia. Lingkungan alam terbentuk karena kejadian alam. Jenis lingkungan alam antara lain
air, tanah, pohon, udara, sungai, dan lain-lain. Lingkungan buatan dibuat oleh manusia.
Misalnya jembatan, jalan, bangunan rumah, taman kota, dan lain-lain. Ada pula lingkungan
alam, tetapi sudah merupakan hasil peradaban manusia. Artinya, lingkungan alam itu sudah
mendapat sentuhan tangan manusia. Contohnya, persawahan yang berundak-undak,
pegunungan di California AS yang dipahat menjadi beberapa tokoh presiden.
Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan alam
dan buatan adalah lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan sosial
budaya di mana manusia itu berada. Lingkungan sosial adalah wilayah tempat
berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta
pranatanya dengan simbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen
lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan
binaan/buatan)
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti penting lingkungan bagi manusia
adalah sebagai berikut.
1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia, berada, tumbuh, dan berkembang di
atas bumi sebagai lingkungan.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3. Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
4. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan
kebahagiaan hidup.
Pentingnya lingkungan hidup ini telah didasari oleh masyarakat internasional. Hal ini
tercermin dari adanya Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang selalu diperingati oleh
masyarakat, khususnya para pemerhati dan pecinta lingkungan. Hari Lingkungan Hidup
Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Peringatan Lingkungan Hidup Sedunia
dimaksudkan untuk menggugah kepedulian manusia dan masyarakat pada lingkungan hidup
yang cenderung semakin rusak.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama kali dicetuskan pada tahun 1972 sebagai
rangkaian kegiatan lingkungan dari dua tahun sebelumnya ketika seorang senator Amerika
Serikat, Gaylord Nelson menyaksikan betapa kotor dan cemarnya bumi oleh ulah manusia.
Selanjutnya, ia mangambil prakarsa bersama dengan LSM untuk mencurahkan satu hari bagi
usaha penyelamatan bumi dari kerusakan. Pada tanggal 22 April 1970, Gaylord Nelson
memproklamasikan Hari Bumi (Earth Day), sehingga tanggal tersebut diperingati sebagai
Hari Bumi (Earth Day). Secara prinsip, tidak ada perbedaan antara Hari Bumi dan Hari
Lingkungan, hanya saja sejarahnya yang berbeda. Hari Bumi diprakarsai oleh masyarakat dan
diperingati terutama LSM maupun organisasi yang berorientasi kepada pelestarian
lingkungan hidup, sedangkan Hari Lingkungan didasarkan dari Konferensi PBB mengenai
lingkungan hidup yang diselenggarakan pada tanggal 5 Juni 1972 di Stockholm, Swedia.
Tanggal 5 Juni tersebut ditetapkan sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Bangsa Indonesia memiliki pandangan tentang pentingnya lingkungan hidup bagi
manusia. Bahwa lingkungan hidup Indonesia yang dipandang sebagai karunia dan rahmat
Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan ruang bagi kehidupan
dalam segala aspek dan mantranya yang sesuai dengan Wawasan Nusantara. Oleh karena itu,
lingkungan hidup indonesia wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar dapat
tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta makhluk
hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri. Pancasila
sebagai dasar dan filsafah negara serta sebagai kesatuanyang bulat dan utuh, memberikan
keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai jika
didasarkan atas keselarasan, keserasian, dan keseimbangan, baik dalam hubungan manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa maupun manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan
manusia sebagai pribadi, dalam rangka mencapai kemajuan lahir dan kebahagiaan batin.
Antara manusia, masyarakat, dan lingkungan hidup terdapat hubungan timbal balik, yang
selalu harus dibina dan dikembangkan agar dapat tetap dalam keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan yang dinamis.
Berkaitan dengan itu, maka lingkungan hidup perlu dikelola secara baik dan benar
demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Pengelolaan lingkungan hidup Indonesia
telah dimuat dalam peraturan perundang-undangan, yaitu Undang-Undang No.23 tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian
lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan hidup yang diselenggarakan dengan asas tanggung jawab
negara, asas kelanjutan, dan asas manfaat bertujuan untuk mewujudkan pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dalam rangka pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya dan
pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Warga atau masyarakat dapat berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Kesempatan berperan serta itu dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut.
1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan.
2. Menumbuhkan kembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.
4. Memberikan saran dan pendapat.
5. Menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan.
Dalam implementasinya, para warga yang berperan serta dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup mendapat penghargaan dari negara. Contohnya, para perintis, penyelamat,
dan pengabdi lingkungan meraih penghargaan Kalpataru; para walikota dan bupati menerima
penghargaan Adipura sebagai kota atau kabupaten terbersih; para kepala sekolah yang
meneriam penghargaan Adhiwijaya atas keberhasilannya dalam menjadikan sekolah
berbudaya lingkungan.
Di tingkat internasional, ditandai dengan pemberian penghargaan kepada perorangan
ataupun kelompok atas sumbangan praktis mereka yang berharga bagi pelestarian lingkungan
atau perbaikan lingkungan hidup di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Penghargaan ini
di beri nama Global 500 yang diprakarsai Program Lingkungan PBB (UNEP=United Nation
Environment Program).

B. KUALITAS LINGKUNGAN DAN PENDUDUK TERHADAP KESEJAHTERAAN

1. Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan


Berdasarkan uraian sebelumya, dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan erat
antara lingkungan dengan manusia. Lingkungan memberikan makna atau arti penting bagi
manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat memberikan
sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber
dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan
dalam hidup manusia.
Sudah sejak dulu manusia mencari lingkungan yang memiliki daya dukung yang baik
bagi kehidupannya. Contohnya, manusia menempati daerah yang memiliki sumber mata air,
misalnya menempati daerah sekitar sungai, tepi raw, lereng gunung, dan sebagainya. Kota-
kota kuno atau peradaban lama banyak menempati daerah yang dekat dengan sungai,
misalnya peradaban kuno di tepi Sungai Nil. Kota-kota besar di Indonesia juga banyak yang
berada di tepi pantai atau dekat dengan laut, misalnya jakarta, Surabaya, dan Makassar.
Pada masa sekarang, manusia tetap menginginkan lingkungan sebagai tempat maupun
sumber kehidupannya yang dapat mendukung kesejahteraan hidup. Melalui ilmu
pengetahuandan teknologi, manusia mengusahakan lingkungan yang sebelumnya tidak
memiliki daya dukung serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup (unhabitable) menjadi
lingkungan yang memiliki daya dukung yang baik dan bersifat habitable. Contoh sederhana,
manusia membangun bendungan, dam, atau waduk guna menampung air. Air tersebut
digunakan untuk cadangan jika terjadi kamarau panjang, air bendungan digunakan untuk
mengairi sawah-sawah warga. Air juga digunakan sebagai penggerak untuk pembangkit
listrik. Daerah-daerah yang sebelumnya gersang, seperti daerah guru di Arab sekarang ini
sudah bisa ditanami pepohonan. Manusia membuat saluran khusus untuk menyalurkan air
sungai ke wilayah tersebut. Bahkan, dalam waktu tertentu dibuat hujan buatan.
Dewasa ini, manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi
modern dapat mengatasi keterbatasan lingkungan, terutama yang bersifat fisik atau
lingkungan alam. Daerah-daerah yang pada masa lalu dianggap tidak mungkin dapat
digunakan sebagai tempat hidup, sekarang ini dimungkinkan. Daerak itu sekarang mampu
memberi kesejahteraan bagi hidup manusia berkat penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan kualitas hidup manusia
melalui penciptaan lingkungan hidup yang mendukungnya.
Manusia mengusahakan agar lingkungan mempunyai daya dukung lingkungan hidup
dan daya tampung lingkungan hidup secara baik. Daya dukung lingkungan hidup adalah
kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk kedalamnya.
Untuk menciptakan day dukung dan day tampung lingkungan hidup, diperlukan
pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya
terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalikan
lingkungan hidup. Pelestarian lingkungan hidup mencakup pelestarian daya dukung
lingkungan hidup dan pelestarian daya tampung lingkungan hidup. Pelestarian daya dukung
lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup
terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan
agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Pelestarian
daya tampung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan
lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke
dalamnya.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Mencapai kelsestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia seutuhnya.
b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
d. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang
dan yang akan datang.
e. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan diluar wilayah Negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Hakikat pengelolaan lingkungan hiduop oleh manusia adalah bagaimana manusia


melakukan berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan
juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat
bagi manusia yaitu meningkatkan kesejahteraan.
Pengelolaan lingkungan yang berhasil akan memberi manfaat atau nilai bagi manusia.
Terdapat nilai ekonomi, nilai mental, nilai ilmiah, dan nilai budaya dari lingkungan. Nilai
ekonomi, yaitu menambah penghasilan dari hasil alam, menambah devisa, memperluas
lapangan kerja, dan lain-lain. Nilai mental , yaitu lingkungan yang bisa menambah rasa
estetika, rasa keagungan dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Nilai ilmiah, yaitu lingkungan
bisa dijadikan objek penelitian, pengembangan sains, botani, proteksi tanaman, budidaya
tanaman. Nilai budaya, adalah bahwa lingkungan yang khas akan memberikan kebanggaan
tersendiri bagi warganya. Misalnya, bangga Indonesia dikenal sebagai zamrud khatulistiwa.
Undang-undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
mengatur hak, kewajiban, dan peran warga negar perihal pengelolaan ini. Hak,kewajiban dan
peran itu sebagai berikut :
a. Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
b. Setiap orang mempunyai ha katas informasi yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan
lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan
lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah
dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
d. Setiap orang yang melakukan usaha atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang
benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
e. Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam
pengelolaan lingkungan hidup.

2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan


Sejak awal, manusia merupakan subjek sekaligus objek dalam perjalanan hidupnya guna
mendapatkan kesejahteraan. Manusia membuat, menciptakan, mengerjakan, dan
memperbaiki berbagai hal yang ditujukan untuk kepentingan hidupnya. Penduduk pada
dasarnya adalah orang-orang yang tinggal disuatu tempat yang secara bersama-sama
menyelenggarakan kehidupannya. Penduduk Negara adalah orang orang yang bertempat
tinggal disuatu wilayah Negara, tunduk pada kekuasaan politik Negara dan menjalani
kehidupannya dibawah tata aturan Negara yang bersangkutan.
Dinegara, penduduk merupakan salah satu modal dasar pembanguna. Sebagai modal
dasar atau asset pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran pembangunan, tetapi
juga merupakan pelaku pembanguna. Mereka adalah subjek dan objek dari pembangunan
Negara. Pembangunan pada dasarnya dilakukan oleh penduduk Negara dan ditujukan untuk
pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan penduduk yang bersangkutan.
Hal yang bersangkutan dengan penduduk Negara meliputi :
a. Aspek kualitas penduduk mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan
kepribadian.
b. Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran,
perataan, dan perimbangan penduduk ditiap wilayah Negara.
c. Dewasa ini, kualita penduduk merupakan aspek yang penting bagi kesejahteraan hidup.
Kesejahteraan hidup

Dewasa ini, kualitas penduduk merupakan aspek yang penting bagi kesejahteraan hidup.
Kesejahteraan hidup penduduk Negara sangat ditentukan oleh kualitas penduduk yang
bersangkutan. Kualitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan sumber daya tersebut
dipengaruhi beberapa factor, antara lain tingkat pendidikan, keterampilan, kesehatan, etos
kerja, dan karakter atau kepribadian.
Dari segi lingkungan, masalah pemukiman merupakan masalah penduduk (Soerjani,
1987). Ketika jumlah penduduk kecil dan hidup bersahaja, maka cara hidup dan
bermukimnya lingkungan hidup. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan
majunya peradaban, maka cara hidup dan bermukimnya penduduk tidak lagidiserasikan
dengan lingkungan. Justru sebaliknya, lingkungan diubah dan dicocokkan dengan cara hidup
dan pemukiman manusia.
Lingkungan alam seperti tanah, dirombak untuk menampung berbagai fasilitas kebutuhan
manusia. Misalnya perumahan dan fasilitas lain seperti pelayanan kesehatan, perndidikan,
hiburan, pasar, jalan, saluran. Air tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Air
juga untuk pembangkit listrik.Pertumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah
lingkungan hidup. Penduduk dengan segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap
lingkungan. Demikian pula makin meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan makin
meningkata dampak terhadap lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah pengarauh
perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan.
Lingkungan hidup bisa berdampak positif dan negative bagi kesejahteraan penduduk.
Perubahan positif akibat kegiatan manusia terhadap lingkungan, misalnya dengan
pembangunan jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya
terisolir. Pembuatan saluran air, taman kota, penghijauan, penanaman turus jalan, pembuatan
bendungan, adalah contoh-contoh kegiatan yang menjadikan lingkungan memberi dapak
positif bagi manusia. Perubahan yang positif dari lingkungan tersebut tentu saja dapat
memberikan keuntungan dan sumber kesejahteraan bagi penduduk.
Perubahan lingkungan sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan dampak
negative, yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup tidak hanya
meniadakan daya dukung lingkungan itu sendiri, tetapi juag memberikan resiko bagi
kehidupan manusia. Kerusakan lingkungan hidup merupakan problema besar yang dialami
umat manusia sekarang ini.
Beberapa problema lingkungan hidup dewasa ini antara lain :
1. Pencemaran (polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan, dan kebakaran hutan.
3. Erosi dan banjir.
4. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal, batuk, batuk,
infeksi saluran pernapasan, diare, dan tipes.
Di Indonesia berhasil diidentifikasikanberbagai kerusakan sumber daya alam dan lingkungan
hidup. Kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup tersebut dikhawatirkan akan
berdampak besar bagi kehidupan makhluk bumi, terutama manusia yang populasinya
semakin besar. Beberapa masalah tersebut antara lain :
a. Terus menurunnya kondisi hutan Indonesia. Indonesia merupakan Negara ASEAN terbesar
hutannya. Laju deforestrasi p[ada periode 1985-1997 adalah sekitar 1,6 juta hektar per tahun
meningkat menjadi 2,1 juta hektar per tahun pada periode 1997-2001.
b. Kerusakan DAS (Daerah Aliran Sungai). Praktik penebangan liar dan konversi lahan
menimbulkan dampak yang luas, yaitu kerusakan ekosistem dalam tatanan DAS.
c. Habitat ekosistem pesisisr dan laut semakin rusak.kerusakan habitat ekosistem diwilayah
pesisir dan laut semakin meningkat, khususnya diwilayah padat kegiatan seperti pantai utara
Pulau Jawa dan Pantai timur Pulau Sumatra.
d. Citra pertambangan yang merusak lingkungan. Sifat usaha pertambangan, khusus nya
tambang terbuka (open pit mining), selalu mengubah bentang alam sehingga memengaruhi
ekosistem dan habitat aslinya. Dalam skala besar akan mengganggu keseimbangan fungsi
lingkungan hidup dan berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Dengan citra semacam ini,
usaha pertambangan cenderung ditolak masyarakat.
e. Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati (biodiversity). Sampai saat ini, 90
jenis flora dan 176 fauna di Pulau Sumatera terancam punah. Populasi orang utan di
Kalimantan menyusut tajam. Kerusakan ekosistem dan perburuan liar yang dilator belakangi
rendahnya kesadaran masyarakat, menjadi ancaman utama bagi keanekaragaman hayati di
Indonesia.
f. Pencemaran air semakin meningkat. Kualitas air permukaan danau, situ dan perairan umum
lainnya juga menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Umumnya disebabkan karena
tumbuhnya fitoplankton secara berlebihan sehingga menyebabkan terjadinya timbunan
senyawa fosfat yang berlebihan.
g. Kualitas udara semakin menurun, khususnya dikota-kota besar. Kualitas udara di 10 kota
besar Indonesia cukup mengkhawatirkan, dan di enam kota diantaranya, yaitu Jakarta,
Surabaya, Bandung, medan, jambi, dan Pekanbaru dalam satu tahun hanya dinikmati udara
bersih selama 22 sampai 62 hari saja.
Kerusakan lingkungan hidup memberi efek yang besar bagi kelangsungan hidup manusia
itu sendiri. Lingkungan sangat berkaitan dengan masalah ketahanan hidup (survival) manusia.
Ketahanan hidup amat bergantung pada hubungan yang saling menopang dari lingkungan
yang terdiri atas berbagai system yang menunjang kehidupan itu ataupun yang saling
menyayanginya. Bagi manusia, problema lingkungan pada dasar timbunya kalau terjadi
ketidakseimbangan antarmanusia dengan sumber-sumber yang ada dalam lingkungannya.
Pemanfaatan yang berlebihan oleh manusia menyebabkan daya dukung lingkungan
berkurang sehingga keseimbangan tidaak terjadi lagi. Oleh karena itu, pengelolaan
lingkungan pada hakikatnya adalah menciptakan keseimbangan hubungan antara manusia
dengan lingkungan itu sendiri.
Masalah kependudukan tidak hanya menciptakan masalah pemukiman dan problema
lingkungan. Pertambahan penduduk berpengaruh terhadap tingkat pendidikan. Dinegar-
negara yang anggaran pendidikannya rendah biasanya menunjukkan angka kelahiran yang
tinggi. Pertambahan penduduk yang cepat juga menghambat perimbangan pendidikan.
Pertumbuhan penduduk juga berpengaruh terhadap tingkat konsumsi penduduk.
Penduduk yang besar jelas membutuhkan konsumsi dalam jumlah yang besar pula.
Pemenuhan konsumsi yang besar,umumnya tidak diimbangi dengan kandungan gizi yang
layak. Tidak terpenuhinya konsumsi pangan penduduk berakibat pada kelaparan. Demikian
pula gizi yang kurang dapat berakibat pada timbulnya penyakit seperti busung lapar dan cacat
mental pada anak.
Seiring dengan tidak tercukupinya kebutuhan pangan, maka akan muncul
keterbelakangan dan kemiskinan. Keterbelakangan dan Kemiskinan ibaratnya adalah
saudara kembar. Keterbelakangan dan kemiskinan merupakan penyakit yang bisa
melemahkan fisik dan mental manusia dan juga berpengaruh negatif terhadap lingkupan.

C. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA YANG DIHADAPI


MASYARAKAT
Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan dan
interaksi sosial antar berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai serta
terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau
peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan). Manusia hidup berkaitan
dengan lingkungan, baik lingkungan fisik (alam dan buatan) maupun lingkungan sosial.
Lingkungan sosial seseorang manusia (individu) pada dasarnya adalah individu lain
atau kelompok individu dengan segala aktivitas dan pranata yang dibentuknya. Seorang
manusia pastilah akan hidup ditengah-tengah manusia lain. Manusia hidup dalam lingkungan
sosial mereka. Kehidupan dalam lingkungan sosial manusia ditandai dengan adanya beragam
aktivitas, aneka ragam interaksi, berbagai pranata yang dibentuk, serta berada dalam suatu
lingkungan alam dan buatan sebagai tempat kehidupannya.
1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan
timbal balik anatar perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan
kelompok manusia dalam bentuk akomodasi kerja sama, persaingan, dan pertikaian.
Interaksi sosial berbentuk hubungan pengaruh yang tampak dalam kehidupan
bersama. Tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan masyarakat. Interaksi sosial
terjadi antara seseorang dengan orang lain, antara seseorang dengan kelompok sosial antara
kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya.
Interaksi sosial tersebut bisa dalam situasi persahabatan ataupun permusuhan
(kerjasama atau konflik), bisa dengan tutur kata, jabat tangan, bahasa isyarat, atau bahkan
tanpa kontak fisik. Bahkan, hanya dengan bau keringat sudah terjadi interaksi sosial karena
telah mengubah perasaan atau syaraf orang yang bersangkutan untuk menentukan tindakan.
Interaksi sosial hanya dapat berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua
belah pihak.
Interaksi sosial dapat terjadi apabila ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial
merupakan usaha pendekatan pertemuan fisik dan mental. Kontak sosial dapat bersifat primer
(face to face) dan dapat berbentuk sekunder (melalui media perantara, koran, radio, tv, dan
lain-lain). Komunikasi merupakan usaha penyampaian informasi kepada manusia lain.tanpa
komunikasi tidak mungkin terjadi interaksi sosial. Komunikasi bisa berbentuk lisan, tulisan,
atau simbol lainnya.
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),
akomodasi(accomodation), ersaingan (competition), dan pertikaian (conflict). Kerja sama
sebagai segala bentuk usaha guna mencapai tujuan bersama. Akomodasi digunakan dalam
dua arti, yaitu pada suatu keadaan dan sebagai suatu proses. Akomodasi sebagai keadaan
menunjukkan keyataan adanya keseimbangan dalam interaksi sosial. Akomodasi sebagai
proses menunjukkan pada usaha manusia untuk meredakan peretentangan, yaitu usaha
mencapai kestabilan. Persaingan merupakan proses sosial dimana seseorang atau kelompok
sosial bersaing memperebutkan nilai atau keuntungan dalam kehidupan melalui cara-cara
menarik perhatian publik. Pertikaian merupakan interaksi sosial dimana seseorang atau
kelompok sosial berusaha memenuhi kebutuhannya dengan jalan menantang lawannya
dengan ancaman atau kekerasan.

2. Pranata dalam lingkungan Sosial


Pranata sosial ( dalam bahasa inggris nya istilahnya institution ) menunjuk pada sistem pola-
pola resmi yang dianut suatu warga masyarakat dalam berinteraksi. Pranata adalah suatu
sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi
keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat. Sistem norma khusus dimaksudkan
sebagai aturan , artinya perilaku itu berdasarkan pada aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Kehidupan masyarakat memiliki berbagai pranata. Makin besar dan kompleks
kehidupan masyarakat makin banyak jumlah pranata yang ada. Penggolongan pranata
berdasarkan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Beberapa ragam pranata
tersebut sebagai berikut :
a) Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan. Misalnya perkawinan,
pengasuhan anak, pergaulan antarkerabat, dan sistem istilah kekerabatan.
b) Pranata-pranata ekonomi, antara lain pertanian, barter, industri, dan perbankan.
c) Pranata-pranata pendidikan, misalnya model pendidikan, jenjang pendidikan, pers,
pemberantasan buta aksara, dan perpustakaan.
d) Pranata-pranata ilmiah, antara lain metodologi imiah, penelitian, dan pengukuran.
e) Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan dan seni, seperti olahraga,
berbagai kesenian, dan kesusastraan.
f) Pranata-pranata keagamaan sebagai kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan
atau alam gaib.
g) Pranata-pranata untuk menjaga dan mengatur kekuasaan dimasyarakat, serta kepolisian,
kehakiman, pemerintah, demokrasi, tentara.
h) Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan hidup, seperti pemeliharaan
kecantikan, kebugaran, kesehatan, dan kedokteran.
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah pranata sering tumpah tindih atau dikacaukan
penggunaannya dengan istilah lembaga. Istilah social-institusion, ada yang diterjemahkan
sebagai pranata sosial atau sebagai lembaga sosial. Koentjaraningrat menganjurkan agar
dibedakan secara tegas antara oranata sosial dan lembaga sosial. Pranata sosial adalah sistem
norma atau aturan yang menyangkut suatu aktivitas masyarakat yang bersifat khusus.
Sedangkan lembaga sosial adalah badan atau organisasi yang melaksanakannya. Lembaga
sosial merupakan suatu bentuk kelompok atau perkumpulan sosial yang khusus. Lembaga
dan pranata sosial mungkin tidak bisa dipisahkan, karena didalam lembaga sosial terdapat
pranata sosial, dan pranata sosial berjalan dalam suatu lembaga sosial sebagai wadahnya.
Lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan pokok manusia. Lembaga sosial
memiliki beberapa fungsi. Pertama, memberi pedoman pada anggota masyarakat bagaimana
mereka harus bertingkah laku dalam menghadapi masalah. Kedua, menjaga keutuhan
masyarakat yang bersangkutan. Ketiga, memberi pegangan kepada masyarakat untuk
mengadakan sistem pengendalian sosial.

3. Problema dalam Kehidupan Sosial


Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang abnormal,
amoral, berlawanan dengan hukum, dan bersifat merusak. Problema sosial menyangkut nilai-
nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu diteliti, ditelaah, diperbaiki, bahkan
mungkin untuk dihilangkan.
Problema-problema sosial timbul dari kekurangan dalam diri manusia atau kelompok
manusia yang bersumber dari faktor ekonomi, biologis, biopsikologis, dan kebudayaan.
Setiap masyarakat memiliki sejumlah dan penyesuaian terhadap lingkungan sosial.
Penyimpanagan terhadap norma-norma tersebut memunculkan gejala abnormal yang
mengarah pada terciptanya problema sosial.
Problema sosial yang terjadi dan dihadapi msyarakat banyak ragamnya. Sesuai
dengan faktor-faktor penyebabnya, maka problema sosial dapat diklafikasikan sebagai
berikut :
a. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran.
b. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
c. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.
d. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan remaja,
konflik ras, dan konflik keagamaan.
Sering kali suatu problema sosial dapat digolongkan lebih dari satu kategori.
Kemiskinan misalnya, mungkin sebagai akibat dari penyakit paru-paru sehingga tidak bisa
mencari nafkah, atau karena sakit jiwa, atau dapat pula bersumber dari faktor budaya, yaitu
tidak adanya pekerjaan atau ditolak bekerja.
Sosiologi berusaha menentukan kriteria apakah suatu permasalahan dapat dikatakan
problema sosial atau tidak. Ukuran atau kriteria untuk menentukan tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Kriteria utama untuk menentukan suatu problema sosial adalah tidak adanya persesuaian
antara ukuran atau nilai sosial dengan kenyataan serta tindakan sosial yang terjadi.
b. Sumber-sumber sosial dari problema sosial. Sebab dari problema sosial haruslah bersifat
sosial. Berdasarkan hal ini maka kejadian-kejadian menyimpang (abnormal) yang tidak
bersumber dari perbuatan manusia bukanlah merupakan problema sosial. Gejala seperti
gempa bumi, angin topan, dan gunung meletus yang disebabkan alam bukanlah problema
sosial.
c. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan problema sosial.
Ukuran diatas sebenarnya bersifat relatif. Mungkin banyak orang yang harus mengatakan
atau sekelompok orang yang berkuasa yang mengatakan. Dalam suatu wilayah misalnya,
masyarakat didaerah tersebutlah yang menyatakan apakah suatu gejala merupakan problema
sosial atau tidak.
d. Manifest social problems dari latent social problems
Perlu dibedakan antara manifest social problems dan latens social problems. Manifest social
problems adalah problema sosial yang timbul sebagai akibat terjadinya kepincangan dalam
masyarakat karena tidak sesuainya tindakan dengan norma atau nilai dimasyarakat.
Masyarakat umumnya tidak menyukai tindakan itu. Latent social problems merupakan
problema sosial yang juga menyangkut hal-hal yang berlawanan dengan nilai-nilai
masyarakat, tetapi diterima juga. Manifest social problems diyakini dapat diperbaiki, dibatasi,
bahkan dihilangkan. Sedangkan latent social problems sulit diatasi, karena walaupun
masyarakat tidak menyukainya, tetapi merasa tidak berdaya untuk mengatasinya.

Keserasian adalah kesesuaian hubungan timbal balik antara komponen serta berbagai
aspek dalam lingkungan tersebut. Keserasian lingkungan sosial adalah kesesuaian pola
tindakan manusia dalam suatu sistem hubungan timbal balik antara berbagai aspek kehidupan
sosial dan jaringan unsur-unsur pokok yang ada dalam masyarakat yang memengaruhi sistem
sosial, nilai, sikap dan pola perilaku individu serta kelompok nya, proses sosial, struktur
sosial, dan perubahan sosial.
Keserasian antarorang atau kelompok akan memengaruhi daya tampung lingkungan
sosial. Sebaliknya, daya tampung lingkungan sosial akan memengaruhi keserasian hubungan
antara orang dan kelompok sosial. Daya tampung lingkungan sosial adalah kemampuan
manusia dan kelompok penduduk yang berbeda-beda itu untuk hidup bersama-sama sebagai
suatu masyarakat secara serasi, selaras, seimbang, rukun, tertib, dan aman.

D. ISU-ISU PENTING PERSOALAN LINTAS BUDAYA DAN BANGSA


Isu-isu penting menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya merupakan isu
global yang menjadi keprihatinan umat manusia sedunia. Merupakan isu global karena
persoalan ini tidak hanya dihadapi umat manusia dalam suatu negara atau wilayah tertentu,
tetapi melanda ke berbagai belahan dunia.
Berikut ini akan kita ketengahkan isu-isu global yang terdiri atas isu mengenai
lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan. Isu tentang lingkungan antara lain mencakup
kekurangan pangan, kekurangan sumber air bersih, polusi dan perubahan iklim. Isu tentang
kemanusiaan antara lain mencakup kemiskinan, konflik, dan wabah penyakit.

1. Isu Tentang Lingkungan


a. Kekurangan Pangan
Pangan merupakan komoditi penting dan strategis, mengingat pangan adalah kebutuhan
pokok manusia yang hakiki. Kebutuhan pangan disetiap pemukiman perlu tersedia dalam
jumlah yang cukup, mutu yang layak, aman dikonsumsi, dan dengan harga yang terjangkau
oleh masyarakat. Problema kekurangan pangan masih saja menghantui umat manusia,kendati
tingkat pertumbuhan ekonomi dunia meningkat. Hal ini disebabkan pertumbuhan penduduk
dunia yang cepat tidak seimbang dengan produksi pangan. Selain itu,masalah keadilan dan
distribusi sumber-sumber pangan yang tidak merata
Kekurangan pangan menciptakan kekwatiran berbagai pihak. Dunia pun diliputi
kekwatiran itu,karena pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di negara-negara
berkembang. Menurut FAO,saat ini didunia terdapat sekitar 200 juta orang yang kekurangan
pangan.penduduk indonesia pada tahun 2035 di perkirakan akan bertambah menjadi dua kali
lipat dari jumlahnya sekarang,menjadi sekitar 400 juta jiwa.
Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa kelaparan. Mantan sekretaris
jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB),Kofi Annan pernah menegaskan,walaupun saat ini
ada kemajuan yang luar biasa dibidang teknologi dan pertanian, namun penderitaan yang
paling tua dan paling mendasar yaitu kelaparan,masih saja ada. Setiap hari setidaknya 840
juta orang tidak punya bahan pangan untuk dimakan.
Di Afrika Selatan, satu dalam setiap empat orang mengalami kelaparan. Di Afrika
Sahara proporsinya lebih tinggi lagi, satu dalam setiap tiga orang. Sedangkan jumlah
penduduk yang kekurangan pangan diwilayah asia pasifik sekita 525 juta.
b. Kekurangan Sumber Air Bersih

Sejak dulu air di akui sebagai sumber kehidupan.Air,khususnya air bersih banyak
dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan,terutama sekali untuk minum. Dengan
demikian,ketersediaan air bersih merupakan keharusan bagi penduduk disuatu wilayah.
Sumber-sumber air bersih didapatkan dari mata air, atau sungai yang telah dilakukan proses
penyulingan.
Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dunia,kebutuhan air bersih juga
meningkat tajam. Seiring dengan itu,sumber-sumber air bersih mejadi berkurang atau justru
semakin habis. Dewasa ini,penduduk dunia dilanda kekurangan air bersih. Padahal masalah
kekurangan air langsung berdampak terhadap kesehatan dan kelangsungan hidup manusia.
Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai sumber
kehidupan. Kelangkaan air bersih menyebabkan orang terpaksa bergantung pada sumber air
yang mungkin tidak aman. Tidak tersedianya air bersih dapat memicu timbulnya berbagai
penyakit,seperti kolera,tifus,malaria,demam berdarah,dan penyakit lain yang
menular.kelangkaan air juga dapat menjadikan orang kehabisan waktu dan dana untuk
mendapatkan air bersih.
Perubahan iklim, kekeringan, dan banjir yang sering kali terjadi, ditenagarai
berpengaruh terhadap ketersediaan air bersih. Contohnya, kekeringan pada sebagian sungai-
sungai besar didunia. Indonesia juga dilaporkan mulai terancam kekurangan air bersih.

C. Polusi Atau Pencemaran


Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup
tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkan nya.
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu
pencemaran udara, air, tanah. Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar,
antara lain pembuangan limbah industri, sisa insektida, dan pembuangan sampah domestik,
sampah organik, dan fosfat. Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemar,
seperti sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintetis pecahan kaca, dan
kaleng. Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru
mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
Salah satu penyebab polusi udara di Indonesia saat ini adalah seringnya terjadi
kebakaran hutan. Kebakaran hutan merupakan bencana yang setiap tahun terus terjadi.
Kebakaran hutan skala besar adalah fenomena yang menjadi sebuah kecenderungan yang
rutin dalam 20 tahun terakhir.
Dampak buruk kebakaran hutan amat terasa. Polusi udara melanda di kota-kota
sekitar hutan. Kebakaran hutan di Riau menebabkan pendudknya mulai merasakan mata perih
dan berkurang nya jarak pandang karena kabut asap. Polusi udara akibat kebakaran hutan di
Indonesia juga berdampak bagi masyarakat luar.

D. Perubahan Iklim
Sumber energi fosil(minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan oleh banyak
pembangkit energi membangkitkan terjadinya pencemaran udara. Hal ini karena pembangkit
tersebut mengeluarkan gas dan zat-zat pencemar, seperti gas (SO2) dan gasgas rumah kaca
(GRK), seperti karbondioksida (CO2). Banyak penelitian menyebutkan bahwa GRK telah
memicu terjadinya pemanasan global akibat adanya efek rumah kaca.
Efek rumah kaca terjadi akibat GRK yang terkumpul diatmosfer membentuk selubung
yang menghalangi radiasi panas matahari yang dipantulkan bumi sehingga tidak dapat lepas
keatmosfer. Panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena
pemanasan global.
Lebih lanjut, pemanasan global telah memicu terjadinya perubahan iklim (climate
change). Perubahan iklim mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang tidak terkirakan
sebelumnya, seperti peningkatan suhu, melelehnya gunung es, permukaan air laut naik,
banyaknya banjir dan badai, serta musim panas yang semakin panjang. Puahan-perubahan
iklim yang ekstrem ini dapat engancam kehidupan manusi di bumi. Ancaman tersebut antara
lain :
1. Panasnya suhu menimbulkan makin banyak nya wabah penyakit endemik seperti
leptospirosis, demam berdarah, diare, dan malaria.
2. Wilayah-wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terancam tenggelam oleh naiknya air laut.
3. Maraknya banjir dan badai topan yang sewaktu-waktu melanda pemukiman manusia.
4. Berkurang nya ketersediaan air bersih karena kekeringan dalam jangka waktu lama.
5. Kegagalan panen karena cuaca yang tidak mendukung.

2. Isu Tentang Kemanusiaan


a. kemiskinan
Kemiskinan meruakan masalah global yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan,
dan kekurangan diberbagai keadaan hidup. Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara.
Pemahamannya mencakup :
1) Gambaran akan kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari,
sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai
situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
2) Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Halini termasuk pendidikan dan
informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
3) Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna memadai
disini sangat berbeda-beda, melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi diseluruh dunia.
Kemiskinan penduduk dunia kebanyakan terdapat dinegara-negara berkembang.
Istilah negara berkembang biasanya digunakan untuk merujuk ke negara-negara yang
miskin. Indonesia sebagai negara berkembang tidak luput pula dari ancaman kemiskinan.
Meskipun presentase penduduk miskin semakin berkurang setiap tahun, namun jumlah
penduduk semakin besar karena semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia.

b. Konflik atau Perang


Konflik berasal dari bahasa Latin, yaitu configere yang berarti saling memukul. Secara
sosisologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebh (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri yang dibawa individu dalam suatu
interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Selain itu, konflik
juga dapat disebabkan oleh perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk
pribadi-pribadi yang berbeda kepentingan antar individu atau kelompok.
Konflik dalam pengertian luas mencakup konflik secara fisik dan nonfisik. Konflik
dalam derajat yang longgar atau lemah, misalanya perbedaan ide dan pendapat. Konflik
dalam derajat yang tinggi, seperti pertentangan fisik, kerusakan, revolusi, bahkan perang.
Konflik sering kali diterima secara negatif karena dianggap merusak keteraturan dan
ketertiban dalam masyarakat. Namun, konflik dalam derajat yang longgar dapat memicu
kemajuan. Oleh karena itu, konflik tidak harus dipersepsikan hal yang buruk.
Konflik sosial (termasuk konflik politik) adalah sebuah fenomena sosial penting yang
memerlukan penyelesaian konflik. Konflik sosial juga merupakan fenomena yang
memengaruhi pembuatan keputusan. Semakin hebat koflik, semakin sulit membuat keputusan
yang mengikat semua pihak.
Konflik dalam derajat tinggi, yaitu perang antarmanusia itulah yang mengancam
sendi-sendi kehidupan manusia. Perang hanya menyisakan beragam penderitaan,
kesengsaraan, kehancuran, dan kehilangan segalanya. Namun, anehnya kehidupan umat
manusia sejak masa lalu sampai sekarang tidak pernah sepi dari kasus-kasus peperangan.

c. Wabah Penyakit
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata, melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu
dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Sumber penyakit dapat berasal dari
manusia, hewan,tumbuhan dan benda-benda yang mengandung atau tercemar bibit penyakit,
serta yang dapat menimbulkan wabah.
Penyakit yang mewabah sekarang ini dengan cepat sekali menyebar menembus batas-
batas wilayah dan negara. Penyakit yang sebelumnya hanya melanda sebuah negara atau
suatu kawasan dengan cepat menyebar ke negara dan kawasan lain dibumi. Tepat kiranya jika
sekarang ini terdapat istilah globalisasi penyakit. Globalisasi penyakit merupakan dampak
negatif dari semakin cepatnya pergerakan manusia, hewan, tumbuhan dan barang-barang
yang dibawa. Wabah penyakit menyebar sedemikian cepat.
Penyakit yang menyebar sekarang ini makin banyak dan beragam. Jika dulu orang
hanya mengenal sakit malaria, sekarang telah muncul virus poli, SARS,AIDS, dan
sebagainya. Selain penyakit infeksi diatas, penyakit modern yang muncul akibat perubahan
gaya hidup yang kini juga menjadi penyakit yang mengglobal. Sama seperti penyakit infeksi,
penyakit gaya hidup juga tidak mengenal batasan negara atau batasan status ekonomi.
Penyakit gaya hidup, contohnya serangan jantung, darah tinggi, depresi, stroke, obesitas.
Penyakit gaya hidup pada mulanya muncul di negara-negara maju. akan tetapi sekarang ini
penyakit tersebut melanda pula negara-negara industri baru di Asia.
Wabah penyakit yang menimbulkan malapetaka yang menimpa umat manusia dari
dulu sampai sekarang maupun masa mendatang tetap merupakan ancaman terhadap
kelangsungan hidup dan kehidupan. Selain wabah membahayakan kesehatan masyarakat
karena dapat mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian, wabah juga akan mengakibatkan
hambatan dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Penyakit dapat menurunkan tingkat
produktivitas manusia dalam bekerja yang bisa berpengaruh terhadap pendapatan mereka.
Banyak produktivitas yang hilang akibat serangan penyakit. Disisi lain, pendapatan yang
diperoleh banyak dikeluarkan untuk biaya pengobatan. Pada akhirnya, timbulnya penyakit
bisa berpengaruh terhadap tingkat ekonomi masyarakat.
http://asbarsalim009.blogspot.co.id/2014/04/manusia-dan-lingkungan.html
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
A. HAKIKAT DAN MAKNA LINGKUNGAN BAGI MANUSIA
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada
mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia
berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah
lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban istilah
Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan
mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati
sungai yang membatasinya.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan
yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya. Mennurut pasal 1 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
memengaruhi kelanngsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup.
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan
dapat dimanfaatankan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti penting lingkungan bagi manusia
adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh, dan
berkembang, diatas bumi sebagai lingkungan.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3. Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yanng mendiaminya.
4. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan
kebahagiaan hidup.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Peringatan ini
dimaksudkan untuk menggugah kepedulian manusia dan masyarakat pada lingkungan hidup
yang cenderung semakin rusak. Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama kali dicetuskan
pada tahun 1972 sebagai rangkaian kegiatan lingkungan dari dua tahun sebelumnya ketika
seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson menyaksikan betapa kotor dan cemarnya
bumi oleh ulah manusia. Selanjutnya, ia mengambil prakarsa bersama LSM untuk
mencurahkan satu hari bagi usaha penyelamatan bumi dari kerusakan. Dari Konferensi PBB
mengenai lingkungan hidup yang diselanggarakan pada tanggal 5 Juni 1972 di Stockholm,
Swedia. Tanggal 5 Juni tersebut di tetapkan sebagai hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Warga atau masyarakat dapat berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Kesempatan berperan serta itu dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan.
2. Menumbuhkankembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.
4. Memberikan saran dan pendapat.
5. Menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan.

B. KUALITAS LINGKUNGAN DAN PENDUDUK TERHADAP KESEJAHTERAAN


1. Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan
Berdasarkan uraian sebelumnya bahwa ada hubungan yang erat antara lingkungan
dengan manusia. Lingkungan memberikan makna atau arti penting bagi manusia dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan
agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup.
Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemnafaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia seutuhnya.
b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
d. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang
dan yang akan datang.
e. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh mansusia adalah bagaimana manusia
melakukan berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan
juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat
bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.
Undamg-undang No. 23 1997 tentang Pengelolaaan Lingkungan Hidup yang
mengatur hak, kewajiban, dan peran warga negara perihal pengelolaan ini. Hak, kewajiban,
dan peran itu sebagai berikut:

a. Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
b. Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan
peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk
berperan dalam rangka pengelolaan hidup sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
c. Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
d. Setiap yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi
yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
e. Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan
dalam pengelolaan lingkungan hidup.

2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan


Di negara, penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal
dasar atau set pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran pembangunan, tetapi juga
merupakan pelaku pembangunan. Mereka adalah subjek dan objek dari pembangunan negara.
Pembangunan pada dasarnya dilakukan oleh penduduk negara dan ditujukan untuk kebutuhan
dan kesejahteraan penduduk yang bersangkutan.
Hal yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi:

a. Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan
kepribadian.
b. Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan,
persebaran, perataan, dan pertimbangan penduduk ditiap wilayah negara.

Pertumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah lingkungan hidup.


Penduduk dengan segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap lingkungan.
Demikian pula makin meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan makin meningkatnya
dampak terhadap lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah engaruh perubahan
pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan. Lingkungan
hidup bisa berdampak positif dan negatif bagi kesejahteraan penduduk.
Perubahan positif akibat kegiatan manusia terhadap lingkungan, misalnya dengan
pembangunan jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya
terisolir. Pembuatansaluran air, taman kota, penghijauan, penanaman turus jalan, pembuat
bendungan, dan lain-lain adalah contoh-contoh kegiatan yang menjadikan lingkungan
memberi dampak positif bagi manusia. Perubahan yang positif dari lingkungan tersebut tentu
saja dapat memberikan keuntungan dan sumber kesejahteraan bagi penduduk.
Perubahan lingkungan sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan dampak
negatif, yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup tidak hanya
meniadakan daya dukung lingkungan itu sendiri, tetapi juga memberi resiko bagi kehidupan
manusia. Kerusakan lingkungan hidup merupakan problematika besar yang dialami umat
manusia sekarang ini. Bahkan, isu tentang lingkungan hidup merupakan satu dari tiga isu
global dewasa ini, yaitu isu tentang HAM, demokrasi, dan lingkungan.
Beberapa problema lingkungan hidup dewasa ini antara lain:
1. Pencemaran (polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan, dan kebakaran hutan.
3. Erosi dan Banjir.
4. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal, batuk, infeksi
saluran pernapasan, diare, dan tipes.
Kerusakan lingkungan hidup memberi efek yang besar bagi kelangsungan hidup
manusia itu sendiri. Lingkungan sangat berkaitan dengan masalah ketahanan hidup (survival)
manusia. Ketahanan hidup mat bergantung pada hubungan yang saling menopang dari
lingkungan yang terdiri atas berbagai sistem yang menunjang keehidupan itu ataupun yang
saling menyainginya. Bagi manusia, problema lingkungan pada dasarnya timbul kalau
terjadinya ketidakseimbangan antar manusia dengan sumber-sumber yang ada dalam
lingkungan. Pemanfaatan yang berlebihan oleh manusia menyebabkan daya dukung
lingkungan berkurang sehingga keseimbangan tidak terjadi lagi. Oleh karena itu, pengelolaan
lingkungan pada hakikatnya adalah menciptakan keseimbangan hubungan antara manusia
dengan lingkungan itu sendiri.
C. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA YANG DIHADAPI
MASYARAKAT
Lingkungan sosial merupakan wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan dan
interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai serta
terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau
peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan). Manusia hidup berkaitan
dengan lingkungan, baik fisik (alam dan buatan) maupun lingkungan sosial.

1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial


Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut
hubungan timbal balik antara perorangan, antara kelompok manusia dalam bentuk
akomodasi, kerja sama, persaingan, dan pertikaian.
Interaksi sosial dapat terjadi apabila ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial
merupakan usaha pendekatan pertemuan fisik dan mental. Kontak sosial dapat bersifat primer
(face to face) dan dapat berbentuk sekunder (melalui media perantara, koran, radio, tv, dan
lain-lain). Komunikasi merupakan usaha penyampaian informasi kepada manusia lain. Tanpa
komunikasi tidak mungkin terjadi interaksi sosial. Komunikasi bisa berbentuk lisan, tulisan,
atau simbol lainnya.
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), akomodasi
(accomodation), persaingan (competition), dan pertikaian (conflict). Kerja sama sebagai
segala bentuk usaha guna mencapai tujuan bersama. Akomodasi sebagai keadaan
menunjukan kenyataan adanya keseimbangan dalam interaksi sosial. Akomodasi sebagai
proses menunjukan pada usaha manusia untuk meredakan pertentangan, yaitu usaha
mencapai kestabilan. Persaingan merupakan proses sosial dimana seseorang atau kelompok
sosial bersaing memperebutkan nilai atau keuntungan dalam kehidupan melalui cara-cara
menarik perhatian publik. Pertikaian merupakan interaksi sosian di mana seseorang atau
kelompok sosial berusaha memenuhi kebutuhannya dengan jalan menantang lawannya
dengan ancaman atau kekerasan.
2. Pranata dalam Lingkungan Sosial
Pranata sosial (dalam bahasa Inggris Istilahnya institution) menunjuk pada sistem
pola-pola resmi yang dianut suatu warga masyarakat dalam berinteraksi (Koentjaraningrat,
1996). Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tinakan berpola
mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat. Sistem norma
khusus dimaksudkan sebagai sistem aturan-atuaran, artinya perilaku itu didasarkan pada
aturan-aturan yang telah ditetapkan.
3. Problema dalam Kehidupan Sosial
Problema sosial merupakan persoalan kareba menyangkut tata kelakuan yang
abnormal, amoral, berlawanan dengan hukum, dan bersifat merusak. Problema sosial
menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu diteliti, ditelaah,
diperbaiki, bahkan mungkin untuk dihilangkan.
Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak ragamnya. Sesuai
dengan faktor-faktor penyebabnya, maka problema sosial dapat diklasifikasikan sebagai
berikut (Soerjono Soekanto, 1982):

a. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan


pengangguran.
b. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
c. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan
disorganisasi.
d. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan,
kenakalan anak, konflik ras, dan konflik agama.

D. ISU-ISU PENTING PERSOALAN LINTAS BUDAYA DAN BANGSA


1. Isu tentang Lingkungan
a. Kekurangan Pangan.
b. Kekurangan Sumber Air Bersih.
c. Polusi atau pencemaran.
d. Perubahan Iklim.
2. Isu tentang Kemanusiaan
a. Kemiskinan.
b. Konflik atau Perang.
c. Wabah Penyakit.
http://pendidikan-emaagustina.blogspot.co.id/2011/05/bab-8-manusia-dan-lingkungan.html

You might also like