You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

MASYARAKAT DESA TATELI JAGA V KECAMATAN PINELENG


KABUPATEN MINAHASA
06 JANUARI S/D11 FEBRUARI 2010

OLEH
KELOMPOK V
MAHAWIRA DJAMA, S.Kep
ROSLINA MOITO, S.Kep
YENNY MAKAHAGHI, S.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM PROFESI NER FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO 2010
BAB III
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI JAGA V DESA TATELI KECAMATAN PINELENG
KABUPATEN MINAHASA

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di jaga V desa Tateli maka
mahasiswa berusaha untuk menerapkan konsep-konsep keperawatan komunitas yang ada.

Kegiatan praktik keperawatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa di awali dengan


Pertemuan dengan kader kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna jaga V
desa Tateli. Selain kegiatan komunitas, mahasiswa juga memberikan Asuhan Keperawatan
Keluarga dan Gerontik. Keluarga yang menjadi sasaran untuk dibina khususnya adalah
keluarga dengan risiko kesehatan.

Adaptasi kegiatan-kegiatan yang dilaporkan meliputi tahap-tahap persiapan dan


pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan kemasyarakatan dan persiapan tekhnis sedangkan
tahap pelaksanaan terdiri dari pengkajian, perencanaan, implementasi, evaluasi dan rencana
tindak lanjut.

1. Persiapan
2.
3. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini terdiri atas pengkajian,perencanaan, implementasi,evaluasi dan
tindak lanjut.

a. Pengkajian
1. Pengumpulan data
Untuk mendapatkan informasi tentang kondisi yang mempengaruhi kesehatan di
Jaga V , maka diperlukan data yang didapatkan melalui pengkajian, yang terdiri
dari kegiatan :

a) Survey sekaligus observasi dimasing-masing rumah yang ada di Jaga V


b) Wawancara terstruktur dengan :
1) Kepala Puskesmas Tateli
2) Kepala Desa Tateli
3) Kepala Jaga V
4) Tokoh masyarakat / agama di jaga V
c) Pengumpulan data dimasing-masing rumah penduduk/Kepala Keluarga
melalui wawancara dan observasi langsung pada tanggal 12 s/d 14 Februari
2010
d) Tabulasi data pada tanggal 15 s/d 17 Februari 2010

2. Hasil Tabulasi Data dan Analisa Data


Setelah data terkumpul ,maka data tersebut ditabulasikasi dan diformat dalam
bentuk tabel untuk disajikan pada saat pertemuan ketiga.

Pengolahan data mencakup analisa-analisa masalah kesehatan yang ada di


msayarakat.

Adapun tabel-tabel tersebut terdiri dari :

1. Distribusi Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin


No Umur Jumlah %

1 0 5 Tahun 62 35,63
2 6 10 Tahun 19 10,92
3 11 15 Tahun 19 10,92
4 16 20 Tahun 10 5,75
5 21 30 Tahun 34 19,54
6 31 40 Tahun 25 14,37
7 41 50 Tahun 15 8,62
8 51 60 Tahun 17 9,77
9 >60 Tahun 9 5,17
Jumlah 174 100%

Dari data di atas terlihat bahwa kelompok umur yang terbanyak adalah umur
0 -5 Tahun yaitu sebanyak 62 jiwa (35,63%)

2. Distribusi jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah %


1 Laki laki 81 46,65
2 Perempuan 93 53,45
Jumlah 174 100%
Interpretasi :

Dari data di atas terlihat bahwa penduduk terbanyak berjenis kelamin perempuan 93 Jiwa
(53,45%)

3. Distribusi Jumlah KK berdasarkan Agama


No Agama Jumlah %
1 Islam 18 37,5
2 Kr. Protestan 30 62,5
3 Kr. Katolik - -
4 Hindu - -
5 Budha - -
Jumlah 48 100%
Interpretasi :

Dari data di atas terlihat bahwa sebagian besar penduduk beragama Kristen
Protestan yaitu sebanyak 48 KK (62,5%)

4. Distribusi Jumlah KK berdasarkan Suku


No Suku Jumlah %
1 Minahasa 20 41,67
2 Sangihe 15 31,25
3 Ternate 1 2,08
4 Jawa 5 10,42
5 Makasar 6 12,50
6 Toli-toli 1 2,08
Jumlah 48 100%
Interpretasi :

Dari data di atas terlihat bahwa sebagian besar penduduk adalah dari suku
Minahasa yaitu sebanyak 20 KK (41,67%)

5. Pendidikan
No Pendidikan Jumlah %
1 Belum Sekolah 19 10,92
2 TK 8 4,60
3 SD 62 35,63
4 SLTP 43 24,71
5 SLTA 36 20,69
6 P.T 6 3,45
7 Tidak Sekolah - -
Jumlah 174 100%

Interpretasi
Dari data di atas terlihat bahwa sebagian besar penduduk berpendidikan Sekolah
Dasar yaitu sebanyak 62 Jiwa (35,63%)
6. Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah %
1 PNS 4 2,30
2 Tani 16 9,20
3 Tukang 2 1,15
4 Swasta 24 13,79
5 Siswa 44 25,29
6 Lain-lain 73 41.95
Jumlah 174 100%

7. Penghasilan KK/Bulan
No Jumlah Penhasilan Jumlah %
1 500.000 15 31,25
2 600.000-1.000.000 16 33,33
3 1.100.000-1.500.000 7 14,58
4 1.600.000-2.000.000 5 10,42
5 2.100.000-3.000.000 4 8,33
6 >3.000.000 1 2,08
Jumlah 48 100%
Interpretasi :
Dari data di atas terlihat bahwa sebagian besar Keluarga berpenghasilan
Rp. 600.000-1.000.000,- / bulan yaitu sebanyak 16 KK (33,33%).

8. Jenis Rumah
No Jenis Rumah Jumlah %
1 Permanen 26 72,22
2 Semi Permanen 7 19,44
3 Bambu 1 2,78
4 Papan 2 5,56
Jumlah 36 100%

Interpretasi :

Dari data jenis rumah terlihat bahwa sebagian besar jenis bangunan yang ada
adalah permanen yaitu sebanyak 26 rumah (72,22%)

9. Kepemilikan WC

No Kepemilikan WC Jumlah %
1 Ada 26 72,22
2 Tidak 10 27,78
Jumlah 36 100%
Interpretasi :

Dari data di atas terlihat bahwa paling banyak keluarga sudah memiliki WC dan
Kamar mandi yaitu sebanyak 26 Rumah (72,22%).

10. Cara Pembuangan akhir Sampah


No Pengelolaan Sampah Jumlah %
1 Dikumpul dan bakar 34 94,44
2 Dibuang sembarangan 2 5,56
3 Ditimbun - -
4 Dibuang di sungai - -
Jumlah 36 100%
Interpretasi :
Paling banyak rumah tidak memiliki tempat sampah, pengelolaan sampah
dikumpul di belakang rumah kemudian dibakar, hal ini bisa mengakibatkan tempat
bersarangnya nyamuk dan lalat yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit seperti
diare, malaria dll.

11. Sumber Air Minum


No Sumber air minum Jumlah %
1 Sumur gali - -
2 Sumur Bor - -
3 PAM - -
4 Mata air 36 100
5 Air hujan - -
Jumlah 36 100%
Interpretasi
Seluruh masyarakat yang ada di jaga V desa Tateli mengambil air minum dari mata
air desa sebanyak 36 rumah (100% )

12. Kepemilikan Rumah


No Kepemilikan Jumlah %
1 Milik Sendiri 33 68,75
2 Kontrak 3 6,25
3 Menumpang 12 25,00
Jumlah 48 100%
Iterpretasi :

Sebagian besar masyarakat jaga V desa tateli tinggal di rumah milik sendiri yaitu
sebanyak 33 KK (68,75%) tetapi masih banyak juga KK yang menumpang di
rumah orang tua atau saudara ini menunjukan bahwa dalam satu rumah di huni
oleh 2-3 KK dengan jumlah anggota keluarga yang besar , keadaan seperti ini tidak
sesuai dengan syarat suatu rumah yang sehat dan bisa menyebabkan timbulnya
penyakit dalam keluarga.

13. Kepemilikan SPAL


No Kepemilikan SPAL Jumlah %
1 Ada 9 25
2 Tidak 27 75
36 100%
Interpretasi :

Sebagian besar masyarakat di jaga V membuang air limbah disembarang tempat


sebanyak 27 keluarga ( 65 % ), hal ini Dapat menjadi resiko timbulnya masalah
kesehatan.

14. Keadaan ventilasi rumah


No Ventilasi Jumlah %
1 Ada 36 100
2 Tidak - -
Jumlah 36 100%
Interpretasi :
Seluruh rumah yang ada di jaga V , mempunyai ventilasi yang baik dan ini
merupakan syarat rumah sehat
15. Keadaan rumah dan lingkungan
No Keadaan rumah Jumlah %
1 Bersih 27 75
2 Kotor 9 25
Jumlah 36 100%

16. Status Imunisasi Pada Balita


No Imunisasi Jumlah %
1 Lengkap 11 42
2 Tidak Lengkap 8 30,77
3 Tidak imunisasi 7 26,92
Jumlah 26 100%
Interpretasi :
Sebagian besar balita yang ada di jaga V , tidak di imunisasi/ tidak lengkap
imunisasi, yaitu sebanyak 8 orang (30,77%) yang tidak lengkap imunisasinya dan 7
orang (26,92%) yang tidak di imunisasi. Hal ini menjadi resiko timbulnya penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.

17. Akseptor KB
No Akseptor Jumlah %
1 Ya 27 71,05
2 Tidak 11 28,95
Jumlah 38 100%
Interpretasi :
Sebagian besar pasangan usia subur mengikuti keluarga berencana yaitu sebanyak
27 pasang (71,05%).

18. Jenis Akseptor yang digunakan


No Jenis Kontrasepsi Jumlah %
1 Suntik 21 77,78
2 Pil 5 18,95
3 IUD - -
4 Implant - -
5 Steril 1 3,70
Jumlah 27 100%
Interpretasi :
Sebagian besar akseptor menggunakan kontrasepsi suntikan yaitu sebanyak
21 orang (77,78%).

19. Pemanfaatan fasilitas kesehatan


No Sarana Kesehatan Jumlah %
1 Rumah Sakit 5 10,42
2 Dokter praktek 7 14,58
3 Perawat/ bidan 10 20,83
4 Puskesmas 26 54,17
Jumlah 48 100%
Interpretasi :
Dari data di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar masyarakat di jaga V
menggunakan Puskesmas sebagai sarana berobat yaitu sebanyak 26 KK (54,17%).

ANALISA DATA
Diagnosa Keperawatan
Data Masalah Kesehatan
Komunitas

Belum pernah ada Lingkungan masyarakat Risiko terjadinya penyakit (Diare,


penyuluhan kesehatan Jaga yang kurang sehat ISPA, DHF) di Jaga V diakibatkan
V desa Tateli oleh lingkungan yang kurang bersih
Membuang air limbah di dan berhubungan dengan :
sembarang tempat sebanyak
a. Kurang pengetahuan masyarakat
27 rumah (75%)
tentang pentingnya kesehatan
Masih ada dua rumah yang
lingkungan.
membuang sampah
b. Kurangnya kesadaran untuk hidup
sembarangan tempat
sehat
(5,56%), sedangkan 34
rumah mengolah sampah
dengan dikumpul
dibelakang rumah dan bila
sudah banyak di bakar.
Terdapat 7 Bayi/Balita
(26,92) yang tidak
diimunisasi dan 8
orang(30,77) yang tidak Risiko terjadinya penyakit pada
Kurangnya pemahaman
lengkap . bayi/balita diakibatkan oleh penurunan
masyarakat tentang
Alasan bayi/balita tidak daya tahan tubuh bayi/balita
kesehatan bayi dan balita.
diimunisasi/ tidak lengkap berhubungan dengan :
imunisasi adalah karena
a. Kurangnya pengetahuan ibu tentang
orang tua tidak tahu manfaat
pentingnya imunisasi pada bayi/balita
dari imunisasi selain itu
b. Kurangnya kesadaran masyarakat
anaknya akan sakit setelah
tentang pentingnya kesehatan pada
di imunisasi.
bayi/balita
Posyandu sudah tidak
dilaksanakan di jaga V
Setelah teridentifikasi beberapa masalah keperawatan komunitas, selanjutnya
dilakukan pembobotan untuk menentukan prioritas masalah yang dilakukan oleh
mahasiswa, kader kesehatan dan tokoh-tokoh masyarakat. Hasil yang didapatkan
berdasarkan prioritas masalah kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat


2. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan bayi dan balita
b. Perencanaan

1. Diagnosa Keperawatan I :

Risiko terjadinya penyakit (Diare, ISPA, DHF) di jaga V diakibatkan oleh


lingkungan yang kurang bersih dan pengolahan air minum yang tidak dimasak
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
kesehatan lingkungan dan kurangnya kesadaran untuk hidup sehat.

Tujuan Jangka Panjang :

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 6 bulan diharapkan masyarakat


akan terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kurang sehat.

Intervensi :

1. Berikan penyuluhan kesehatan pada masyarakat termasuk keluarga binaan tentang


kesehatan diri dan lingkungan rumah.

2. Lakukan kerja bakti massal (Jumat bersih) bersama masyarakat

3 Pembuatan SPAL percontohan.

2. Diagnosa Keperawatan II :

Risiko terjadinya penyakit pada bayi/balita diakibatkan oleh penurunan daya tahan
tubuh ibu, bayi/balita berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang
pentingnya imunisasi pada bayi/balita dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang
pentingnya kesehatan pada bayi/balita
Tujuan Jangka Panjang :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan bayi/balita di jaga V terhindar


dari berbagai penyakit terutama yang dapat dicegah dengan imunisasi

Intervensi :

1. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada masyarakat tentang kesehatan


bayi/balita serta imunisasi

2.. Mengaktifkan kegiatan Posyandu jaga V Desa Tateli.

3. Memotivasii masyarakat untuk membawa bayi/balita diposyandu/bidan atau


puskesmas.

c. Implementasi

1. Diagnosa Keperawatan I : Risiko terjadinya penyakit (Diare, ISPA, DHF) di


Dusun Bontojai diakibatkan oleh lingkungan yang kurang bersih dan pengolahan
air minum yang tidak dimasak berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya kesehatan lingkungan dan kurangnya
kesadaran untuk hidup sehat.

Implementasi :

a. Pada tanggal 18 Januari 2010 : Melaksanakan penyuluhan kesehatan pada


masyarakat termasuk keluarga binaan tentang kesehatan diri dan lingkungan.
b. Pada tanggal 5 Februari 2010 : bersama masyarakat melaksanakan kerja bakti
dan pembuatan SPAL percontohan.
c. Pada tanggal 27 Januari bersama pihak puskesmas melaksanakan UKS di SD
Impres Tateli dengan kegiatan Imunisasi, penyuluhan tentang kebersihan diri
dan lingkungan, peragaan cara menggosok gigi yang benar.

2. Diagnosa Keperawatan II : Risiko terjadinya penyakit pada bayi/balita diakibatkan


oleh penurunan daya tahan tubuh bayi/balita berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi pada bayi/balita dan kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu, bayi/balita.
Implementasi :

a. Pada tanggal 18 Januari 2010 : Melaksanakan penyuluhan kesehatan pada


masyarakat termasuk keluarga binaan tentang imunisasi.
b. Pada tanggal 4 Februari 2010 : bersama pihak puskesmas melaksanakan
posyandu ( penimbangan, imunisasi, pemeriksaan ibu hamil dan
penyuluhan)

d. Evaluasi

Diagnosa Keperawatan I :

a. Evaluasi Struktur
Dari 36 rumah yang ada di jaga V , terdapat 10 rumah yang tidak ada
Jamban dan mereka memembuang tinja dengan menumpang pada keluarga lain
dan ada sebagian membuang tinja di sungai dan 24 rumah tidak mempunyai
SPAL, mereka membuang air limbah rumah tangga sembarangan. Masalah
kesehatan lingkungan ditemukan pada semua keluarga binaan yang berjumlah
3 keluarga. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan menggunakan alat bantu yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pengetahuan warga. Pemberitahuan
kegiatan penyuluhan, kerja bakti, dan pembuatan SPAL percontohan
dilakukan melalui pemberitahuan lewat pengumuman secara langsung pada
kegiatan PKK jaga V. Rencana kegiatan juga disampaikan secara langsung
pada saat melakukan kunjungan ke keluarga binaan. Kegiatan tersebut
mendapat respon positif dari warga jaga V Desa Tateli. Untuk keperluan
penyuluhan dan kerja bakti disediakan oleh mahasiswa, unyuk kegiatan
posyandu disediakan oleh puskesmas, Kegiatan UKS disediakan oleh
puskesmas dan penyuluhan disediakan oleh mahasiswa, dan pembuatan SPAL.
percontohan disediakan oleh mahasiswa dan dan salah satu keluarga binaan
Waktu pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan. Sebelum pelaksanaan
kegiatan, mahasiswa menghubungi anggota Kepala Dusun dan pihak yang
terkait. Selain itu mempersiapkan bahan dan media yang akan digunakan serta
menentukan mahasiswa yang akan memberikan penyuluhan tentang kesehatan
lingkungan.
b. Evaluasi Proses
Penyuluhan dilakukan terhadap keluarga binaan pada lingkungan
rumah yang dilakukan oleh masing-masing mahasiswa yang menjadi
penanggungjawab keluarga binaan tersebut, sedangkan penyuluhan kepada
masyarakat dilaksanakan selesai MMD II dan pada pertemuan PKK jaga V dan
pelaksanaan posyandu. Pelaksanaan penyuluhan keseluruhan berjalan lancar
sesuai rencana berkat dukungan dan kerjasama dari kepala dusun, tokoh
masyarakat, PKK , mahasiswa dan seluruh masyarakat jaga V. Demikian pula
dengan pelaksanaan kerja bakti, pembuatan SPAL percontohan dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang direncanakan.

c. Evaluasi Hasil
Dari 10 keluarga yang tidak memiliki jamban termasuk keluarga
binaan setelah dilakukan penyuluhan didapatkan hasil untuk psikomotor
kesepuluh keluarga masih belum membuat jamban hal ini disebabkan belum
tersedianya dana untuk pengadaan jamban tersebut mengingat ekonomi
keluarga yang rendah. Sedangkan dari segi kognitif dari 10 kelurga
(27,78% ) keluarga yang tidak memiliki jamban termasuk fokus keluarga
binaan dari masing-masing mahasiswa mengatakan akan berusaha untuk
membuat jamban keluarga baik sendiri maupun kolektif. Untuk masalah SPAL,
setelah dilakukan pembinaan mengalami perubahan dari segi psikomotor yaitu
penurunan dari 66,67 % yang awalnya tidak memiliki SPAL menjadi 44,44 %
yaitu sebanyak 16 rumah, sedangkan dari segi kognitif pada umumnya telah
memahami tentang SPAL dan berjanji akan membuat setelah mempunyai dana
yang cukup. Kerja bakti yang dilaksanakan 1 kali dihadiri oleh sebagian besar
masyarakat jaga V termasuk keluarga binaan. Demikian halnya dengan
pelaksanaan penyuluhan kesehatan lingkungan ( daftar hadir terlampir).

Diagnosa Perawatan 2 :

a. Evaluasi Struktur

Dari hasil pendataan diadapatkan 36 bayi/balita yang tidak diimunisasi


yang disebabkan oleh beberapa hal. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan
oleh mahasiswa kepada seluruh masyarakat khususnya terfokus pada
keluarga binaan menggunakan alat bantu sesuai dengan tingkat kebutuhan
dan tingkat pengetahuan masyarakat/keluarga. Mahasiswa menyiapkan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan Penyuluhan, dan Posyandu kepada pihak
puskesmas, kader serta kepala jaga V dan kepala Desa Tateli.
a. Evaluasi Proses
Penyuluhan dilaksanakan pada masyarakat oleh masing-masing
penanggung jawab, pembinaan dilakukan sesuai kebutuhan /pengetahuan
masyarakat . Penyuluhan dilaksanakan pada saat kegiatan PKK jaga V yang
disampaikan oleh Mahasiswa yang selanjutnya diaplikasikan pada
pelaksanaan posyandu jaga V yang bertempat disalah satu rumah warga.
Kegiatan lainnya berupa pelaksanaan penyuluhan tentang Imunisasi dan
kesehatan ibu hamil dan menyusui.yang disampaikan oleh mahasiswa.Seluruh
kegiatan berjalan dengan lancar sesuai rencana berkat kerjasama semua unsur
yang terkait dan dukungan dari berbagai pihak terutama masyarakat jaga V
Desa Tateli.

b. Evaluasi Hasil
Penyuluhan diikuti oleh sebagian besar masyarakat jaga V
pelaksanaannya dilaksanakan pada pertemuan PKK dan saat pelaksanaan
poyandu jaga V, setelah diberikan penyuluhan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan Ibu hamil,bayi/balita,penyakit menular, makanan bergizi
serta kesehatan lingkungan bertambah hal ini dibuktikan dengan antusias
masyarakat yang sangat besa melalui pertanyaan-pertanyaan yang
disampaikan kepada penyaji. Dan telah dibuktikan melalui pelaksanaan
Posyandu di Jaga V pada tanggal 04 Februari 2010. Setelah keseluruhan
kegiatan dilaksanakan , sebagai tindak lanjut Mahasiswa menyerahkan
sepenuhnya kepada pemerintah dan masyarakat dusun Bontojai untuk dapat
melanjutkan serta memanfaatkan sarana kesehatan yang ada.
BAB V

PENUTUP

B. Kesimpulan
Asuhan Keperawatan Komunitas sebagai salah satu penerapan dari praktik
keperawatan dan praktik kesehatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat. Sifat asuhan yang diberikan adalah umum dan
menyeluruh melalui kerjasama dan peran serta masyarakat, sedangkan fokus
keperawatan individu, kelompok, keluarga menekanan pada pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif.
Praktik lapangan asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan oleh
mahasiswa Ners Fakultas Kedokteran Universitas Samratulangi Manado di jaga V Desa
Tateli Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa menggunakan peran serta masyarakat
melalui strategi pembinaan wilayah dan keluarga binaan . Pemilihan keluarga binaan
berdasarkan keluarga yang berisiko tinggi dan rawan dalam kesehatan. Pemilihan
dilakukan mahasiswa pada saat pengkajian.
Dalam kegiatan ini mahasiswa bekerjasama dengan masyarakat melakukan
pengkajian, menetapkan masalah, menentukan prioritas, membuat perencanaan,
melaksanakan kegiatan dan evaluasi..Adapun masalah kesehatan yang ditemukan di Jaga
V adalah : Lingkungan masyarakat yang kurang sehat dan Kurangnya pemahaman
masyarakat tentang kesehatan bayi/ Anak.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat untuk mengatasi
masalah tersebut antara lain : melakukan Penyuluhan, kerja bakti, kegiatan posyandu,
dan pembuatan SPAL percontohan .
Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan tersebut diatas didapatkan hasil
antara lain, terlaksananya kegiatan penyuluhan (pada masyarakat umum, ibu-ibu, anak-
anak dan lansia), terlaksananya kegiatan kerja bakti, dan 1(satu) buah SPAL
percontohan.
Keberhasilan yang dicapai merupakan tanda adanya peningkatan peran serta
masyarakat melalui tokoh agama, tokoh masyarakat, Puskesmas, dan pemerintah
setempat. Dan secara umum adalah karena adanya dukungan penuh dari masyarakat
Jaga V Desa Tateli.
B. S a r a n
Setelah seluruh kegiatan Asuhan Keperawatan Komunitas telah dilaksanakan,
maka dengan ini kami mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Kerja sama yang baik dari pihak pendidikan dengan aparat pemerintah dan Dinas
Kesehatan di lahan praktek perlu dipertahankan.
2. Kerja sama antara pemerintah dan instansi terkait agar tetap dipertahankan dan
dikembangkan sehingga program yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan
baik.
3. Puskesmas dan pemerintah setempat sebaiknya memberikan pembinaan yang
berkesinambungan kepada Kader kesehatan yang ada agar termotivasi untuk
melaksanakan program-program kesehatan termasuk dalam melakukan pembinaan
pada keluarga yang berisiko.
4. Mengadakan penyegaran kader setiap 3 bulan oleh pihak Puskesmas.
5. Kerjasama antara pihak pendidikan, Puskesmas dan pemerintah setempat untuk
menindaklanjuti hasil dari berbagai kegiatan praktik mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson E.T.Mc Farton .J.M Community as Chem, Philadelphia. WB

Sauders Company, 1986

Bailon and Maglaya S.A. Family Healt NursingThe Proces, Quenzon City: SG
Bailon Maglaya . Up Coolage Nursing

Departemen Kesehatan RI ( 1990 ) Pelaksanaan kegiatan Pemberantasan Penyakit


Diare, Jakarta : Depkes RI

Departemen Kesehatan RI, Direktorat Bina PSM ( 1987 ).Pedoman Kader di


Posyandu KLB- Kesehatan , Jakarta : Depkes RI

Departemen Kesehatan RI, Kesehatan Lingkungan dalam Pencegahan dan


Pemberatasan Penyakit Diare, Jakarta, Depkes RI

Departemen Kesehatan, Ditjen PPM dan PLP, (1990 ) Buku Pedoman Pelaksanan
Progaram Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),Untuk
Petugas Kesehatan, Jakarta : Depkes RI

Depertemen Kesehatan, Ditjen PPM dan PLP (1990 ), Buku pedoman


Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ) untuk kader,
Jakarta, Depkes RI

Freeman R. B. Henrich ( 1991) Comminity Health Nursing Practice (2nd. Ed ),


Philadelphia : WB Saunders Co

Foster,R.L. Husberg M. N and Anderson J.J.T (1989) Family Cantered Nursing


Care of Education. Philadelphia: WB. Saunders Co

Nasrul Effendy, Drs, Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, ed.2, EGC,


Jakarta, 1998

You might also like