You are on page 1of 8

Puspita Adela Rahardjo

1610713068 (3B)

ASUHAN PADA MASA KEHAMILAN

Kehamilan adalah masa dimana berhasilnya suatu pembuahan antara sel ovum
dan sel sperma. Masa dimana bertumbuh dan berkembangnya zigot sampai menjadi
fetus di rahim. Menurut Mellyna (2007), Kehamilan adalah masa yang dimulai dari
proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Kehamilan normal
berlangsung selama 270 hari, dihitung mulai dari hari pertama menstruasi terakhir.
Dan menurut Depkes (2002), Asuhan kehamilan adalah penerapan fungsi dan
kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien
yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang ibu pada masa kehamilan.
Sedangkan asuhan itu sendiri berarti perawatan atau didikan. Menurut KBBI,
Asuhan memiliki arti didikan atau bimbingan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa asuhan pada masa kehamilan adalah didikan,
bimbingan, atau perawatan yang diberikan oleh tenaga kerja, keluarga, ataupun sang
ibu sendiri pada saat proses pembuahan terjadi sampai sebelum janin lahir.
Anak yang sehat karena saat dirinya bayi diberikan nutrisi dan asuhan yang
benar oleh ibunya. Bayi yang sehat karena sang ibu selalu memberikan perhatian pada
dirinya pada masa kehamilan. Oleh karena itu, asuhan pada masa kehamilan demi
menerapkannya bagian pertama dari 1000 HPK sangat menentukan kesehatan anak
dikemudian hari.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN

Pertumbuhan dan Perkembangan janin sebenarnya sudah dimulai sejak fase


fertilisasi. Sejak bertemunya sel ovum dan sel sperma yang mengakibatkan terjadinya
konsepsi, hasil konsepsi itu sendiri akan langsung berkembang dan bertambah sel-
selnya hingga akhirnya membentuk sebuah makhluk hidup. Umur janin yang
sebenarnya dihitung mulai dari saat fertilisasi atau karena fertilisasi selalu berdekatan
dengan ovulasi sekurang-kurangnya dari saat ovulasi.

I. TRIMESTER 1
Embrio usia 2-4 minggu
Terjadi perubahan yang semula buah kehamilan hanya berupa satu titik
telur menjadi satu organ yang terus berkembang dengan pembentukkan
lapisan-lapisan di dalamnya. Jantung mulai memompa cairan melalui
pembuluh darah pada hari ke-20 dan pada hari berikutnya muncul sel darah
merah yang pertama.
Embrio/Feotus usia 4-6 minggu
Embrio sudah membentuk bakal organ-organ. Organ yang sudah mulai
beraktivitas ialah jantung. Jantung sudah berdenyut. Pergerakan sudah nampak
dalam pemeriksaan USG. Panjang embrio 0,64 cm. Pada akhir minggu ke-5,
feotus sudah mempunyai bentuk manusia.
Feotus usia 8 minggu
Pembentukan organ dan penampilan semakin jelas. Pembentukan usus.
Pembentukan genitalia dan ans. Jantung mulai memompa darah.
Feotus usia 12 minggu
Embrio sudah berubah menjadi janin. Usus sudah lengkap. Genitalia dan anus
sudah terbentuk. Menggerakkan anggota badan (mengedipkan mata,
mengerutkan dahi, mulut membuka). Berat badan 15-30 gram.

II. TRIMESTER 2
Feotus usia 16 minggu
Gerakan fetal pertama. Sistem muskuloskeletal sudah matang. Sistem
saraf mulai melaksanakan kontrol. Pembuluh darah berkembang cepat.
Tangan janin dapat menggenggam. Kaki menendang dengan aktif. Semua
organ mulai matang dan tumbuh. Denyut jantung dapat didengar dengan
Doppler.
Feotus usia 24 minggu
Kerangka berkembang dengan cepat karena aktivitas pembentukan
tulang meningkat. Perkembangan pernapasan dimulai.

III. TRIMESTER 3
Feotus usia 28 minggu
Janin dapat bernapas, menelan, dan mengatur suhu. Surfaktan
terbentuk di dalam paru-paru. Mata mulai membuka dan menutup. Ukuran
janin 2/3 saat lahir
Feotus usia 32 minggu
Simpanan lemak cokelat berkembang di bawah kulit untu persiapan
pemisahan bayi setelah lahir. Mulai menyimpan zat besi, kalsium, fosfor.
Feotus usia 36 minggu
Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak dapat lagi bergerak
dan memutar banyak. Antibodi ibu ditransfer ke janin yang akan memberikan
kekebalan selama 6 bulan pertama sampai sistem kekebalan bayi bekerja
sendiri.

ASUPAN MAKANAN DAN GIZI


Selama masa kehamilan, tubuh para ibu tentunya membutuhkan nutrisi yang
lebih banyak dari wanita normal karena adanya kebutuhan untuk sang bayi yang juga
perlu dipenuhi.
Menurut Walker (2012), Para ibu hamil yang terpelihara baik gizinya sejak
awal tidak harus makan terlalu banyak kalori tambahan ketimbang biasanya.Bahkan
dalam tahap ketika janin tumbuh paling cepat, Ibu hanya perlu makan ekstra 300
kalori setiap hari.
Jadi dapat disimpulkan bahwa nutrisi yang baik untuk ibu hamil bukan berarti
dari kuantitas makanan yang dikonsumsi melainkan kualitas yang harus kita penuhi.
Berikut akan disebutkan nutrisi apa yang diperlukan atau dilebihkan saat kehamilan
dan apa yang harus dihindari pada saat kehamilan.

Kebutuhan Nutrisi yang Perlu dilebihkan saat hamil


Protein Seng
Kalori Kalsium
Asam Folat Vitamin C
Zat Besi Vitamin A
Yang harus dihindari pada masa kehamilan:
Alkohol
Rokok
Kafein
Obat-obatan rekreasional (heroin, methadon, morfin dan lain-lain)
Obat-obatan (kecuali atas resep dokter)
Pemanis buatan

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Pemeriksaan kehamilan atau yang sering disebut sebagai Pelayanan Antenatal


ini adalah pelayanan yang disiapkan oleh pemerintah sebagai salah satu program
untuk menunjang keberhasilan gerakan 1000 HPK dengan tujuan agar ibu
mendapatkan pendidikan tentang kehamilannya dan status kesehatan dirinya dan
janinnya.
Menurut buku berjudul Panduan Pelayanan Antenatal yang diterbitkan oleh
Departemen Kesehatan, Pelayanan Antenatal adalah pelayanan terhadap individu
yang bersifat preventif untuk mencegah terjadinya masalah bagi ibu maupun janin dan
agar dapat melalui persalinan dengan sehat dan aman. Kesehatan ibu yang optimal
sangat berpengaruh bagi pertumbuhan sang janin.
Hal ini benar karena dengan memeriksakan kehamilan secara rutin, segala
komplikasi atau masalah yang dapat mengganggu atau menghambat jalannya
persalinan dapat terdeteksi lebih dini sehingga tenaga kerja kesehatan dapat
memberikan bantuan kepada sang ibu secara dini juga dan faktor risiko yang
mengakibatkan kematian dapat teratasi.
Menurut data yang dimiliki Kementerian Kesehatan (Profil Kesehatan
Indonesia 2015), Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih mencapai angka 307
per 100.000 kelahiran hidup. Kalau diperhatikan, angka ini sudah mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2012. AKI pada tahun 2012 mencapai angka 359 per
100.000 kelahiran hidup. Walaupun seperti itu, AKI di Indonesia masih jauh lebih
tinggi dibandingkan negara-negara yang berada disekitar Indonesia contohnya
ASEAN. Singapura hanya memiliki angka 6 per 100.000 kelahiran hidup untuk AKI-
nya, Brunei hanya mencapai 33 per 100.000 kelah2iran hidup, dan Filipina yang juga
merupakan negara kepulauan memiliki angka 112 per 100.000 kelahiran hidup.
Untuk menurunkan angka tersebut, diadakannya pelayanan antenatal ini.
Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan ini mempunya beberapa tujuan, antara lain:
Untuk memantau kemajuan kehamilan
Mengenali dan mengurangi secara dini apabila terdapat komplikasi
pada saat kehamilan
Mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati, kematian neonatal,
dan kematian ibu
Mempersiapkan kesehatan optimal bagi janin

Pemeriksaan kehamilan ini dapat dilakukan di Rumah Sakit, Puskesmas,


ataupun Posyandu. Pemeriksaan yang dianjurkan dilakukan sebanyak 4 kali selama
masa kehamilan:
Minimal satu kali pada trimester pertama (K1)
Minimal satu kali pada trimester kedua (K2)
Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4)
Pada trimester ketiga, dilakukan pemeriksaan pada awal trimester dan akhir
trimester (menjelang persalinan). Jika terdapat kelainan atau komplikasi kehamilan,
frekuensi pemeriksaan akan disesuaikan dengan kebutuhan ibu.

Menurut Buku Kesehatan Ibu dan Anak yang diiterbitkan oleh Kementerian
Kesehatan untuk para ibu, pemeriksaan yang dilakukan meliputi:
Pengukuran tinggi badan dan Berat badan
Pengukuran tinggi badan hanya dilakukan pada pertemuan pertama. Jika
tinggi badan ibu < 145cm, akan ada kemungkinan sulit melahirkan secara normal
karena faktor risiko panggul sempit. Sedangkan berat badan harus diperiksa untuk
melihat perkembangan ibu hamil.
Menurut Desmawati (2011), detail tentang pola kenaikan berat badan harus
sesuai dengan BMI (Body Mass Index) seorang ibu. Pada trimester I, diharapkan ibu
mengalami kenaikan sejumlah 0.2-0.3kg/minggu. Pada trimester II dan III, jika ibu
underweight diharapkan mengalami kenaikan 0.5kg/minggu, jika normal weight
0.4kg/minggu dan overweight 0.3kg/minggu.

Pengukuran tekanan darah


Tekanan darah normal ibu seharusnya 120/80mmHg. Bila tekanan darah
terlalu tinggi atau rendah dapat menimbulkan faktor risiko hipertensi dan anemia,
yang nantinya dapat menyebabkan kematian sang ibu.

Pengkururan Lingkar Lengan Atas (LiLA)


Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat apakah sang ibu hamil menderita
Kurang Energi Kronis (KEK) atau tidak. Jika LiLA ibu <23.5cm, maka sang ibu
beresiko melahirkan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)

Pengukuran fundus uteri


Pengukuran ini dilakukan untuk melihat pertumbuhan janin. Apakah sudah
sesuai dengan usia kehamilan atau belum. Untuk kehamilan 12 minggu, dilakukan
pengukuran dengan palpasi dan untuk 22 minggu menggunakan pita ukur.
Penentuan letak janin dan penghitungan denyut jantung janin
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat apakah posisi janin sudah sesuai
dengan usia kehamilan. Jika kepala janin belum berada dibagian bawah pada trimester
III, maka terjadi kelainan letak. Penghitungan denyut nadi dilakukan untuk melihat
apakah ada gawat janin atau tidak. Gawat janin ditandai dengan denyut nadi kurang
dari 120kali/menit dan lebih dari 160kali/menit.

Penentuan status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)


Imunisasi TT Selang Waktu Lama Perlindungan
TT 1 Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh
terhadap penyakit Tetanus

TT 2 1 bulan setelah TT 1 3 tahun


TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun
TT 4 12 bulan setelah TT 3 10 tahun
TT 5 12 bulan setelah TT 4 >25 tahun
Tabel 1: Rentang waktu pemberian imunisasi TT dan lama perlindungannya
menurut buku KIA

Pemberian tablet zat bes i


Untuk mencegah faktor risiko anemia pada ibu hamil, petugas kesehatan akan
memberikan 90 tablet untuk dikonsumsi per harinya. Tablet dianjurkan untuk
diminum pada malam hari.

Tes Laboratorium
Tes golongan darah untuk menyiapkan donor untuk ibu hamil bila diperlukan,
Tes hemoglobin untuk melihat apakah ibu menderita anemia atau tidak, Tes
pemeriksaan urine, Tes pemeriksaan darah lainnya untuk melihat apakah ada penyakit
seperti HIV/AIDS atau Sifilis, dan pemeriksaan lainnya bila ada indikasi.
Konseling
Tenaga kesehatan akan memberikan penjelasan mengenai perawatan
kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, imunisasi pada bayi, pentingnya IMD dan
ASI eksklusif. Materi akan diberikan secara bertahap.
Tata Laksana atau mendapatkan pengobatan
Pemeriksaan ini hanya dilakukan bila ibu hamil mempunyai masalah atau
terlihat akan ada masalah agar bisa ditangani secara dini oleh tenaga kesehatan.

PERAWATAN PAYUDARA
Payudara adalah salah satu bagian vital bagi para ibu dan bayi. Bayi bisa
mendapatkan nutrisi yang baik terutama pada 0-6 bulan setelah lahir dari Air Susu Ibu
(ASI) yang diberikan secara eksklusif, dengan artian tidak didampingi oleh makanan
pendamping ataupun minuman pendamping selain ASI. Pemberian ASI juga sangat
bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan otak anak dan juga memberikan
manfaat pada ibu.
Menurut Indivara (2009), payudara adalah salah satu bagian terpenting dalam
tubuh seorang wanita karena payudara dapat memproduksi ASI yang sangat
bermanfaat bagi pertumbuhan anak.
Dapat disimpulkan bahwa karena pentingnya payudara untuk kesehatan bayi
dan sang ibu sendiri, perawatan untuk payudara selama kehamilan sangat dianjurkan.
Karena keberhasilan proses menyusui juga ditentukan oleh struktur puting susu dan
areola, maka ibu dengan bentuk puting susu yang tidak normal (puting susu datar atau
masuk ke dalam) akan mengalami kesulitan.
Oleh karena itu, perawatan payudara ini mempunyai tujuan dan salah satunya
adalah untuk mengatasi puting susu pada keadaan datar atau masuk ke dalam. Tujuan
lainnya adalah untuk memelihara kesehatan payudara, kebersihan payudara,
melenturkan dan menguatkan puting susu.
Perawatan payudara ini harus dilakukan secara rutin dengan metode dan
teknik yang benar. Maka dari itu, para ibu harus memperhatikan beberapa hal berikut
seperti yang disampaikan oleh Indivara (2009) dan Huliana (2007):
Memperhatikan kebersihan hidup sehari-hari. Disarankan untuk tidak
menggunakan sabun dan alkohol untuk membersihkan payudara dan puting.
Cukup basuh dengan air dan keringkan dengan handuk lembut.
1
Asupan gizi ibu hamil harus diperhatikan dan jumlahnya 1 4 lebih banyak
dibandingkan wanita normal.
Memilih dan memakai bra yang dapat menopang payudara dengan baik.
Karena ukurannya akan membesar, diharapkan untuk mengganti bra ke ukuran
yang sesuai agar terhindar dari iritasi atau ketidaknyamanan lainnya.

Teknik perawatan payudara dibagi menjadi dua tahap, yaitu pemeriksaan


payudara dan persiapan puting susu. Untuk melakukan perawatan ini, ada beberapa
bahan dan alat yang perlu disiapkan yaitu kapas, minyak yang dihangatkan, dan
handuk.
Pemeriksaan Payudara
Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui ada atau tidaknya benjolan pada
payudara. Berikut caranya:
1. Angkatlah salah satu tangan lurus ke atas, tangan yang diangkat ini adalah
tangan yang berada disisi yang sama dengan payudara yang akan diperiksa
2. Gunakan jari-jari dari tangan yang lain untuk memeriksa payudara
3. Letakkan 2-3 jari tangan di bagian atas payudara, lalu pihat dengan gerakan
memutar mengelilingi payudara menuju areola bagian atas.
Persiapan Puting Susu
Tujuan dari persiapan ini adalah untuk menguatkan, melenturkan, dan
mengatasi puting susu yang datar atau masuk ke dalam. Kegiatan ini harus dilakukan
saat memasuki trimester II minimal dua kali sehari, pagi dan sore hari.
1. Siapkan dua buah kapas dan basahi dengan minyak selama 2-3 menit.
2. Kompres puting susu dan areola dengan kapas tersebut. Tahap ini bertujuan
memperlunak kotoran yang menempel agar mudah dibersihkan
3. Olesi ibu jari dan jari telunjuk dengan minyak
4. Jika puting susu normal, letakkan ibu jari dan telunjuk disekitar puting susu.
Lakukan gerakan memutar ke arah dalam sebanyak 30 kali putaran untuk
meningkatkan elastisitas otot puting susu.
5. Jika puting susu datar atau masuk ke dalam, letakkan kedua jari telunjuk di
sebelah kiri dan kanan. Lalu secara perlahan tekan dan hentakkan ke arah luar
menjauhi puting susu sebanyak 20 kali
6. Lakukan hal yang sama, tetapi tarik dan hentakkan ke arah atas dan bawah.
DAFTAR PUSTAKA

1. BPJS Kesehatan. tt. Panduan Praktis Pelayanan Kebidanan & Neonatal.


Jakarta: BPJS Kesehatan
2. Desmawati. 2011. Intervensi Keperawatan Maternitas Pada Asuhan
Keperawatan Perinatal. Jakarta: Trans Info Media.
3. Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar dan Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Medik. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
4. Huliana, Mellyna. 2007. Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta:
Wisma Hijau
5. Indivara, Nadia. 2009. The Moms Secret. Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Anggrek
6. Kementerian Kesehatan RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency).
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Profil Kesehatan
Indonesia. Diambil dari:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf (25 Agustus 2017).

You might also like