You are on page 1of 15

PANDUAN

PELATIHAN PRATUGAS
TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL
TAHUN ANGGARAN 2016

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH


TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
TAHUN 2016
PANDUAN
PELATIHAN PRATUGAS TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL
TAHUN ANGGARAN 2016

A. Latar Belakang
Pendampingan dalam kerangka pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, merupakan
salah satu amanat yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(UU Desa), sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 112 ayat (4) yang menyebutkan bahwa
pemberdayaan masyarakat desa dilaksanakan dengan pendampingan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pemantauan pembangunan desa dan kawasan perdesaan. Pelaku utama
pendampingan sesuai UU Desa adalah Pemerintah dan Pemerintah Daerah, khususnya Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten/Kota, sesuai tugas pokok dan fungsinya. Namun
demikian, pendampingan dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga fungsional yang secara khusus
direkrut untuk melaksanakan pendampingan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
desa.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa, PDTT), pengelolaan urusan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa secara nasional menjadi wewenang Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Atas dasar kewenangan tersebut,
Kemendesa, PDTT telah mulai menyelenggarakan pendampingan sejak Tahun Anggaran
2015, melalui melalui Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
(Ditjen PPMD).
Sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 yang mengatur perubahan ayat
(1) Pasal 129 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014, ditetapkan tenaga pendamping
profesional di kabupaten/kota dan kecamatan sebagai berikut:
1. Tenaga Pendamping lokal Desa yang bertugas di Desa untuk mendampingi Desa dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kerja sama Desa, pengembangan BUM Desa, dan
pembangunan yang berskala lokal Desa;
2. Tenaga Pendamping Desa yang bertugas di kecamatan untuk mendampingi Desa dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kerja sama Desa, pengembangan BUM Desa, dan
pembangunan yang berskala lokal Desa. Pada Tahun Anggaran 2016, komposisi Tenaga
Pendamping Desa dimaksud terdiri dari:
a. Pendamping Desa (PD)
b. Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDTI)
3. Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat yang bertugas di kabupaten/kota untuk
meningkatkan kapasitas tenaga pendamping dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa. Komposisi tenaga ahli ini terdiri dari:
a. Tenaga ahli pemberdayaan masyarakat desa yang bertugas meningkatkan kapasitas
tenaga pendamping dalam rangka pengembangan kapasitas dan kaderisasi masyarakat
Desa;

2
b. Tenaga ahli pembangunan partisipatif yang bertugas meningkatkan kapasitas tenaga
pendamping dalam rangka pembangunan desa;
c. Tenaga ahli pemberdayaan ekonomi desa yang bertugas meningkatkan kapasitas
tenaga pendamping dalam rangka pengembangan ekonomi desa berskala produktif;
d. Tenaga ahli pengembangan teknologi tepat guna yang bertugas meningkatkan
kapasitas tenaga pendamping dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan teknologi
tepat guna untuk kemajuan ekonomi;
e. Tenaga ahli infrastruktur desa yang bertugas meningkatkan kapasitas tenaga
pendamping dalam rangka pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan
lingkungan berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang tersedia; dan
f. Tenaga ahli pengembangan pelayanan dasar yang bertugas meningkatkan kapasitas
tenaga pendamping dalam rangka peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan
dasar.
Seluruh Tenaga Pendamping Lokal Desa (PLD), Pendamping Desa (PD), Pendamping Desa
Teknik Infrastruktur (PDTI) dan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (Tenaga Ahli
Kabupaten/Kota), hasil rekrutmen Tahun Anggaran 2016 perlu dilatih sebelum bertugas ke
lokasi tugas, melalui pelatihan pratugas. Seluruh pelatih akan mengikuti kegiatan Training of
Traniners (TOT), untuk mengkonsolidasikan materi, modul dan skenario pelaksanaan
pelatihan pratugas.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, pada Tahun Anggaran 2016, Ditjen PPMD akan
melaksanakan kegiatan Pelatihan Pratugas Tenaga Pendamping Profesional, yang terdiri dari:
1) Training Of Master Trainer (TOMT)/ TOT Pratugas Tenaga Ahli Kabupaten/Kota, 2)
Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Kabupaten/Kota, 3) Pelatihan Pratugas Pendamping Desa, dan
4) Pelatihan Pratugas Pendamping Lokal Desa.
Dalam panduan ini, dibahas tentang lingkup dan desain kegiatan : 1). Pelatihan Pratugas
Tenaga Ahli Kabupaten/Kota, 2) Pelatihan Pratugas Pendamping Desa.

B. Tujuan
Pelatihan pratugas tenaga pendamping professional: Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli
Kabupaten/Kota dan Pendamping Desa bertujuan untuk membekali tentang materi:
a. Kebijakan pokok pelaksanaan UU Desa beserta peraturan pelaksanaannya;
b. Tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa;
c. Kebijakan pendampingan pelaksanaan UU Desa, sesuai bidang tugas (pemberdayaan
masyarakat desa, pembangunan partisipatif, pemberdayaan ekonomi desa,
pengembangan teknologi tepat guna, infrastruktur desa dan pengembangan layanan
dasar);
d. Kebijakan perencanaan pembangunan desa;
e. Teknik fasiltiasi desa dan masyarakat desa dalam perencanaan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa;
f. Peningkatan kapasitas Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa.

C. Keluaran (Output)
Keluaran atau hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan kegiatan pelatihan pratugas tenaga
pendamping professional adalah kesamaan konsep dan visi serta misi kegiatan pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat desa dalam kerangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
3
Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa). Selain itu, seluruh kegiatan pelatihan dimaksud
diharapkan menghasilkan tenaga-tenaga pendamping yang mampu melakukan pendampingan
secara baik sesuai konsep, prinsip dan metode pendampingan pemberdayaan masyarakat desa.

D. Manfaat (Outcome)
Manfaat utama dari seluruh kegiatan pelatihan ini adalah, proses pendampingan kegiatan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa dapat berjalan dengan baik, dan
masyarakat desa maupun pemerintah desa mampu mengelolan pembangunan desanya secara
mandiri.

E. Penyelenggara dan Penanggungjawab Kegiatan


Penanggungjawab pelaksanaan seluruh kegiatan pelatihan pratugas tenaga pendamping
professional adalah Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Desa (Direktorat PMD), Direktorat
Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Ditjen PPMD).
Penyelenggara teknis kegiatan, akan dilakukan melalui perusahaan Event Organizer (EO),
dengan mekanisme pengadaan mengikuti Guideline Bank Dunia. Jumlah perusahaan EO
disesuaikan dengan jumlah peserta, sebaran lokasi tugas peserta dan kebutuhan saling belajar
antar peserta dari lokasi tugas yang berbeda.

F. Desain Kegiatan
Memperhatikan beban tugas dan tanggung jawab serta hakikat keberadaan tenaga-tenaga
Pendamping Profesional, maka sebelum penugasan ke lokasi tugas perlu dibekali dengan
pemahaman yang utuh atas konsep dan kebijakan UU Desa, serta fasilitasi kegiatan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Untuk itu, pada Tahun Anggaran 2016,
akan dilaksanakan kegiatan pelatihan pratugas bagi seluruh tenaga Pendamping Profesional,
baik yang baru direkrut maupun yang sudah bertugas di lokasi tugas namun belum pernah
mengikuti pelatihan pratugas.

Desain kegiatan yang akan dilakukan dalam kegiatan pelatihan pratugas tenaga pendamping
professional, terdiri dari:
1. Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Kabupaten/Kota
2. Pelatihan Pratugas Pendamping Desa.

Khusus kegiatan pelatihan pratugas bagi PLD, pembiayaannya telah dilakukan melalui
mekanisme dekonsentrasi, dan diselenggarakan secara swakelola oleh Satker P3MD Provinsi.
Rincian pelaksanaan masing-masing kegiatan pelatihan dimaksud sebagai berikut:

1. Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Kabupaten/Kota


a) Alur Pelatihan dan Materi Pelatihan
Alur Pelatihan Pra Tugas TA Kabupaten

4
PEMBUKAAN
PEMBUKAAN &
&
DINAMIKA
DINAMIKA
KELAS
KELAS
ALUR PRA TUGAS TENAGA AHLI KABUPATEN

KEBIJAKAN
KEBIJAKAN &
& PENINGKATAN
PENINGKATAN
MEMBANGUN
MEMBANGUN PENGUATAN
PENGUATAN ORIENTASI
ORIENTASI KAPASITAS
KAPASITAS &
&
KESEPAHAMAN
KESEPAHAMAN PERSFEKTIF
PERSFEKTIF TUPOKSI
TUPOKSI PERSIAPAN
PERSIAPAN
PELATIHAN
PELATIHAN
RKTL
RKTL
PB 1. PERSPEKTIF PB 9.
INPUT KEBIJAKAN PB 2.
UU DESA PENINGKATAN
PELATIHAN PRA PB 4. DUKUNGAN KAPASITAS
TUGAS. PEMBERDAYA- REGULASI PB 3. SUPERVISI
PENGAYAAN AN PB 5 PENDAMPING
NARASUMBER MASYARAKAT PEMBANGU DESA
PENJELASAN NAN DESA
PB 6. FASILITASI
ALUR DAN
KAWASAN
PROSES PERDESAAN
PELATIHAN PB 7. FASILITASI
KERJASAMA
DESA
PB 8 FASILITASI
PENGEMBA
NGAN SID

Materi Pelatihan Pra Tugas Tenaga Ahli Kabupaten

KOMPETENSI
No POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN JP
K1 K2 K3
(1) (2) (3) (4) (5)
0. Bina suasana Pembukaan 2 90
Perkenalan 2 2
Kontrak Belajar 2 4
1. Prespektif Undang-Undang Visi Undang-Undang Desa 2 90
Desa Kepemimpinan dan Demokratisasi Desa 3 2 90
(tri matra)
Tatakelola Desa 4 90
2. Dukungan Regulasi Daerah Kedudukan Regulasi Daerah dalam 4 90
Pembangunan dan Pemberdayaan Desa

5
KOMPETENSI
No POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN JP
K1 K2 K3
(1) (2) (3) (4) (5)
terkait Pelaksanaan Undang- Fasilitasi Penyelarasan kebijakan 4 2 90
Undang Desa kabupaten/kota dalam Pembangunan
dan Pemberdayaan Desa.
Fasilitasi Penyusunan Regulasi Daerah 4 2 90
Tentang Pembangunan dan
Pemberdayaan Desa
3. Supervisi Pendamping Desa Konsep Dasar Supervisi 2 45
Teknik Supervisi 2 90
Pengendalian Kinerja 3 3 2 90
Bimbingan Teknis (Coaching) 3 3 2 90
4. Pemberdayaan Masyarakat Analisis Keberdayaan Masyarakat. 4 1 90
Strategi Pemberdayaan Masyarakat Desa 5 1 90
5. Pembangunan Desa Sistem Pembangunan Desa 2 45
Pokok-Pokok Kebijakan Pembangunan 2 90
Desa di bidang TTG, ID, PSD, PED, PP,
dan PMD
Penyelarasan Rencana Pembangunan 5 4 2 90
Desa dengan Rencana Pembangunan
Daerah
6. Fasilitasi Pengembangan Konsep Pengembangan Kawasan 2 90
Kawasan Perdesaan Perdesaan
Strategi Pengembangan Kawasan 5 1 90
Perdesaan
Integrasi Program Pembangunan 5 4 2 90
Sektoral dan Kewilayahan
7. Fasilitasi Kerjasama Memfasilitasi Kerjasama antardesa 4 45
Pembangunan Desa Memfasilitasi kerjasama dengan Pihak 4 4 2 90
Lain
8. Fasilitasi Pengembangan Mengkaji Kebutuhan Pengembangan 4 2 45
Sistem Informasi Desa (SID) SID
Strategi Pengembangan SID 5 4 2 90
9. Peningkatan Kapasitas Mengkaji Kebutuhan Peningkatan 4 1 90
Pendamping Desa Kapasitas Pendamping Desa
Strategi Pengembangan Kapasitas 5 1 90
Pendamping Desa
Pendalaman Kurikulum dan Modul 2 360
Pelatihan Pratugas Pendamping Desa
Praktek Melatih 3 2 450
10. RKTL Rencana Kerja Tindak Lanjut 5 4 2 90
TOTAL 2250
JUMLAH JAM PELAJARAN PB 1 PB 10 50

b) Waktu dan Tempat


Pelatihan akan diawali dengan konsolidasi tim pelatih di masing-masing lokasi selama
1 hari efektif. Pelatihan akan dilaksanakan selama 8 hari (7 hari efektif), dengan
tempat penyelenggaraan pelatihan dan asal peserta sebagai berikut:

6
Penyelenggara Tempat
Provinsi Asal Peserta Tanggal
(EO) Kegiatan

28 September sd 7 Oktober
Medan Prov. Aceh, Sumut dan Sumbar
2016 (1 hari utk Konsolidasi)
PT
Prov. Riau, Kepri, Sumsel, Jambi, 28 September sd 7 Oktober
Batam
Bengkulu dan Kep. Babel 2016 (1 hari utk Konsolidasi)
Prov. Jabar, Lampung, Banten, 28 September sd 7 Oktober
Jakarta Kalbar, Kalsel, Kalteng, Kaltim 2016 (1 hari utk Konsolidasi)
dan Kaltara
PT Prov. Jateng, D.I. Yogyakarta dan 28 September sd 7 Oktober
Surabaya
Jatim 2016 (1 hari utk Konsolidasi)
28 September sd 7 Oktober
Denpasar Prov. Bali, NTB dan NTT
2016 (1 hari utk Konsolidasi)
Prov. Sulbar, Maluku, Sulsel dan 28 September sd 7 Oktober
Makasar
Sultra 2016 (1 hari utk Konsolidasi)
Prov. Sulut, Sulteng, Gorontalo 28 September sd 7 Oktober
PT Manado
dan Maluku Utara 2016 (1 hari utk Konsolidasi)
28 September sd 7 Oktober
Jayapura Prov. Papua dan Papua Barat
2016 (1 hari utk Konsolidasi)
c) Narasumber
Narasumber pelatihan di masing-masing lokasi kegiatan berasal dari internal Ditjen
PPMD, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pakar/Ahli dari Perguruan Tinggi maupun
lembaga-lembaga masyarakat lainnya yang berkompeten dalam bidang pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat desa.
d) Materi/Modul Pelatihan
Materi/modul pelatihan pratugas disiapkan oleh Konsultan Nasional Pengembangan
Kapasitas Masyarakat Desa (KN-PKMD) pusat, dibantu oleh Konsultan Nasional
Pengembangan Program (KNPP) dan Konsultan Pendampingan Wilayah (KPW), serta
tenaga ahli eksternal sesuai kebutuhan Direktorat PMD. Namun sebelum KN-PKMD
belum terbentuk, maka materi/modul pelatihan dikoordinasikan oleh Seknas PMD,
Direktorat PMD.
e) Pelatih dan Peserta
Tenaga pelatih utama berasal dari KN-PKMD, dan dibantu oleh KNPP dan KPW
berdasarkan penugasan dari Direktorat PMD, Ditjen PPMD. Tenaga-tenaga pelatih
dimaksud, sebelumnya diwajibkan mengikuti kegiatan Training of Trainers (TOT)
pelatihan pratugas Tenaga Ahli Kabupaten/Kota.
Jumlah tenaga pelatih sebanyak 255 orang, yang diperhitungkan dengan komposisi 1
kelas (maksimal 30 orang peserta) dilatih oleh 3 orang pelatih.
Adapun jumlah peserta yang akan mengikuti pelatihan pratugas Tenaga Ahli
Kabupaten/Kota pada Tahun Anggaran 2016 sebanyak 2.306 orang. Rincian jumlah
peserta dan pelatih, sebagai berikut:

7
f). Kehadiran peserta latih
Peserta yang tingkat kehadirannya dalam mengikuti pelatihan pratugas kurang dari
80% dari materi yang disajikan, maka yang bersangkutan tidak bisa dikontrak
sebagai pendamping.
Dibuktikan dengan absensi kehadiran di kelas.

2. Pelatihan Pratugas Pendamping Desa


a) Alur Pelatihan dan Materi Pelatihan
Alur Pelatihan Pendamping Desa

8
PEMBUKAAN
PEMBUKAAN &
&
DINAMIKA
DINAMIKA
KELAS
KELAS
ALUR PRA TUGAS PENDAMPING DESA

KEBIJAKAN
KEBIJAKAN &
& ORIENTASI
ORIENTASI PENINGKATAN
PENINGKATAN
MEMBANGUN
MEMBANGUN PENGUATAN
PENGUATAN TUPOKSI
TUPOKSI KAPASITAS
KAPASITAS &
&
KESEPAHAMAN
KESEPAHAMAN PERSFEKTIF
PERSFEKTIF (UMUM
(UMUM & & PERSIAPAN
PERSIAPAN
KHUSUS)
KHUSUS) PELATIHAN
PELATIHAN
KOMPENTENSI RKTL
RKTL
UMUM:
INPUT KEBIJAKAN PB 2. PERSPEKTIF PB 3. TATA
PELATIHAN PRA UU DESA KELOLA DESA PB 10. FASILITASI
PB 6. PB 4 PENINGKATAN
TUGAS.
PEMBERDAYA- PEMBANGUN KAPASITAS
PENGAYAAN
AN AN DESA
NARASUMBER MASYARAKAT PB 5.
PENJELASAN DESA PERATURAN
ALUR DAN PB 7. PENGARUS- BERSAMA
PROSES UTAMAAN KEPALA
PELATIHAN INKLUSI SOSIAL DESSA
PB 8.
PENDAMPING
AN
PB 9.
MEMBANGU
N TIM KERJA
KOMPENTEN
SI KHUSUS
PDP & PDTI

Materi Pelatihan Pra Tugas Pendamping Desa

9
Materi Kompetensi Umum (PD-P dan PD-TI)
POKOK KOMPETENSI
NO SUB POKOK BAHASAN JP
BAHASAN P K S
1 3 4 5 6 7 8
1. Dinamika 1.1. Pre Test 2
Kelompok dan 1.2. Perkenalan 2 2 2
Pengorganisasian
1.3. Ungkapan Harapan Peserta 2
Peserta
1.4. Tujuan dan Alur Pelatihan 1
1.5. Aturan main pelatihan 2

2. Perspektif Undang- 2.1. Perubahan Mendasar Desa 2 1


Undang Desa 2.2. Asas dan Definisi Desa 2
2.3. Kewenangan Desa 2 1
2.4. Tri Matra Pembangunan Desa 1

3. Tatakelola Desa 3.1. Kelembagaan Desa 2 1


3.2. Musdes sebagai demokratisasi Desa 3 3 3 2
3.3. Prinsip tata kelola Desa : transparansi, 2 2 1
partisipasi, akuntabilitas

4. Pembangunan 4.1. Dimensi Pembangunan Desa (TTG, PSD, Teknik, 2 2


Desa PED, PP, PMD)
4.2. Evaluasi Perencanaan Pembangunan Desa 2 12
(RPJMdes, RKPDes, APBdes)

5. Peraturan Bersama 5.1. Pokok-pokok Kerjasama Antar Desa 2 1


Kepala Desa 5.2. Teknik Fasilitasi Peraturan Bersama Kepala 3 2 4
Desa

6. Pemberdayaan 6.1. Hakekat Pemberdayaan Masyarakat 2 2


Masyarakat Desa 6.2. Bentuk-Bentuk Pemberdayaan Masyarakat 2 30
6.3. Penguatan Kader Pemberdayaan Masyarakat 3 60
Desa
6.4. Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) 2 1

9. Pengarusutamaan 7.1. Konsep dasar dan indicator inklusi sosial 2 2 2


Inklusi Sosial di 7.2. Bentuk-bentuk nyata implementasi inklusi 1
Desa social di Desa
7.3. Strategy Pemberdayaan Perempuan dan 2 2 3 2
kelompok Marginal dan berkebutuhan khusus

11. Pendampingan 8.1. Konsep Pendampingan 2 2


(Kode Etik dan 8.2. Keterampilan Pendamping 3 2 2 10
Sanksi)
8.3. Pembimbingan kepada PLD 2 2 4
8.4. Kinerja pendamping (evkin) 2 2

13. Membangun Tim 9.1. Pemetaan pemangku kepentingan 2 4


Kerja di Kecamatan 9.2. Koordinasi sektoral (SKPD/UPTD) 2 2
9.3. Kerjasama dan jejaring (Pihak lainnya) 2 3 4
10
POKOK KOMPETENSI
NO SUB POKOK BAHASAN JP
BAHASAN P K S
1 3 4 5 6 7 8

14. Fasilitasi 10.1. Konsep Peningkatan Kapasitas 2 1


Peningkatan 10.2. Strategi Pengembangan Kapasitas 2 3 1
Kapasitas
10.3. Keterampilan Dasar Melatih 3 3 3
Pemangku
Kepentingan
Kecamatan

16. Rangkuman, 11.1. Rangkuman Hasil Pelatihan 2 2


Evaluasi dan 11.2. Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan 1
Rencana Kerja
11.3. Rencana Tindak Lanjut 2
Tindak Lanjut
11.4. Post Test 2

JUMLAH JAM PELAJARAN KOMPETENSI UMUM 72


Materi Kompetensi Khusus
KOMPETENSI
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN JP
P K S
1 3 4 5 6 7 8
A. PD P
1. Fasilitasi 1.1. Perencanaan Keuangan Desa 2 3
Pengelolaan 1.2. Pelaksanaan Keuangan Desa 2 2
Keuangan Desa
1.3. Penatausahaan Keuangan Desa 2 3
1.4. Pelaporan Keuangan Desa 2 2

2. Pengembangan 2.1. Pokok Kebijakan Pengembangan Ekonomi 2 1


Ekonomi Perdesaan Kawasan Perdesaan (Bumades dan BUM Desa
bersama)
2.2. Analisis Pengembangan Ekonomi Kawasan 3 2
Perdesaan
2.3. Pendirian BUMA Desa dan atau BUMDesa 2 3 2
bersama.

3. Pengembangan 3.1. Menyusun Kerangka Acuan Pelatihan 2 2 2


Pelatihan 3.2. Analisis Kebutuhan Pelatihan Masyarakat 2 2 3
Peningkatan 3.3. Mengembangkan Modul Pelatihan Masyarakat 2 3 3
Kapasitas 3.4. Media dan Alat Bantu Pelatihan 2 3 1

4. Fasilitasi Pelayanan 4.1. Pokok-Pokok Kebijakan Pelayanan Sosial Dasar 2 1


Sosial Dasar 4.2. Standar Pelayanan Minimal di Desa 2 1
(pendidikan, kesehatan)
4.3. Kajian Kebutuhan Pelayanan Sosial Dasar 2 3 2
4.4. Fasilitasi Pelayanan Sosial Dasar (Kerjasama 2 2 2
sector)

JUMLAH JAM PELAJARAN A. PD-P 30


B. PD TI

11
KOMPETENSI
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN JP
P K S
1 3 4 5 6 7 8
1. Kajian kebutuhan 1.1. Profil Kebutuhan Sarana dan Prasarana Desa 8
prasarana desa dan dan Antar Desa
antar desa 1.2. Fasilitasi Penetapan Prioritas Usulan Sarana dan
Prasarana Desa dan Antar Desa

2. Perencanaan 2.1. Penyusunan Detail Desain Teknis Prasarana 12


prasarana desa dan (Gambar desain dan Cara Perhitungan)
antar desa 2.2. Penyusunan RAB (pengukuran, survey
lapangan, survey harga, jadwal kegiatan)

3. Pelaksanaan 3.1. Persiapan Pelaksanaan Pembangunan 4


prasarana desa dan Prasarana (Pengadaan Alat dan Bahan)
antar desa 3.2. Fasilitasi Pemeriksaan Kelayakan Teknis
3.3. Pelaksanaan (Uji Coba, Monitoring Team,
Pembangunan Prasarana)

4. Pemeliharaan 4.1. Konsep Pemeliharaan Prasarana Desa dan 2


prasarana desa dan Antar Desa
antar desa 4.2. Tata Cara Pemeliharaan Prasarana Desa
5. Peningkatan 5.1. Merancang Program Peningkatan Kapasitas 4
Kapasitas Kader Kader Teknik dan PLD
Teknik dan PLD 5.2. Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas KADER
Teknik dan PLD
5.3. Fasilitasi Sertifikasi Kader Teknik

JUMLAH JAM PELAJARAN B. PD-TI 30

b) Waktu dan Tempat


Kegiatan pelatihan akan dilaksanakan di masing-masing provinsi, yang diawali dengan
konsolidasi tim pelatih selama 1 hari efektif. Pelatihan pratugas Pendamping Desa
akan dilaksanakan selama 12 hari (11 hari efektif).
c) Narasumber
Narasumber pelatihan di masing-masing provinsi berasal dari internal Ditjen PPMD,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pakar / Ahli dari Perguruan Tinggi maupun lembaga-
lembaga masyarakat lainnya yang berkompeten dalam bidang pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa.
d) Materi / Modul Pelatihan
Materi/modul pelatihan pratugas disiapkan oleh Konsultan Nasional Pengembangan
Kapasitas Masyarakat Desa (KN-PKMD) tingkat pusat, dengan dibantu oleh
Konsultan Nasional Pengembangan Program (KNPP) dan Konsultan Pendampingan
Wilayah (KPW), serta tenaga ahli eksternal sesuai kebutuhan Direktorat PMD.
e) Pelatih dan Peserta

12
Tenaga pelatih utama berasal dari tenaga ahli provinsi dan Tenaga Ahli
Kabupaten/Kota. KN-PKMD bertanggungjawab mengkoordinasikan kesiapan tim
pelatih, dengan dibantu oleh KNPP dan KPW berdasarkan penugasan dari Direktorat
PMD, Ditjen PPMD. Seluruh tenaga pelatih dimaksud, sebelumnya diwajibkan
mengikuti kegiatan Training of Trainers (TOT) pelatihan pratugas Pendamping Desa.
Jumlah tenaga pelatih sebanyak 1.203 orang yang diperhitungkan dengan komposisi 1
kelas (maksimal 30 orang peserta) dilatih oleh 3 orang pelatih. Adapun jumlah peserta
yang akan mengikuti pelatihan pratugas secara nasional berjumlah 11.995 orang.
Detail jumlah pelatih, peserta dan jumlah kelas pelatihan di masing-masing provinsi
sebagai berikut:

G. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Direktorat PMD
a. Pengadaan Perusahaan EO;
b. Mengkoordinasikan penyiapan materi dan modul, serta sistem dan mekanisme
penyelenggaraan pelatihan;
c. Pengelolaan administrasi pelatihan, yang meliputi surat menyurat berkenaan dengan
pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan pertanggungjawaban keuangan kegiatan;
d. Mengkoordinasikan kesiapan tim pelatih dan peserta pelatihan;
e. Melakukan pembayaran kepada Perusahaan EO berdasarkan invoicing setelah kegiatan
dilaksanakan;

13
f. Bertanggungjawab terhadap seluruh substansi kegiatan pelatihan.

2. Satker P3MD Provinsi


a. Mengkoordinasikan kehadiran pelatih dan atau peserta pelatihan yang berasal dari
Tenaga Ahli Kabupaten/Kota dan Pendamping Desa, melalui penerbitan Surat Tugas
setelah mendapat permintaan dari Direktorat PMD;
b. Membantu Perusahaan EO dalam penyelenggaraan pelatihan yang dilaksanakan di
provinsi bersangkutan;
c. Menjadi narasumber dan memfasilitasi pembukaan serta penutupan kegiatan secara
resmi, sesuai permintaan Direktorat PMD.

3. Perusahaan EO
Semua perusahaan EO bertugas menyediakan kebutuhan teknis kegiatan termasuk
pembiayaan berdasarkan kontrak kerja dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Direktorat PMD, dan bertanggungjawab penuh terhadap kelancaran seluruh rangkaian
kegiatan.

4. Pelatih atau Fasilitator


Pelatih/Fasilitator bertugas untuk memfasilitasi proses konsolidasi sesuai dengan alur yang
telah direncanakan. Pelatih/Fasilitator bertanggungjawab terhadap kelancaran pembahasan
dan pemahaman materi oleh peserta dalam proses pelatihan.

H. Perlengkapan Kelas
Untuk kelancaran pencapaian tujuan pembelajaran, dalam pelatihan setrawan di provinsi dan
kabupaten, perlu didukung oleh beberapa perlengkapan yang disediakan panitia
penyelenggara (event organizer) sebagai berikut:

1. Perlengkapan Kelas
1 (satu) ruang pleno yang mampu menampung seluruh peserta pelatihan.
Ruang kelas sesuai jumlah peserta (maksimal 30 orang/kelas)
Meja kursi untuk peserta dan pelatih
Sound system (wireless, mic) 1 set/kelas
In-focus dan layar (1 unit/kelas)
Whiteboard, penghapus, spidol (1 set/kelas)
Kuda-Kuda/tripod (1 unit/kelas)
Handycam untuk dokumentasi 1 unit/kelas)
1 (satu) orang pencatat proses harian/kelas
1 set komputer/kelas
1 set printer/kelas
Fotocopy modul/materi sesuai jumlah pelatih dan peserta

2. ATK kelas terdiri dari:

14
Metaplan sesuai kebutuhan/kelas
Kertas Plano/flipchart 50 lembar/kelas/hari
Spidol besar & kecil 1 dus/kelas
Lakban kertas ukuran 2 cm (2 gulung/kelas)

I. Penutup
Panduan ini merupakan pedoman bagi penyelenggaraan kegiatan pelatihan pratugas tenaga
pendamping professional tahun anggaran 2016.

J. Lampiran-Lampiran
1. Jadwal Pelatihan Pra Tugas TA Kabupaten di Kluster Provinsi
2. Jadwal Pelatihan Pra Tugas PD di Provinsi
3. Matrik Kurikulum Pelatihan TA
4. Matrik Kurikulum Pelatihan PD
5. Lesson Plan Pelatihan TA
6. Lesson Plan Pelatihan PD
7. Bahan Bacaan Pelatihan TA
8. Bahan Bacaan Pelatihan PD
9. Form Laporan Harian, Notulasi dan Form Evaluasi Pelatihan.

15

You might also like