Professional Documents
Culture Documents
A. Pengkajian
Pada klien dengan atresia ani menurut Suriadi dan Rita Yuliani ( 2001 ), Ngastiyah
(2001) adalah sebagai berikut :
1) Kaji bayi :
Fase Dasar Pengkajian
a. Pengkajian awal (primer)
Pengkajian dibuat dengan cepat selama pertemuan perama meliputi :
Airway : Apakah jalan nafas paten?
Breathing : Apakah pasien bernafas?
Circulation : Apakah ada denyut jantung?
Dissability : Kehilangan kemampuan
Hemoragi : Apakah ada perdarahan hebat
b. Pengkajian Dasar (Sekunder)
c. Pengkajian ulang ( Tertier)
2) Pemeriksaan fisik pendekatan head to toe
3) Tanpa mekonium dalam 24 jam setelah lahir.
4) Tentukan kepatenan rectal dengan menggunakan thermometer atau jari kelingking
yang memakai sarung tangan sepanjang 2 cm kedalam anus.
5) Adanya tinja dalam urine dan vagina.
6) Bila anus terlihat normal dan penyumbatan terdapat lebih tinggi dari perineum, gejala
akan timbul dalam 24 48 jam setelah lahir berupa perut kembung, muntah berwarna
hijau.
7) Pemeriksaan Penunjang
a. Jika ada fistula, urine dapat diperiksa untuk memeriksa adanya sel sel epitel
meconium.
b. Pemeriksaan sinar X lateral inversil ( tehnik wangenteen rice ) dapat
menunjukkan adanya kumpulan udara dalam ujung rectum yang buntu atau
didekat perineum, dapat menyesatkan jika rectum penuh dengan mekonium yang
mencegah udara sampai ke ujung kantong rectal.
c. Ultra sound dapat digunakan untuk menentukan letak kantong rectal.
d. Aspirasi jarum untuk mendeteksi kantong rectal dengan cara menusukkan jarum
tersebut sambil melakukan aspirasi, jika mekonium tidak keluar pada saat jarum
sudah masuk 1,5 cm defek tersebut dianggap sebagai defek tingkat tinggi.
B. Diagnosis Keperawatan
1. Cemas b/d pembedahan dan mempunyai anak yang tidak sempurna
2. Inkontinensia Bowel b/d struktur anus yang tidak komplit
3. Kerusakan integritas kulit b/d kolostomi
4. Kurang pengetahuan b/d perawatan di rumah dan pembedahan
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan
mencerna makanan
6. Resiko defisit volume cairan b/d pengurangan intake cairan
Discharge Planning
Berikan pujian saat melakukan perawatan dan jawab pertanyaan secara jujur apa yang
dibutuhkan keluarga
Ajarkan mengenai tanda dan gejala infeksi (demam, kemerahan di daerah luka, terasa
panas)
Ajarkan bagaimana menganai pengamanan pada bayi dan melakukan dilatasi anal
Berikan instruksi secara tertulis dan verbal tentang alat alat yang dibutuhkan untu
perawatan di rumah
Tekankan tetap mengadakan stimulasi pada bayi untuk mensupport tumbuh kembang
No Diagnosa keperawatan :
Cemas b/d pembedahan dan mempunyai anak yang tidak sempurna
Definisi : Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai
respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan
keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan
adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah
untuk menyetujui terhadap tindakan
Ditandai dengan :
Gelisah
Insomnia
Resah
Ketakutan
Sedih
Fokus pada diri
Kekhawatiran
Cemas
NOC :
Anxiety control
Coping
Impulse control
Kriteria Hasil :
Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
Vital sign dalam batas normal
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
NIC : Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
Gunakan pendekatan yang menenangkan
Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres
Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
Dorong keluarga untuk menemani anak
Lakukan back / neck rub
Dengarkan dengan penuh perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
Barikan obat untuk mengurangi kecemasan
Inkontinensia Bowel b/d struktur anus yang tidak komplit
NOC:
Bowel Continence
Bowel Elimination
Kriteria Hasil :
BAB teratur, mulai dari setiap hari sampai 3-5 hari
Defekasi lunak, feses berbentuk
Penurunan insiden inkontinensia usus
NIC : Bowel Inkontinence care
Perkirakan penyebab fisik dan psikologi dari inkontimemsia fekal
Jelaskan penyebab masalah dan rasional dari tindakan
Jelaskan tujuan dari managemen bowel pada pasien/keluarga
Diskusikan prosedur dan criteria hasil yang diharapkan bersama pasien
Instruksikan pasien/keluarga untuk mencatat keluaran feses
Cuci area perianal dengansabun dan air lalukeringkan
Jaga kebersihan baju dan tempat tidur
Lakukan program latihan BAB
Monitor efek samping pengobatan.
Bowel Training
Rencanakan program BAB dengan pasien dan pasien yang lain
Konsul ke dokter jika pasien memerlukan suppositoria
Ajarkan ke pasien/keluarga tentang prinsip latihan BAB
Anjurkan pasien untuk cukup minum
Dorong pasien untuk cukup latihan
Jaga privasi klien
Kolaborasi pemberian suppositoria jika memungkinkan
Evaluasi status BAB secara rutin Modifikasi program BAB jika diperlukan