You are on page 1of 10

MODUL PERKULIAHAN

Arsitektur
Vernakular
Indonesia
Arsitektur Vernakular dalam
Arsitektur Tradisional
Sumatera: Mentawai

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

06
Fakultas Teknik Teknik Arsitektur Ir. Primi Artiningrum, M.Arch & Rahil
Perencanaan dan Muhammad Hasbi
Desain

Abstract Kompetensi
Materi ini membahas tentang arsitektur Mahasiswa mampu menganalisis
vernakular yang terdapat di Pulau bentuk-bentuk arsitektur vernakular
Sumatera, yang mencakup arsitektur dalam aristektur tradisional Mentawai
tradisional Mentawai. Pembahasan kaitannya dengan budaya dan keadaan
meliputi kaitan antara kondisi alamnya.
geografis, adat dan budaya dengan
bentuk-bentuk arsitekturnya.
Pendahuluan
Suku Mentawai merupakan suku yang mendiami kepulauan Mentawai di Sumatera Barat.
Sebagian besar dari masyarakat Mentawai tinggal di empat pulau utama yaitu
Siberut,Sibora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Nenek moyang suku Mentawai diperkirakan
mulai menetap di kepulauan ini sekitar tahun 2000- 500 SM (Reeves, 2000).
Walaupun Kepulauan ini berada di wilayah Sumatera Barat, masyarakat Mentawai memiliki
kebudayaan yang berbeda dengan wilayah sumatera Barat lainnya, termasuk pada rumah
tradisionalnya.
Saat ini kebudayaan suku Mentawai sudah mulai tergerus oleh zaman. Sebagian besar dari
masyarakat ini sudah lebih memilih hidup dengan cara modern dan meninggalkan
kebiasaan hidup yang sesuai dengan adat istiadat. Hal ini juga akan berdampak pada
keberadaan rumah adat tradisional Mentawai, jika kebiasaan hidup sesuai dengan adat
mulai ditinggalkan maka bisa jadi rumah tradisional Mentawai juga akan punah.

Suku Mentawai
Kondisi Geografis dan Iklim

Kepulauan Mentawai terdapat diwilayah provinsi Sumatera Barat. Terdapat empat pulau
utama yang didiami oleh masyarakat Mentawai yaitu Siberut,Sibora, Pagai Utara dan Pagai

2013 Arsitektur Vernakular Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Ir. Primi Artiningrum, M.Arch. http://www.mercubuana.ac.id
Selatan. Jarak kepulauan ini dengan pantai Padang sekitar 100 km. Untuk mencapai
kepulauan ini mempergunakan transportasi laut yaitu kapal dengan perjalanan kurang lebih
10 jam, kemudian untuk mencapai hunian masyarakat Mentawai sendiri dilanjutkan dengan
mempergunakan perahu.
Kebanyakan masyarakat pulau Mentawai tinggal di pulau Siberut. Pulau ini memiliki luas
sebesar 4480 m2 dengan jumlah penduduk sebanyak 25.000 jiwa (data statistik tahun
2001).
Pulau ini merupakan pulau dengan kondisi tanah berawa sehingga jalur transportasinya
kebanyakan mempergunakan perahu. Dipulau ini juga masih banyak terdapat hutan hujan
tropis.

Kehidupan Masyarakat

Masyarakat Mentawai memiliki struktur kehidupan social yang bersifat patrilineal yang
mengacu pada gariis keturunan ayah. Hal ini diwujudkan pada rumah tinggal mereka yang
disebut Uma. Uma merupakan rumah panjang yang didiami oleh 5-7 keluarga dari garis
keturunan yang sama. Setiap Uma memiliki Tetua atau yang dituakan yang disebut dengan
sikerei. Uma juga bias disamakan dengan sebuah kampong pada struktur social yg lebih
modern. Sehingga letak Uma berbeda dengan rumah-rumah biasa. Jarak antar Uma bisa
saling berjauhan.

Sikerei dalam tradisi masyarakat Mentawai juga adalah seorang dukun yang menangani
masalah pengobatan. Biasanya pengobatan dilakukan dengan cara cara tradisional dan
mempergunakan obat-obat yang berasal dari alam

Masyarakat Mentawai hidup dalam kesederhanaan dan kebersamaan. Hal ini dapat dilihat
dari Uma dan cara mereka berpakaian. Masyarakat Mentawai dengan kebudayaan asli tidak
memakai pakaian seperti masyarakat modern sekarang ini; untuk laki-laki masyarakat
Mentawai hanya mempergunakan Kabit yaitu bagian penutup tubuh bagian bawah yang
biasanya dibuat dari kulit kayu/kain, untuk bagian tubuh bagian atas dibiarkan terbuka
sedangkan untuk wanita mempergunakan pelepah daun pisang/ kain yang dirangkai
menjadi rok untuk menutup bagian bawah dan daun rumbia untuk menutup bagian atas,
(tetapi ada juga wanita yang tidak menutup bagian atas).

Masyarakat suku Mentawai mata pencahariannya adalah berladang (sagu dan keladi).
,ladang biasanya dibuka didekat sungai, berburu (babi dan monyet) dan memelihara ternak
(babi dan ayam).

2013 Arsitektur Vernakular Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Ir. Primi Artiningrum, M.Arch. http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2. Pakaian adat masyarakat Mentawai. Sumber gambar : Sumber:
http://padangindahrentcar.wordpress.com/2010/07/16/pakaian-adat-mentawai/

Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat suku Mentawai adalah Arat Sabulungan dimana
kepercayaan ini percaya bahwa segala benda yang ada dibumi mempunyai roh atau jiwa.
Campur tangan mahasiswa yang negative dapat mengakibatkan terganggunya roh-roh yang
ada di alam sekitar, sehingga segala sesuatu harus diseimbangkan dan memiliki hubungan
yang harmonis dengan alam sekitar.

Arsitektur Mentawai

Seperti yang telah di sebutkan diatas rumah tradisional masyrakat Mentawai disebut dengan
Uma yang dapat berarti rumah atau kampung. Hal ini disebabkan karena satu Uma bisa
dianggap sebagai satu kelompok atau kampong. Uma didiami oleh 5-7 keluarga yang
memiliki garis keturunan yang sama (dari pihak Ayah). Setiap Uma memiliki Tetua yang
disebut dengan sikerei yang merupakan pimpinan dari sebuah Uma.
Uma merupakan sebuah rumah panjang yang dibangun dengan konsep kebersamaan. Uma
tidak hanya berfungsi sebagai rumah tinggal tetapi juga sebagai pusat kehiudpan dari
masyarakat Mentawai sendiri (Coroness, 1986:3 dalam Najib), tempat berkumpul,
mengadakan upacara-upacara adat, tempat menyembuhkan orang sakit dll.
Uma dibangun dengan mempergunakan material-material yang berasal dari alam dengan
system konstruksi yang juga menyesuaikan dengan alam sekitarnya. Tidak ada orientasi
khusus dalam membangun Uma.

2013 Arsitektur Vernakular Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Ir. Primi Artiningrum, M.Arch. http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3. Uma sebagai pusat dari kehidupan masyarakat Mentawai. Sumber gambar
http://travel.detik.com/readfoto/2011/06/01/144727/1516778/1026/5/mengunjungi-rumah-sikerei

Selain Uma terdapat beberapa bangunan lain yaitu :


1. Lalep : yang merupakan ruang atau bangunan yang diperuntukkan untuk pasangan
suami istri. Biasanya terletak didalam Uma ataupun didekat Uma.
2. Rusuk; adalah bangunan yang diperuntukkan untuk (penginapan) laki-laki bujangan/
janda (Istri yang ditinggal oleh suami harus dipisah dari Uma, boleh tinggal di rusuk
ataupun kembali lagi ke Uma keluarganya/ orang yang diusir dari kampong karena
melanggar adat suku Mentawai
Dalam kehidupan masyarakat Mentawai, pernikahan terjadi antara Uma yang
berbeda. Hal ini disebabkan karena (seperti yang telah disebutkan diatas) setiap
Uma didiami oleh satu keluarga besar dengan garus keturunan yang sama.
Sehingga jika ada istri yang ditinggal oleh suami, sang istri dikembalikan ke Uma
keluarganya atau tinggal dirusuk, tidak boleh lagi tinggal di Uma milik keluarga
almarhum suaminya.

2013 Arsitektur Vernakular Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Ir. Primi Artiningrum, M.Arch. http://www.mercubuana.ac.id
Arsitektur Uma

Gambar 4. Uma, Rumah Panjang . Sumber gambar http://kabarsore.com/travel/17789-keunikan-


rumah-adat-suku-mentawai.html

Luas Uma biasanya memiliki rata-rata panjang 31 m, lebar 10 m dan tinggi 7 m.Ruangan
didalam Uma dibagi dengan cara yang sederhana yaitu :
1. Teras bagian depan: berbentuk bujur sangkar dan terbuka (tanpa atap) berfungsi
sebagai jalan masuk dan tempat meletakkan perkakas untuk bekerja (biasanya
bamboo-bambu untuk mengambil air dan perkakas yang digunakan untuk bekerja
bagi para laki-laki). Lantai disini biasanya mempergunakan lantai papan kayu yang
bertekstur kasar.
2. Serambi bagian depan; ruangan yang telah dilindungi oleh atap tetapi masih bersifat
terbuka dengan konstruksi setengah dinding. Terdapat bangku-bangku yang
sekaligus menjadi pembatas ruang(dinding). Ruangan ini berfungsi sebagai tempat
berkumpul, menerima tamu dan sebagai tempat tidur para pria.
3. Ruang bagian dalam (ruang utama) ; yaitu ruangan yang dipergunakan sebagai
ruang untuk upacara adat , ruang pertemuan dan ruang menjamu tamu. Ruangan ini
bersiifat disekat dengan dinding papan/bersifat tertutup. Material dinding
mempergunakan papan-papan kayu yang disusun. Susunan papan kayu dindng ini
memiliki celah untuk mendapatkan cahaya dan bisa dilepas jika membutuhkan

2013 Arsitektur Vernakular Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Ir. Primi Artiningrum, M.Arch. http://www.mercubuana.ac.id
cahaya yang lebih banyak.Material papan untuk lantai pada ruangan ini lebih halus
karena dipergunakan untuk menari.
4. Ruang bagian dalam yang kedua ; yaitu ruangan setelah ruang utama yang juga
disekat oleh dinding papan kayu. Ruangan ini dipergunakan untuk dapur dan ruang
tidur wanita.

Gambar 5. Pola Ruang Uma Sumber gambar

Pada bagian sopi-sopi beranda atau atap biasanya digantung tengkorak kepala hasil buruan
seperti babi dan monyet. Terdapat pula anyaman yang berisi daun-daun suci dan peralatan
upacara adat yang digantung pada bagian atap.

2013 Arsitektur Vernakular Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Ir. Primi Artiningrum, M.Arch. http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 6. Interior Uma

Sistem struktur dan konstruksi Rumah Uma sama dengan arsitektur yang bercirikan
arsitektur Austronesia lainnya seperti arsitektur rumah panggung yang menyesuaikan diri
dengan keadaan tanah yang berawa, serta mitologi 3 dunia (dunia atas, dunia tengah dan

2013 Arsitektur Vernakular Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Ir. Primi Artiningrum, M.Arch. http://www.mercubuana.ac.id
dunia bawah), atap yang menjorok keluar, mempergunakan system pasak dan tali pengikat,
dan mempergunakan material-material yang didapat dari alam seperti kayu dan daun
kelapa.
Atap (atas) biasanya dipergunakan sebagai tempat meletakkan barang-barang suci, bagian
tengah dipergunakan sebagai tempat berkegiatan sehari-hari dan bagian bawah
dipergunakan sebagai kandang ternak.

2013 Arsitektur Vernakular Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Ir. Primi Artiningrum, M.Arch. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Tjahjono, Gunawan (2003). Architecture (Indonesian Heritage, Vol. 6). Archipelago Press, Singapura.

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1134/suku-mentawai

2013 Arsitektur Vernakular Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Ir. Primi Artiningrum, M.Arch. http://www.mercubuana.ac.id

You might also like