You are on page 1of 6

LAPORAN PENDAHULUAN

Perawatan Rambut dan Kuku

Disusun Oleh:
Syarifa Aini
(1511312012)

Jurusan Ilmu Keperawatan


Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas
2017
Perawatan Rambut

A. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan pada warna, ukuran, serta susunan rambut. Selain itu, kaji
jenis rambut, apakah berminyak atau kering. Kemudian, kaji pola pertumbuhan rambut,
apakah pola cepat atau lambat, sedikit, atau jumlah kerontokan. Kaji juga aspek
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi perawatan rambut, seperti pemakaian
minyak rambut, kemampuan menyisir, frekuensi cuci rambut, serta pemakaian sampo.

B. Diagnosis Keperawatan
1. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kutu pada daerah kulit kepala.
2. Resiko gangguan konsep diri ( body image ) berhubungan dengan kehilangan
rambut( misalnya akibat kemoterapi)

C. Perencanaan Keperawatan
Tujuan:
1. Mencegah infeksi daerah kepala.
2. Meningkat konsep diri.

Rencana Tindakan:
1. Mencegah infeksi daerah kepala dengan cara perawatan rambut seperti mencuci,
menyisir, atau mencukur rambut.
2. Meningkatkan konsep diri ( body Image) dengan cara memberikan motivasi
terhadap kemampuan pertumbuhan rambut.

D. Pelaksanaan Keperawatan
Cara Merawat Rambut
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien dengan cara mencuci dan menyisir
rambut . Tujuannya adalah membersihkan kuman-kuman yang ada pada kulit kepala,
menambah rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit, serta
memperlancar sistem peredaran darah di bawah kulit.

Alat dan Bahan:


1. Handuk secukupnya
2. Perlak atau pengalas
3. Baskom berisi air hangat
4. Sampo atau sabun dalam tempatnya
5. Kasa dan kapas
6. Sisir
7. Bengkok/nierbekken
8. Gayung
9. Ember kosong

Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedor pada pasien.
2. Cuci tangan
3. tutup jendela atau pasang sampiran
4. Kondisikan pasien dalam posisi tidur
5. Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien
6. Pasang perlak atau pengalas di bawah kepala dan sambungkan ke arah bagian baskom
denagn pinggir digulung.
7. Tutup telinmga dengan pasien
8. Tutupo dada dengan handuk sampai leher
9. Kemudian, sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat, selanjutnya
gunakan sampo dan bilas dengan air hangat sambil dipijat.
10. Setelah selesai keringkan
11. Cuci tangan

E. Evaluasi keperawatan
Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan
kebersihan rambut yang ditandai dengan keadaan rambut ( segar, tidak rontok), tidak ada
tanda radang pada kulit kepala, dan pertumbuhannya baik.
Perawatan Kuku

Perawatan kaki dan kuku termasuk perendaman untuk melembutkan kutikula dan
lapisan sel tanduk, pembersihan dengan teliti, dan pengeringan serta pemotongan kuku
dengan tepat. Perawat dapat memberikan perawatan di tempat tidur untuk klien imobilisasi
atau mendudukkan klien di kursi.

Tujuan : Menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat kuku
yang panjang

Alat dan Bahan :

1. Alat pemotong kuku


2. Handuk
3. Baskom berisi air hangat
4. Bengkok
5. Sabun
6. Kapas
7. Sikat kuku

Berikut ini merupakan langkah-langkah perawatan kuku (Potter &Perry, 1997):


1. Identifikasi klien yang berisiko untuk masalah kaki dan kuku, termasuk hal berikut:
a. Lansia
Perubahan dalam fungsi sensori dan motorik dengan penuaan yang mengganggu
praktik perawatan diri. Perubahan fisiologis mengubah kondisi kaki dan kuku.
b. Klien diabetes
Aliran darah ke jaringan perifer tidak adekuat.
c. Klien gagal jantung atau penyakit ginjal
Adanya edema jaringan dan penurunan aliran darah ke ekstrimitas
d. Klien cedera serebrovaskular
Adanya paralisis residual atau penurunan sensasi.
2. Dapatkan instruksi dokter untuk pemotongan kuku jika kebijakan institusi
mengharuskannya.
3. Jelaskan prosedur kepada klien, termasuk fakta bahwa perendaman yang tepat
membutuhkan beberapa menit.
4. Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
a. Baskom g. Papan penghalus
b. Mangkok piala ginjal h. Losion badam
c. Waslap i. Karpet alas mandi sekali pakai
d. Handuk mandi atau handuk muka j. Handuk kertas
e. Pemotong kuku k. Sarung tangan sekali pakai (tambahan)
f. Stik jingga
5. Cuci tangan. Atur peralatan pada meja tempat tidur.
6. Tarik tirai sekitar tempat tidur atau tutup pintu kamar untuk privasi klien
7. Bantu klien duduk di samping tempat tidur jika memungkinkan. Letakkan karpet alas
mandi sekali pakai di lantai di bawah kaki klien. Letakkan lampu panggilan dalam
jangkauan klien.
8. Isi baskom mandi dengan air hangat. Periksa suhu air. Air hangat dapat melunakkan kuku
dan sel epidermis yang menebal, mengurangi inflamasi kulit, dan meningkatkan sirkulasi
lokal.
9. Letakkan baskom pada karpet alas mandi dan bantu klien meletakkan kakinya ke dalam
baskom.
10. Atur meja tempat tidur pada posisi rendah dan letakkan di atas pengkuan klien untuk
mencegah bahaya tumpah.
11. Isi mangkok piala ginjal dengan air hangat dan letakkan waskom di atas handuk kertas di
atas meja tempat tidur.
12. Instruksikan klien untuk meletakkan jari tangan pada mangkok dan letakkan lengan klien
pada posisi yang nyaman.
13. Biarkan kaki dan jari tangan klien terendam selama 10 sampai 20 menit. Ganti air hangat
dalam 10 menit jika diperlukan.
14. Bersihkan dengan lembut bagian bawah kuku jari tangan dengan stik jingga saat jari-jari
dicelup, kemudian pindahkan mangkok dan keringkan jari secara menyeluruh.
15. Dengan pemotong kuku, potong kuku lurus memanjang dengan ujung jari rata. Bentuk
kuku dengan menggunakan papan penghalus.
16. Tekan kutikula ke belakang secara lembut dengan stik jingga.
17. Pindahkan meja tempat tidur jauh dari klien.
18. Gunakan sarung tangan sekali pakai dan gosok daerah kalus pada kaki dengan waslap.
19. Bersihkan secara lembut bagian bawah kuku dengan stik jingga. Angkat kaki dari
waskom dan keringkan secara merata.
20. Bersihkan dan potong kuku jari kaki menggunakan prosedur Langkah 15-16.
21. Gunakan losion untuk kaki dan tangan dan kemudian bantu klien kembali ke tempat tidur
dan posisi yang nyaman.
22. Buka sarung tangan sekali pakai dan buang pada tempatnya. Bersihkan dan kembalikan
peralatan dan bahan ke tempat yang sesuai. Letakkan linen kotor pada tempatnya. Cuci
tangan untuk mencegah transmisi infeksi.
23. Inspeksi kuku dan kulit sekitarnya setelah perendaman dan pemotongan kuku.
24. Catat prosedur dan observasi. Laporkan adanya kerusakan kulit.

Referensi:

Berman, A., et al. (2002). Buku ajar praktik keperawatan klinis Kozier & Erb (ed. 5) (Eny
Meiliya, Esty Wahyuningsih, dan Devi Yulianti, Penerjemah). Jakarta: EGC.

DeLaune, S.C., and Ladner, P.K. (2002). Fundamentals of nursing: Standards & practice (2nd
ed). New York: Delmar-Thomsom Learning, Inc.

Potter, P.A., and Perry, A.G. (2006). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses,
dan praktik (edisi 4, vol.2) (Renata Komalasari dkk, Penerjemah). Jakarta: EGC.mn
POTTER & PERRY.2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

You might also like