Professional Documents
Culture Documents
1. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien :
- Nama : An. H
- Umur : 4 Tahun
- Jenis kelamin : Laki- laki
- Suku : Sunda
- Agama : Islam
- Pendidikan : -
- Alamat : Sidangsari, Paseh
- Tanggal Masuk : 22 Mei 2017
- Tangga Pengkajian : 29 Mei 2017
- Diagnosa Medis : Sepsis + Fraktur os Tibia
b. Identitas Orang tua
1. Ayah
- Nama : Tn. D
- Usia : 25 th
- Pendidikan : SD
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Buruh
- Alamat : Sindangsari, Paseh
2. Ibu
- Nama : Ny. P
- Usia : 25 th
- Pendidikan : SMP
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
- Alamat : Sindangsari, Paseh
II. Riwayat keperawatan
a. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya lemas.
b. Alasan Masuk Rumah Sakit
Sebelum masuk Rumah Sakit ibu pasien mengatakan anaknya demam, lemas
dan, nyeri dibagian kaki kanannya, anaknya tidak dapat berjalan selama
kurang lebih 1 bulan. Ibu pasien mengatakan 1 tahun kebelakang anaknya
pernah jatuh saat bermain dan karena merasa baik-baik saja maka pasien
tidak diobati, dan selama 1 bulan belakangan pasien kontrol ke poli syaraf dan
poli anak, setelah di anamnesa dan dilakukan pemeriksaan pasien harus di
rawat di Rumah Sakit.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 29 Mei 2017 pada jam 09.00
pasien telah dirawat selama 7 hari, ibu pasien mengatakan bahwa anaknya
lemas. lemas dirasakannya bertambah saat anaknya bergerak atau beraktifitas
dan dirasakan berkurang saat anaknya beristirahat. Lemas yang dirasakan
seperti kelelahan, lemas dirasakan diseluruh anggota tubuh. Lemas terasa
setiap saat.
d.Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu Pasien mengatakan pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya dan belum pernah di rawat di RS sebelumnya. Sebelumnya pasien
sering mengalami sakit batuk pilek. Karena pola hidup yang kurang terjaga
dengan baik sehingga anaknya terkena penyakit. 1 tahun yang lalu pasien
pernah jatuh saat bermain bersama teman-temannya.
V. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran
Pasien dalam keadaan sadar penuh (Compos Mentis)
GCS : E = 4 M =6 V=5
b. Keadaan Umum
Pasien tampak lemas
Nadi : 100 x per menit
Pernafasan : 24 x per menit
Suhu tubuh : 36,50 C
TD : 90/60 mmHg
c. Pemeriksaan Antopometrik
BB MRS : 10 Kg
BB SMRS : 11 Kg
TB : 92 cm
Lingkar Kepala : 46 cm
Lingkar Dada : 58 cm
d. Integumen
Kulit Bersih, warna kulit sawo matang,tidak terdapat lesi, suhu 36,5 C, akral
teraba dingin, CRT >3 detik, kuku jari tidak sianosis, turgor kulit >3 detik. Kulit
pasien kering, daerah kaki banyak sisa bekas luka yang sudah sembuh.
e. Kepala
Bentuk kepala bulat simetris, warna rambut hitam, tidak ada lesi, tidak terdapat
benjolan, distribusi rabut merata, tidak berbau.
f. Leher
Bentuk leher simetris, reflek menelan baik, tidak terdapat pembesaran kelenjar
KGB, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
g. Mata
kedua mata simetris, konjungtiva anemis, gerakan bola mata baik karena pasien
dapat menggerakan bola mata ke atas,kebawah, kekanan, kekiri. Sklera putih,
pupil mata berdiltasi saat diberi cahaya mendekat dan menjauh pupil kontriksi.
h. Hidung
Bentuk lubang hidung simetris, bersih tidak ada kotoran, tidak terdapat
pernafasan cuping hidung, tidak ada polip, mukosa hidung merah muda.
i. Mulut
bentuk bibir simetris, warna bibir merah muda, tampak pucat, keadaan bibir
kering, tidak terdapat stomatitis, lidah kotor, kemampuan mengunyah dan
menelan ada, tidak terdapat tanda infeksi dari tonsil, terdapat caries gigi
j. Telinga
bentuk kedua telinga simetris, telinga tampak bersih tidak terdapat serumen, tidak
terdapat lesi, fungsi pendengaran baik karena anak dapat diajak berkomunikasi,
tidak terdapat tanda peradangan.
k. Dada
- Paru Paru
Bentuk simetris dan pergerakan dinding dada seimbang, tidak terdapat retraksi
dinding dada, dengan frekuensi nafas 24x / menit< pasien bernafas tanpa usaha,
ketika dipalpasi vocal fremitus pasien mengatakan 99 teraba seimbang pada saat
di perkusi terdapat bunyi resonan, pada saat di auskultasi terdengar bunyi nafas
vesikuler.
1. Jantung
Ukuran dinding dada simetris, palpasi bagian tangan atas menghasilkan
pemucatan dengan waktu pengisian kapiler kembali dengan > 3 deik,Irama
Jantung reguler, pada saat di auskultasi terdengar buny s1 (lup) di ics 4 dan 5
lebih keras dan bunyi s2(dub) di ics 2 lebih rendah, frekuensi jantung 100x/ menit
k. Abdomen
Bentuk Perut tampak Cembung, tidak terdapat nyeri tekan, terdapat bintik-bintik
hitam, tidak terdapat lesi,saat di perkusi terdapat bunyi tympani tidak ada
pembesaran hati dan ginjal. Bising usus 10x / menit.
l. Ekstrimitas atas dan bawah
- Ekstremitas Atas
Bentuk kedua tangan simetris, tidak terdapat kelainan, tidak terdapat benjolan
tidak terdapat lesi, tidak polidaktil, refleks bisep dan trisep (+), terpasang infus di
tangan sebelah kiri, pergerakan tangan tidak terbatas, sudah ganti infus sebanyak
2x.
Kekuatan otot
5 5
- -
- Ekstremitas Bawah
Bentuk Kedua Kaki simetris, tidak terdapat bengkak dan kemerahan pada
kaki,terdapat bekas luka jatuh (bekas luka yang kehitaman) terdapat kemungkinan
fraktur pada kaki kanan, dengan kekuatan otot tidak terkaji, pasien mengeluh
nyeri dan skala nyeri 5 (0-10) face scale.
- Punggung
Bentuk Punggung Simetris, tidak terdapat kelainan, tidak terdapat lesi,mobilitas
tidak terbatas.
m. Genitalia
Ibu pasien mengatakan pada bagian genitalia selalu dibersihkan, tidak terdapat
lesi, tidak terdapat benjolan, tidak terpasang kateter.
VI. Riwayat Imunisasi
Ibu pasien dan keluarga selalu mendoakan kesembuhan anaknya dan anak diberi
pengetahuan untuk belajar berdoa agar penyakit yang dideritanya cepat sembuh.
X. Reaksi Hospitalisasi
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak terlalu rewel saat berada di rumah sakit
namun pasien terkadang tidak mau berkomunikasi dengan perawat.
b.Minum
- frekuensi 7-8 x / hari 7-8x / hari
- jenis Air putih ,susu Air putih, susu
- jumlah 8 gelas 8 gelas
- keluhan Tidak ada Tidak ada
2 Eliminasi BAK
- Frekuensi 5-6 x / hari 5-6 x / hari
- Warna Kuning jernih Kuning pekat
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
Elimiasi BAB
- Frekuensi 1x / hari 1x / hari
- Warna Khas feses Khas feses
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
- Konsitensi Lembek Lembek
3 Istirahat Tidur
a. Siang 1 jam 2 jam
b. Malam 8 jam 8 jam
c. Keluhan Tidak ada Tidak ada
4 Personal Hygiene
a. Mandi 2x / hari 1x / 2hari
b. Gosok Gigi 2x / hari 1x / hari
c. Keluhan Tidak ada Tidak bisa kekamar
mandi
5 Aktivitas Pasien melakukan Pasien hanya dapat
aktivitas seperti anak berbaring di tempat tidur,
lain pada umumnya. di karenakan tidak dapat
Seperti bermain dengan berjalan dan badannya
teman sebaya dan terasa lemas.
belajar.
XIII. Therapy
1. ka-en 1B 10 cc / jam intravena
2. Cefotaxime 3 x 500mg intavena (01.00 , 09.00, 17.00)
3. Methyl predisolone 3 x 10mg (01.00 , 09.00, 17.00)
4. Keterolac 2 x ampul
5. Tramadol 2 x ampul
6. Transfusi darah PRC 150cc intravena
2. Analisa data
No Data Etiologi Problem
1 Ds : Kurang bahan pembuatan
sel darah
Ibu pasien
mengeluh
Anemia
anaknya selalu
lemah
Kadar Hb menurun
Do : Gangguan Perfusi
Pasien tampak Jaringan
Komparten sel penghantar
lemas dan pucat
oksigen / zat nutrisi ke sel
Kongjungtiva
anemis
Gangguan Perfusi Jaringan
Akral teraba
dingin
Hasil
pemeriksaan hb
7,6 dengan nilai
normal (14-17)
2 Ds : Jatuh Gangguan rasa
Pasien mengeluh nyaman nyeri
nyeri kaki di Trauma
bagian kanan
Do : Tekanan pada tulang
Skala nyeri 5 dari
(0-10) Tidak mampu menggunakan
energi yang terlalu besar
Wajah pasien
meringis bila
Pergeseran fragmen tulang
kakinya sakit
Impuls ke otak
Persepsi nyeri
Nyeri akut
3 DS : pasien Jatuh
mengatakan
nyeri pada Trauma
kaki bagian
kanan Tekanan pada tulang
Ibu pasien
mengatakan Tidak mampu menggunakan
energi yang terlalu besar
aktifitas
Gangguan
pasien selalu
Pergeseran fragmen tulang mobilitas fisik
dibantu
DO :
Gangguan fungsi
Pasien selalu
berbaring
Pasien tampak Gangguan mobilitas fisik
lemah
Kekuatan otot
-/-
Aktifitas
pasien di
bantu oleh
orang tua
4 DS :
Ibu pasien
mengatakan
pasien di seka
Trauma
1x 2 hari
Sesuai
Kerusakan neuromoskuluer
keinginan
pasien Defisit Perawatan
kekuatan otot menurun
DO : diri
Pasien tampak
ketidak mampuan
lemah menggerakan kaki
Kuku pasien
tampak defisit perawatan diri
panjang
Pasien tampak
sedikit kotor
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang muncul berdasarkan prioritas masalah
1. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan kadar hemoglobin ditandai
dengan Pasien tampak lemas dan pucat, Kongjungtiva anemis, Akral teraba
dingin,Hasil pemeriksaan Hb 7,6 dengan nilai normal (14-17)
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan trauma ditandai dengan pasien
tampak meringis skala nyeri 5(0-10), Pasien mengeluh nyeri kaki di bagian kanan.
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri ditandai dengan pasien selalu
berbaring lemah dan kekuatan otot -/-, aktifitas pasien di bantu oleh orang tua
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan keluarga pasien kurang pengetahuan di
tandai dengan Ibu pasien mengatakan pasien di seka 1x 2 hari sesuai keinginan pasien,
Pasien tampak lemah,Kuku pasien tampak panjang, Pasien tampak sedikit kotor.
C. Intervensi dan Rasional
Perencanaan
No Tanggal Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
1 Senin, Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan 1. Awasi tanda vital 1. memberikan informasi
29 Mei 17
efektif berhubungan tindakan keperawatan kaji pengisian tentang
dengan penurunan selama 2 x 24 jam kapiler, warna derajat/keadekuatan
kadar hemoglobin perfusi jaringan klien kulit/membrane perfusi jaringan dan
ditandai dengan CRT adekuat dengan mukosa, dasar membantu menetukan
> 3 detik Warna kulit kriteria hasil : kuku. kebutuhan intervensi.
pucat - Warna kulit tidak 2. Tinggikan kepala 2. meningkatkan ekspansi
Kongjungtiva anemis
4. Kolaborasi 4. mengidentifikasi
Hasil pemeriksaan hb
pengawasan hasil defisiensi dan kebutuhan
< normal
pemeriksaan pengobatan /respons
Akral teraba hangat laboraturium. terhadap terapi.
Berikan sel darah
merah
lengkap/packed
produk darah sesuai
indikasi.
2 Senin, Gangguan rasa Setelah dilakukan 1. observasi tanda 1. untuk mengetahui
29 Mei 17 nyaman nyeri tindakan keperawatan tanda vital keadaan umum pasien
berhubungan dengan selama 2 x 24 jam 2. observasi reaksi 2. Untuk mengetahui
trauma fisik ditandai nyeri pasien non verbal dari seberapa jauh nyeri yang
dengan pasien tampak berkurang dengan. ketidaknyamanan. dirasakan pasien
meringis, pasien Kriteria hasil : 3. ajarkan tehnik non 3. tehnik relaksasi dan
mengelug nyeri, skala skala nyeri pasien farmakologi distraksi dapat
nyeri 5 (0-10) berkurang 5 (0-10) (relaksasi dan mengurangi rasa nyeri
Ds : keluhan nyeri distraksi) 4. untuk mengetahui lokasi,
Pasien mengeluh nyeri berkurang 4. lakukan pengkajian karakteristik, durasi,
kaki di bagian kanan nyeri secara frekuensi nyeri pasien.
Do : komprehensif 5. lingkup yang baik dapat
Skala nyeri 5 dari (0-10) 5. kontrol lingkungan mengurangi rasa nyeri
Wajah pasien menangis yang dapat pasien
bila kakinya sakit. mempengaruhi 6. untuk mempercepat dan
nyeri mengurangi rasa nyeri
6. pilih dan lakukan
penanganan nyeri
farmakologik
3 Senin, Gangguan mobilitas Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. ROM aktif dapat
29 mei 17 fisik berhubungan askep 2x 24 jam kemampuan ROM membantu dalam
dengan nyeri ditandai diharapakan pasien aktif pasien mempertahankan/mening
dengan pasien selalu Dapat menggerakan katkan kekuatan dan
berbaring lemah dan kaki bagian kanannya kelenturan otot,
kekuatan otot 1/3 sedikit demi sedikit. mempertahankan fungsi
DS : Kriteria Hasil : cardiorespirasi dan
pasien mengatakan nyeri . nyeri pada kaki mencegah kontraktur dan
pada kaki bagian kanan bagian kanan kekakuan sendi
Ibu pasien mengatakan berkurang 2. Anjurkan pasien 2. Body mechanic dan
aktifitas pasien selalu . kekuatan otot untuk melakukan ambulasi merupakan
dibantu meningkat body mechanic dan usaha koordinasi diri
DO : ambulasi muskuloskeletal dan
Pasien selalu berbaring sistem saraf untuk
Pasien tampak lemah mempertahankan
Kekuatan otot -/- keseimbangan yang tepat
3. Berikan sokongan 3. Memberikan sokongan
(support) pada pada ekstermitas yang
ekstermitas yang luka dapat meningkatkan
trauma vena, menurunkan
edema, dan mengurangi
rasa nyeri
4. Ajarkan cara-cara 4. Agar pasien terhindar
yang benar dalam dari kerusakan kembali
melakukan macam- pada ekstermitas yang
macam mobilisasi luka.
seperti ROM aktif,
dan ambulasi
5. Kolaborasi dengan 5. Penanganan yang tepat
dokter mengenai dapat mempercepat
kaki yang boleh di waktu penyembuhan
gunakan dan yang
belum boleh
digerakan
4 Rabu, Defisit perawatan diri Setelah dilakukan 1. Kaji kemampuan 1. Mengkaji kemampuan
29 mei 17 berhubungan dengan tindakan asuhan keluarga pasien keluarga pasien untuk
keluarga pasien kurang keperawatan selama untuk melakukan melakukan perawatan
pengetahuan di tandai 1x24 jam perawatan diri pada diri untuk memudahkan
dengan pasien di diharapkan pasien pasien intervensi selanjutnya
mandikan jika ingin. dapat merawat
dirinya atau dibantu 2. Ganti pakaian yang 2. Mengganti pakaian
DS : keluarga dengan kotor dengan melindungi pasien dari
Ibu pasien mengatakan Kriteria hasil : pakaian bersih kuman dan
pasien diseka 1x 2 hari meningkatkan rasa
. pasien tampak
Sesuai keinginan nyaman
bersih dan segar
pasien 3. Bimbing keluarga
DO : . kuku pasien 3. Membimbing keluarga
pasien untuk
Pasien tampak lemah tampak pendek dan dan pasien agar
memandikan atau
Kuku pasien tampak bersih keterampilan dapat di
menyeka pasien
panjang terapkan
1. Melakukan pengkajian
09.00 1. Diketahui data
fisik ulang dan
pasien dan di dapat
anamnesa pasien
data senjang pasien
Suhu : 36,4 C
Respirasi : 24x /
menit
Tekanan darah : 90
/60 mmHg
09.15 2. Mengobservasi reaksi 2. Pasien tampak
nonverbal dari meringis dan
ketidaknyamanan. diketahui skala nyeri
5 (0-10).
8. Memantau Tanda-tanda 8. TD : 90 / 60
14.15
vital saat dilakukan
Suhu : 36,5 C
transfusi darah
Nadi : 100 x/ menit
17.00
12. Mengganti transfusi
12. Infus terpasang ka-
darah dengan infus ka-
en 1B
en 1B 10 cc/ jam
17.00
13. Memberikan obat 13. Obat diberikan
Cefotaxime 500mg dan Melalui intravena
Methylpredisolone 10 alergi (-), nyeri (-)
mg
2. 30 mei 2017 S:
10mg
menyeka pasien
6. Baju pasien terganti dan
08.30 6. Mengganti baju pasien
pasien tampak lebih
nyaman
jam diagnosa
Hemogolbin : 9,6
Leukosit : 13.300
Hematokrit/PCV : 30
Eritrosit : 3,67
Trombosit :674.00
Pasien sudah tidak pucat
A : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan
mengeluh nyeri
P : lanjutkan intervensi
mendengarkan music.
P : lanjutkan intervensi
mandikan/ diseka
A : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan