Professional Documents
Culture Documents
1
2
Pada sekolah yang menerapkan MBS, kepala sekolah memiliki peran sebagai
manajer di sekolah. Manajer sekolah diharapkan dapat membimbing dan
mengarahkan pengembangan kurikulum dan program pengajaran serta melakukan
pengawasan dalam pelaksanaannya (Mulyasa, 2004). Kepemimpinan kepala
sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk dapat
mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah melalui program-program
yang terencana. Oleh karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kompetensi
unggul. Menurut Dharma dalam Suhardiman (2011) peran kepala sekolah pada
abad 21 lebih banyak berpartisipasi pada pembelajaran, yaitu 91%. Artinya di sini
peran kepala sekolah sangat tinggi dalam menunjang pembelajaran sehingga
peningkatan mutu pendidikan sangat berpengaruh. Kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang kepala sekolah menurut Permendiknas No 13 Tahun 2007
meliputi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial
(Depdiknas, 2007).
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menurut Carin dalam Afnidar (2012),
memiliki tiga komponen utama yaitu produk, proses, dan sikap. Biologi
merupakan bagian dari IPA. Pada proses pembelajaran biologi, diperlukan cara
yang berbeda dengan pembelajaran lain, oleh karena itu perlu didukung adanya
perencanaan yang baik di tingkat sekolah. Pada pembelajaran biologi, diperlukan
beberapa peralatan untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan proses
ilmiah. Tingginya kebutuhan peserta didik akan layanan dalam menunjang
pembelajaran, menuntut sekolah memiliki program yang jelas dan terencana, oleh
karena itu dibutuhkan seorang pemimpin yang benar-benar berkompeten dalam
memimpin suatu sekolah demi lancarnya pembelajaran itu sendiri karena majunya
suatu sekolah tak hanya didukung dengan adanya fasilitas dan kondisi sekolah
yang lengkap tetapi juga pada proses serta hasil pembelajaran yang berlangsung di
sekolah tersebut.
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Data yang diperoleh berupa deskripsi
verbal yang akan dianalisis secara kualitatif. Pada penelitian ini peneliti bertindak
sebagai pelaku sekaligus pengumpul data. Dalam penelitian ini peneliti berperan
sebagai pengamat penuh. Peneliti melakukan observasi serta wawancara secara
langsung pada subjek penelitian. Penelitian dilakukan di tiga Sekolah Menengah
Atas yang berada di kota Blitar baik sekolah negeri ataupun swasta dan dua
Madrasah Aliyah dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling
berdasarkan jenis sekolah dari keseluruhan sekolah yang ada di kota Blitar.
Sekolah yang dijadikan sampel adalah: (1) MAN Kota Blitar di Jalan Jati No 78,
(2) MAS Maarif Nahdlatul Ulama Blitar di Jalan Ciliwung No 52, (3) SMAN 1
Blitar di Jalan Ahmad Yani No 94, (4) SMAN 2 Blitar di Jalan Citarum, dan (5)
SMA Muhammadiyah Blitar di jalan Cokroaminoto No 3. Dalam penelitian ini
data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah
data yang didapat dari pihak pertama yaitu kepala sekolah yang diperoleh dengan
teknik wawancara. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain yang
telah dikumpulkan, yaitu hasil angket guru biologi, dokumen sekolah dan
dokumen foto. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan proses: studi
kepustakaan, wawancara, angket, observasi dan dokumentasi. Wawancara
3
HASIL
Hasil wawancara kepala sekolah mengenai kualifikasi umum disajikan
pada Tabel 2.
Dari Tabel 2 diketahui bahwa kualifikasi umum kepala sekolah telah terpenuhi
dengan skor berkisar 8-11.
Tabel 3 memperlihatkan hasil wawancara kepala sekolah mengenai
kompetensi kepala sekolah.
Tabel 3 Temuan Penelitian Hasil Wawancara Kompetensi Kepala Sekolah
Lokasi SMA
MAS Maarif
SMAN 1 SMAN 2 Muhamma MAN
NU
Kompetensi diyah
Kepriba Menjadi guru Memberikan Memberi Mengedepan Menjadi
dian model ketika contoh pada contoh pada kan akhlakul panutan bagi
kegiatan guru dg guru dan siswa karimah seluruh masyara
MGMP, datang lebih dg datang kat sekolah serta
memberi pagi, lebih pagi dan senantiasa me
keteladanan mengerjakan biasanya ngembangkan
pada guru dan tugas tepat pulang paling karakter untuk
siswa waktu akhir melaksanakan
visi misi seko
lah
Sosial Membina Membina Melakukan Mengutama Berusaha menge
hubungan baik hubungan kerja sama dg kan adannya tahui dan mema
dg alumni & baik antar pihak lain, kebersamaan hami kapasitas
menghargai sesama guru misalnya dg antara seluruh tenaga
peran seluruh dan RS Aminah kepala, guru, pendidik dan
stakeholder. membuat untuk kerja karyawan, kependidikan
Hasil dari acara sama dlm dan siswa. termasuk siswa
alumni antara dengan praktek kepera Memiliki dan walinya dg
lain green melibatkan watan siswa program cara pertemuan
house untuk masyarakat dan peralatan GNOTA dan rutin
mendukung UKS serta pe acara sosial
pembelajaran ngobatan ri
biologi ngan bagi
siswa dan guru
Supervisi Dengan 2 cara, Dengan cara Dilakukan Dilakukan Mengisi buku
yaitu langsung kunjungan pada tenaga dengan monev dg
ke KS dan dg kelas pendidik dan memberikan bantuan kritik
cara pendelega kemudian kependidikan. penjaringan dan saran dari
sian pada tim dilanjutkan Dilakukan aspirasi oleh siswa serta hasil
audit internal dengan dengan guru rapat direktorat
dan waka diskusi membuat kemudian dan satminkal
kurikulum individu, jadwal dievaluasi (satuan minimal
pembinaan kunjungan kepala pangkalan)
guru setiap kelas sekolah
hari senin kemudian
pelaksanaan
kunjungan dan
evaluasi
individu.
5
Lokasi SMA
MAS Maarif
SMAN 1 SMAN 2 Muhamma MAN
NU
Kompetensi diyah
Kewirausa Memberdaya Memberikan Memberdaya Memiliki Mendayaguna
haan kan inovasi inovasi kan potensi program kan seluruh
pada kegiatan untuk me sekolah usaha, yaitu potensi
ekskul, ngembang dengan koperasi madrasah dan
misalnya kan potensi memiliki mengelola
ekskul sekolah, usaha mandiri beberapa unit
olimpiade seperti seperti usaha seperti
mengadakan koperasi dan koperasi dan koperasi,
lomba sains kantin, mem penyewaan fotokopi,
antar SMP berdayakan kantin pada katering.
greenhouse pihak luar
yang dimi
liki sekolah
Manajerial Memberdaya Menyusun Membuat Penataan Mendistribusi
kan semua program program dan program kan seluruh
warga sekolah kerja dan perencanaan pengemba pekerjaan yang
untuk anggaran sekolah. ngan sekolah terkait dg KBM
mengatasi sekolah Untuk dengan mem kepada pihak
masalah karena meningkat berikan yang berkemam
sekolah. Untuk anggaran kan mutu kewenangan puan melalui
meningkat sekolah saat pendidikan kepada tena job description.
ini terbatas. biologi, baru- ga yang ber Untuk mening
kan mutu
Untuk baru ini kemampuan katkan mutu
pendidikan
meningkatka mengadakan dibidangnya pendidikan
biologi
n mutu pembangunan masing-ma biologi, terdapat
memiliki
pendidikan laboratorium sing. Untuk bimbingan dan
program
biologi IPA karena meningkat pelatihan bagi
olimpiade
diadakan sebelumnya kan mutu guru, pelatihan
biologi,
pelatihan dinilai kurang pendidikan olimpiade, me
bimbingan
dan layak. biologi, dia miliki tempat
karya ilmiah,
pembinaan Pembinaan dakan pela penyidikan
peningkatan
guru, siswa untuk tihan guru, natural, pelati
kualitas guru
mengadakan olimpiade pengadaan han KIR, memi
biologi, serta
pelatihan serta KIR greenhouse, liki reaktor
mengadakan
olimpiade serta biodigester serta
program
bagi siswa pelatihan terdapat IPAL
tutorial temsn
olimpiade sebagai sarana
sebaya.
dan KIR pembelajaran
siswa.
Kompetensi
I II III IV V
Sekolah
83% 78% 79% 82% 82%
SMA Negeri 1 Blitar sangat baik baik sangat sangat baik
baik baik
90% 79% 78% 78% 85%
sangat baik baik baik sangat baik
SMA Negeri 2 Blitar
baik
6
Kompetensi
I II III IV V
Sekolah
75% 75% 75% 69% 75%
SMA Muhammadiyah Blitar baik baik baik baik baik
78% 87% 86% 90% 92%
MAN Kota Blitar baik sangat sangat sangat sangat baik
baik baik baik
75% 75% 75% 75% 75%
MAS Maarif NU Blitar
baik baik baik baik baik
Keterangan :
I : kompetensi kepribadian IV : kompetensi kewirausahaan
II : kompetensi sosial V : kompetensi manajerial
III : kompetensi supervisi
Sarana Prasarana
Laboratorium Biologi Perpustakaan
Sekolah
SMA Negeri 1 Blitar 81% (sangat baik) 76% (baik)
PEMBAHASAN
Pada lima sampel yang telah dianalisis, semua memiliki cara yang
berbeda-beda dalam mengimplementasikan kompetensi kepribadian namun pada
intinya semua sama-sama saling mengembangkan kompetensi kepribadiannya
masing-masing. Implementasinya antara lain memberikan keteladanan dalam hal
disiplin waktu dengan datang di sekolah lebih awal, memberikan contoh prestasi
untuk merangsang prestasi dari siswa, memberikan contoh yang baik dalam
bersikap. Implementasi kepribadian ini tentunya juga diasah oleh kepala sekolah
dengan mengikuti workshop dan pelatihan-pelatihan, mengikuti kegiatan outbond
yang diselenggarakan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Menurut
Mulyasa (2004), untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien,
kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan, perencanaan, dan
pandangan yang luas tentang sekolah dan pendidikan. Wibawa kepala sekolah
harus ditumbuhkembangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian, semangat
7
dengan layanan (atau produk) dari organisasi. Dari pernyataan tersebut, terlihat
bahwa ada hubungan antara kompetensi manajerial, supervisi, dan sosial.
DAFTAR RUJUKAN
Afnidar. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Kepercayaan Diri
terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Biologi
Siswa pada Topik Pencemaran Lingkungan di SMA Negeri 1 Mutiara
Pidie. (online), (http://digilib.unimed.ac.id/pengaruh-strategi-
pembelajaran-inkuiri-dan-kepercayaan-diri-terhadap-hasil-belajar-biologi-
dan-keterampilan-proses-sains-biologi-siswa-pada-topik-pencemaran-
lingkungan-di-sma-negeri-1-mutiara-pidie-22621.pdf), diakses tgl 10 Juni
2013.
10