You are on page 1of 21

BERBAGI ILMU KEPERAWATAN

Senin, 31 Januari 2011


CONTOH KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
2. Umur Kepala Keluarga : 37 tahun
3. Alamat Kepala Keluarga : Jln. Baji minasa, Kel.tamarunang, Kec.Mariso
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Pedagang
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SLTP
6. Komposisi Keluarga :
No Nama JK Hub.Dg. Umur Pend. STATUS IMUNISASI
Anggota Kep. (thn) terakhir BCG POLIO DPT HEPATITIS CAMPAK
keluarga Keluarga
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny.K P ISTRI 35 SMP
2 An.M P Anak 1 12 SMP
3 An.N L Anak 2 9 SD

Genogram :

Keterangan :

= laki-laki = garis hub. keluarga = meninggal


= perempuan = tinggal satu rumah = klien

6. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. A termasuk keluarga kecil yang terdiri dari Kepala Keluarga, istri, 2 orang
anak
7. Suku Bangsa :
Seluruh Anggota Keluarga berasal dari suku Makassar, Indonesia
8. Agama :
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat beribadah dan
menjalankan perintah Allah SWT
9. Status Sosial Ekonomi keluarga :
Kepala Keluarga : 500.000,-/bln
Istri (ibu K) : 250.000,-/bln
Anak ke-1 :-
Anak ke-2 :-
Untuk pendapatan KK dengan Istri, dijadikan satu sehingga menjadi Rp.750.000,-/bln
dengan rata-rata pengeluaran Rp.600.000,-/bln. Dilihat dari penghasilan anggota
keluarga dan harta benda yang dimiliki dalam keluarga, keluarga tersebut mempunyai
status social ekonomi rendah
10. Aktivitas rekreasi keluarga :
Setiap hari KK dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan
biasanya menonton TV, berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah diruang
keluarga, untuk anak ke-1 dan ke-2 sering keluar bermain dengan teman-temannya
disore hari.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn.A mempunyai 2 orang anak, anak pertama perempuan dengan umur 14
thn, anak kedua laki-laki dengan umur 12 thn, maka keluarga Tn.A berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
12. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Adanya masalah kesehatan yang dihadapi oleh Ny.K menderita gastritis, dan adanya
stress/trauma keluarga yang mengganggu anak-anaknya.
13. Riwayat Keluarga Inti
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, dan menurun. Riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :
Kepala Keluarga : Klien pernah sakit apendisitis sehingga harus operasi dan rawat
inap selama 8 hari di Rumah Sakit dan sekarang sudah sembuh.
Istri : Klien memiliki penyakit magh/gastritis, namun jika penyakitnya kambuh tidak
mengharuskan klien berobat dan rawat inap di RS akan tetapi cukup membeli obat
diapotek
Anak ke-1 : tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan
rawat inap di RS
Anak ke-2 : klien pernah mengalami cedera di kepala dan pergelangan tangan
dislokasi akibat jatuh pada saat bermain, tapi tidak dibawa ke RS untuk berobat akan
tetapi hanya diberi obat gosok dan diurut saja pergelangan tangannya dan kepala yang
cedera hanya diberikan antiseptic yang dibeli sendiri dari apotek. Namun klien masih
terkadang mengeluhkan tangannya terasa nyeri apabila banyak digerakkan saat
bermain. Biasanya saat kambuh, klien cukup diberi minyak gosok pada daerah yang
terasa sakit yang kemudian digunakan untuk istirahat sampai sembuh dengan
sendirinya.

14. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Dari keluarga Tn.A tepatnya anak ke-2 (kakak KK) pernah mengidap sakit DBD,
sedangkan dari keluarga Ny.K tepatnya anak ke-2 (adik Ny.K) mengidap penyakit diare.
C. Pengkajian Lingkungan
15. karakteristik rumah
Luas tanah : 5 x 6 m2 Luas Rumah : 4 x 5 m2
Tipe Rumah : Rumah panggung/rumah kayu dengan jumlah ruang 1 kamar tidur, 1
ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 1 dapur, kamar mandi diluar rumah, dan WC
umum. Jumlah jendela 3, setiap ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya secara
optimal. Peletakan perabot rumah tangga tidak tertata dengan rapi. Tidak ada septic
tank, pembuangan langsung ke selokan besar, jarak antara wc dengan sumber air
kurang lebih 10 meter, sumber air minum PAM.
Denah Rumah :

Keterangan :
1. Rg. Tamu & rg. Keluarga
1 2 2. Kamar tidur

3. Dapur
3 4. Kamar mandi

5. Wc umum

10m

16. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW


Tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di wilayah
perkotaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat. Penduduk
setempat juga mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru dan ada tamu yang
menginap harap lapor pada RT/RW. Saat terjadi wabah DBD, malaria, atau pun diare
diadakan kerja bakti.
17. Mobilitas Geografis Keluarga
Sejak Tn.A menikah dengan Ny.K, keluarga Tn.A sudah 2 kali pindah pertama di
Panampu dan yang kedua di kecamatan Mariso dan tidak pernah pindah lagi.
18. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Setiap hari, pada saat sore dan malam hari klien dan keluarganya selalu meluangkan
waktu untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat
disekitar.
19. Sistem Pendukung Keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling
menyayangi satu sama lain keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan MCK, tempat
tidur, sumber air bersih, dan sepeda sebagai sara transportasi, sedangkan fasilitas
sosialnya berupa mengikuti penyuluhan kesehatan diposyandu misalnya : penyuluhan
tentang DBD,diadakannya imunisasi, sedangkan dukungan psikologi dan spiritual
keluarga terpenuhi dengan baik.
D. Struktur keluarga
20. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah
bahasa makassar dan Indonesia. Komunikasi antara keluarga lebih sering mulai sore
hari karena hampi semua anggota keluarga pulang kerja disore hari.
21. Struktur Kekuatan Keluarga
Klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku yang baik ,
sopan santun, tata karma, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain. Untuk
kekuatan keluarga masih tetap berada pada Tn.A jika ada masalah diselesaikan dengan
baik oleh Tn.A dan istrinya beserta kedua anaknya.
22. Struktur Peran

Tn.A :

- peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat


- peran formal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah

Ny.K :

- peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu


dilingkungan tempat tinggal
- peran formal : sebagai ibu rumah tangga, istri. ibu

Anak ke-1 :

- peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar


- peran formal : sebagai anak

Anak ke-2 :

- peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar


- peran formal : sebagai anak
23. Nilai dan Norma keluarga
Keluarga kurang menyadari pentingnya menjaga kesehatan, mereka membiasakan cuci
tangan sebelum makan, akan tetapi kebersihan lingkungan disekitarnya tidak dijaga
dengan baik, kecukupan gizi dalam keluarga juga kurang terpenuhi dilihat dari
makanan yang sering dikonsusmsi tiap harinya dikarenakan ekonomi rendah (tidak
memenuhi 4 sehat 5 sempurna).
E. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih saying. Klien selalu mendukung
apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak melangga etika dan
sopan santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga.
25. Fungsi Sosial
Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga masih
memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun dalam berperilaku.
26. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
keluarga cukup mengetahui mengenai penyakit, namun pengetahuan mengenai
penanganan jika mengalami kekambuhan penyakit kurang. Terbukti saat Ny.K kambuh
penyakitnya dia hanya membeli obat di apotek tanpa berobat ke dokter dulu, dan juga
ketika anaknya mengalami cedera hanya diberi minyak gosok di area yang sakit, lalu
digunakan untuk istirahat sampai terasa baik.
b. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
- anggota kelurga mengerti potensi yang ada pada setiap anggota kelurga dan mengerti
tentang sumber-sumber kelurga yang dimiliki
- keluarga kurang menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang bersih dapat
mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit. Terbukti dari lingkungan sekitar banyak
terdapat tumpukan sampah, tidak terdapat juga empat sampah.
- Keluarga kurang mengerti dan menyadari tentang pentingnnya hygien sanitasi untuk
menciptakan rumah yang sehat. Terbukti jendela rumah jarang dibuka.
- Keluarga secara keseluruhan kurang mampu mempertahankan kondisi kesehatan
mereka. Terbukti pemenuhan gizi seimbang kurang, tidur tidak teratur, mengatur
waktu antara bekerja dan berkumpul dengan keluarga kurang baik, terbukti keluarga
mengutamakan pekerjaan.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
- pegetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga sedikit mengerti mengenai
hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan dan yang perlu dilakukan untuk
mencegah kekambuhan
- jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga
kesehatan, maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan penyembuhan pada
tenaga kesehatan. Namun bila sakitnya masih tergolong ringan, keluarga cukup
menganjurkan istirahat, pemenuhan kebutuhan dan konsumsi obat antiseptic, generic,
dll dari apotek atau warung kepada anggota keluarga yang sakit.
- Untuk berjaga-jaga, keluarga hanya menyediakan obat-obatan yang sering dikonsumsi
dan cocok bagi masing-masing anggota keluarga. Apabila penyakit yang diderita dirasa
parah, keluarga langsung membawa ke tenaga kesehatan.
- Keluarga memberikan perhatian, kasih saying dan support agar dapat membantu
proses penyembuhan.
d. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat :
- keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya
- anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Namun, terkadang
maslah kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak begitu diperhatikan secara lebih
lanjut.
- Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan selalu mencari
solusi jika keluarga sakit.
- Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan penyakit yang menyerang anggota
keluarga yang lain.
- Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif
- Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang dilakukan
jika maslah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak dapat mengambil
keputusan.
27. fungsi reproduksi
a. jumlah anak yang dimiliki Tn.A ada 2 orang yaitu 1 perempuan dan 1 laki-laki
b. keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga jarak kelahiran anak
yang satu dengan yang lainnya.
c. Tn.A dan Ny.K menggunakan metode program KB alami
28. fungsi ekonomi
- keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari pendapatan
yang diterima per bulan, namun keluarga kurang mampu menyisihkan pendapatannya
untuk keperluan yang tidak terduga
- keluarga kurang mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti posyandu,
puskesmas dll.
F. Stress dan Koping Keluarga
29. stressor jangka pendek dan jangka panjang
- stressor jangka pendek : kerusakan rumah akibat banjir dan trauma adanya banjir
susulan
- stressor jangka panjang : kekambuhan penyakit magh/gastritis pada Ny.K
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Untuk stress jangka pendek, keluarga mengaku sedikit cemas karena tidak dapat
tenang dan nyaman beristirahat dirumahnya.meskipun demikian keluarga telah
berusaha memperbaiki rumahnya sehingga layak untuk dihuni dan tetap waspada
dengan adanya banjir susulan yang bisa datang lagi. Untuk stressor jangka panjang
keluarga (terutama Ny.K) berusaha mencegah kekambuhan penyakitnya. Namun
terkadang Ny.K tetap mengkonsumsi makanan yang menjadi pantangannya misalnya
makanan pedas dan asam.
31. strategi koping yang digunakan
Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah.
32. strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,
mengkambinghitamkan anak, memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah.

G. Pemeriksaan Fisik
1. Tn.A (kepala keluarga)
TD : 120/70 mmHg
R : 24 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36 0C
KEPALA
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit sawo matang
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
- Mulut dan faring
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul
DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat
palpitasi, suara mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan
peristaltik usus baik.
EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada
jari tangan dan kaki.
2. Ny.K (Istri)
TD : 120/80 mmHg
R : 26 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36 0C
KEPALA
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit putih bersih
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
- Mulut dan faring
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul
DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat
palpitasi, suara mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan
peristaltik usus baik.
EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada
jari tangan dan kaki.

H. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan


Keluarga berharap agar mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat pada siapa
saja yang membutuhkan tidak hanya pasien yang di RS tetapi juga warga masyarakat
yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan. Jangan membeda-bedakan dalam
memberikan pelayanan antara masyarakat miskin dengan kaya.
I. Pengkajian Fokus
- Hubungan anak terhadap orang tua baik, walau pun sibuk bekerja ibu dan ayah selalu
meluangkan waktu disela- sela pekerjaan untuk pulang kerumah memberi makan dan
melihat keadaan anaknya
- Hubungan anak dengan adiknya sangat baik, selalu bermain bersama meski orang tua
pergi bekerja (saling menjaga satu sama lain)
- Orang tua membentuk jaringan dengan anak dengan cara tiap hari selalu meluangkan
waktu disela-sela pekerjaan menjenguk anaknya dirumah, tetap memberikan kasih
sayang, perhatian kepada seluruh keluarga dan tetap menjaga komunikasi dengan baik.
- Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tetap terjaga dengan baik kedua orang tua
memiliki tugas sebagai kepala keluarga, isri, ayah dan juga ibu.

J. Analisa Data

SIMPTOM ETIOLOGI PROBLEM


DO: bila lelah dan Ketidak mampuan keluarga untuk mengenal Nyeri Akut
makannya tidak teratur mengenai masalah kesehatan yang meliputi (Ny.K)
Ny.K nampak menahan pengertian, tanda dan gejala, factor
nyeri penyebab yang mempengaruhinya serta
DS: pasien mengatakan persepsi keluarga terhadap masalah
bila lelah dan makan tidak
teratur perutnya terasa
nyeri. Lalu biasanya
cukup minum obat magh
(antasida), tidak pernah
ke dokter periksa
Skala nyeri : 4 (1-5)
DO: keluarga tampak Ketidak mampuan keluarga dalam Sindrom
sering tiduran dan mengambil keputusan mengenai tindakan pasca
berkumpul diruang tamu. yang tepat atas kecemasan atau trauma trauma
DS: keluarga mengaku yang dirasakan.
masih sedikit cemas dan
keluarga tidak dapat
berada didalam rumah
dengan nyaman dan
tenang. Keluarga tetap
waspada dengan adanya
banjir susulan akibat
cuaca yang tidak menentu
dan tidak disangka-
sangka.

K. Skoring
1. Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.

No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah: 3/3x1 = 3/3 3/3=1 Masalah sudah terjadi
aktual
2 Kemungkinan 1/2x2 = 1 1 Kebiasaan klien yang
masalah dapat dapat mendorong
diubah: kekambuhan akan
sebagian terulang kembali saat
klien merasakan dalam
keadaan sehat
3 Potensial 2/3x1 = 2/3 2/3 Sumber-sumber dan
masalah untuk tindakan yang mencegah
dicegah : kekambuhan dapat
cukup dijangkau oleh klien
4 Menonjolnya 0/2x1 = 0 0 Kebiasaan dalam
masalah: mengatasi masalah yang
masalah tidak sedederhana
dirasakan menyebabkan masalah
tidak dianggap serius oleh
klien dan keluarga
:22/3

2. Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan
atau trauma yang dirasakan.

No. Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah: 3/3x1 = 1 1 Masalah actual karena
aktual mekanisme koping
keluarga kurang adekuat
dan stressor sangat
dirasakan keluarga
2 Kemungkinan 1/2x2 = 1 1 Semakin lama, stressor
masalah dapat makin sedikit sehingga
diubah: sebagian trauma dapat diatasi
sebagian.
3 Potensial 2/3x1 = 1 2/3 Penerimaan dan
masalah untuk keikhlasan terhadap
dicegah: cukup suatu peristiwa dapat
mengurangi trauma
4 Menonjolnya 2/2x1 = 1 1 Trauma merupakan salah
masalah: satu tanda keadaan
masalah berat, psikologis yang
perlu terganggu
penanganan
serius
:32/3

L. Prioritas Masalah
1. Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan
atau trauma yang dirasakan
2. Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.

M. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A


N Hari/ Diagnosa Tujuan Intervensi
o Tanggal Umum Khusus
1. Rabu/ Sindrom pasca Setelah 1. Keluarga mampu 1. Anjurkan keluarga un
22/12/10 trauma pada dilakukan mengenal masalah mengungkapkan
keluarga Tn.A tindakan trauma dalam kecemasannya
berhubungan selama 2 hari keluarga
dengan diharapkan 2. Keluarga mampu 2. Anjurkan keluarga un
ketidakmampuan keluarga memutuskan mengurangi stressor
keluarga dalam mampu tindakan yang menyebabkan kecem
mengambil mengatasi tepat untuk seperti anjurkan kelu
keputusan sindrom pasca mengatasi untuk tidak berfokus
mengenai tindakan trauma kecemasan dan terhadap kejadian ba
yang tepat atas trauma yang paling berkesan
kecemasan atau 3. Keluarga mampu merusak harta benda
trauma yang melakukan 3. Anjurkan keluarga un
dirasakan tindakan tetap mempertahank
keperawatan mekanisme koping
mencegah trauma keluarga dalam
yang berlebih menghadapi masalah
4. Keluarga mampu 4. Anjurkan keluarga un
memelihara menjaga hubungan so
lingkungan fisik, dengan tetangga yang
psikis, dan social memiliki kesamaan s
untuk dan sepenanggungan
mempertahankan menjaga keadaan psi
derajat kesehatan dengan mampu mene
5. Keluarga mampu dengan ikhlas keadaa
memanfaatkan yang menimpanya.
sumberdaya yang 5. Anjurkan keluarga un
ada dimasyarakat meminta bantuan dar
seperti puskesma, kesehatan dalam upa
posyandu untuk mengurangi masalah
memperoleh kesehatan
pelayanan
kesehatan.

2. Rabu/ Nyeri akut pada Setelah 1. Keluarga mampu 1. Jelaskan tentang pen
22/12/10 Ny.K pada dilakukan mengenal penyakit gastritis, meliputi:
keluarga Tn.A tindakan gastritis. pengertian, tanda dan
berhubungan selama 2 hari 2. Keluarga mampu gejala, penyebab,
dengan diharapkan memutuskan penanganan dan
ketidakmampuan Ny.K mampu tindakan yang pencegahan serta aki
keluarga untuk mengatasi tepat untuk bila penanganan tida
mengenal masalah nyeri mengatasi atau tdk segera ditan
kesehatan anggota kekambuhan Ny.K dengan bahasa yang m
keluarga. 3. Keluarga mampu dipahami.
melakukan 2. Jelaskan kepada kelu
tindakan mengenai hal-hal yan
keperawatan dapat dilakukan saat
pencegahan penyakit Ny.K kambu
penyakit Ny.K 3. Anjurkan kepada kelu
4. Keluarga mampu untuk membantu klie
memelihara dalam menghindari d
lingkungan fisik, meminimalisasikan s
psikis, dan social bentuk makanan dan
sehingga dapat minuman yang dapat
menunjang menyebabkan penyak
peningkatan Ny.K kambuh
kesehatan Ny.K 4. Anjurkan kepada kelu
5. Keluarga mampu untuk tidak membiar
memanfaatkan Ny.K kecapean dan ba
sumberdaya yang pikiran.
ada dimasyarakat 5. Anjurkan kepada kelu
seperti puskesmas, untuk memeriksakan
psyandu, kartu kepelayanan kesehat
sehat untuk terdekat baik saat ka
memperoleh maupun tidak untuk
pelayanan mengetahui perkemb
kesehatan bagi penyakit Ny.K
Ny.K

N. IMPLEMENTASI
Hari/tgl No. IMPELEMENTASI Ket
Dx
Kamis/ 1 1. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan
23/12/2010 kecemasannya
Hasil : keluarga mengungkapakan kecemasannya
2. Menganjurkan keluarga untuk mengurangi stressor yang
menyebabkan kecemasan seperti anjurkan keluarga
untuk tidak berfokus terhadap kejadian banjir yang
paling berkesan dan merusak harta benda.
Hasil ; keluarga mendengarkan dengan baik apa yang
disrankan, dan ingin mencoba melaksanakan apa yang
telah dingajurkan perawat
3. Menganjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan
mekanisme koping keluarga dalam menghadapi masalah
Hasil : keluarga mendengarkan dengan seksama anjuran
yang diberikan perawat dan ingin memperbaiki koping
keluarganya.
4. Menganjurkan keluarga untuk menjaga hubungan social
dengan tetangga yang memiliki kesamaan senasib dan
sepenanggungan, menjaga keadaan psikis dengan
mampu menerima dengan ikhlas keadaan yang
menimpanya.
Hasil : kelurga menjaga hubungan social dengan tetangga
yang memiliki kesamaan senasib dan sepenanggungan,
menjaga keadaan psikis dengan mampu menerima
dengan ikhlas keadaan yang menimpanya, meskipun
jarang berkumpul dan berkomunikasi dengan mereka.
5. Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari
tenaga kesehatan dalam upaya mengurangi masalah
kesehatan.
Hasil : keluarga menerima saran untuk meminta bantuan
kepada tenaga kesehatan dan keluarga mengatakan akan
melaksanakannya.
Kamis/ 2 1. Menjelaskan tentang penyakit gastritis, meliputi:
23/12/2010 pengertian, tanda dan gejala, penyebab, penanganan dan
pencegahan serta akibat bila penanganan tidak tepat
atau tdk segera ditangani dengan bahasa yang mudah
dipahami.
Hasil : klien tampak mendengarkan dan dengan seksama
dan klien mengatakan agak mengerti dengan penjelasan
yang diberikan.
2. Menjelaskan kepada keluarga mengenai hal-hal yang
dapat dilakukan saat penyakit ny.x kambuh.
Hasil : klien tampak mengerti dengan penjelasan yang
diberikan perawat, dan klien mengatakan akan
melaksanakan apa yang disarankan.
3. Menganjurkan kepada keluarga untuk membantu klien
dalam menghindari dan meminimalisasikan segala
bentuk makanan dan minuman yang dapat
menyebabkan penyakit Ny.K kambuh
Hasil : keluarga tampak mengerti dan bersedia
membantu klien
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk tidak
membiarkan ny.x kecapean dan banyak pikiran.
Hasil ; keluarga mengatakan akan selalu mengingatkan
klien untuk menjaga kebiasaan dan aktivitas yang
menyebabkan kekambuhan penyakit klien.
5. Menganjurkan kepada keluarga untuk memeriksakan
Ny.K kepelayanan kesehatan terdekat baik saat kambuh
maupun tidak untuk mengetahui perkembangan
penyakit Ny.K
Hasil : keluarga mendengarkan dengan baik dan
menerima saran yang diberikan dan akan
mengaplikasikannya.
O. EVALUASI
No. Hari/tgl DIAGNOSA EVALUASI

1 sabtu / Sindrom pasca S : keluarga mengatakan kini sudah tidak


25/12/2010 trauma pada keluarga secemas hari-hari kemarin karena rumah
Tn.A berhubungan yang rusak sudah diperbaiki, danada info
dengan bahwa akan ada perbaikan selokan dan
ketidakmampuan pembuangan air bah oleh pemerintah
keluarga dalam setempat secepatnya.
mengambil keputusan O : keluarga tampak lebih tenang
mengenai tindakan A : masalah teratasi sebagian (intervensi 1
yang tepat atas dan 5 = berhasil/ intervensi 2, 3, 2 = belum
kecemasan atau berhasil)
trauma yang P: lanjutkan intervensi : 2, 3,dan 4
dirasakan

2 sabtu / Nyeri akut pada Ny.K S : Ny.x mengatakan kini telah memahami
25/12/2010 pada keluarga Tn.A penyakitnya dan apa saja yang perlu
berhubungan dengan dilakukan untuk mencegah kekambuhan
ketidakmampuan dan yang perlu dilakukan saat kambuh
keluarga untuk O : - klien tampak mengangguk saat
mengenal masalah diberi penjelasan
kesehatan anggota - klien mengatakan mengerti dengan
keluarga. penjelasan perawat
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi

Diposkan oleh Andi Aiezaara Mursyidah di 08.14


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Reaksi:

1 komentar:
1.

Arey Nur shita25 Agustus 2013 07.30

thanx tuk info na....

Balas

Muat yang lain...

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya
Andi Aiezaara Mursyidah
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
2011 (4)
o Januari (3)
PERSONAL HYGIENE
KEPERAWATAN KELUARGA LP---DENGAN KLIEN PENYAKIT
G...
CONTOH KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
o Februari (1)

Pengikut
Langganan
Fish Pos
Komentar
Ada kesalahan di dalam gadget ini
koleksi pribadi. Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like