Professional Documents
Culture Documents
Numan bin Tsabit bin Zuta bin Mahan at-Taymi Setelah Abu Hanifah menjelajahi bidang-bidang keilmu-
(bahasa Arab: ) , lebih dikenal dengan na- an secara mendalam, ia memilih bidang kih sebagai
ma Ab anfah, (bahasa Arab: ( ) lahir di konsentrasi kajian. Ia mulai mempelajari berbagai per-
Kufah, Irak pada 80 H / 699 M meninggal di Baghdad, masalahan kih dengan cara berguru kepada salah satu
Irak, 148 H / 767 M) merupakan pendiri dari Madzhab Syaikh ternama di Kufah, ia terus menimba ilmu darinya
Yurisprudensi Islam Hana. hingga selesai. Sementara Kufah saat itu menjadi tempat
domisili bagi ulama kih Iraq.
Abu Hanifah juga merupakan seorang Tabi'in, generasi
setelah Sahabat nabi, karena dia pernah bertemu dengan Abu Hanifah sangat antusias dalam menghadiri dan me-
salah seorang sahabat bernama Anas bin Malik, dan me- nyertai gurunya, hanya saja ia terkenal sebagai mu-
riwayatkan hadis darinya serta sahabat lainnya.[3] rid yang banyak bertanya dan berdebat, serta bersike-
Imam Hana disebutkan sebagai tokoh yang pertama ka- ras mempertahankan pendapatnya, terkadang menjadik-
li menyusun kitab qh berdasarkan kelompok-kelompok an syaikh kesal padanya, namun karena kecintaannya pa-
yang berawal dari kesucian (taharah), salat dan seterus- da sang murid, ia selalu mencari tahu tentang kondisi per-
nya, yang kemudian diikuti oleh ulama-ulama sesudahnya kembangannya. Dari informasi yang ia peroleh, akhirnya
seperti Malik bin Anas, Imam Sya'i, Abu Dawud, Imam sang syaikh tahu bahwa ia selalu bangun malam, menghi-
Bukhari. dupkannya dengan salat dan tilawah Al-Qur'an. Karena
banyaknya informasi yang ia dengar maka syaikh mena-
makannya Al-Watad.
1 Menuntut Ilmu Selama 18 tahun, Abu Hanifah berguru kepada Syaikh
Hammad bin Abu Sulaiman, saat itu ia masih 22 tahun.
Karena dianggap telah cukup, ia mencari waktu yang te-
Abu Hanifah kecil sering mendampingi ayahnya berda-
pat untuk bisa mandiri, namun setiap kali mencoba lepas
gang sutra. Namun, tidak seperti pedagang lainnya, Abu
dari gurunya, ia merasakan bahwa ia masih membutuh-
Hanifah memiliki kebiasaan pergi ke Masjid Kufah. Ka-
kannya.
rena kecerdasannya yang gemilang, ia mampu menghafal
Al-Qur'an serta ribuan hadits.
Sebagaimana putra seorang pedagang, Abu Hanifah pun 2 Menjadi Ulama
kemudian berprofesi seperti bapaknya. Ia mendapat ba-
nyak keuntungan dari profesi ini. Di sisi lain ia memiliki
wawasan yang sangat luas, kecerdasan yang luar biasa, Kabar buruk terhembus dari Basrah untuk Syaikh Ham-
serta hafalan yang sangat kuat. Beberapa ulama dapat mad, seorang keluarga dekatnya telah wafat, sementara ia
menangkap fenomena ini, sehingga mereka menganjur- menjadi salah satu ahli warisnya. Ketika ia memutusk-
kannya untuk pergi berguru kepada ulama seperti ia pergi an untuk pergi ke Basrah ia meminta Abu Hanifah untuk
ke pasar setiap hari. menggantikan posisinya sebagai pengajar, pemberi fata-
wa dan pengarah dialog.
Pada masa Abu Hanifah menuntut ilmu, Iraq termasuk
Kufah disibukkan dengan tiga halaqah keilmuan. Perta- Saat Abu Hanifah mengantikan posisi Syaikh Hammad,
ma, halaqah yang membahas pokok-pokok aqidah. Ke- ia dihujani oleh pertanyaan yang sangat banyak, sebagi-
dua, halaqah yang membahas tentang Hadits Rasulullah an belum pernah ia dengar sebelumnya, maka sebagian ia
metode dan proses pengumpulannya dari berbagai nega- jawab dan sebagian yang lain ia tangguhkan. Ketika Sya-
ra, serta pembahasan dari perawi dan kemungkinan di- ikh Hammad datang dari Basrah ia segera mengajukan
terima atau tidaknya pribadi dan riwayat mereka. Keti- pertanyaan-pertanyaan tersebut, yang tidak kurang dari
ga, halaqah yang membahas masalah kih dari Al-Qur'an 60 pertanyaan, 40 diantaranya sama dengan jawaban Abu
dan Hadits, termasuk membahas fatawa untuk menjawab Hanifah, dan berbeda pendapat dalam 20 jawaban.
masalah-masalah baru yang muncul saat itu, yang belum Dari peristiwa ini ia merasa bahawa masih banyak ke-
pernah muncul sebelumnya. kurangan yang ia rasakan, maka ia memutuskan untuk
Abu Hanifah melibatkan diri dalam dialog tentang ilmu menunggu sang guru di halaqah ilmu, sehingga ia dapat
kalam, tauhid dan metasika. Menghadiri kajian hadits mengoreksikan kepadanya ilmu yang telah ia dapatkan,
dan periwayatannya, sehingga ia mempunyai andil besar serta mempelajari yang belum ia ketahui.
dalam bidang ini. Ketika umurnya menginjak usia 40 tahun, gurunya Sya-
1
2 5 PUJIAN ULAMA
6 Referensi
[1] Imaam Abu Hanifa (R.A.), Biography of One of The Four
Great Imaams- I
7 Bahan bacaan
Biogra 10 Imam Besar, Syaikh M. Hasan Al Jamal
4 8 TEXT AND IMAGE SOURCES, CONTRIBUTORS, AND LICENSES
8.2 Images
Berkas:Mosque02.png Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/9f/Mosque02.png Lisensi: Public domain Kontribu-
tor: ? Pembuat asli: ?