You are on page 1of 15

Teori Teori Proses Penuaan

1. Teori Biological

Teori biologis tentang penuaan dapat dibagi menjadi teori intrinsic


dan ekstrinsic. Intrinsic berarti perubahan yang berkaitan dengan usia yang
timbul akibat pengaruh lingkungan. Teori biologis dibagi menjadi :

a) Teori Genetic Clock

Menurut teori ini, proses penuaan telah terprogram secraa genetic


untuk spesies-spesies tertentu. Tiap spesies mempunyai suatu jam genetic di
dalam inti selnya yang telah diputar menurut replikasi tertentu. Jam ini
menghitung mitosis dan menghentikan replikasi tertentu. Jadi menurut
konsep ini bila jam kita ini berhenti, kita akan meninggal dunia, meskipun
tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit. Secara teoritis, dapat
memungkinkan untuk memutar jam ini lagi meski hanya beberapa waktu
dengan pengaruh-pengaruh dari luar, berupa peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit dengan obat-obatan tindakan tertentu.

Spesies Genetic Clock Spesies Genetic Clock


Bulus 170 tahun Kucing 30 tahun
Manusia 116 tahun Anjing 27 tahun
Kerang 80 tahun Sapi 20 tahun
Kakatua 70 tahun Kelinci 18 tahun
Gajah 70 tahun Ayam 14 tahun
Burung hantu 68 tahun Tikus 5 tahun
Kuda 62 tahun Mencit 5 tahun
Chipanse 50 tahun Kecoa 1 tahun
Gorilla 48 tahun Nyamuk 5 bulan
Beruang 47 tahun Lalat 70 hari
Bangau 35 tahun
Genetic clock -> jam genetic -> TIMER -> sudah deprogram dari awal ->
kapan mulai dan kapan berhenti

Jam genetic berhenti -> mati -> meskipun tanpa penyebab

Setiap spesies punya perbedaan harapan hidup ( genetic clock ) yang


nyata

Teoritis : memungkinkan pemutaran ulang jam genetic -> bantuan


faktor eksternal -> peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, atau
tindakan medis tertentu

b) Teori Mutasi Somatik (Teori Error Catastrophe)

Menurut teori ini, menua disebabkan kesalahan yang beruntun dalam


jangka waktu yang lama dalam transkripsi dan translasi. Kesalahan
tersebut menyebabkan terbentuknya enzim yang salah dan berakibat
metabolism yang salah sehingga mengurangi fungsional sel, walaupun
dalam batas-batas tertentu kesalahan dalam pembentukan RNA dapat
diperbaiki, namun kemampuan memperbaiki diri terbatas pada transkripsi
yang tentu akan menyebabkan kesalahan sintesis protein atau enzim yang
dapat menimbulkan metabolit berbahaya. Bila juga terjadi kesalahan
pada tranlasi maka kesalahan yang terjadi juga semakin banyak.

Kesalahan mekaisme pengontrolan genetic seluler ->


transkripsi dan traslasi DNA/RNA -> terbentuknya enzim
yang salah -> reaksi metabolism enzim yang salah ->
mengurangi fungsional sel -> katastrop

c) Teori Auto Immune

Dalam teori ini dijelaskan bahwa didalam proses metabolisme


tubuh, suatu saat diproduksi zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang
tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah
dan sakit. Sebagai contoh ialah tambahan kelenjar timus yang pada usia
dewasa berinvolusi dan semenjak itu terjadilah kelainan autoimun.
(Godteris & Brocklehurst, 1989).

Kemampuan system imun mengenali dirinya sendiri


menurun -> merusak sel tubuhnya sednriri sedikit demi
sedikit -> autoimunitas

Daya tahan system imun menjadi turun -> daya serang


terhadap sel kanker menurun -> sel kanker leluasa
membelah

d) Teori Radikal Bebas

Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya


radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-
bahan organic seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan
sel-sel tidak dapat beregenerasi. Didalam tubuh yang bersiap merusak,
dapat dinetralkan dalam tubuh oleh enzimatau senyawanon enzim
contohnya adalah : vitamin C betakorotin, vitamin E.

e) Pemakaian dan rusak

Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah (rusak)

f) Teori Immunology Slow Virus (Immunology Slow Virus Theory)

System immune menjadi kurang efektif dengan bertambahnya usia


dan masuknya virus kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ
tubuh.

g) Teori Stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.
Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan
internal, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh telah
terpakai.

h) Teori rantai silang

Sel-sel yang tua atau asing reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang
kuat, khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya
elastic, kekakuan dan hilangnya fungsi.

i) Teori Program

Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah


setelah sel-sel tersebut mati.

2. Teori Kejiwaan Sosial

a) Aktivitas atau kegiatan (activity theory)


1) Teori aktivitas, menurut Havighrusrst dan Albrecht, 1953 berpendapat
bahwa sangat penting bagi individu usia lanjut untuk tetap aktivitas dan
mencapai kepuasan hidup.
2) Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara
langsung. Teori ini menyatakan bahwa usia lanjut yang sukses adalah
mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan social.
3) Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia
4) Mempertahankan hubungan antara system social dan individu agar tetap
stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia.
b) Kepribadian belanjut (continuity theory)

Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini
merupakan gabungan dari teori diatas. Pada teori ini menyatakan bahwa
perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh
tipe personality yang dimiliki.

c) Teori pembebasan (disengagement theory)

Salah satu teori social yang berkenaan dengan proses penuaan adalah teori
pembebasan atau disengagement theory. Teori ini menyatakan bahwa dnegan
bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai nmelepaskan diri
dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi social lansia
menurun, baik secara kuantitas maupun kualitas sehingga sering terjadi
kehilangan ganda (Tripple Lost), yakni :
1) Kehilangan peran (Loss of role)
2) Hambatan kontak social (restraction of contacs and relation ships)
3) Berkurangnya komitmen (to social mores and values)

3. Teori Psikologi

Teori-teori psikologi dipengaruhi juga oleh biologi dan sosiologi salah


satu teori yang ada. Teori tugas perkembangan, menurut Hanghusrt (1972)
setiap individu harus memperhatikan tugas perkembangan yang spesifik
pada tiap tahap kehidupan yang akan memberikan perasaan bahagia dan
sukses. Tugas perkembangan yang spesifik ini tergantung pada maturasi
fisik, pengharapan cultural dan masyarakat dan nilai serta aspirasi individu.
Tugas perkembangan pada dewasa tua meliputi penerimaan adanya
penurunan kekuatan fisik dan kesehatan, penerimaan masa pension dan
penurunan income, penerimaan adanya kematian dan pasangannya atau
orang-orang yang berarti bagi dirinya, mempertahankan hubungan dengan
group uang seusianya, adopsi dan adaptasi dengan peran social secara
fleksibel dan mempertahankan kehidupan secara memuaskan
PERMASALAHAN LANSIA

Permasalahan lansia dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Masalah yang berkaitan dengan kondisi fisik, antara lain :

a) Sesak nafas, terkait dengan penyakit lain seperti bronkhitis, asma,


sinusitis, bahkan berhubungan dengan pneumonia, serangan jnatung
dan darah tinggi
b) Tulang yang melemah dan mudah patah (osteoporosis)
c) Konstipasi (semacam perut keras dan kering yang menimbulkan rasa
sakit serta susah bergerak)
d) Gangguan pada gigi
e) Diare (sering buang air besar)
f) Pneumonia dan influenza
g) Gangguan pendengaran dan sakit pada sakit pada telinga atau fungsi
telinga menurun
h) Inkontinensi (buang air kecil tidak lancar, urine mengalami gangguan
dan kebocoran)
i) Rasa sakit, antar lain akibat gangguan pernafasan, artritis, kanker,
perut dan gangguan pada otot dan urat-urat syaraf
j) Penyakit kulit dan masalah yang berhubungan dengan gangguan kulit
lainnya
k) Sulit tidur atau gangguan tidur lainnya
l) Sakit mata, penyakit pada mata dan gangguan penglihatan
m) Masalah nutrisi, penurunan atau penambahan barat badan

2. Masalah psikologis

Masalah psikologis yang dialami lansia pada umumnya yaitu kesultan


atau gangguan dalam komunikasi, sehingga dapat menimbulkan
ketidakmampuan mengungkapkan perasaan, tidak nyaman, tidak aman, tidak
diterima dalam lingkungan, tidak dapat berpartisipasi, tidak mampu
menentukan pilihan sendiri, tidak mampu mengembangkan potensi diri,
tidak bebas menyampaikan pendapat, tidak mampu terlibat dalam organisasi,
tidak mampu melakukan rekreasi.
3. Masalah mental spritual

Masalah mental spiritual yang dialami lansia diantaranya :

a. Ingatan jangka pendek, mudah lupa, sering bingung dan linglung


b. Masalah-masalah perilaku yang berhubungan dengan dimensia akibat
penyakit-penyakit parkinson, huntington, alzeimer dan stroke, depresi,
dan gangguan kejiwaan lainnya.
Perubahan Fisik yang Terjadi Pada Proses Penuaan
1. Sel
a. Lebih sedikit jumlahnya
b. Lebih besar ukurannya
c. Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler
d. Menurunnya proporsi protein di otak, otot, darah, dan hati.
e. Jumlah sel otak menurun.
f. Terganggunya mekanisme perbaikan sel.
g. Otak menjadi atrofi, beratnya berkurang 5-10%

2. Sistem persarafan
a. Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel otaknya dalam setiap
harinya).
b. Cepatnyan menurun hubungan persarafan.
c. Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres.
d. Mengecilnya saraf panca indra. Berkurangnya penglihatan, hilangnya
pendengaran, mengecilnya saraf pencium dan perasa, lebih sensitif terhadap
perubahan suhu dengan rendahnya dengan ketahanan terhadap dingin.
e. Kurang sensitif terhadap sentuhan

3. Sistem pendengaran
a. Presbiakusis (gangguan pada pendengaran). Hilangnya kemampuan (daya)
pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-
nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50%
terjadi pada usia diatas 60 tahun.
b. Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.
c. Terjadi pengumpulan serumen dapat mengeras karena menginkatnya
keratin.
d. Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami
ketegangan jiwa/stres.

4. Sistem penglihatan
a. Sfingter pupil timbul skelerosis dan hilangnya tespon terhadap sinar.
b. Kornea lebih berbentuk sferis (bola)
c. Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) menjadi katarak, jelas
menyebabkan gangguan penglihatan.
d. Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap
kegelapan lebih lambat, dan susah melihat dalam cahaya gelap
e. Hilangny daya akomodasi.
f. Menurunnya lapangan pandang; berkurang luas pandangannya.
g. Berkurangnya daya membedakan warna biru atau hijau pada skala.

5. Sistem kardiovaskuler
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung untuk memompa menurun 1% setiap tahun sesudah
berumut 20 tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan
volumenya.
d. Kehilangan elatisitas pembuluh darah; kurang efektifitas pembuluh darah
perifer untuk oksigenisasi, perubahan posisi dari tidur ke duduk (duduk ke
berdiri) bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmHg
(menyebabkan pusing mendadak).
e. Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari
pembuluh darah perifer; sistolis normal 170 mmHg, diastolis normal 90
mmHg.

6. Sistem pengtaturan temperatur tubuh


Pada sistem pengaturan suhu, hipotalamus dianggap bekerja sebagai suatu
termostat, yaitu menetapkan suatu suhu tertntu, kemunduran terjadi sebagai
faktor yang mempengaruhinya. Yang sering ditemui antara lain;
a. Temperatur tubuh menurun (hipotermia) secara fisiologik 35o ini
akibat metabolisme yang menurun.
b. Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas
yang banyak sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot.

7. Sistem respirasi
a. Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.
b. Menurunnya aktivitas dari silia
c. Paru-paru kehilangan aktivitas; kapasitas residu meningkat, menarik nafas
menjadi berat, kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman
bernafas menurun
d. Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang
e. O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg.
f. CO2 pada arteri tidak berganti
g. Kemampuan untuk batuk berkurang
h. Kemampuan pegas, dinding, dada, dan kekuatan otot pernapasan akan
menurun seiring degan bertambahnya usia.
8. Sistem gastrointestinal

a. Kehilangan gigi; penyebab utama adalah Periodental disease yang bisa terjadi
setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan
gizi yang buruk.
b. Indera pengecap menurun; adanya iritasi yang kronis, dari selaput lendir, atropi
indera pengecap (80%), hilangnya sensitifitas dari saraf pengecap di lidah
terutama rasa tentang rasa asin, asam, dan pahit.
c. Esofagus melebar.
d. Lambung, rasa lapar menurun (sensitifitas lapar menurun), asam labung
menurun, waktu mengosongkan menurun.
e. Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi
f. Fungsi absobsi melemah (daya absobsi terganggu).
g. Liver (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan,
berkurangnya aliran darah.

9. Sistem reproduksi

a. Menciutnya ovari dan uterus


b. Atrofi payudara
c. Pada laku-laki testis masih dapat memproduksi spermatosoa, meskipun
adanya penurunan secara beransur-ansur
d. Dorongan seksual menetap sampai usia diatas 70 tahun (asal kondisi
keksehatan baik), yaitu;
Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia
Hubungan seksual secara teratur membantu mempertahankan
kemampuan seksual
Tidak perlu cemas karena merupakan perubahan alami
e. Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi menjadi
berkurang, reaksi sifatnya menjadi alkali, dan terjadi perubahan-perubahan
warna.

10.Sistem genito urinaria

a. Ginjal, merupaan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh, melalui


urine darah yang masuk ke ginjal, disaring oleh satuan unit terkecil dari
ginjal yang disebut nefron (tepatnya di glumerulus, kemudia mengecil dan
nefron menjadi atrofi. Aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%. Fungsi
tubulus berkurang akibatnya; kurang kemapuan mengkonsentrasi urine,
berat jenis urine menurun, proten uria.
b. Vesika urinaria (kandung kemih); otot-ototnya menjadi lemah, kapasitasnya
menurun sampai 200ml atau menyebabkan frekuensi buang air kecil
meningkat. Vesika urinari susah dikosongkan sehingga meningkatkan
retensi urine.
c. Pembesaran prostat kurang lebih 75% dialami oleh pria usia di atas 65 tahun
d. Atrofi vulva

11.Sistem endokrin

a. Produksi hampir semua hormon menurun


b. Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah
c. Pituitari; hormon pertumbuhan ada tetapi lebih rendah tetapi rendah dan
hanya dalam pembuluh darah, berkurangnya produksi dari ACTH, TSH,
FSH, LH.
d. Menurunnya aktifitas tiroid, BMR menurun.

12.Sistem kulit

a. Kulit mengerut atau keriput akibat kahilangan jaringan lemak


b. Kulit kasar dan bersisik,
c. Mekanisme proteksi kulit menurun
d. Produksi serum menurun
e. Gangguan pigmentasi kulit
f. Kulit kepala dan rambut menipis
g. Kelenjar keringat berkurang jumlahnya

13.Sistem musculoskeletal

a. Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh


b. Kifosis
c. Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek
d. Persendian membesar dan menjadi pendek
e. Tendon mengerut dan mengalami skelrosis

14.Perubahan mental

a. Perubahan fisik, organ perasa


b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan
e. Lingkungan
f. Memory:
Jangka panjang (*berhari-hari yang lalu) mencakup beberapa perubahan.
Kenangan jangka pendek (0-10 menit) kenangan buru
g. Intelegency; tidak berubah dengan informasi matematik dan perkataan
verbal.
h. Berkurangnya keterampilan psikomotor.

15.Perubahan psikososial

You might also like