You are on page 1of 2

ABSTRACT

Background and Objective : The most frequent complaints arise in patients after anesthesia

and surgical procedures are pain and nausea and vomiting after surgery. Post-surgical pain is
one of the important issues that accompany the process of operation, so that a strong
analgesic with minimal side effects is needed in the post-surgical period. Opioid class of drugs
has been used as a popular analgesic Tramadol one, but the use of Tramadol side effects most
often appears that nausea and vomiting. In this study aimed to compare the incidence of
nausea and vomiting in granting suppositori tramadol 100 mg and 100 mg intravenous
tramadol as analgesics after surgery on the lower extremity surgery with spinal anesthesia
Methods: After obtaining approval from the ethics committee FK - USU, 41 samples were

collected, men and women, from the age of 18-40 years with ASA physical status 1-2,
undergoing elective limb surgery under spinal anesthesia with the General Hospital Center for
H. Adam Malik and hospital networks. Samples were divided randomly into two groups. In
group A with 18 study subjects and in group B with 20 subjects research. This study used a
randomized controlled trial. Group A received 100 mg Tramadol suppositori and intravenous
placebo. Group B received intravenous tramadol 100 mg and placebo suppositori. VAS, the
incidence of nausea and vomiting were recorded. All data were analyzed using Chi square test
and Fisher test.
Results: VAS in group A at 6 hours to an average of 2.89 and 3.45 in the B group. At the 12

hour VAS in group A mean of 2.67 and in group B the average 3.39. In the hours to 24 VAS in
group A and 2.44 average in group B 2.78 average. For the incidence of nausea in the hours to
1 higher in group B with p = 0.000. At 12 hours into the incidence of nausea was also higher
in group B with p = 0.010. For the incidence of vomiting in an hour to 1 higher in group B
with p = 0.031 and at 12 hours to a higher incidence of vomiting in group B with p =
0.015!

Conclusion: The result showed that intravenous tramadol and suppositori tramadol effective
as an analgesic after surgery, the incidence of nausea and vomiting were more minimal on
tramadol suppositori!

Keywords: Tramadol, Visual Analog Score (VAS), nausea, vomiting!


!

ABSTRAK

Latar belakang dan Objektif : Keluhan yang paling sering muncul pada pasien setelah
prosedur anestesi dan pembedahan adalah nyeri dan mual muntah paska bedah. Nyeri paska
bedah merupakan salah satu masalah penting yang menyertai proses operasi, sehingga
analgetik yang kuat dengan efek samping yang minimal sangat dibutuhkan pada periode
paska bedah . Obat golongan opioid sudah popular digunakan sebagai analgetik salah satunya
Tramadol, tetapi penggunaan Tramadol memiliki efek samping yang paling sering muncul
yaitu mual dan muntah. Pada penelitian ini ditujukan untuk membandingkan kejadian mual
dan muntah pada pemberian tramadol suppositori 100 mg dan tramadol intra vena 100 mg
sebagai analgetik paska bedah pada operasi ekstremitas bawah dengan spinal anestesi

Metode : Setelah mendapat persetujuan dari komite etik FK USU, 41 sampel dikumpulkan,
pria dan wanita, dari umur 18-40 tahun dengan status fisik ASA 1-2, yang menjalani
pembedahan elektif ekstremitas bawah dengan spinal anestesi pada Rumah Sakit Umum Pusat
H. Adam Malik dan Rumah sakit jejaring. Sampel kemudian dibagi secara acak
menjadi 2 kelompok. Pada kelompok A dengan 18 subyek penelitian dan pada kelompok B
dengan 20 subyek penelitian. Penelitian ini menggunakan uji klinis acak tersamar ganda.
Kelompok A mendapat Tramadol 100 mg suppositori dan plasebo intra vena . Kelompok B
mendapat Tramadol 100 mg intra vena dan placebo suppositori. VAS, kejadian mual dan
muntah dicatat. Semua data dianalisa dengan menggunakan uji Chi square dan fisher test.

Hasil :VAS pada kelompok A pada jam ke 6 rata-rata 2,89 dan pada kelompok B 3,45. Pada
jam ke 12 VAS pada kelompok A rata-rata 2,67 dan pada kelompok B rata-rata 3,39. Pada jam
ke 24 VAS pada kelompok A rata-rata 2,44 dan pada kelompok B rata-rata 2,78. Untuk
kejadian mual pada jam ke 1 lebih tinggi pada kelompok B dengan nilai p=0,000. Pada jam
ke 12 kejadian mual juga lebih tinggi pada kelompok B dengan nilai p=0,010. Untuk kejadian
muntah pada jam ke 1 lebih tinggi pada kelompok B dengan nilai p=0,031 dan pada jam ke
12 kejadian muntah lebih tinggi pada kelompok B dengan nilai p=0,015

Kesimpulan : Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tramadol suppositori dan tramadol
intravena efektif sebagai analgetik paska bedah, dengan kejadian mual muntah yang lebih
minimal pada tramadol suppositori

Kata Kunci : Tramadol, Visual Analog Score (VAS), mual, muntah

You might also like