You are on page 1of 14

Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan

DI SUSUN OLEH :

Kelompok: 2
Anggota : 1. Indah Pramudita
2. Wenda Latifah Anjani
3. Kurniawan
4. Syirly Meiza Humairoh
5. Herly Efriyana
6. Rosita Sari
Guru Pengajar : Sari Indah Kesuma,S.Kep.Ners

SMK INDO HEALTH SCHOOL PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2017-2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah S.W.T. karena berkat


Rahmat dan Karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan kumpulan
makalah ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabatnya, hingga kepada pengikutnya hingga akhir zaman, AminYaa
Rabbalalamin.

Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Anatomi Fisiologi Sistem dengan kajian Anatomi Fisiologi Sistem
Perkemihan tahun ajaran 2017. Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesepakatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan
terima kasih.

Semoga Allah S.W.T. memberikan balasan yang berlipat ganda kepada


semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan
penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah S.W.T. penulis
serahkan segalanya. Mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis,
umumnya bagi kita semua.

Palembang, 11 September 2017

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cystitis adalah suatu penyakit yang merupakan reaksi inflamasi sel-sel
urotelium melapisi kandung kemih. Penyakit ini disebabkan oleh
berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam kandung kemih. Infeksi kandung
kemih menunjukkan adanya invasi mikroorganisme dalam kandung kemih, dapat
mengenai laki-laki maupun perempuan semua umur yang ditunjukkan dengan
adanya bakteri didalam urin disebut bakteriuria (Agus, T., 2001).
Infeksi ini ditemukan pada semua umur, pria dan wanita mulai bayi baru
lahir hingga orang tua. Wanita lebih sering mengalami sistitis dibanding pria.
Kejadian sistitis rata-rata 9.3% pada wanita diatas 65 tahun dan 2.5-11% pada pria
di atas 65 tahun (Smyth & OConnell, 1998). Sistitis pada neonatus banyak
terdapat pada laki-laki (2,7%) dibanding bayi perempuan (0,7%). Insidensi sistitis
menjadi terbalik seiring bertambahnya usia, yaitu pada masa sekolah sistitis pada
anak perempuan sekitar 3% sedangkan anak laki-laki 1,1%. Insidensi sistitis pada
usia remaja wanita meningkat 3,3-5,8% yang akan terus meningkat insidensinya
pada usia lanjut (Purnomo, 2003). Morbiditas dan mortalitas sistitis paling banyak
terjadi pada pasien usia kurang dari satu tahun dan usia lebih dari 65 tahun.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Cystitis
2. Mengetahui etiologi atau penyebab Cystitis
3. Mengetahui Anatomi fisiologi Cystitis
4. Mengetahui patofisiologi Cystitis
5. Mengetahui tanda dan gejala Cystitis
6. Mengetahui cara pencegahan Cystitis
7. Mengetahui pemeriksaan penunjang Cystitis
8. Mengetahui penatalaksanaan Cystitis

1.3 Manfaat
1.4 Rumusan Masalah

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi
Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh
infeksi asenden dari uretra. Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari
uretra kedalam kandung kemih. Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau
sistoskop. (Brunner & Suddarth, 2002).
Sistitis atau radang kandung kemih lebih sering terjadi pada wanita dari
pada pria, karna dekatnya muara uretra dan vagina dengan daerah anal. Organisme
gram-gram negatif dapat sampai ke kandung kemih selama bersetubuh, trauma
uretra, atau karena kurang higienis. Biasanya organisme ini cepat dikeluarkan
sewaktu berkemih (miksi). Pada pria, sekret prostat memiliki sifat antybacterial.
(dr jon tambayong,2000)
Jadi sistitis adalah infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh
berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam kandung kemih yang sering terjadi
pada wanita tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi juga pada laki-laki.

Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu;


1. Cystitis primer;
Merupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi
karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih, divertikel, hipertropi prostat
dan striktura uretra.
2. Cystitis sekunder;
Merupakan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit
primer misalnya uretritis dan prostatitis.

2.2 Etiologi
Cystitis disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, terbanyak
adalah bakteri. Bakteri gram negatif yang sering dilaporkan sebagai penyebab
tersering ISK adalah Escherichia coli. Akhir-akhir ini bakteri gram positif
ternyata mulai menunjukkan peningkatan kecenderungan sebagai penyebab ISK,
antara lain Staphylococcus aureusdan Staphylococcus saprophyticus(Anwar,
2008). Penyebab lain meskipun jarang ditemukan adalah jamur, virus, parasit.
Berdasar hasil pemeriksaan biakan urin, penyebab sistitis terbanyak adalah bakteri
gram negatif aerob yang biasa ditemukan di saluran pencernaan
(Enterobacteriaceae), dan jarang disebabkan bakteri anaerob (Baron et al, 1994).

a. Sangat mungkin sebabnya dari diri anda pribadi ,misalnya :anda sering
kali menahan kencing / buang air kecil.
b. Buang air kecil tidak memperhatikan segi kesehatan ,sehingga air seni
yang tersisa menjadi sumber infeksi. Itulah gunanya mengerikan dengan
tissue.
c. Bagi Wanita ,arah membersihkan sehabis buang air BESAR (BAB) juga
sering menjadi awal masalah.Pasalnya adalah bila arah anda membilas dari
dubur kedepan ,maka kuman-kuman yang ada pada dubur masuk ke
saluran kemih
d. Pada umumnya disebabkan oleh basil gram negatif Escheriachia Coli yang
dapat menyebabkan kira-kira 90% infeksi akut pada penderita tanpa
kelainanurologis atau kalkuli.
e. Batang gram negatif lainnya termasuk proteus, klebsiella, enterobakter,
serratea, dan pseudomonas bertanggung jawab atas sebagian kecil
infeksitanpa komplikasi.
f. Organisme-organisme ini dapat dapat menjadi bertambah penting pada
infeksi-infeksi rekuren dan infeksi-infeksi yang berhubungan langsung
dengan manipulsi urologis, kalkuli atau obstruksi.
g. Pada wanita biasanya karena bakteri-bakteri daerah vagina kearah uretra
atau dari meatus terus naik kekandumg kemih dan mungkin pula karena
renal infeksi tetapi yang tersering disebabkan karena infeksi E.coli
h. Pada pria biasanya sebagai akibat dari infeksi diginjal, prostat, atau oleh
karena adanya urine sisa(misalnya karena hipertropi prostat, striktura
uretra, neurogenik bladder) atau karena infeksi dari usus.
i. Perempuan cenderung lebih mudah infeksi karena uretra lebih pendek dari
pria dan lebih dekat pada anus. Orang tua (khususnya dalam perawatan
rumah) dan orang-orang dengan diabetes juga lebih mudah UTI.
j. Pada anak laki-laki, mereka adalah yang paling sering sebelum ulang
tahun pertama. Pada anak perempuan, UTI yang paling sering di sekitar
usia 3 tahun pada saat pelatihan toilet.
k. Cystitis pada anak-anak dapat terjadi oleh karena abnormal dalam urinary
tract (saluran kencing ). Oleh karena itu, anak-anak dengan cystitis,
khususnya di bawah usia 5, perlu tindak lanjut khusus untuk mencegah
kerusakan ginjal nantinya.
2.3 Anatomi Fisiologi

2.4 Patofisiologi
Cystitis merupakan infeksi saluran kemih bagian bawah yang secara
umum disebabkan oleh bakteri gram negatif yaitu Escheriachia Coli peradangan
timbul dengan penjalaran secara hematogen ataupun akibat obstruksi saluran
kemih bagian bawah, baik akut maupun kronik dapat bilateral maupun unilateral.
Cystitis terutama berasal dari mikroorganisme pada faeces yang naik dari
perineum ke uretra dan kandung kemih serta menempel pada permukaan mukosa.
Agar infeksi dapat terjadi, bakteri harus mencapai kandung kemih, melekat pada
dan mengkolonisasi epitelium traktus urinarius untuk menghindari pembilasan
melalui berkemih, mekanisme pertahan penjamu dan cetusan inflamasi.
Bakteri dari vagina bisa berpindah dari uretra ke kandung kemih.Wanita
sering menderita infeksi kandung kemih setelah melakukan hubungan seksual,
kemungkinan karena uretra mengalami cedera pada saat melakukan hubungan
seksual.
Kadang infeksi kandung kemih berulang pada wanita terjadi karena adanya
hubungan abnormal antara kandung kemih dan vagina (fistula vesikovaginal).
Infeksi kandung kemih jarang terjadi pada pria dan biasanya berawal sebagai
infeksi uretra yang bergerak menuju prostat lalu ke kandung kemih.Selain itu,
infeksi kandung kemih bisa terjadi akibat pemasangan kateter atau alat yang
digunakan selama pembedahan.Penyebab tersering dari infeksi kandung kemih
berulang pada pria adalah infeksi prostat karena bakteri yang bersifat menetap.
Antibiotik dengan segera akan melenyapkan bakteri dari air kemih di dalam
kandung kemih, tetapi antibiotik tidak dapat menembus prostat dengan baik
sehingga tidak dapat meredakan infeksi di dalam prostat. Karena itu, jika
pemakaian antibiotik dihentikan, maka bakteri yang berada di dalam prostat akan
cenderung kembali menginfeksi kandung kemih.
Hubungan abnormal antara kandung kemih dan usus (fistula
vesikoenterik) kadang menyebabkan bakteri pembentuk gas masuk dan tumbuh di
dalam kandung kemih.
Infeksi ini bisa menyebabkan timbulnya gelembung-gelembung udara di dalam air
kemih (pneumaturia).
Secara normal, air kencing atau urine adalah steril alias bebas kuman.
Infeksi terjadi bila bakteri atau kuman yang berasal dari saluran cerna jalan jalan
ke urethra atau ujung saluran kencing untuk kemudian berkembang biak disana.
Maka dari itu kuman yang paling sering menyebabkan cystitis adalah E.coli yang
umum terdapat dalam saluran pencernaan bagian bawah.
ISK ini adalah radang Pertama tama, bakteri akan menginap di urethra dan
berkembang biak disana. Akibatnya, urethra akan terinfeksi yang kemudian
disebut dengan nama urethritis. Jika kemudian bakteri naik ke atas menuju saluran
kemih dan berkembang biak disana maka saluran kemih akan terinfeksi yang
kemudian disebut dengan istilah cystitis. Jika infeksi ini tidak diobati maka
bakteri akan naik lagi ke atas menuju ginjal dan menginfeksi ginjal yang dikenal
dengan istilah pyelonephritis.
Pasu-ginjal (pyelitis) dan pyelobephiritis dan prostatitis, dimana jaringan-
jaringan organ terkena infeksi. Kombinasi dari infeksi dan obstruksi saluran
kemih dapat menimbulkan dengan cepat kerusakan ginjal serius. Keadaan ini
merupakan penyebab penting terjadinya keracunan (septicaemia) oleh kuman-
kuman gram negative, yang dapat membahayakan jiwa.
Patofisiologi Cystitis
2.5 Manifestasi klinis
a. Menyengat atau terbakar saat Anda buang air kecil.
b. Melewati hanya sejumlah kecil urin atau jumlah urin yang keluar sedikit
c. Dorongan untuk buang air kecil lebih sering.
d. Merasa bahwa kandung kemih masih penuh setelah buang air.
e. Urin bau, keruh, gelap atau berdarah
f. Nyeri rendah turun di perut.
g. Merasa tidak enak badan dengan mual, demam dan sakit kepala.
h. urgency, nyeri perut dan kencing yang berbau
i. peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal
j. disuria karena epitelium yang meradang tertekan
k. hematuria
l. demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah.

2.6 Komplikasi
a. Kronis atau berulang urinary tract infection - didefinisikan sebagai setidaknya
dua infeksi dalam 6 bulan atau setidaknya tiga kali dalam 1 tahun
b. Infeksi ginjal
c. UTI

2.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dari cystitis adalah :

a. Minum banyak cairan untuk mengeluarkan bakteri yang ada dalam urine
b. Pemberian antibiotic oral selama 3 hari, jika infeksinya kebal AB 7 10
hari
c. Atropine untuk meringankan kejang otot
d. Fenazopridin untuk mengurangi nyeri
e. Membuat suasana air kemih menjadi basa yaitu dengan meminum baking
soda yang di larutkan dalam air
f. Pembedahan, bila ada sumbatan aliran kemih atau kelainan struktur
g. Penatalaksanaan pada cystitis tipe noninfeksi :
h. Meningkatkan intake cairan 2 3 liter/hari
i. Kaji haluan urine terhadap perubahan warna, bau, dan pola berkemih,
masukan dan haluan setiap 8 jam serta hasil urinalisis ulang
j. Bersihkan daerah perineum dari depan ke belakang
k. Hindari sesuatu yang membuat iritasi, contoh : CD dari nylon
l. Istirahat dan nutrisi adekuat
m. Kosongkan kandung kemih segera setelah merasa ingin BAK
n. Gunakan pelumas saat berhubungan seks. Jika Anda mampu, cobalah
untuk
o. Menghindari menggunakan spermisida dan diafragma. Anda dapat
mendiskusikan lainnya bentuk kontrasepsi dengan dokter Anda.
p. Buang air segera setelah berhubungan seks.
q. Kenakan pakaian katun dan menghindari sintetis atau ketat
pakaian seperti jeans atau stoking.
r. Hindari menggunakan sabun atau produk wangi pada alat kelamin Anda.
s. Jus cranberry / kapsul membantu mencegah infeksi jika diambil
sehari-hari (mereka berhenti bakteri menempel pada dinding kandung
kemih).
Katakan kepada dokter Anda jika Anda mengambil suplemen cranberry
sebagai
mereka mungkin mengganggu beberapa antibiotik.
t. Selalu gunakan kondom jika berhubungan seks anal dan menghapusnya
sebelum
untuk senggama, untuk mencegah bakteri dari anus Anda
memasuki vagina dan uretra.

Penatalaksanaan medis :

1. Terapi obat

a. Quinolones norfloxacin (noroxin) : 400 mg di minum PO x 3 , 7.Saat


mengkonsumsi obat ini dihindari meminum kopi atau yang mengandung
kafein karna obat ini memperpanjang umur cafein.
b. Ciprofloxacin (cipro) : 250 mg di minum PO x 3 , 7 atau 10 hari.Saat
mengkonsumsi obat ini hindari antacid yang mengandung aluminium dan
magnesium karna Aluminium dan magnesium bertentangan dengan
penyerapan obat.
c. Nitrofuration (Macrodantin, Nephronex, Novofuran)
d. Trimetroprim / sulfamethoxazole (bactrim, Septra, Apo-Sulfatrim
roubac).Sediakan masukan cairan yang cukup dan menghindari asam
ascorbich dan ammonium klorit, yang akan mengasamkan urine, karena
Sulfa mempunyai kecenderungan untuk mengkristal, terutama pada
keasaman atau konsentrasi urine
e. Amoxicillin / asam clavulanich (augmentin, clavulin)
f. Phenazopyridine (pyridium, phenzo, pyronium)
g. Pivmecillinam harus digunakan dengan hati-hati untuk
cystitis

2.8 Pemeriksaan diagnostik


a. Pemeriksaan urine lengkap
b. Pemeriksaan USG abdomen
c. Tes umumnya termasuk mengambil sampel air seni.
d. Urinalysis umumnya menyatakan nitrates, sel darah putih, dan sel darah
merah. Lihat juga: RBC - urine

Contoh air seni catheterized boleh dilakukan untuk menentukan jenis bakteri
dalam air seni dan antibiotik yang sesuai untuk perawatan.

2.9 Pencegahan
a. Jangan douche atau menggunakan produk serupa feminine kebersihan.
b. Jangan minum cairan yang mengganggu di kandung kemih, seperti alkohol
dan kafein.
c. Drink cranberry juice atau menggunakan cranberi tablet, tetapi jika anda tidak
memiliki riwayat pribadi atau keluarga dari batu ginjal.
d. Minum banyak .
e. Anda tetap bersih genital area.
f. Kencing setelah kumpul.
g. Memakai kain undergarments.
h. Usap dari depan ke belakang.
i. Penggunaan antibiotik dosis rendah setiap hari mungkin disarankan untuk
mencegah UTI jika anda sering mendapatkan infeksi.
j. Perbanyak minum. Minumlah banyak cairan (dianjurkan untuk minum
minimal 8 gelas air putih sehari).
k. Segera buang air kecil sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual.
Jika membersihkan kotoran, bersihkan dari arah depan ke belakang, agar
kotoran dari dubur tidak masuk ke dalam saluran kemih.
l. Periksakan air seni secara rutin selama kehamilan.
m. Jangan terlalu lama menahan keinginan buang air kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Setianingsih,Nur Oktif.2015.ASKEP
Cystitis.http://materikeilmuankeperawatan.blogspot.co.id/2015/09/asuhan-
keperawatan-cystitis.html.Diakses tanggal 18 Maret 2017

Jatiarsoh,Yohanes eko.2013.Asuhan keperwatan


cystitis.http://jatiarsoeko.blogspot.co.id/2013/02/asuhan-keperawatan-
cystitis.html.Diakses tanggal 18 maret 2017

You might also like