Professional Documents
Culture Documents
Nama: Nn. E usia 7 tahun, jenis kelamin: perempuan, agama: muslim, status perkawinan:
single, pekerjaan: pelajar, tanggal masuk: 26/4/2013, diagnosis sementara: Luka Bakar
assesment lakukan: 5 agustus 2013. Riwayat penyakit ini: orang (luka terbakar) kecelakaan
itu terjadi pada hari Kamis 18 April 2013. Itu terjadi karena api yang dimulai dari lampu yang
dibakar oleh ibunya. klien datang pada 26 April 2013 ke Rs Soedarso dia punya keluhan luka
bakar dikakinya. Dia juga merasa sakit tidak hanya pada kakinya tetapi juga di lengannya.
Kelemahan itu terjadi secara menyeluruh. Riwayat penyakit masa lalu: pasien tidak dirawat
di rumah sakit sebelumnya. dan hanya punya batuk, pilekdan demam, pemeriksaan fisik
kepala pasien: konjungtiva tampak anemis, bibir lembab, mata normal, dia berbicara yang
baik. RR : 19 kali / menit, itu dalam kondisi baik, suara respirasi normal (vesikular), dada
simetris. Jantung: bunyi jantung terdengar untuk S1 dan S2. Nadi 96 kali / menit, Suhu 370C,
jumlah luka bakar 35%. Luka etiologi trauma (kontak dengan api) lokasi anatomi luka.
Kedua kaki terdapateksudat. Besar warna eksudat sanguinous eksudat sepsis lokal
eritematosa sekeliling kulit nekrotik jaringan / eschar, slough kuning 90% dan pada jaringan
lunak pada luka tidak tampak bergranulasi. Skala nyeri 8-10. nyeri terasa saat disentuh ketika
dilakukan perawatan luka . fase perubahan penyembuhan luka radang cronic. Terapi:
sefotaksim 3x500mg IV, ketorolac 10 mg IV + RL 20tpm, Antrain (metamizol natrium)
20tpm 2x200mg IV, ranitidine 2x200gr, mebo, salep metronidazol.
Ruang : Anggrek
1. PENGKAJIAN
a. Identitas pasien
Nama : Nn E
Umur : 7 Tahun
Alamat : Gombong
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Status : Pelajar
Nama : Ny. Y
Umur : 45 Tahun
Alamat : Gombong
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
c. KELUHAN UTAMA
Nyeri
Klien datang pada 26 April 2013 ke Rs Soedarso dia punya keluhan luka bakar
dikakinya. Dia juga merasa sakit tidak hanya pada kakinya tetapi juga di lengannya.
Pengkajian nyeri : P : pasien mengatakan nyerinya bertambah saat dilakukan
perawatan luka, P : pasien mengatakan nyerinya berkurang ketika istirahat, Q : pasien
mengatakan nyerinya seperti terbakar ,R : pasien mengatakan nyerinya terasa pada
kedua kakinya dan menyebar kelengannya, S : pasien mengatakan skala nyeri10, T :
pasien mengatakan nyerinya terus menerus .TTV : TD : 100/70 mmHg, N :
96x/menit, S : 37oC, RR : 19x/menit.
Saat dikaji diruang anggrek pasien masih mengeluh nyeri,P :pasien mengatakan
nyerinya bertambah saat dilakukan perawatan luka, P : pasien mengatakan nyerinya
berkurang ketika istirahat, Q : pasien mengatakan nyerinya seperti terbakar, R : pasien
mengatakan nyerinya terasa pada kedua kakinya dan menyebar kelengannya, S :
pasien mengatakan skala nyeri 8-10, T : pasien mengatakan nyerinya terus menerus .
TTV : TD : 100/70 mmHg, N : 96x/menit, S : 37oC, RR : 19x/menit. Pasien juga
mengeluh mengalami kelemahan di seluruh tubuh. Kelemahan itu terjadi secara
menyeluruh. pemeriksaan fisik kepala pasien: konjungtiva tampak anemis, bibir
lembab, mata normal, dia berbicara yang baik.Suara respirasi normal (vesikular), dada
simetris. Jantung: bunyi jantung terdengar untuk S1 dan S2. Luas luka bakar 35%.
Luka etiologi trauma (kontak dengan api) lokasi anatomi luka. Kedua kaki terdapat
eksudat. Besar warna eksudat sanguinous eksudat sepsis lokal eritematosa sekeliling
kulit nekrotik jaringan / eschar, slough kuning 90% dan pada jaringan lunak pada luka
tidak tampak bergranulasi.Fase perubahan penyembuhan luka radang cronic. Terapi:
sefotaksim 3x500mg IV, ketorolac 10 mg IV + RL 20tpm, Antrain (metamizol
natrium) 20tpm 2x200mg IV, ranitidine 2x200gr, mebo, salep metronidazol.
Riwayat penyakit masa lalu: pasien tidak dirawat di rumah sakit sebelumnya. dan
hanya punya batuk, pilekdan demam,
a. Pola Bernafas
Sebelum sakit : klien mengatakan bisa bernafas dengan normal seperti biasa dengan
tanpa alat bantu nafas
b. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : klien mengatakan makan 3x sehari porsi sedang, minum 5-7x
sehari air putih, pasien tidak ada riwayat alergi makanan, pasien tidak mempunyai pantangan
makanan
Saat dikaji : klien mengatakan nafsu makan agak sedikit berkurang, makan hanya
3x sehari, dan minum air putih 3-4 gelas perhari.
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : klien mengatakan BAB 2x sehari, berwarna kuning, bau khas,
konsistensi lembek. BAK 5-6x sehari, berwarna kuning jernih, bau
khas, kuning jernih.
Saat dikaji : klien mengatakan BAB 2x sehari, berwarna kuning, bau khas,
konsistensi lembek, BAK 3-4 sehari sedikit, Klien terpasang kateter
Sebelum sakit : klien mengatakan tidur 7-8 jam/hari saat berada di rumah
Saat dikaji : klien mengatakan selama di rumah sakit sulit tidur hannya bisa tidur
4-5 jam/hari karena menahan nyeri di kaki dan lengan
Sebelum sakit : klien mengatakan mandi 2x sehari dengan air dingin dan gosok gigi
2 x sehari.Keramas 3 x seminggu dan potong kuku jika sudah terlihat
panjang.
f. Pola Berpakaian
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat melakukan aktivitas secara mandiri, kadang
memerlukan bantuan orang lain
Saat dikaji : klien mengatakan bila berpakaian selalu dibantu oleh keluarganya
g. Pola Mempertahankan Suhu
Sebelum sakit : klien mengatakan saat dingin menggunakan baju tebal dan selimut,
saat suhu panas menggunakan baju tipis.
g. Pola spiritual
Saat dikaji : klien selama di rumah sakit tidak bias ikut sholat karena terdapat luka
ditangan dan kakinya
Sebelum sakit : klien mengatakan merasa aman dan nyaman tinggal dirumah
bersama keluarganya.
Saat dikaji : klien mengatakan tidak merasa aman dan nyaman karena suasana
RS, dan selalu terfikir dengan kondisinya
I .Pola Bekerja
j. Pola Rekreasi
k. Pola Belajar
Sebelum sakit : klien mengatakan masih sekolah dasar, pasien biasa mengakses
informasi dari guru dan keluarganya.
Saat dikaji : klien hanya tau informasi tentang penyakitnya dari perawat atau
dokter
l. Pola komunikasi
Sebelum sakit : klien menggunakan bahasa sehari hari menggunakan bahasa jawa
dan Indonesia, dengan jelas dan lancar
Saat dikaji : klien berkomunikasi menggunakan bahasa jawa dan Indonesia, tapi
kurang jelas karena menahan nyeri
m. pola aktifitas
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat melakukan aktifitas sendiri tanpa bantuan
orang lain
3. PEMERIKSAAN FISIK
TD : 100/70 mmHg
N : 96x/mnt
S : 37,10 C
RR :19x/mnt
PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala
d. Pendengaran
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri telan, tidak ada
penggunaan otot bantu pernapasan.
g. Dada (Paru-paru)
P : Sonor
A : vesikuler
h. Jantung
Batas jantung :
i. Abdomen
P : Timpani
j. Genetalia
k. Ekstremitas
b. Terdapat luka bakar di kedua lengan dan kedua kaki, dengan luas
35%,Warna sawo matang, Kedua kaki terdapat eksudat,tampak bergranulasi
TERAPI
Infus RL 20 tpm
Cefotaxime 3x500 mg IV
Ketorolac 10 Mg IV
Ranitidine 2x20 gr
Mebo
Metronidazole ointment
4. ANALISA DATA
2. DS :
Pasien mengatakan merasakan nyeri Nyeri akut Agen cidera
P :pasien mengatakan nyerinya bertambah saat dilakukan fisik
perawatan luka,
P : pasien mengatakan nyerinya berkurang ketika
istirahat
Q :pasien mengatakan nyerinya seperti terbakar
R:pasien mengatakan nyerinya terasa pada kedua
kakinya dan menyebar kelengannya
S : Skala nyeri 8-10
T :pasien mengatakan nyerinya terus menerus
DO :
TTV :
TD : 100/70 mmHg,
N : 96x/menit,
S : 37oC,
RR : 19x/menit
Terdapat adanya luka bakar dibagian kaki dan lengan
Pasien tampak mengeluh nyeri
3 DS : Kerusakan Cedera
Pasien mengatakan mengalami luka bakar dibagian integritas kimiawi kulit
tangan dan kaki kulit (luka bakar)
Pasien mengatakan terdapat luka pada bagian yang
terbakar
DO :
Terlihat adanya luka bakar di kulitdibagian tangan dan
kaki
Luas luka bakar = 35%
Kedua kaki terdapateksudat. Eksudat berwarna
kemerahan,terdapat eritematosa sekeliling kulit ,tampak
adanya nekrotik jaringan / eschar, slough kuning 90%
dan pada jaringan lunak pada luka tidak tampak
bergranulasi.Fase perubahan penyembuhan luka radang
cronic
4. DS : Hambatan Gangguan
Pasien mengatakan tidak bias melakukan aktifitas secara moilitas neuromuscul
mandiri fisik ar
Pasien mengatakan nyeri ketika bergerak
Pasien mengatakan terdapat luka dibagian
Pasien terlihat tangan dan kaki
DO:
Tidak bias berjalan hanya bias beraktifitas diatas tempat
tidur
Terlihat luka dibagian kulit tangan dan kaki
TTV
TD : 100/70 mmHg,
N : 96x/menit,
S : 37oC,
RR : 19x/menit
Prioritas Diagnosa
5. INTERVENSI