Professional Documents
Culture Documents
260110152018
KELAS E (KPBI)
PENDAHULUAN
Pada kuliah lapangan (KULAP) kali ini kami berkunjungan ke BATAN (Badan
Tenaga Nuklir Nasional) di Bandung dan KULAP ini berkaitan dengan mata kuliah
Teori dan Sintesis Radiofarmaka. Adapun yang menjadi objek kunjungan adalah
reaktor nuklir dan untuk mengetahui bagaimana semua proses di Batan dalam
membuat analisis isotope atau senyawa radioaktif serta bagaiamana mengendalikan
limbah-limbah. KULAP ini juga sebagai penunjang dalam peningkatan penguasaan
ilmu pada mata kuliah Teori dan Sintesis Radiofarmaka.
PEMBAHASAN
Atom GAMA, Yogyakarta (1967), dan Reaktor Serba Guna 30 MW (1987) disertai
fasilitas penunjangnya, seperti: fabrikasi dan penelitian bahan bakar, uji
keselamatan reaktor, pengelolaan limbah radioaktifdanfasilitas nuklir lainnya.
Sementara itu dengan perubahan paradigma pada tahun 1997 ditetapkan UU No.
10 tentang ketenaganukliran yang diantaranya mengatur pemisahan unsur
pelaksana kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir(BATAN)dengan unsur pengawas
tenaga nuklir (BAPETEN).
2003 Penyerahan hasil " " kepada Presiden RI; Pencapaian 10% jumlah
varietas unggul tanaman pangan nasional; Pengoperasian Mesin
Berkas Elektron 350 keV, 10 mA di PPTN Yogyakarta:Pengoperasian
Pusat Pelatihan dan Diseminasi Teknologi Peternakan - Pertanian
Terpadu di Kalsel
2004 Pencapaian target 10% varietas unggul tanaman pangan nasional
menggunakan teknik nuklir
2005 Terwujudnya perpustakaan digital di bidang nuklir
2006 Pencapaian 1 juta hektar penyebaran varietas padi unggul BATAN di
seluruh Indonesia
2008 50 tahun BATAN Berkarya
Visi
Misi
Tujuan
Sasaran
Radiasi
Radiasi adalah pancaran energi melalui materi atau ruang dalam bentuk partikel
berenergi atau gelombang elektromagnetik. Radiasi tertentu memiliki energi yang
cukup untuk membuat electron keluar dari orbit atom materi yang dilaluinya. Proses
ini disebut ionisasi dan radiasi yang bias menimbulkan ionisasi disebut radiasi
pengion. Karena proses interaksi dengan materi seperti ini maka radiasi pengion
akan mengalami penurunan intensitas ketika melewati materi.
Radioaktifitas
Radioaktifitas adalah proses spontan dan alami ketika atom yang tidak stabil dari
isotope sebuah unsur radioaktif mengalami transformasi atau meluruh menuju
kondisi stabil dengan cara memancarkan atau meradiasikan kelebihan energi dalam
bentuk partikel atau gelombang elektromagnetik. Jumlah inti atom suatu material
radioaktif yang meluruh dalam jangka waktu tertentu dinamakan aktifitas dari
material tersebut. Umur paruh suatu unsur atau material radioaktif adalah waktu
yang diperlukan oleh unsur tersebut agar aktifitasnya berkurang menjadi setengah
dari aktifitas awalnya.
Efek Radiasi
Radiasi dapat berinteraksi langsung dengan molekul tubuh dan merusaknya.
Pada prinsipnya DNA tubuh memiliki kemampuan mengagumkan untuk
memperbaiki sel-sel yang rusak akibat radiasi. Jika DNA mengalami kerusakan,
maka terdapat dua kemungkinan, yaitu kerusakan akan diperbaiki sebelum siklus
tumbuh sel tubuh selesai. Jika tidak, maka sel akan mati. Terdapat pula
kemungkinan lainnya yaitu sel akan selamat tapi berperilaku menyimpang akibat
kerusakan DNA yang dikkenal dengan istilah mutasi. Sel dengan DNA mutsi ini
bias terus tumbuh sehingga bisa menimbulkan kanker.
a. Efek langsung
Pengaruh langsung akibat menerima dosis radiasi yang sangat besar dalam
waktu singkat bisa berupa terbakar, terjadi perubahan komponen darah,
kelelahan, diare, pusing, dan kematian. Pengaruh ini akan berkembang dalam
satuan jam, hari, atau minggu yang bergantung pada dosis radiasi yang diterima.
b. Efek tertunda
Katarak akan timbul dalam waktu berbulan-bulan atau beertahun-tahun setelah
lensa mata menerima dosis radiasi 200-300rem demikian juga kanker mungkin
timbul 10-15 tahun setelah tubuh menerima dosis radiasi.
Pemanfaatan Radiasi
a. Bidang Medis
Radiasi pengion bisa dimanfaatkan dengan banyak cara di biidang pengobatan
medis (radiotherapy). Yang paling dikenal adalah untuk mendiagnosa
pencitraan misalkan CT (computer tomography) Scan dan pengobatan kanker.
b. Bidang industry
Penggunaan terbesar radiasi pengion di bidang industry adalah dalam
modifikasi karakteristik suatu materi. Radiasi dapat dipergunakan untuk
menginisiasi terjadinya polimerisasi, memperkeras polimer atau menaikkan
LOLINDAH CHIN MAI YEN
260110152018
KELAS E (KPBI)
Fasilitas Nuklir
Kawasan Nuklir Bandung dibangun pada tahun 196 yang menempati area sekitar
3 hektar dan merupakan tempat dibangunnya reaktor pertama di Indonesia. Di
kawasan ini terdapat Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR).
LOLINDAH CHIN MAI YEN
260110152018
KELAS E (KPBI)
BIDANG REAKTOR
Bidang reaktor mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pendayagunaan reaktor
riset dengan program:
Definisi Reaktor
Reaktor nuklir adalah suatu alat untuk mengendalikan reaksi fisi berantai dan
sekaligus menjaga kesinambungan reaksi itu. Reaktor nuklir ditetapkan sebagai
"alat yang menggunakan materi nuklir sebagai bahan bakarnya Materi fisi yang
digunakan sebagai bahan bakar misalnya uranium, plutonium dan lain-lain. Untuk
uranium digunakan uranium alam atau uranium diperkaya. Jadi secara umum
reaktor nuklir adalah tempat berlangsungnya reaksi nuklir yang terkendali. Untuk
mengendalikan operasi dan menghentikannya digunakan bahan penyerap neutron
yang disebut batang kendali. Jenis reaktor nuklir dibedakan berdasarkan besarnya
energi kinetik neutron yang merupakan faktor utama dalam reaksi fisi berantai,
yaitu reaktor neutron panas, reaktor neutron cepat dan lain-lain. Berdasarkan jenis
LOLINDAH CHIN MAI YEN
260110152018
KELAS E (KPBI)
Klasifikasi Reaktor
Macam reaktor dibedakan berdasarkan kegunaan, tenaga neutron dan nama
komponen serta parameter operasinya.
Menurut kegunaan:
Reaktor daya
Reaktor riset termasuk uji material dan latihan
Reaktor produksi isotop yang kadang-kadang digolongkan juga kedalam
reaktor riset
Reaktor Fisi
Reaktor fisi merupakan instalasi yang menghasilkan daya panas secara konstan
dengan memanfaatkan reaksi fisi berantai. Istilah ini dibedakan dengan reaktor fusi
yang memanfaatkan panas dari reaksi fusi. Dimungkinkan adanya reaktor yang
memadukan kedua jenis tersebut (reaktor hibrid).
LOLINDAH CHIN MAI YEN
260110152018
KELAS E (KPBI)
Reaktor Fusi
Reaktor fusi adalah suatu instalasi untuk mengubah energi yang terjadi pada reaksi
fusi menjadi energi panas atau listrik yang mudah dimanfaatkan. Reaksi fusi
merupakan reaksi penggabungan inti atom ringan, misalnya reaksi antara deuterium
dan tritium. Deutrium sangat melimpah di alam, namun tritium tidak ada di alam
ini. Oleh karena itu, bahan yang mengandung Li-6 digunakan sebagai selimut,
selanjutnya direaksikan dengan neutron yang terjadi dari reaksi fusi untuk
menghasilkan tritium, sehingga diperoleh siklus bahan bakar. Sistem reaktor fusi
terdiri dari bagian plasma teras, selimut, bejana vakum, magnet superkonduktor,
dan lain-lain. Dibandingkan dengan reaktor fisi, reaktor fusi tidak akan mengalami
lepas kendali, dan sedikit menghasilkan produk radioaktif, sehingga memiliki
tingkat keselamatan yang tinggi.
Reaktor Penelitian
Reaktor riset/penelitian adalah suatu reaktor yang dimanfaatkan untuk berbagai
macam tujuan penelitian. Misalnya reaktor uji material yang digunakan secara
khusus untuk uji iradiasi, reaktor untuk eksperimen fisika reaktor, reaktor riset
untuk penelitian dengan menggunakan berkas neutron dan alat eksperimen
kekritisan, reaktor untuk pendidikan dan pelatihan. Di antara reaktor-reaktor
tersebut, yang disebut reaktor riset pun terdiri dari berbagai macam, misalnya
reaktor untuk eksperimen berkas neutron dan uji iradiasi material, reaktor untuk
eksperimen perisai, reaktor untuk uji pulsa dan lain-lain. Tipe-tipe reaktor riset
antara lain tipe kolam berpendingin dan bermoderator air berat, tipe kolam
berpendingin dan bermoderator air ringan dan tipe kolam berpendingin air ringan
dan bermoderator air berat.
Komponen-komponen Reaktor
Untuk dapat memngendalikan laju pembelahan, suatu reaktor nuklir harus didukug
dengan beberapa fasilitas yang disebut sebagai KOMPONEN REAKTOR.
2. Bahan moderator
3. Pendingin reaktor
4. Perangkat batang kendali
5. Perangkat detektor
6. Reflektor
7. Perangkat bejana dan perisai reaktor
8. Perangkat penukar panas
Komponen No. 1 s/d 6 berada pada suatu lokasi yang disebut sebagai teras
reaktor, yaitu suatu tempat dimana reaksi berantai tersebut berlangsung.
Pada kenyataannya sebagian besar bahan bakar nuklir yang berada di alam adalah bahan
fertil, sebaai contoh isotop Thorium di alam adalah 100% Th-232, sedangkan isotop
Uranium hanya 0,7% saja yang merupakan bahan fisil (U-235), selebihnya sebesar 99,35
adalah bahan fertil (U-238).
Karena alasan fisis, elemen bakar suatu reaktor dibuat dengan kadar isotop fisilnya lebih
besar dari kondisi alamnya, isotop yang demikian disebut sebagai isotop yang diperkaya,
sedangkan sebaliknya untuk kadar isotop fisil yang lebih kecil dari kondisi alamnya disebut
sebagai isotop yang susut kadar, biasanya ditemui pada elemen bakar bekas. Selain
perubahan kadar bahan fisilnya, elemen bakar biasanya dibuat dalam bentuk oksida atau
paduan logam dan bahkan pada dasa warsa terakhir ini sudah banyak dikembangkan
LOLINDAH CHIN MAI YEN
260110152018
KELAS E (KPBI)
dalam bentuk silisida. Contoh komposisi elemen bakar yang banyak dipakai: UO2, U3O8-
Al, UzrH, U3Si2-Al dan lain-lain.
Tujuan utama dibuatnya campuran tersebut adalah agar diperoleh elemen bakar yang
nilai bakarnya tinggi, titik lelehnya tinggi, penghantaran panasnya baik, tahan korosi, tidak
mudah retak serta mampu menahan produk fisi yang terlepas
Bahan Moderator
Dalam reaksi fisi, neutron yang dapat menyebabkan reaksi pembelahan adalah neutron
thermal. Neutron tersebut memiliki energi sekitar 0,025 eV pada suhu 27oC. sementara
neutron yang lahir dari reaksi pembelahan memiliki energi rata-rata 2 MeV, yang sangat
jauh lebih besar dari energi thermalnya.
Syarat bahan moderator adalah atom dengan nomor massa kecil. Namun demikian syarat
lain yang harus dipenuhi adalah: memiliki tampang lintang serapan neutron (keboleh-
jadian menyerap neutron) yang kecil, memiliki tampang lintang hamburan yang besar dan
memiliki daya hantara panas yang baik, serta tidak korosif. Contoh bahan moderator :
H2O, D2O (Grafit), Berilium (Be) dan lain-lain.
Pendingin Reaktor
Pendingin reaktor berfungsi sebagai sarana pengambilan panas hasil fisi dari dalam
elemen bakar untuk dipindahkan/dibuang ke tempat lain/lingkungan melalui perangkat
penukar penukar panas (H.E.). Sesuai dengan fungsinya maka bahan yang baik sebagai
pendingin adalah fluida yang koefisien perpindahan panasnya sangat bagus. Persyaratan
lain yang harus dipenuhi agar tidak mengganggu kelancaran proses fisi pada elemen bakar
adalah pendingin juga harus memiliki tampang lintan serapan neutron yang kecil, dan
tampang lintang hamburan yang besar serta tidak korosif. Contoh fluida-fluida yang biasa
dipakai sebagai pendingin adalah: H2O, D2O, Na cair. Gas He dan lain-lain.
bahan batang kendali adalah material yang mempunyai tampang lintang serapan neutron
yang sangat besar, dan tampang lintang hamburan yang kecil. Bahan-bahan yang sering
dipakai adalah: Boron, cadmium, gadolinium dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut
biasanya dicampur dengan bahan lain agar diperoleh sifat yang tahan radiasi, titik leleh
yang tinggi dan tidak korosif.
Prinsip kerja pengaturan operasi adalah dengan jalan memasukkan dan mengeluarkan
batang kendali ke dan dari teras reaktor. Jika batang kendali dimasukkan, maka sebagian
besar neutron akan tertangkap olehnya, yang berarti populasi neutron di dalam reaktor
akan berkurang dan kemudian padam. Sebaliknya jika batang kendali dikeluarkan dari
teras, maka populasi neutron akan bertambah, dan akan mencapai tingkat jumlah
tertentu. Pertambahan/penurunan populasi neutron berkait langsung dengan perubahan
daya reaktor.
Perangkat Detector
Detektor adalah komponen penunjang yang mutlak diperlukan di dalam reaktor nuklir.
Semua insformasi tentang kejadian fisis di dalam teras reaktor, yang meliputi popularitas
neutron, laju pembelahan, suhu dan lain-lain hanya dapat dilihat melalui detektor yang
dipasang dalam di dalam teras. Secara detail mengenai masalah tersebut akan dibicarakan
dalam pelajaran instrumentasi reaktor.
Reflektor
Neutron yang keluar dari pembelahan bahan fisil, berjalan dengan kecepatan tinggi ke
segala arah. Karena sifatnya yag tidak bermuatan listrik maka gerakannya bebas
menembus medium dan tidak berkurang bila tidak menumbuk suatu inti atom medium.
Karena sifat tersebut, sebagian neutron tersebut dapat lolos keluar teras reaktor, atau
hilang dari sistem. Keadaan ini secara ekonomi berati kerugian, karena netron tersebut
tidak dapat digunakan untuk proses fisi berikutnya.
Untuk mengurangi kejadian ini, maka sekeliling teras reaktor dipasang bahan pemantul
neutron yang disebut reflektor, sehingga nutron-neutron yang lolos akan bertahan dan
dikembalikan ke dalam teras untuk dimanfaatkan lagi pada proses fisi berikutnya.
LOLINDAH CHIN MAI YEN
260110152018
KELAS E (KPBI)
Bahan-bahan reflektor yang baik adalah unsur-unsur yang mempunyai tampang lintang
hamburan neutron yang besar, dan tampang lintang serapan yang sekecil mungkin serta
tidak korosif. Bahan-bahan yang sering digunakan antara lain: Berilium, Grafit, Parafin,
Air, D2O.
Pada jenis reaktor tertentu, terutama jenis PLTN, H.E. juga berfungsi sebgai fasilitas
pembangkit uap.
LAB FISIKA
Di lab Fisika terdapat rekayasa intridasi dan aplikasinya, alat ini digunakan sebagai
detektor radioaktif. Detektor ini dibuat dari bahan besi yang bagian luarnya
dilakukan pengerasan dengan sistem plasma, untuk membuat plasma terdapat dua
cara pembangkit plasma yaitu dengan cara DC dan RF. Di Batan menggunakan cara
RF. Dengan cara RF (radio frekuensi). awalnya dibebankan beban kapasitif
elektroda yang tengahnya diberi gas. Gas yang berada diantara elektroda akan
terionisasi.
Besi yang dikeraskan dengan sistem plasma (gas yang diplasmakan adalah benzena
dan nitrogen yang diuapkan) tadi digunakan sebagai detektor, cara kerja detektor
sebagai berikut: besi dibentuk silinder tidak pejal. Jika terdapat kebocoran
radioaktif maka gas akan terionisasi oleh zat radioaktif (yang menangkap radiasi
adalah geiger muller), batas ambang yang masi aman ketika terjadi kebocoran
adalah 2,1 mR/jam dengan suhu max 400F. Ionisasi manghasilkan tumpukan
elektron pada anoda sehingga menimbulkan medan listrik antara anoda dan katoda
yang nantinya akan membangkitkan listrik dan membunyikan alarm.
LIMBAH RADIOAKTIF
Limbah radioaktif merupakan hasil samping dari kegiatan pemanfaatan
teknologi nuklir. Dalam limbah radioaktif ini terdapat unsur-unsur radioaktif yang
masih memancarkan radiasi. Limbah radioaktif tidak boleh dibuang ke lingkungan
karena radiasi yang dipancarkan berpotensi memberikan efek merugikan terhadap
kesehatan manusia.
LOLINDAH CHIN MAI YEN
260110152018
KELAS E (KPBI)
iii. Limbah radioaktif diencerkan dan didispersikan ke lingkungan. Cara ini efektif
untuk pengelolaan limbah radioaktif cair atau gas beraktivitas rendah.
KESIMPULAN
BATAN tidak hanya bergerak pada penelitian dan pengembangan energi nuklir
saja, tetapi juga melakukan aplikasi teknik nuklir untuk kesejahteraan masyarakat,
baik di bidang kesehatan, peternakan dan pertanian. Akan tetapi, BATAN belum
diizinkan untuk memproduksi tenaga nuklir untuk tingkat yang lebih tinggi,
dikarenakan melihat bahaya radiasi nuklir yang sangat berbahaya. Demikian
laporan ini saya buat, terima kasih atas segala dukungan yang telah diberikan
kepada kami sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan lancar dan selesai
tepat pada waktunya serta dapat dicapai hasil yang diharapkan.