You are on page 1of 4

NAMA: LOLINDAH CHIN

NPM: 260110152018

SHIFT E (KPBI 2015)

1. Sebutkan penggolongan obat antidepresi beserta contoh-contohnya !

Obat-obat anti depresan dibagi menjadi 4 golongan, yaitu:

a. Anti depresan Trisiklik (TCA)

Dinamakan demikian karena mempunyai inti cincin tiga. Kelompok ini remus kimianya
hampir menyerupai fenotiazin begitu pula efek farmakologinya walaupun sangat kecil.
Seperti fenotiazin, semula digunakan sebagai anti histamin dan baru kemudian digunakan
sebagai antipsikotik. Pengemuan sifat anti depresi berdasarkan observasi klinik (Katzung,
1998).

Juga bekerja menghambat re-uptake serotonin, namun tidak selektif karena mereka juga
menghambat re-uptake norepinefrin (Ikawati,2008).

Yang termasuk obat golongan TCA adalah Amitriptilin, Amoksapin, Desipramin, Doksepin,
Imipramin, Maprotilin, Nortriptilin, dan Trimipramin (Katzung, 1998).

b. Antidepresan Heterosiklik

Obat generasi kedua Sejak 1980 telah dikenalkan sejumlah obat generasi kedua atau
antidepresan heterosiklik. Lima diantaranya digunakan di Amerika Serikat Yang
termasuk obat anti depresan golongan ini antara lain: amoksapin, maprotilin, trazodon,
dan bupropion (Katzung, 1998).
c. Selektif Serotonin Re-uptake Inhibitor (SSRI)

Selective Serotonin Reuptake Inhibitor adalah obat antidepresan yang mekanisme


kerjanya menghambat pengambilan serotonin yang telah disekresikan dalam sinap (gap
antar neuron), sehingga kadar serotonin dalam otak meningkat. Peningkatan kadar
serotonin dalam sinap diyakini bermanfaat sebagai antidepresan (Prayitno, 2008).

SSRI merupakan antidepresan baru. Bekerja sebagai inhibitor selektif re-uptake serotonin.
Obat golongan ini dapat mengikat SERT dan menghambat re-uptake serotonin, sehingga
dapat memperpanjang aksi serotonin. Penyakit tertentu diman kekurangan
neurotransmitter serotonin, seperti depresi, dapat diatasi dengan meningkatkan
ketersediaan serotonin di tempat aksinya dengan cara menghambat reuptake dari
serotonin. Contoh obat yang beraksi demikian seperti fluoksetin, fluvoksamin, paroksetin
dan sertralin (Katzung, 1998).

d. Mono Amin Oksidase Inhibitor (MAOI)

Monoamin oksidase adalah suatu enzim mitokondria yang ditemukan dalam jaringan
saraf dan jaringan lain, seperti usus dan ahati. MAOI bekerja memetabolisme NE dan
serotonin untuk mengakhiri kerjanya dan supaya mudah disekresikan. Dengan
dihambatnya MAO, akan terjadi peningkatan kadar NE dan serotonin di sinap, sehingga
akan terjadi perangsangan SSP (Prayitno, 2008).

Enzim pada MAOI memiliki dua tipe yaitu MAO A dan MAO B. Kedua obat hanya akan
digunakan apabila obat obat antidepresan yang lain sudah tidak bisa mengobati depresi
( tidak manjur ). Moclobomida merupakan suatu obat baru yang menginhibisi MAO A
secara ireversibel, tetapi apabila pada keadaan overdosis selektivitasnya akan hilang.
Selegin secara selektif memblokir MAO B dan dapat digunakan sebagai antidepresan
pada dosis yang tinggi dan beresiko efek samping. MAO B sekarang sudah tidak
digunakan lagi sebagai antidepresan (Tjay & Rahardja, 2007 ).

Contoh obat yang berkerja seperti ini adalah isokaroksazid, fenelzin da tranilsipromin
(Katzung, 1998).
e. Serotonin /Norepinephrin Reuptake Inhibitor (SNRI)

Antidepresan golongan Serotonin/Norepinephrin Reuptake Inhibitor (SNRI) mekanisme


kerjanya mengeblok monoamin dengan lebih selektif daripada antidepresan trisiklik, serta
tidak menimbulkan efek yang tidak ditimbulkan antidepresan trisiklik. Antidepresan
golongan SNRI memiliki aksi ganda dan efikasi yang lebih baik dibandingkan dengan SSRI
dan TCA dalam mengatasi remisi pada depresi parah (Mann, 2005).

Obat yang termasuk golongan SNRI yaitu Venlafaxine dan Duloxetine. Efek samping yang
biasa muncul pada obat Venlafaxine yaitu mual, disfungsi sexual. Efek samping yang
muncul dari Duloxetine yaitu mual, mulut kering, konstipasi, dan insomnia (Teter et al.,
2007).

2. Jelaskan mekanisme kerja obat antidepresi !

Antidepresan adalah obat yang dapat digunakan untuk memperbaiki perasaan (mood)
yaitu dengan meringankan atau menghilangkan gejala keadaan murung yang disebabkan
oleh keadaan sosial ekonomi, penyakit atau obat obatan (Tjay & Rahardja, 2007).

Antidepresan adalah obat yang digunakan untuk mengobati kondisi serius yang
dikarenakan depresi berat. Kadar NT (nontransmiter) terutama NE (norepinefrin) dan
serotonin dalam otak sangat berpengaruh terhadap depresi dan gangguan SSP.
Rendahnya kadar NE dan serotonin di dalam otak inilah yang menyebabkan gangguan
depresi, dan apabila kadarnya terlalu tinggi menyebabkan mania. Oleh karena itu
antideresan adalah obat yang mampu meningkatkan kadar NE dan serotonin di dalam
otak (Prayitno,2008 ).
DAFTAR PUSTAKA

Ikawati, Z. 2008. Pengantar Farmakologi Molekuler. Yogyakarta : Gadjah Mada University

Press.

Katzung, G. 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : EGC.

Mann, J. J. 2005. The Medical Management of Depressi. The New England Journal of

Medicine. Number 17, Volume 353: 1819 1834.

Prayitno. 2008. Farmakologi Dasar. Jakarta : Penerbit Lenskopi.

Teter, C. S., Kando, J. C., Wells, B. G., & Hayes, P. E.. 2007. Depressive Disorder ,dalam

Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G.,& Posey Micheal,

L.,(eds), Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach,7th Edition. New York. :

Appleton and lange.

Tjay Tan Hoan., dan Kirana Rahrdja. 2007. Obat-Obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan

Efek- Efek Sampingnya. Jakarta: Grame

You might also like